Artis Kontemporer yang ‘Out of The Box’
Tiarma Sirait adalah seorang contemporary artist sekaligus fashion art designer yang sebagian besar karyanya sangat feminin dengan warna pink-nya, sekaligus profokatif. Ide-idenya yang nyeleneh dan out of the box ini membuat karyanya mudah dikenali dan membawa dirinya menjadi salah satu seniman Indonesia yang sering mengadakan pameran baik di dalam maupun di luar negeri.
Berikut percakapan Indonesia Kreatif dengan Tiarma Sirait yang akrab dipanggil Mbak Ama:
Hai Mbak Ama, sejak kapan dan bagaimana awalnya bisa terjun di dunia seni?
Saat di SMP saya mulai belajar melukis dari artis senior Barli Sasmitawinata karena saya ingin menjadi seorang fashion designer dan seniman. Untuk mewujudkan cita-cita saya itu, setelah lulus SMA saya berkuliah di ITB Fakultas Seni Rupa dam Desain dan kemudian melanjutkan studi saya di RMIT Australia dan University of Boras Swedia dalam bidang Fashion and Textile Design. Saya pun bekerja di industri Fashion dan akhirnya pada tahun 1997 mendirikan studio bernama Poleng. Saya memutuskan untuk bergerak di Fashion Art dan melukis, karena media ini yang paling tepat untuk berekspresi. Selain itu juga saya membuat karya fashion art performance, fiber and fashion installation, object dan juga karya photography.
Kalau diperhatikan Mbak Ama aktif sekali ya, seni lukis dan juga fashion art performance, boleh diceritakan mbak?
Proses berkarya saya itu dimulai dari saya menemukan objek apa saja dan dimana saja dan tentunya harus kena di hati saya. Lalu saya mulai berkhayal dengan obyek tersebut dan selanjutnya mengolah hasil temuan saya itu. Kadang akhirnya menjadi sesuatu atau karya dengan mudahnya, kadang juga hanya sebagai obyek explorasi saya saja, dan bahkan mungkin baru beberapa tahun kemudian menjadi sesuatu atau karya. Inspirasi datangnya kapan saja tidak bisa diatur oleh otak saya.
Beberapa karya favorit saya adalah Sweet Lolly, The Bride in Waiting, Synthetic Love, Pink Love, dan Transporter & Transformer, karena dibuat secara serius sekali, menyita waktu, energi dan isi dompet. Tapi hasilnya memuaskan dan sejak dari dulu, baik tema, konsep dan visualnya masih relevan sampai saat ini dan terus diminati audiences untuk dipamerkan di berbagai tempat baik di dalam ataupun luar negeri.
Sayangnya karya-karya unik fashion art tidak mudah diserap oleh masyarakat kita pada umumnya. Masyarakat pada umumnya lebih mudah mengerti dan menyerap karya-karya berbentuk lukisan.
Lukisan-lukisan saya yang saya suka pada awalnya bertemakan pink, modelnya saya sendiri, tapi setelah kira-kira 9 tahun meng-explore tema tersebut, saya menjadi jenuh dengan warna pink, dan mulai mengeksplorasi tema-tema batik dan alam dengan sentuhan warna lain selain pink yang tetap dibuat dengan contemporary style. Serial batik dan alam ini cukup banyak diminati masyarakat pada umumnya. Bukan tidak mungkin juga kalau nanti saya membuat serial lukisan yang bergaya abstract.
Aliran seni lukis yang ditekuni apa, dan mengapa memilih itu?
Contemporary, karena ada statement yang saya sampaikan dalam lukisan-lukisan tersebut, terutama lukisan saya; serial Pink Goes to Beijing yang akan dipamerkan tanggal 2 September 2017 di Breeze Art BSD Tangerang, dimana merupakan pameran bersama antara seniman Indonesia dengan Vietnam.
Untuk fashion mengapa memilih menjadi fashion artist dan bukannya designer fashion komersial?
Sewaktu SMP sampai pada saat kuliah di ITB, fashion designer favorit saya adalah Issey Miyake, beliau banyak membuka pikiran saya tentang fashion supaya berpikir lebih out of the box. Menurut saya, karya-karya beliau masuk kategori fashion art. Berhubung beliau tinggal di Eropa, beliau lebih bisa memasarkan karya-karya uniknya menjadi mass production dan limited edition. Tetapi semua ide-ide beliau itu berasal dari pemikiran seni. Mungkin pada saatnya nanti saya mampu mengejawantahkan ide-ide seni saya ke produk fashion komersial. Yang pasti harus meets the market. Saya yakin suatu hari nanti market di Indonesia juga akan jenuh dengan produk-produk yang ada sekarang dan mencari produk lain yang lebih nyeleneh. Saya garap niche market sajalah dulu.
Adakah kendala dalam berkarya?
Kendala sudah pasti ada, datang silih berganti, terutama berkaitan dengan finansial. Tetapi moto hidupku tetap semangat, optimis, dan jadikan kegitan berkesenian itu sebagai upacara ritual dan pelita hati.
Yang paling penting karya kita berkarakter kuat, sehingga apabila dipamerkan dimanapun juga, audiencecepat menebak bahwa itu karya kita, sekalipun tanpa melihat tag informasi mengenai siapa pembuat karyanya.
Setelah banyak menghasilkan karya, apakah ada hal yang unik dan berkesan dalam berkarya?
Yang paling berkesan adalah sewaktu saya membuat fashion art performance di Ewood Park, lapangan sepak bola di Blackburn UK, dimana ditonton oleh 30 ribu hooligans yang histeris melihat saya performance di tengah lapangan sepak bola tersebut.
Cita-cita ke depannya atau mungkin ada project impian yg akan dibuat?
Mengejawantahkan ide-ide seni saya ke produk fashion komersial dan tentunya memanfaatkan teknologi semaksimal yang saya bisa.
Harapan tentang dunia seni Indonesia?
Harapan saya dan mungkin banyak pekerja seni lainnya adalah agar kreatifitas para seniman kita dapat lebih terwadahi dengan adanya penambahan galeri dan museum. Karena saat ini jumlah museum dan galeri di Indonesia tidak berimbang dengan jumlah pekerja seni itu sendiri yang semakin hari semakin bertambah. Dan saya yakin seniman kita mempunyai ide-ide yang luar biasa yang karyanya dapat dishare dan dinikmati oleh masyarakat luas. Tentunya hal ini dapat lebih memajukan seni di Indonesia.
Dan saya harap karya seni dan seniman di Indonesia dapat lebih dihargai dan diapresiasi, salah satunya diawali melalui pendidikan formal sejak dini di SD.
Pandangan Mbak Ama tentang sejauh mana pemerintah Indonesia dalam kontribusinya di dunia seni Indonesia?
Saya rasa kontribusi pemerintah terhadap seni di Indonesia masih kurang seperti dalam hal undang-undang aturan main transaksi penjualan karya yang belum dapat melindungi hak-hak seniman. Negara yang paling memikirkan hal ini setahu saya adalah Australia dengan aturan main yang detil, sehingga seniman sebagai pihak yang memproduksi karya tidak menjadi sapi perah para art dealer.
Seniman yang sudah sering mengharumkan nama Indonesia di negara lain pun sepatutnya mendapatkan insentif dari pemerintah sesuai dengan jam terbangnya terutama bila pameran di luar negeri tersebut disponsori oleh pemerintah.
