Connect with us
Gaya Hidup

8 Kebiasaan Sederhana Demi Mengubah 2018 Jadi Lebih Sehat

(foto:istimewa)

Setiap pergantian tahun, banyak orang membuat resolusi memiliki badan yang ideal, termasuk menurunkan berat badan dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Namun  tujuan yang spesifik, resolusi tersebut cenderung cepat berhenti di tengah jalan. Para ahli mengatakan bahwa memusatkan perhatian pada perubahan yang lebih kecil justru bisa membuat perbedaan yang lebih besar dalam jangka panjang.

“Daripada membuat resolusi, buatlah tujuan yang lebih mudah dan realistis, itu akan lebih baik untuk perubahan gaya hidup jangka panjang,” kata Keri Glassman, ahli gizi dan penulis buku The New You (and Improved!) Diet, kepada CBS News.

Untuk memulai gaya hidup sehat, cobalah menerapkan beberapa perubahan sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadikan tahun 2018 Anda lebih sehat.

  1. Mulailah dengan sarapan yang mengandung protein

Mungkin Anda pernah mendengar saran “Jangan lewatkan sarapan!”. Sebenarnya, penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi sarapan tinggi protein membantu orang makan lebih sedikit sepanjang hari.
“Ini bukan sekadar pembatasan yang direncanakan, melainkan pengurangan respons perut terhadap lapar,” jelas Roberta Anding, RD, seorang ahli gizi olahraga untuk Atletik Beras dan Astros Houston.

  1. Makan tanpa berpikir

“Makanan membutuhkan waktu dan tempat sendiri, jika Anda menonton pertandingan olahraga atau film, terkadang Anda akan terus makan tanpa Anda sadari,” Kata Anding.
Buatlah peraturan untuk tidak mengonsumsi makanan sambil menonton televisi. Jika Anda sulit untuk mengontrol, Anding menyarankan untuk mengunyah permen karet bebas gula.

  1. Buat daftar belanja

Untuk membuat makanan sehat, dimulai dengan berbelanja di super market. “Miliki daftar dan patuhi,” kata Glassman. Hindari pergi ke foodcourt untuk mencegah dorongan membeli junk food atau makanan yang tidak Anda butuhkan.

  1. Minum lebih banyak air

Selain pentingnya tetap terhidrasi, minum lebih banyak air dapat membantu mengendalikan berat badan Anda. Anding menjelaskan bahwa perut tidak bisa merasakan kalori, namun dapat merasakan volume. Dengan menenggak air sebelum makan akan membuat Anda merasa kenyang.

  1. Mencicipi menu baru

Mencoba makanan baru yang sehat dapat mengubah rutinitas dan membuka jalan untuk cara-cara baru menikmati makanan ringan dan bergizi. Hanya karena dulu Anda seorang pemilih makanan, bukan berarti Anda akan selalu menjadi pemilih makanan.

“Selera kami akan berubah, terutama jika kita berpikiran terbuka dan tidak takut mengeksplorasi rasa dan tekstur baru dari makanan yang sehat,” kata Nancy Farrell, RD, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.

  1. Sajikan makanan di piring yang lebih kecil

Peneliti menunjukkan bahwa kebanyakan orang makan sekitar 90% makanan yang berada di depannya, terlepas dari ukuran piringnya. Jadi, transisi dari piring makan berukuran 9 inci ke piring makan 8 inci dapat membuat perbedaan yang cukup besar dalam jumlah kalori yang Anda konsumsi.
“Secara psikologis, Anda tidak akan merasa kehilangan karena Anda memiliki sepiring makanan yang lengkap,” kata Anding.

  1. Jangan mengonsumsi snack langsung dari bungkusnya

Pada catatan yang serupa, piring tidak hanya digunakan ketika makan, tapi juga setiap mengemil. Ini akan menghindari mengunyah tanpa berpikir dan membantu Anda lebih menikmati setiap gigitannya.
“Ketika makan apel, potong dan taburi dengan kayu manis kemudian letakkan di piring. Anda akan makan lebih lambat dan lebih sadar,” kata Glassman.

