Pidato Politik Megawati Soekarnoputri di HUT PDI Perjuangan ke-50

JAKARTA, 10 JANUARI 2023
Selain sebagai Ketua Umum, Ibu ditugasi dua badan. Yang pertama sangat penting sekali, Ibu dijadikan sebagai Ketua Dewan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Ini menurut Ibu paling berat karena ada nama ideologi Pancasila. Saya hanya sebagai Ketua Dewan Pembina karena kita sudah punya ideologi Pancasila. Maka, saat ini Ibu ajari dahulu Salam Pancasila. Bagi mereka yang merasa PDI Perjuangan saya minta untuk berdiri. Tadi kita sudah lihat Satgas Cakra Buana, kalau sudah mulai bonding dengan PDI Perjuangan berdiri.
Salam Pancasila diikuti Merdeka, Merdeka, Merdeka!
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,
Syalom,
Om Swasti Astu,
Namo Budaya, Salam Kebajikan, Rahayu.
Anak-anakku yang aku cintai dari PDI Perjuangan, Partai di mana pun mereka berada, para tamu, hadirin sekalian yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu,
Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, dan atas karunia-Nya, hari ini, PDI Perjuangan merayakan ulang tahun ke-50. Lima puluh tahun telah kita lalui sejak kelahiran Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada tanggal 10 Januari 1973. Partai Demokrasi Indonesia lahir melalui fusi sebagai penggabungan Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), dan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (MURBA).
Dengan latar belakang historis saat itu, saya ditanya, mengapa akhirnya memilih PDI? Bapak saya, ada yang tahu bapak saya siapa? Fusi, di situ ada PNI yang yang didirikan Bung Karno, Bapak saya, pada tanggal 4 Juli 1927.
Bayangkan saat itu masih zaman penjajahan, bagaimana bisa mengorganisir rakyat? Mengapa nantinya kita harus merdeka? Sampai akhirnya pada saat itu beliau bersama teman-teman beliau mendirikan Partai Nasional Indonesia. Pada waktu itu jangan dipikir sudah enak. Konsekuensinya tidak ringan, masuk penjara dan dibuang jauh dari sanak dan keluarganya demi apa? Karena berkeinganan wilayah yang disebut Nusantara yang masih dijajah, dimerdekakan untuk membentuk sebuah negara, membentuk sebuah bangsa yang sekarang dinamakan Bangsa Indonesia. Ini harus diingat sebagai asal.
Sekarang setelah merdeka semangat semakin menurun, hanya ingin mendapatkan kenyamanan, ingin mendapatkan kekuasaan. Zaman dulu sewaktu masuk partai saya selalu bicara Bung Karno, karena saat itu dibuat supaya orang tidak banyak bicara tentang Bung Karno. Tetapi saya memang anak Bung Karno. Bapak sendiri kok tidak mau diakui.
Bung Karno tidak pernah berhenti tanpa lelah mengorganisir rakyat. Yang ikut waktu PDI angkat tangan, jangan ragu-ragu, berdiri. Tadinya saya sudah mau putus asa, yang tua-tua ini belum pensiun, semangat, kewalahan, mereka pada mau datang, bilang pada Pak Sekjen kita mau gotong royong memakai bus. Ini semuanya adalah 17 ribu, 7 ribu satgas, perempuan 4 batalyon. Yang memimpin Pak Ganif, “Wah saya punya anak buah lagi”, saya selalu dilapori. Ini harus masuk ke dalam hati kalian, jangan hanya dengar pidato Ibu tetapi budeg, tetapi harus masuk ke “hati”.
Kita ini bonding antara “pikiran” dan “hati”, satu. Satu itu terus mancur ke atas. Kenapa? Kita ini diparingi oleh Gusti Allah bisa jadi begini. Dengan segala hormat saya, kalau ada anak buah di dalam aturan partainya harus sampai pada pemecatan, ya saya teken. Jadi, jangan bikin tangan Ibu ini untuk membuat itu. Sekarang saya bikin aturan baru, kalau begitu mundur saja, tetapi juga tidak mau. Dulu Pak Jokowi gugatan saya “segini” (banyak sekali) karena atas nama partai, padahal mereka tidak benar-benar ada yang tidak menjalankan aturan partai, ada yang berkhianat, dan sebagainya. Ini maka dengan segala hormat pada teman-teman partai lain, kali ini tidak mengundang karena ini adalah konsolidasi partai untuk kangen-kangenan dan saya tidak muncul bertatap muka seperti sekarang ini tiga tahunan.
Rakyat kita saat itu masih banyak yang belum berpengetahuan cukup, masih sangat sederhana. Saya masih ingat, Bung Karno saat itu dengan menggelegar, kita jangan mau dihisap, antarmanusia dengan manusia. Beliau bilang dengan fasih exploitation de l’homme par l’homme artinya manusia dieksploitasi dengan manusia lain. Sewaktu menjadi DPR, saya juga memberikan masukan seperti itu. Lalu ada dengan semangat, “kulo ngertos, Bu”, karena kalau di Jawa Tengah mesti pintar bahasa Jawa. Lomplom niku Bung Karno. Saya bilang Yes, betul! Coba bayangkan bagaimana kamu datang keren tetapi tidak turun ke bawah. Siapa yang belum turun angkat tangan? Beliau sendiri mengorganisir rakyat.