Sedangkan mengenai aturan DIKTI mengenai pengajar perguruan tinggi saya rasa sudah ada perbaikan walau sedikit terlambat. Saat ini telah diterapkan oleh DIKTI bahwa lulusan D4 dan S1 pun bisa menjadi dosen di perguruan tinggi, saya rasa itu sudah benar karena jika berbicara seni maka tidak hanya ijazah tetapi justru pengalaman dan jam terbang yang menentukan.
PROFILE
Nama : Tiarma Dame Ruth Sirait
TTL : Bandung, 14 October 1968
Domisili : Bandung
Email : [email protected]
FB : Tiarma Sirait
IG : @tiarmasirait
Twitter : @tiarmasirait
AWARDS
2017 Jury for the ‘109 Indonesian Innovation’ & the commitment to the advancement of business innovation in Indonesia from the Minister of State for Research & Technology, Jakarta – Indonesia
2016 Jury for the ‘108 Indonesian Innovation’ & the commitment to the advancement of business innovation in Indonesia from the Minister of State for Research & Technology, Jakarta – Indonesia
2016 Selected Award for the 10th China-Asean Youth Artwork Creativity Contest @Guangxi Zhuang Autonomous Region Museum – China
2015 Excellent Award for the 9th China-Asean Youth Artwork Creativity Contest @Guangxi Zhuang Autonomous Region Museum – China
2015 Finalists of the Gudang Garam Indonesia Art Award (GGIAA) 2015 @National Gallery, Jakarta – Indonesia
2015 Jury for the ‘107 Indonesian Innovation’ & the commitment to the advancement of business innovation in Indonesia from the Minister of State for Research & Technology, Jakarta – Indonesia
2014 Jury for the ‘106 Indonesian Innovation’ & the commitment to the advancement of business innovation in Indonesia from the Minister of State for Research & Technology, Jakarta – Indonesia
2013 “Women & Culture” as one of the 10 women who had been working in the field of art and culture, which makes Indonesia known internationally from the Good Housekeeping Indonesia Magazine @Grand Indonesia, Jakarta – Indonesia
2013 Selected Award for the 7th China-Asean Youth Artwork Creativity Contest @Guangxi Nation Art Palace – China
2011 One of Indonesia’s most experienced Fashion Designer from the Australia Unlimited Magazine’s version
2011 Excellent Award for the 5th China-Asean Youth Artwork Creativity Contest at Guangxi Nation Art Palace – China
2010 Jury for the ‘102 Indonesian Innovation’ & the commitment to the advancement of business innovation in Indonesia from the Minister of State for Research & Technology, Jakarta – Indonesia
2009 Jury for the ‘101 Indonesian Innovation’ & the commitment to the advancement of business innovation in Indonesia from the Minister of State for Research & Technology, Jakarta – Indonesia
2009 Six Indonesia Dedicated Woman Artists @Nikko Hotel, Jakarta – Indonesia
2008 Excellent Award for the 3rd China-Asean Youth Artwork Creativity Contest at Guangxi Nation Art Palace – China
2008 Recipient of honorary certificate, gold medal and the Torino Winter Games 2006, Olympic Torch for selection and participation at the Olympic Fine Arts 2008, Beijing – China, organized by the International Olympic Committee & the China Society for the Promotion of Cultural & Art Development
2008 Finalist Australian Alumni Awards for Culture & Art organized by the Australian Embassy @Shangri-La Hotel, Jakarta – Indonesia
2008 Distinguished standing & has been conferred with a membership of International Writers & Artists Association by the President & The Board of Directors of the IWA – USA
2002 Winning to become an Indonesian Representative for the Concours International des Jeunes Createurs de Mode 2002 @Carrousel du Louvre, Paris – France
2002 Ten Best Winners of Fashion Designer Competition (Concours International des Jeunes Createurs de Mode 2002) organized by Dewi Magazine @Mulia Hotel, Jakarta – Indonesia
2001 Best Student of the In – Country “Training on Garment Design & Fashion Aesthetic” for Small & Medium Enterprises, organized by JICA (Japan International Cooperation Agency), ITT (The Institute for Research & Development of Textile Industry) & Deperindag (Department of Trade & Industry Republic of Indonesia) @ITT, Bandung – Indonesia
1997 Ten Best Winners of Fashion Designer Competition (LPM’97), organized by Femina Magazine @Borobudur Hotel, Jakarta – Indonesia
1987 First Award of Fashion Show Competition in Bandung – Indonesia, organized by BDEC
ARTIST IN RESIDENCY
2006 Blackburn Museum & Art Gallery and Action Factory, Blackburn – England
2005 Fukuoka Asian Art Museum, Fukuoka – Japan
ART EXHIBITION
Solo Exhibitions:
2006 Global vs. Local (Installation) @Be-Mall, Bandung – Indonesia
2004 After Party (Installation) @Common Room, Bandung Center of Media Arts, Bandung – Indonesia
2004 Me, Myself & Barbie’s smile (Installation) @Potluck Coffee and Bar, Bandung – Indonesia
2001 Sweet Lolly (Installation & Fashion Performance) @Kedai Kebun Gallery, Yogyakarta – Indonesia
Group Exhibitions:
2017 The 24th Seoul International Art Festival 2017 @Chosunilbo Museum in Seoul – South Korea
2017 Maritime Silk Road International Art Exhibition & Dato’ Tai Keik Hock’s 80th Birthday Thanksgiving Event @Daiichi Modern Art Gallery, Sungai Petani, Kedah – Malaysia
2017 Indonesia & Vietnam International Art Exhibition @Breeze Art Space, Green Office Park Sinar Mas Land BSD, Tangerang – Banten
2017 The 5th Design Life Hangzhou Exhibition; RMIT Architecture & Design Graduates, organized by RMIT Architecture & Design Alumni @Hangzhou, China.