  1. Kurangi minuman manis

Beberapa peneliti telah menunjukkan efek kesehatan negatif dari minuman manis yang berlebihan. Minuman manis telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan bahkan kematian dini.

Devi Nurlita

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Oleh

Fakta News
Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat. Foto: DPR RI

Jakarta – Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan baru yang mengancam kesejahteraan ekonomi mereka. Hal tersebut pun lantas menuai sorotan dari Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat.

“Kenaikan tarif KRL Jabodetabek akan memberikan dampak yang signifikan. Terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR). Kenaikan tarif bisa memperberat beban ekonomi mereka. Dan Ini juga dapat mengakibatkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang lebih besar,” ujar Toriq dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, Senin (29/4/2024).

Politisi Fraksi PKS tersebut menegaskan bahwa kenaikan tarif tidak sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat, terutama masa pasca pandemi dan ketidakpastian ekonomi yang menyertainya. Dalam beberapa bulan terakhir, harga-harga bahan pokok terus melonjak secara dramatis.

“Kami tahu betul paska pandemi masyarakat terpaksa mengalokasikan sebagian besar pendapatan mereka hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kenaikan tarif hanya akan menambah beban ekonomi mereka. Terutama mereka yang bergantung pada angkutan publik ini setiap hari,” tandasnya.

Terkait hal itu, Toriq menegaskan akan berupaya keras menyerukan kepada Kementerian Perhubungan selaku regulator agar mendengarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Serta, kemudian meninjau kembali rencana kenaikan tarif ini dan mencari solusi yang lebih adil dan berkelanjutan.

“Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini. Dan memastikan bahwa keputusan terkait tarif transportasi publik nantinya harus ada partisipasi aktif dari publik dan memperhitungkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh” tutup Toriq.

Sebagaimana diketahui, PT KAI Commuter (KCI) telah mengusulkan kenaikan tarif KRL Jabodetabek yang belum berubah sejak 2016. Saat ini usulan tersebut masih dibahas Pemerintah. Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Broer Rizal mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan Pemerintah untuk menaikkan tarif KRL Jabodetabek.

Pasalnya, ketentuan tarif KRL Jabodetabek merupakan kewenangan Kemenhub selaku regulator. “Itu kebijakan dari Pemerintah ya. Kalau kami hanya eksekutor untuk melaksanakan apa yang menjadi keputusan Pemerintah. Usulan dan pembahasannya sudah dilakukan di Kemenhub,” ujarnya saat konferensi pers Angkutan Lebaran 2024 di Jakarta, Selasa lalu (24/4).

Baca Selengkapnya

BERITA

Sukamta: Kota Yogya Perlu Siapkan Peta Jalan Penanganan Sampah Jangka Panjang

Oleh

Fakta News
Sukamta: Kota Yogya Perlu Siapkan Peta Jalan Penanganan Sampah Jangka Panjang
Anggota DPR RI Sukamta. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota DPR RI dari Dapil Provinsi DIY Sukamta menilai Kota Yogyakarta perlu menyiapkan peta jalan (roadmap) untuk penanganan sampah jangka panjang yang menyangkut peningkatkan kasadaran masyarakat. Edukasi secara terus menerus harus dilakukan baik di sekolah, rumah tangga, dan masyarakat.

Tak hanya itu peraturan yang kuat untuk pengurangan sampah juga sangat dibutuhkan. Sukamta mencontohkan perlunya kebijakan kantong plastik berbayar atau larangan penggunaaan kantong belanja plastik sekali pakai. Adapun jangka pendeknya saat ini bisa dengan optimalisasi penampungan di TPST Piyungan.