BERITA
Relawan GaMan Indonesia Dukung Capres Ganjar Pranowo Garap Potensi Maritim

Jakarta – Pernyataan Ganjar Pranowo yang menyebutkan bahwa potensi kemaritiman kita bisa menaikan kontribusi seratus persen pada PDB kita, diapresiasi oleh relawan Ganjar Mania’Indonesia (GaMan Indonesia).
Pernyataan ini disampaikan Ganjar yang merupakan capres dari PDI Perjuangan itu di hadapan CEO MNC Group baru-baru ini. Menurut Ganjar, sektor maritim belum digarap secara maksimal. Selama ini kalau bicara tentang maritim hanya fokus pada perikanan tangkap. Tapi disana ada energi, mineral, tourism dan lainya.
Menurut ketua relawan GaMan Indonesia Awaluddin Matondang, Ganjar memiliki visi yang jelas untuk memimpin Indonesia. “Ganjar bukanlah capres sosmed seperti yang disangkakan oleh beberapa kelompok orang,” kata Awaluddin.

Sekjen GaMan Indonesia Pikiran Daely
Ditambahkan oleh sekjen GaMan Indonesia, Pikiran Daely, Ganjar punya alasan yang kuat bila dirinya nanti diamanahkan rakyat memimpin negeri akan menjadikan sektor maritim menjadi andalan untuk menaikkan pendapatan negara.
“Kita ketahui, Indonesia memiliki 17.500 pulau.Dengan garis pantai 81.000 ribu km. Sekitar 62% wilayah kita adalah kelautan. Jadi wajar kalau Ganjar menjadikan sektor maritim menjadi fokus garapan guna memberikan kontribusi serta menaikkan pendapatan negara untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Daely.
BERITA
Saleh Daulay: Peningkatan Anggaran Buat Pelayanan Kesehatan Harus Maksimal

Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mendorong agar anggaran kesehatan semakin ditingkatkan. Pasalnya, bidang kesehatan adalah urusan yang sangat bersentuhan dan dibutuhkan masyarakat. Dengan semakin bertambahnya penduduk Indonesia dan juga dengan semakin kompleksnya persoalan kesehatan di masa sekarang ini, anggaran kesehatan sudah selayaknya disesuaikan.
“Momentum kenaikan anggaran kesehatan sekarang lagi terbuka. Pemerintah dan DPR sekarang sedang membahas RUU omnibus law kesehatan. Salah satu klausul di dalam RUU tersebut adalah anggaran kesehatan,” ungkapnya melalui media rilis yang diterima Parlementaria, Kamis (8/6/2023).
Fraksi PAN, lanjut Saleh merupakan fraksi yang pertama mengusulkan agar anggaran kesehatan naik menjadi 10 persen dari APBN. “ Waktu di baleg, Fraksi PAN yang pertama kali mengusulkan agar anggaran kesehatan naik menjadi 10 persen dari APBN. Usulan ini kemudian diamini oleh fraksi-fraksi lain. Dan sudah masuk dalam draft RUU Kesehatan tersebut,” jelasnya.
Saleh menyadari bahwa usulan peningkatan anggaran kesehatan bukanlah hal yang mudah untuk diindahkan. Apalagi, pemerintah harus bekerja keras membagi anggaran yang ada secara proporsional di semua kementerian/lembaga. Ada kekhawatiran akan terjadi ketidakseimbangan. Ini sudah dijelaskan Kemenkes dan Kemenkeu dalam rapat-rapat panja.
“Kalau patokan 10 persen itu sulit, Fraksi PAN meminta agar pemerintah menyatakan bahwa urusan kesehatan menjadi prioritas utama dalam setiap pembahasan dan penetapan anggaran. Ini penting agar aspirasi fraksi-fraksi dapat terakomodir dengan baik. Paling tidak, pemerintah perlu memaparkan peta jalan perbaikan pelayanan kesehatan kita dalam 15 sampai 20 tahun ke depan,” tegasnya.
Saleh menegaskan kembali, pihaknya ingin adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sebab, inti dari transformasi bidang kesehatan ini adalah pelayanan kesehatan. “Seluruh warga negara harus merasakan kehadiran negara ketika mereka sakit. Tentu ini jelas sebagai bagian dari pemenuhan hak-hak warga negara sebagaimana diatur secara tegas di dalam konstitusi,” pungkas Legislator Dapil Sumut II itu.
BERITA
Nasir Djamil Harap BNPT dan BNN Lakukan Transformasi dan Kolaborasi

Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil berharap agar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) mampu melakukan transformasi dan kolaborasi.
“Saya berharap kepada BNPT dan BNN sebenarnya adalah dua kata yang saya inginkan dan berharap agar BNPT dan BNN bisa melakukannya itu adalah transformasi dan kolaborasi, enggak mungkin BNPT itu jalan sendiri, nggak mungkin BNN itu jalan sendiri,” papar nasir di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Politisi dari Fraksi PKS ini menegaskan, transformasi tugas, fungsi penting dilakukan dan kemudian juga berkolaborasi dengan pihak-pihak, dengan para pemangku kepentingan. “Jadi kolaborasi itu kan bagaimana kita bisa berbagi informasi, saling menyetujui, dan lain sebagainya, sehingga kemudian kita bisa memastikan bahwa tugas dan fungsi kita ini bisa berjalan dengan baik,” tandas Nasir.
Dia pun memberikan contoh, misalnya BNN dalam setahun di Aceh ada tiga bandar sabu kabur dari lapas. Menurutnya para institusi penegak hukum belum bisa mewujudkan kolaborasi, sehingga kemudian bandar sabu ini dengan leluasa bisa lari.
“Kita sudah menangkap ya sudah enggak ada urusan lagi, jadi ya itu tidak ada satu kolaborasi antara satu institusi dengan institusi lainnya. Bayangkan dalam setahun tiga bandar sabu itu keluar, yang terakhir di lapas ini. Sudah capek ya menangkap ya tiba-tiba dia kabur lenggang kangkung entah ke mana kira-kira begitu,” ungkap Nasir.
Terkait dengan BNPT, Nasir menyarankan agar melakukan pendekatan kultural dengan melibatkan tokoh masyarakat termasuk juga Anggota DPR RI. Dalam melakukan kegiatan antisipasi dan pemberantasan terorisme bisa melibatkan tokoh setempat.
“Saya pikir pendekatan lainnya adalah soal pendekatan kultural, BNPT ya kita tahu bahwa Indonesia ini ragam budaya, ragam bahasa, ragam adat istiadat, bagaimana kemudian kita BNPT bisa mendekati pendekatan ini,” jelas Nasir.