2017 International Art Switch Exhibition, an exhibition of Arts on BΩSS Switches, supported by AGN (Australindo Graha Nusantara) @Jogja Gallery – Jogjakarta – Indonesia
2017 The 5th Asean Art Exhibition @Southern Thai Art Gallery Princess Galayanivadhana Institute of Cultural Studies Prince of Songkla University, Pattani – Thailand
2017 ‘Teachings from His Majesty the King’ Exhibition, a Study of Royal Initiative Projects Concerning Community & Environment for Visual Arts Creation by ASEAN Artists to Commemorate King Bhumibol Adulyadej @Andaman Cultural Center, Krabi – Thailand, organized by Academic Service Project by Department of Painting Faculty of Painting Sculpture & Graphic Arts Silpakorn University
2017 International Contemporary Art Fair of Málaga, organized by OFAA @the Trade Fairs & Congress Center of Málaga – Spain
2017 ‘The Teaching of His Majesty the King’ Exhibition, a Study of Royal Initiative Projects Concerning Community & Environment for Visual Arts Creation by ASEAN Artists to Commemorate King Bhumibol Adulyadej @Ratchadamnoen Contemporary Art Center, Bangkok – Thailand, organized by Academic Service Project by Department of Painting Faculty of Painting Sculpture & Graphic Arts Silpakorn University
2017 Yangon-Bali-Bangkok Myanmar-Indonesia-Thailand Art Exchange Project @Arma; Agung Rai Museum of Art, Ubud – Bali – Indonesia
2017 Photo Contest Exhibition for the International Heritage Day @Unikom (Universitas Komputer Indonesia) in Bandung – Indonesia
2017 Parade Foto Srikandi Indonesia on Instagram, organized by Canon Indonesia
2017 Imago Mundi: Indonesia, Islands of Imagination Exhibition ‘The Art of Humanity’ @Bentara Budaya Jakarta – Indonesia
2017 Yangon-Bali-Bangkok Myanmar-Indonesia-Thailand Art Exchange Project @New Treasure Art Gallery, Yangon – Myanmar
2017 The 12th International Visual Art Workshop & Exhibition @Rajamangala University of Technology Thanyaburi (RMUTT), Pathum Thani – Thailand
2017 The 12th International Visual Art Workshop & Exhibition @Poh-Chang Academy of Arts, Rajamangala University of Technology Rattanakosin (RMUTR), Bangkok – Thailand
2017 ART-TIVITIES NOW @Breeze Art Space, Green Office Park Sinar Mas Land BSD, Tangerang – Banten
2016 Imago Mundi: Indonesia, Islands of Imagination Exhibition ‘The Art of Humanity’ @Bentara Budaya Jogjakarta – Indonesia
2016 The 17th Asian Art Biennale Bangladesh 2014 @the National Art Gallery – Bangladesh Shilpakala Academy, Dhaka – Bangladesh
2016 Imago Mundi: Indonesia, Islands of Imagination Exhibition ‘The Art of Humanity’ @Bentara Budaya Bali – Indonesia
2016 International Fine Art Exhibition: Contemporary Dialogue with artists from Vietnam & Indonesia @Crowne Plaza West Hanoi – Vietnam
2016 The 10th China-Asean Youth Artwork Creativity Contest @Guangxi Nation Art Palace – China
2016 The 2nd Malaysia International Art Biennale 2016 @Daiichi Art Space, Sungai Petani, Kedah – Malaysia
2016 The International Textile & Fashion Symposium – Thai: Surveying + Analyzing @Bangkok Art & Culture Center – Thailand
2016 Fiber Face #4, International Online Fiber Exhibition with the theme: “Resonance: An Intangible & Oral Cultural Heritage” @Yogyatourium Creative Space, Jogjakarta – Indonesia
2016 Commission Artwork: Mr. Discovery Man in relation with the Siam Discovery department store in Bangkok – Thailand
2016 Group exhibition for the STDI visitation accreditation @STDI Bandung – Indonesia
2016 EQUILIBRIO Exhibition organized by Artemis Art Gallery @China House of Penang – Malaysia
2016 Uluslararası ‘Nevruzda Renkler’ Jurili Sergi (Eskisehir/Turkey Nevruz Colors International Exhibition) @Eti Arkeoloji Muzesi (History Museum), Eskişehir – Turkey
2016 EQUILIBRIO Exhibition organized by Artemis Art Gallery @White Box, MAP@Publika, Kuala Lumpur – Malaysia
2016 The 11th International Visual Art Workshop and Exhibition @Poh-Chang Academy of Arts,
Rajamangala University of Technology Rattanakosin (RMUTR), Bangkok – Thailand
2016 Green eARTh International Exhibition & Symposium @Kalakshetra Museum Gallery, Guwahati – India, organised by Olympia Fine Art Association (OFAA) & Srimanta Sankaradeva Kalakshetra in collaboration with Mantra Media
2015 The 2nd Valencian Festival of Arts, “Ciutat Vella Oberta” (CV0 2015, Open Old City) Photography Exhibition @Festival Valencià de Les Arts – Spain
2015 Stitching the Gap #1 @Waga Gallery, Kemang, Jakarta – Indonesia, organized by Gerakan Seni Serat Kontemporer Indonesia (GSSKI) Universitas Negeri Jakarta
2015 The 3rd Tone International Miniature Art Exhibition 2015 @Gallery Chitrak & Athena Gallery of Fine Arts in Dhaka – Bangladesh
2015 Love Our Batik Exhibition @Gedung Indonesia Menggugat, Bandung – Indonesia, organized by Yayasan Batik Jawa Barat
2015 The 9th China-Asean Youth Artwork Creativity Contest @ Guangxi Zhuang Autonomous Region Museum – China
2015 Finalists of the Gudang Garam Indonesia Art Award (GGIAA) 2015 @National Gallery, Jakarta – Indonesia
2015 The 4th Asean Art Exhibition @Art & Culture Museum, Khon Kaen University and @Southern Thai Art Gallery Princess Galayanivadhana Institute of Cultural Studies Prince of Songkla University, Pattani – Thailand
2015 The 5th Annual Exposure Award @Musee du Louvre, Paris – France
2015 The 4th Design Life Penang Exhibition; RMIT School of Architecture & Design Graduates, organized by RMIT Architecture & Design Alumni @George Town, Penang – Malaysia
2015 “No Boundaries” of Indonesian – Cambodia Art Exchange in Java Art Gallery & the Asia Foundation (Community Art Gallery), Phnom Penh – Cambodia
2015 Save Lake Toba: Save Nature, Save Future @William Suryajaya Building – Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta – Indonesia
2015 Explorashion Fashion Exhibition @Wastu Gallery in STDI, Bandung – Indonesia
2014 The 16th Asian Art Biennale Bangladesh 2014 @the National Art Gallery – Bangladesh Shilpakala Academy, Dhaka – Bangladesh
2014 Paperium 4: Fiber to Paper @Textile Museum, Jakarta – Indonesia
2014 Apakabar Ibu #2; Women Exhibition @National Gallery, Jakarta – Indonesia
2014 Langkawi Art Biennale: “Migration” in Langkawi Lagoon Resort, Kedah – Malaysia
2014 New Pict Exhibition @Albert Gallery, Jakarta – Indonesia
2014 Family Portrait Photo Exhibition in Bandung @Ropih Gallery, Bandung – Indonesia
2014 The 3rd Asean Art Exhibition @Art & Culture Museum, Khon Kaen University and @Southern Thai Art Gallery Princess Galayanivadhana Institute of Cultural Studies Prince of Songkla University, Pattani – Thailand