“Kalau saya dengar, TPST ini kalau ada alat dan SDM yang memamadai masih bisa dimanfaatkan secara optimal untuk sementara waktu hingga 200-300 ton per hari. Pemkot bisa komunikasikan hal ini dengan Pemda DIY. Rencana optimalisasi 3 TPS 3R di Nitikan, Karangmiri dan Kranon bisa segera direalisasi, meski daya tampung 3 TPS ini masih terbatas,” kata Sukamta sebagaimana keterangan kepada media, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Di sisi lain, Politisi Fraksi PKS ini, menilai di level provinsi, di area perkotaan saat ini masih sering ditemukan sampah di jalan maupun tempat penampungan yang penuh. Menurutnya, Pemerintah perlu memberikan honor kepada para petugas pengambil sampah sebagai salah satu upaya mencegah buang sampah sembarangan.

“Menurut kami perlu ada stimulan atau honor untuk para petugas pengambil sampah rumah tangga, di level RT, RW dan kampung. Ini supaya masyarakat tidak buang sembarangan,” kata Anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Sukamta meyakini dengan adanya dana stimulan atau honor tersebut maka para petugas pengambil sampah akan menjalankan tugasnya dengan baik khususnya pengambilan sampah dengan sistem terpilah. “Selama ini warga sudah diminta memilah, akan tetapi (saat) di  (tempat) pembuangan dicampur lagi. Ini perlu jadi perhatian, sehingga perlu ada petugas khusus memilah,” ujarnya.

Sukamta menegaskan dirinya banyak mendapatkan aspirasi dari masyarakat terkait penanganan sampah di Jogja. Hal ini kembali mencuat setelah rencana penutupan TPST secara permanen, sehingga banyak ditemukan sampah di pinggir jalan, salah satunya di perbatasan antara Kota Jogja dengan Bantul atau sebelah utara Gembira Loka.

Baca Selengkapnya

BERITA

Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah

Oleh

Fakta News
Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk meredam konflik yang ada di Timur Tengah, salah satu caranya melalui jalur diplomasi.

“Pemerintah perlu mengambil pendekatan diplomasi yang kuat dengan mempromosikan perdamaian dan menekankan pentingnya dialog multilateral,” kata Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini dalam keterangan kepada media, di Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Menurut Helmy, konflik tersebut harus diredam lantaran dampaknya sangat berpengaruh ke Indonesia, salah satunya dari segi perekonomian. “Stabilitas perekonomian Indonesia bisa terganggu lantaran terjadi fluktuasi harga minyak dan gangguan dari segi perdagangan,” ujar Politisi Fraksi PKB ini.

Jika kondisi ini dibiarkan, dia meyakini masyarakat akan merasakan dampak langsung lantaran tercekik harga kebutuhan pokok yang melambung. “Dengan memperkuat kerja sama internasional, meningkatkan keamanan domestik, dan memperkuat resiliensi ekonomi, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari konflik di Timur Tengah,” kata Helmy.

Senada, Anggota Komisi I DPR RI Muhamad Farhan menjelaskan dampak dari konflik di Timur Tengah yang harus diwaspadai Indonesia.

Beberapa di antaranya terhambatnya impor minyak mentah dan bahan pangan dasar seperti beras, kedelai, dan gandum, jika perairan Teluk Persia, Hormuz dan Suez terganggu akibat dampak konflik itu. “Sebab akan mempengaruhi arus masuk kebutuhan pokok, akibatnya harga akan naik dan inflasi tinggi,” kata Farhan.

Maka dari itu, kata dia, Indonesia juga perlu melakukan antisipasi dengan mengeluarkan kebijakan ekonomi guna menghindari harga pangan yang tinggi.

Di tengah agresi Israel ke Jalur Gaza yang terus berlangsung sejak 7 Oktober 2023, kata Farhan, kawasan Timur Tengah semakin memanas akibat eskalasi perseteruan antara Iran dan Israel.

Permusuhan terbaru antara kedua musuh bebuyutan tersebut dipicu serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.

Iran menuding Israel bertanggung jawab atas serangan fatal terhadap fasilitas diplomatiknya yang menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak ke Israel pada 13 April. Israel mengklaim serangan itu berhasil digagalkan dan hanya menyebabkan kerusakan ringan pada sebuah pangkalan militernya.

Baca Selengkapnya