2014 The Batam Cultural Week Art Exhibition (PPKI: Pameran Senirupa Pekan Kebudayaan), organized by Kemenparekraf in Batam – Indonesia
2014 Changi Airport Destination-Themed Events 2014 organized by Kemenparekraf in Singapore
2014 Contemporary Art Exhibition in the Old City Creative Festival 2014 @Tjipta Niaga, Kota Tua, Jakarta – Indonesia
2014 Haiyan International Fundraising Art Exhibition 2014 @Galleria Duemila in Manila – Philippines
2014 Kinesiske Dage @Galleri Nørballe – Augustiana Skulpturepark, Augustenborg in Sønderborg Municipality, Southern Denmark
2013 Featured in a digital group show @Brooklyn Night Bazaar // See.Me Art Market – USA
2013 Indonesia Design & Craft Biennale (Biennale Desain & Kriya Indonesia) @Galeri Nasional, Jakarta – Indonesia
2013 More Than a Monarch Exhibition in relation with the 86th Birthday Anniversary of His Majesty King Bhumibol Adulyadej @Siam Paragon, Bangkok, Thailand
2013 13 Years Dagingtumbuh Exhibition in S.14 Artspace, Bandung – Indonesia
2013 The 3rd Design Life Seoul Exhibition; RMIT School of Architecture & Design Graduates, organized by RMIT Architecture & Design Alumni @the L’espace 71 Gallery Seoul – Korea
2013 Creative Product Cultural Week Exhibition (Pekan Produk Kreatif Indonesia; “Kreatif Berdaya Saing”), organized by Kemenparekraf @Epicentrum Jakarta – Indonesia
2013 Featured in a digital group show @SCOPE Miami 2013 during Miami Art Week – USA
2013 Travelling Art Old City Dia y Noche; Photography Exhibition @Festival Valencià de Les Arts – Spain
2013 The Bandung Paper Art Show “Paperium: Perspective/Creativity” @Sri Baduga Museum Bandung – Indonesia
2013 The 1st Changzhou China International Art Festival @Shanghai, Changzhou City in Jiangsu & Huangshan City in Anhui – China
2013 The 7th China-Asean Youth Artwork Creativity Contest @Guangxi Nation Art Palace – China
2013 Hajad Jagad Art Festival organized by Art & Design Maranatha University @Harris Hotel, Bandung – Indonesia
2013 The 6th Aceh Cultural Week Art Exhibition (Pameran Seni Rupa Pekan Kebudayaan Aceh ke 6) organized by Kemenparekraf @Taman Sulthanah Syafiatuddin, Banda Aceh – Indonesia
2013 Menjalin Serat Menguntai Makna (by paper, on paper, with paper) @Textile Museum, Jakarta-Indonesia
2013 Sprites [initial] Art & Creative Biennale; moment #5 Tiarma Sirait @Limestone Quarry, Jimbaran Bali-Indonesia
2013 NordArt @Kunstwerk Carlshϋtte – Germany
2013 Mountosee [Sprites] Segara Gunung Art Ritual @Pura Segara, Pemuteran, West Bali – Indonesia
2013 The 12th Art Instructors in the Northern Region, the 1st Making Relationship to Asian Economy Community & Art Workshop in Thailand 2013, organized by: Faculty of Humanities and Social Sciences Uttaradit Rajabhat University @Chalerm Phrakiat Gallery Uttaradit Rajabhat University – Thailand
2013 1st International Art Workshop and Festival in cooperation of Thai Art Council USA & Institute of Mekong-Salween Civilization Studies @Institute of Mekong-Salween Civilization Studies Building, Naresuan University, Phitsanulok – Northern – Thailand 2013 9th International Art Festival and Art Workshop, coordinating with Thai Art Council United States of America @Rajamangala University of Technology Rattanakosin, Poh-Chang Campus, Bangkok – Thailand
2012-13 The 3rd Triennale of Textile 2012-13: “Without Borders” International Exhibition @Gallery of Peter Michal Bohύň in Liptovský Mikuláš&Gallery of the Museum of Moravian Slovakia Republic – Europe
2012 Turning Targets #1 – OneNightStand, part of 25 Years Cemeti Art House @Cemeti Art House, Jogjakarta – Indonesia
2012 Bungkus! Bandung Photography Now: ‘Journey’ @Pasundan University, Bandung – Indonesia
2012 Indonesia Contemporary Fiber Art – Chapter One │ Mapping @Art One New Museum, Jakarta – Indonesia
2012 Arte Persona Exhibition @Maranatha Gallery, Bandung – Indonesia
2012 The 9th Asia Fiber Art Exhibition @Ulsan Culture & Arts Center, organized by College of Design University of Ulsan, The Korea Society of Arts & Design and Korea Fiber Art Committee, Asia Fiber Art Association – South Korea
2012 Ecorea Jeonllabuk-do Workshop Biennalle in Jeonllabuk-do Republic of Korea, organized by Ecorea International Art Biennale – South Korea
2012 ‘Slenco’ Art Exhibition for 30 years of the Bentara Budaya @Bentara Budaya Jakarta, Jogjakarta & Bali – Indonesia
2012 The International Division of 15th World Peace Art Exhibition, organized by World Art Exhibition for Peace Organizing Committee in South Korea
2012 Sprites process session #3 organized by Yoka Sara @Sanur, Bali – Indonesia
2012 The 2nd Design Life Bangkok Exhibition; RMIT School of Architecture & Design Graduates, organized by RMIT Architecture & Design Alumni in the TCDC Foyer, Thailand Creative Design Center in Bangkok – Thailand
2012 Art Takes Times Square Competition where my “Transporter & Transformer” project featured & revealed @Times Square Billboard Premiere in New York City – USA
2012 Papered? An Experimental Papers Exhibition @Gedung Indonesia Menggugat, Bandung – Indonesia
2012 The 3rd Triennale of Textile 2012-2013: “Without Borders” International Exhibition @Trenčí & the National Cultural Center House Arts in Bratislav, Slovak Republic – Europe
2012 Evolusia; a Fashion Performance of Maranatha Christian University Fashionʼs students & lectures @Grand Royal Panghegar Hotel, Bandung – Indonesia
2012 Nine Contemporary Indonesian Artists Exhibition @El Entro Café in Kota Kinabalu – Malaysia
2012 The 14th Jakarta Biennale: ‘Maximum City: Survive or Escape?’ @Central Park Mall, Jakarta -Indonesia
2011 Apakabar Ibu #1; Women Exhibition @Galeri Kita, Bandung – Indonesia
2011 The 5th China-Asean Youth Artwork Creativity Contest @Guangxi Nation Art Palace – China
2011 THE ITB, CCA & ARS TEXTRINA International Textiles and Costumes Congres & Exhibition @Lawangwangi Art & Science Estate Bandung – Indonesia
2011 La Composition Seduisante Exhibition @Edwin’s Gallery, Jakarta – Indonesia
2011 The 1st Asian Ethnic Costume Exhibition (China, Japan, Indonesia) @Kokushikan University in Tokyo – Japan
2011 The 8th Asia Fiber Art Exhibition @Universiti Teknologi MARA (UTM) Perak Seri Iskandar Campus Perak Darul Ridzuan – Malaysia
2011 Reconsidering Earth organized by OFAA (Olympic Fine Arts Association) @North Art Space (NAS) Gallery, Jakarta – Indonesia
2011 ‘Synthetic Love’ Art Performance for the Transcultural – Transnational – Transformation Australasian association for Theatre Drama & Performance Studies Conference 2011 @Monash University, Melbourne – Australia
2011 Illustration Stories Kompas Newspaper Exhibition @Bentara Budaya Jakarta, Jogjakarta & Bali – Indonesia
2011 IASR ITB Drawing Exhibition 2011 ‘Behind the Line’ @Gedung Indonesia Menggugat, Bandung -Indonesia
2011 The 9th Asean Youth Cultural Forum @Gajah Mada University (UGM), Yogyakarta – Indonesia
2011 kARTini; The Power of Women in Art Exhibition @Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri UGM, Yogyakarta – Indonesia
2011 Tribute to Emiria Soenassa Exhibition (Sedekat Konde Sejauh Cakrawala) @Bentara Budaya Jakarta – Indonesia
2011 Uno Flatu (In One Breath) #4 @Maranatha Gallery, Bandung – Indonesia
2011 Indonesian International Fiber Art Exhibition (Fiber Face #3) @Taman Budaya Jogjakarta – Indonesia
2011 ‘Synthetic Love’ Art Performance (filmed) @Projecto Epipiderme encontros à volta da performance in Fábrica Braço de Prata in Lisbon – Portugal
2010 An International Art Photography Exhibition ‘Ordinariness of artist’s house: a poetic of dwelling’ @Meo Jai Dee Gallery, Chiang Mai – Thailand
2010 Post-Graduate Colloquium 2010 Exhibition @Monash University, Melbourne – Australia
2010 Tribute to S. Sudjojono @Lawangwangi Art and Science Estate Bandung – Indonesia
2010 OFAA (Olympic Fine Arts Association) Sarajevo Exhibition @the Olympic Museum & the Banja Luka Municipal Museum in Sarajevo – Bosnia & Herzegovina
2010 Art for Aids #2 @Gedung Indonesia Menggugat, Bandung – Indonesia
2010 The 7th Asia Fiber Art Exhibition @Academy of Arts & Design, Tsinghua University, Beijing – China
2010 Art for Aids #1 @Bentara Budaya, Jakarta – INDONESIA
2009 ARTernative PHOTOfest ‘Battle of Harajuku’ @Pasar Festival, Jakarta – Indonesia
2009 ART(i)CULATION Exhibition (Artists from 5 cities in Indonesia) @Hanna Art Space, Bali – Indonesia
2009 The 1st Design Life Bali Exhibition; RMIT School of Architecture & Design Graduates, organized by RMIT Architecture & Design Alumni @the Gaya Artspace, Ubud, Bali – Indonesia
2009 Indonesia Contemporary Art & Design (ICAD) Exhibition; ArTention: HOT/EL @Grand Kemang Hotel, Jakarta – Indonesia
2009 Fashionvaganza Art Performance for the Celebration of the 44th Anniversary of Maranatha Christian University @GSG Maranatha Bandung – Indonesia
2009 Uno Flatu (In One Breath) #3 @Maranatha Gallery, Bandung – Indonesia
2009 The 25th Anniversary of Edwin’s Gallery: ‘XYZ’ @Edwin’s Gallery, Jakarta – Indonesia
2009 ‘My Body’ Exhibition of 43 Indonesian Women organized by Andi Gallery @Grand Indonesia, Jakarta – Indonesia
2009 Celebration of the 55th Anniversary of Shanghai Normal University @Shanghai Normal University – China
2009 Fashionvaganza Art Performance for the opening of the Art Jakarta “Indonesian Art Festival” organized by Harper Bazaar at Ritz Carlton – Pacific Place, Jakarta – Indonesia
2009 Up & Hope @D’Peak Art Space, Jakarta – Indonesia
2009 Weaving Exhibition ‘Merajut Waktu Menjalin Makna’ @North Art Space, Ancol – Jakarta – Indonesia
2009 Water Cube; La Memoria Dell’Acgua (the Time Machine) @Primo Piano Living Gallery (Galleria d’arte contemporanea, Lecce Palazzo Rubichi), Puglia, Lecce – Italy
2009 Sariwangi Gold Selection for 6 Women Artists @Nikko Hotel, Jakarta – Indonesia
2009 Fashionvaganza Art Performance for the Community Youth Fest 2009 with rhythm ‘n movements: ‘Say Yes to Creativity – Say No to Drugs’, an event by Jendela Ide in conjunction with West Java Province Narcotics Board @Sasana Budaya Ganesha, Bandung Institute of Technology – Indonesia
2009 Latitudes in Transit; a collective sample of Mexican & Indonesian Women Artists @National Gallery, Jakarta – Indonesia
2009 Re-Born Exhibition for the Grand Opening H2 Gallery in Semarang – Indonesia
2009 Fiber Face #2 @Taman Budaya Jogjakarta – Indonesia
2008 Harajutik (Harajuku in Batik) Fashion Performance for the Javarizm; an event by Indonesian Community in Japan in conjunction with 50 Golden Year of Friendship 2008 – Indonesia Japan @57 Roppongi, Tokyo – Japan
2008 Postdata Project Mail Art & Net Art International Exhibition in Medellín – Colombia
2008 Self Portrait – Famous Living Artists of Indonesia @Jogja Gallery – Indonesia
2008 The 3rd China-Asean Youth Artwork Creativity Contest @Guangxi Nation Art Palace – China
2008 Pekan Produk Budaya Indonesia 2008 @Jakarta Convention Center, Jakarta – Indonesia
2008 Inacraft Exhibition @Jakarta Convention Center, Jakarta – INDONESIA
2008 Uno Flatu (In One Breath) #2 @Maranatha Gallery, Bandung – Indonesia
2008 The 6th Asia Fiber Art Exhibition @Bentara Budaya Jakarta – Indonesia
2008 Olympic Fine Arts Beijing 2008 @Olympic Fine Arts Museum in Beijing – China
2008 Self and Reality @LINGGARseni Jakarta – Indonesia
2008 Jogja Art Fair #1 @Taman Budaya Yogyakarta – Indonesia
2008 Rendezvous: One day together with 13+ Bandung Artists Art Exhibition @CG Art Space, Jakarta – Indonesia
2008 Manifesto Indonesia Art Exhibition @National Gallery, Jakarta – Indonesia
2008 ‘Boys | Girls’ Contemporary Art, Youth Life and Culture in Two Parts @Edwin Gallery, Jakarta – Indonesia
2008 Video Art Night @Artoholic Gallery & Café – Singapore
2008 Kasih / Love a group exhibition by various Indonesian Christian artists from various disciplines reflecting on the meaning of Easther @Galeri Tondi, North Sumatra – Indonesia
2007 Synthetic Love Fashion Performance as a grand opening of the Biasa Art Space & for the opening of the Fetish Objects Art Project #2 @Biasa Art Space, Jakarta – Indonesia
2007 Peptalk Performance Festival @Ronneby, Karlskrona – Sweden
2007 Intimate Distance Exhibition & Book Launching Indonesian Women Artists: ‘The Curtain Opens’ @National Gallery, Jakarta – Indonesia
2007 Center of Art @Graha Widya Maranatha, Bandung – Indonesia
2007 The 12th international triennial of tapestry @Central Museum of Textiles Lodz – Poland
2007 Uno Flatu (In One Breath) #1 @Graha Widya Maranatha, Bandung – Indonesia
2007 The 5th Asia Fiber Art Exhibition in Okinawa – Japan
2007 Fashion Dance for the event: Warna Warni Band 11th Anniversary at Hugo’s Café, Semarang – Indonesia
2006 Birds Migration: A Study in History of Performance Art and Its Management, organized by Indonesia International Performance Art Event 2006 @National Gallery, Jakarta – Indonesia
2006 Fringes part of Art-o-rama Festival together with 50 Indonesian Young Artists @Toimoi Gallery, Jakarta – Indonesia
2006 Bandung Art Nowadays @Common Room, Bandung Center of Media Arts, Bandung – Indonesia
2006 Synthetic Love Fashion Performance as a Grand Opening of the Iketeru Harajuku Fashion Competition @the Japan Foundation, Jakarta – Indonesia
2006 The 10th Jakarta Biennale: Beyond: Limits & Its Challenges @National Gallery, Jakarta -Indonesia
2006 Movie on 10 Video Art Exhibitions @Cemeti Art Foundation Library, Yogyakarta – Indonesia
2006 Temu Akrab Akuntansi 2006 ‘Hysteria’ Fancy Costume @Parahyangan Catholic University, Bandung – Indonesia
2006 Pensi ‘No Love No Live’ costume for MC & theater @Providentia Junior High School, Bandung – Indonesia
2006 Gelar Seni ‘Bangsawan’ costume for MC @St. Maria Senior High School, Bandung – Indonesia
2006 Konst Göteborg @Galleri 54, Goteborg – Sweden
2006 Textilhogskölan Examensutställning @ Högskolan i Borås (University of Borås) – Sweden
2006 Parallel Realities: Asian Art Now @Blackburn Museum & Art Gallery & Ewood Park Football Stadium, Blackburn, Lancashire – England
2005 The 8th Jogja Biennale (Consciousness of the Here and Now) @Jogjakarta – Indonesia
2005 Fashion Knitting Performance @Opera Academy, Goteborg – Sweden
2005 The 3rd Fukuoka Asian Art Triennale 2005 @Fukuoka Asian Art Museum, Fukuoka – Japan
2005 Bird, Fish & in between @Swedish School of Textile in Borås (University of Borås) – Sweden
2004 Textilhogskölan Open House @Swedish School of Textile in Borås (University of Borås) Sweden
2004 Posting Fiber @Bentara Budaya Jakarta & Kita Gallery, Bandung – Indonesia
2004 Visual DJ @Swedish School of Textile in Borås (University of Borås) – Sweden
2004 Experimental Printing @Swedish School of Textile in Borås (University of Borås) – Sweden
2004 Unisex (Unity n’ solidarity of extension Fikom Unpad 2004), Bandung – Indonesia
2004 Poleng Batik Show @Gathering Night for the ITB Alumni @Sawunggaling Hotel, Bandung – Indonesia
2004 Performance Art Artefact Exhibition, the 2nd IAPAO (International Association of Performance Art Organizers) @Kita Gallery, Bandung – Indonesia
2004 Beyond Panopticon Art and Global Media Project @Bandung Electronic City – Indonesia
2003 The 8th Havana Biennial @Pabellón Cuba Havana – Cuba
2003 Bandung Performance Art Festival #2 (BaPAF#2) at Landraad Building, Bandung – Indonesia
2003 The 1st CP Biennale @National Gallery, Jakarta – Indonesia
2003 Girl’s Talk @Edwin Gallery, Jakarta – Indonesia
2003 Childhood Objects Exhibitions @Cemara 6 Gallery, Jakarta – Indonesia
2003 JakArt@2003; International Art & Cultural Festival, theme: Struggle and Creation @Erasmus Huis, Jakarta – Indonesia
2003 April Festival; Let’s Free to Create @Taman Ismail Marzuki, Jakarta – Indonesia
2003 Bizzare Fashion Performance @Studio East Bandung – Indonesia
2003 Night of d’ Champion work was broadcasted in Transs TV & ANteve Station in Jakarta @Grand Aquila Hotel, Bandung – Indonesia
2003 Nescafe 3 in 1 presents ‘Pop meets Rock’ program in Jakarta – Indonesia
2003 Fantasy Make Up for Yukitanari Dancer, a group of Indonesian Dancer for the Sound track’s performance of RIF Band in ‘Pop meets Rock’ broadcaster: MTV Station @Tugu Monument, Bandung – Indonesia
2003 A Journey to the 3rd Millennium Fashion Performance collaborated with Wanna Be Dancer @Pesta Club – Imperium Hotel, Bandung – Indonesia
2002 Tali Ikat; Fiber Connections, organized by Cemeti Art Foundation @Taman Budaya Yogyakarta – Indonesia
2002 The Rhizome Project @British Council Library, Jakarta – Indonesia
2002 Exhibition of 5 Fiber Art Artists @Lontar Gallery, Jakarta – Indonesia
2002 Fantasy Make Up for the Forum Alternative Photography Exhibition in Bandung – Indonesia
2002 Indonesian Finalist for Concours International des Jeunes Createurs de Mode 2002 @Carrousel du Louvre, Paris – France
2002 10 Best Winners of Fashion Designer Competition ‘Concours International des Jeunes Createurs de Mode 2002’ @Mulia Hotel, organized by Dewi Magazine, Jakarta – Indonesia
2002 ‘Bandung Teduh 4 us’ Fancy Fashion Performance @Pasundan University, Bandung – Indonesia
2002 What’s Going on Friday Fashion Performance @Pesta Club – Imperium Hotel, Bandung – Indonesia
2002 Sissy on the Beach Fashion Performance @Tropicana Café (Studio East) Bandung – Indonesia
2002 Sweet Lollypops Fashion Performance @Studio East Bandung – Indonesia
2002 The Planet of Barbie II Fashion Performance participating in the Studio East Anniversary with 100 Models, designers, 6 choreographers, 28 Bands, 7DJs, 20 MCs & Dancers @Studio East, Bandung – Indonesia
2002 The Planet of Barbie I Fashion Performance @Studio East Bandung – Indonesia
2002 Lily in Transparent Fashion Performance @Tropicana Café (Studio East) Bandung – Indonesia
2002 Arabian Night Fashion Performance @Tropicana Café (Studio East) Bandung – Indonesia
2002 Fashion Victim TV Programmed (pilot project) for Trans TV Station, produced by Digiseni Production House, Jakarta – Indonesia
2001 Bandung Art Event: Message of Medium (Contemporary Art Craft Exhibition) @ex Dutch Consular Building, Bandung – Indonesia
2001 JakArt@2001, International Art & Cultural Festival @Bentara Budaya, Jakarta – Indonesia
2001 Radical Chic Fashion Performance @Studio East, Bandung – Indonesia
2001 Fashion Show for Indonesian Fashion’s Trend on Garment Design organized by JICA (Japan International Cooperation Agency), ITT (The Institute for Research & Development of Textile Industry) & Deperindag (Department of Trade & Industry Republic of Indonesia) @STTT, Bandung – Indonesia
2001 Sweet Lolly Fashion Dance for the event ‘Warna Warni Band 5th Anniversary’ @Pisa Café, Jakarta – Indonesia
2001 Indramayu Batik Fashion Performance for the event ‘West Java Batik Convention I’ @Horizon Hotel, Bandung – Indonesia
2001 Friday Fashion Performance with models from Look Models Inc. @Fashion Café, Jakarta – Indonesia
2000 ‘Redam Dendam Jangan Hemat Jabat Erat’ Fashion Performance for RCTI TV Station, produced by Avi Production House, Jakarta – Indonesia
2000 N’tong Pareumeun Obor; Flower Generation 70’s Fashion Performance @Bumi Sangkuriang, Bandung – Indonesia
2000 Indramayu Batik Fashion Performance @Nu Art Sculpture Park (Nyoman Nuarta’s Gallery & Café), Bandung – Indonesia
2000 Klondike’s Day: Poleng’s Booth (Tiarma Sirait’s designs) representative from Indonesia in Edmonton – Canada & Fashion Performance, these Indramayu Batik designs are casual wears for exotic tastes. Canadian models in a theatrical form presented the performance
2000 Bandung Performance Art Festival (Ba-PAF 78910) @Barak Gallery, Bandung – Indonesia
2000 Indonesian painters: ‘O, Toba Lake’ Exhibition, organized by Lake Toba Heritage Foundation @Sahid Jaya Hotel, Jakarta – Indonesia
1999 ‘Refleksi 2000’ participating in the fashion show by students of Faculty of Fashion, MARA Technology University @Taman Budaya Negeri Perak, Ipoh – Malaysia
1999 Ipoh Arts Festival IV ’99, organized by Perak Arts Foundation @the Perak State Library Corporation, Ipoh – Malaysia
1999 ‘Fashion of Jambi’ Batik Contemporary @Import Shop Berlin 1999 Exhibition, Berlin – Germany
1999 Puppet Show, Fashion Performance as a part of Independence Comic Decade, organized by KMSR – ITB & Indonesian Comic Community @ITB – East Hall, Bandung – Indonesia
1999 Wearable Touring Exhibition @Bentara Budaya Yogyakarta & Sika Contemporary Art Gallery in Ubud, Bali – Indonesia
1999 Poleng Fashion Show & Interview for ‘Cakrawala’ (Ragam Program), broadcaster: Anteve TV Station, Bandung – Indonesia
1998 After Pretentious Glamorous Years Comes the Reality; a Fashion Performance in relation with Reformation for the people @ITB Ganesha Street, Bandung – Indonesia
1997 125 Indonesian Painters @Grand Ballroom Savoy Homann Hotel, Bandung – Indonesia
1996 RMIT Fashion Collection in Melbourne – Australia
1996 RMIT Fashion Design Students @First Site – RMIT Gallery, Melbourne – Australia
1995 Open House for ITB Faculty of Art & Design 50th Anniversary @Textile Design Studio – Indonesia
1994 Indonesian Painters for the Lake Toba Heritage Foundation @Hilton Hotel, Jakarta – Indonesia
1994 Fantasy Make Up for the Forum Alternative Photography Exhibition in Bandung – Indonesia
1989 ‘Sumber Waras’ Art Performance Group @Rumentang Siang, Bandung – Indonesia
1987 Forum Alternative Photography Exhibition @Centre Culturel Francais, Bandung – Indonesia
Sumber: http://indonesiakreatif.bekraf.go.id/iknews/tiarma-sirait-contemporary-artist-yang-box/
BERITA
Sosok K’tut Tantri yang Terlupakan, Wanita yang Berjasa bagi NKRI di Masa Perjuangan
“Saya mungkin akan dilupakan oleh Indonesia…Tapi Indonesia adalah bagian hidup saya”
K’TUT TANTRI……
Masih sangat di sayangkan banyak yng tidak tahu perjuangan wanita bule untuk negeri ini. Disiksa Jepang nyaris membuat ia gila bahkan tewas… Tapi tak menyurutkan hati nya untuk memperjuangkan negeri barunya itu…
Bahkan Bung Tomo terkesiap saat menyaksikan bagaimana dengan tenang nya K’tut Tantri menyiarkan bombardir tentara Inggris pada kota Soerabaia dengan menulis catatan…..
“Saja tidak akan melupakan detik-detik dikala Tantri dengan tenang mengutjapkan pidatonja dimuka mikropon, sedangkan bom-bom dan peluru2 mortir berdjatuhan dengan dahsjatnja dikeliling pemantjar radio pemberontakan,” tulis Bung Tomo…..
K’tut Tantri lahir di Glasgow Skotlandia dengan nama Muriel Stuart Walker, pada 18 Februari 1899. Ia adalah anak satu-satunya dari pasangan James Hay Stuart Walker dan Laura Helen Quayle.
Setelah Perang Dunia I, bersama sang ibu, ia pindah ke California, Amerika Serikat (AS). Kelak di Negeri Paman Sam, Tantri bekerja sebagai penulis naskah dan antara 1930 hingga 1932 ia menikah dengan Karl Jenning Pearson.
Tantri memutuskan pindah ke Bali setelah ia menonton film berjudul, “Bali, The Last Paradise”. Hal itu ia ungkapkan gamblang dalam bukunya, “Revolt in Paradise” yang terbit pada 1960.
“Pada suatu sore saat hujan rintik-rintik, saya berjalan di Hollywood Boulevard, saya berhenti di depan sebuah gedung bioskop kecil yang memutar film asing, mendadak saya memutuskan untuk masuk. Film asing tersebut berjudul “Bali, The Last Paradise”. Saya menjadi terpesona,” tulis Tantri.
“Sebuah film yang menunjukkan contoh kehidupan penduduk yang cinta damai, penuh rasa syukur, cinta, dan keindahan. Ya, saya merasa telah menemukan kembali hidup saya. Saya merasa telah menemukan tempat di mana saya ingin tinggal,” ujar dia dalam bukunya.
Selang beberapa bulan kemudian, Tantri tiba di Pulau Dewata. Kala itu ia bersumpah mobil yang dikendarainya hanya akan berhenti jika sudah kehabisan bensin dan kelak ia akan tinggal di tempat pemberhentian terakhirnya itu.
Ternyata mobil Tantri kehabisan bensin di depan sebuah istana raja yang pada awalnya ia yakini adalah pura. Dengan langkah hati-hati ia memasuki tempat itu dan tak berapa lama kemudian perempuan itu diangkat sebagai anak keempat oleh Raja Bangli Anak Agung Gede –sejumlah sumber menyebut ia menyamarkan nama asli sang raja.
Tantri menetap di Bali sejak 1934 dan ketika Jepang mendarat di Pulau Dewata, ia berhasil melarikan diri ke Surabaya. Di kota inilah ia mulai membangun hubungan dengan para pejuang kemerdekaan.
Di Surabaya, Tantri bergabung dengan radio yang dioperasikan para pejuang pimpinan Sutomo atau akrab disapa Bung Tomo. Dan ketika pecah pertempuran hebat pada 10 November 1945, tanpa gentar, Tantri berpidato dalam bahasa Inggris sementara hujan bom dan peluru mortir terjadi di sekeliling pemancar radio.
“Aku akan tetap dengan rakyat Indonesia, kalah atau menang. Sebagai perempuan Inggris barangkali aku dapat mengimbangi perbuatan sewenang-wenang yang dilakukan kaum sebangsaku dengan berbagai jalan yang bisa kukerjakan,”..tulisnya dalam Revolt in Paradise.
Pilihannya untuk bergabung dalam perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan itu membuat kalangan pers internasional menjulukinya “Surabaya Sue” atau penggugat dari Surabaya.
Ia diketahui mulai akrab dengan dunia politik setelah menjalani diskusi intens dengan Anak Agung Nura — putra tertua raja yang mengangkatnya sebagai anak.
Menyadari dirinya menjadi target Jepang, Tantri memutuskan sembunyi di Solo. Namun nahas, keberadaanya diketahui Jepang dan akhirnya ia pun ditahan Kempetai –satuan polisi militer Jepang.
Perempuan itu dibawa ke sebuah penjara di daerah Kediri. Kondisi selnya sangat memprihatinkan di mana tempat tidurnya hanya beralaskan tikar kotor, bantal yang terbuat dari merang sudah menjadi sarang bagi kutu busuk, sementara berfungsi sebagai jamban adalah lubang di tanah dengan seember air kotor di sampingnya.
Tantri hanya diberi makan dua hari sekali, itu pun hanya segenggam nasi dengan garam. Hasilnya, berat badannya turun 5 kilogram dalam minggu pertama.
Kelaparan dan kejorokan memang menjadi senjata andalan Jepang ketika itu. Ini ditujukan untuk mematahkan semangat para tahanan sehingga mereka mau memberi informasi yang dibutuhkan.
Kendati mengalami bertubi-tubi penyiksaan bahkan nyaris dieksekusi, Tantri memilih tetap bungkam ketika disodori pertanyaan terkait dengan aktivitas bawah tanahnya. Dan setelah ditahan kurang lebih selama tiga minggu, ia pun dibebaskan.
Pasca-kebebasannya, ia diberi dua pilihan. Kembali ke negerinya dengan jaminan pengamanan tentara Indonesia atau bergabung dengan para pejuang. Tantri memilih opsi kedua.
Pada satu waktu, ia diculik oleh sebuah faksi tentara Indonesia dan diminta untuk siaran di “radio gelap” yang mereka kelola. Namun ia berhasil dibebaskan oleh pasukan Bung Tomo.
Ketika pemerintahan Indonesia pindah ke Yogyakarta, ia pun bergabung sebagai penyiar di Voice of Free Indonesia era 1946-1947. Dan ia dilaporkan pernah menjadi mata-mata yang berhasil menjebak sekelompok pengkhianat.
Mara bahaya senantiasa mengincar Tantri. Sementara ketenaran dan kerelaannya untuk berkorban membuatnya menjadi rebutan sejumlah faksi politik.
Ia diutus oleh pemerintah Indonesia ke sebuah konferensi pers yang dihadiri wartawan dan koresponden kantor berita dan media massa asing untuk mengisahkan bagaimana rakyat begitu bersemangat mendukung perjuangan kemerdekaan. Berbeda dengan propaganda Belanda yang menyebutkan bahwa pemerintahan Sukarno – Hatta tak mendapat dukungan.
Tantri juga pernah dikirim ke Singapura dan Australia dalam rangka menggalang solidaritas internasional. Tanpa visa ataupun paspor dan dengan hanya bermodal kapal tua yang dinakhodai seorang pria berkebangsaan Inggris, ia berhasil lolos dari blokade laut Belanda.
Dari Singapura ia bergerak ke Belanda demi menggalang dana dan melakukan propaganda. Ia berhasil, sebuah demonstrasi mahasiswa terjadi di perwakilan pemerintahan Belanda di Negeri Kanguru itu.
K’tut Tantri menetap di Indonesia selama 15 tahun, sejak 1932 hingga 1947.
Pada tanggal 10 November 1998, pemerintah Indonesia mengganjarnya dengan Bintang Mahaputra Nararya atas jasanya sebagai wartawan sekaligus pegawai di Kementerian Penerangan pada 1950.
Tantri yang juga memiliki darah bangsa Viking –sehingga dikenal sebagai pemberani dan gemar petualangan– tutup usia pada Minggu 27 Juli 1997. Perempuan yang perjalanan hidupnya akan segera difilmkan itu, meninggal dunia di sebuah panti jompo di pinggiran Kota Sydney, Australia, di mana ia menjadi permanen resident sejak 1985.
Perempuan yang disebut sebagai salah satu perintis hubungan persahabatan Indonesia – Australia itu memang tak pernah mengangkat senjata atau tutup usia sebagai warga negara Indonesia. K’tut Tantri justru memanfaatkan identitasnya sebagai orang asing berbahasa Inggris untuk mengambil peran dalam ranah diplomasi yang mengedepankan komunikasi dan jelas apa yang dilakukannya itu penuh risiko.
Dalam tulisan di buku catatan harian nya sebelum meninggal ia menulis…..
“Apa yang aku lakukan untuk Indonesia mungkin tak tercatat di buku sejarah Indonesia, mungkin Indonesia akan melupakan ku, namun indonesia adalah bagian hidup ku, jika aku mati tabur abu ku di pantai Bali”……
Saat wanita gagah ini meninggal di peti jenasahnya ditutupi bendera Merah Putih dan di beri renda renda khas Bali seperti permintaannya….
Mengenang sejarah sekitar orang-orang yang berjasa bagi NKRI dimasa masa perjuangan.
BERITA
Kabar Duka: Tio Hui Eng, Istri Indrajono Sangkawang Meninggal Dunia
Surabaya – Kabar duka datang dari keluarga besar Indrajono Sangkawang, istri tercintanya Tio Hui Eng dikabarkan telah meninggal dunia pada Sabtu (5/2/2022) di Mayapada Hospital, Surabaya, pukul 00.58 WIB.
Almarhumah Tio Hui Eng meninggal dunia pada umur 62 tahun. Dari pernikahannya dengan Indrajono Sangkawang, beliau meninggalkan empat anak tercintanya.
Rencananya upacara tutup peti akan dilaksanakan pada hari Senin, 7 Februari 2022, pukul 09.00-11.00 WIB di Adijasa, Ruang E, F, dan G. Sementara pemakaman akan dilaksanakan berangkat dari rumah duka pada hari Jumat 11 Februari 2022, pukul 09.00 WIB.
Kami segenap keluarga besar redaksi Fakta.News mengucapkan duka yang sangat mendalam bagi almarhumah dan keluarga yang ditinggal.
Semoga almarhumah diberikan tempat yang terbaik di sisiNya dan untuk keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan oleh Allah Yang Maha Pengasih untuk menghadapi cobaan ini.
GAYA HIDUP
Kisah Changpeng Zhao si Pendiri Binance
Jakarta – Apa itu Binance? Binance adalah coin exchange atau juga dapat dikatakan pertukaran koin dari satu koin ke koin lainnya seperti dari Bitcoin ke Altcoin (dulu). Sekarang, anda bisa menggunakan kartu kredit atau uang fiat.
Salah satu platform perdagangan mata uang kripto yang sukses besar adalah Binance, yang didirikan oleh Changpeng Zhao. Bagaimana kisahnya yang menarik?
Zhao saat ini adalah salah satu orang terkaya dengan harta USD 1,9 miliar, sekitar Rp 27 triliun. Lelaki yang bermukim di Singapura ini lahir di China tapi kemudian berkewarganegaraan Kanada.
Zhao besar di Jiangsu, kedua orang tuanya adalah guru. Ketika beranjak remaja, Zhao sempat kerja di McDonald’s memasak burger dan tugas lainnya. Pada malam hari, dia juga bekerja di pom bensin.
Pada akhir 1980-an, Zhao dan keluarganya pindah ke Kanada. Ayahnya yang seorang profesor diasingkan karena bermasalah dengan negaranya. Zhao kemudian kuliah di MacGill University di Kota Montreal jurusan Ilmu Komputer.
Dia kemudian bekerja mengembangkan sistem perdagangan di bursa saham Tokyo di mana karirnya cepat menanjak. Namun pada tahun 2005, Zhao memutuskan keluar, pindah ke Shanghai, dan mendirikan perusahaan keuangan bernama Fusion Systems.
Tak puas dengan itu, Zhao mencium peluang bisnis besar di dunia kripto hingga mendirikan Binance di tahun 2017. Platform Binance bisa digunakan untuk memperdagangkan mata uang kripto ataupun untuk menyimpannya.
Binance juga punya uang kripto sendiri bernama BNB, terbesar ketiga di dunia dengan kapitalisasi pasar USD 54 miliar. Pada 2017 itu, Binance mengumpulkan pendanaan USD 15 juta dan mereka cepat berkembang. Pada tahun berikutnya, penggunanya mencapai 6 juta user.
Zhao dan Binance makin terkenal. Tahun 2020, Binance memperoleh pendapatan USD 800 juta dan volume total perdagangan tembus USD 2 triliun.
Zhao punya tato Binance di lengannya. Saking fanatik dengan bisnis kripto, dia mengklaim menginvestasikan seluruh uangnya dalam bentuk mata uang kripto.
“Barang-barang fisik yang aku punya mungkin tak ada artinya dibandingkan kekayaanku. Aku tidak menggunakan mata uang kripto untuk beli mobil, beli rumah. Aku hanya ingin menyimpannya. Aku tak berencana menukarnya menjadi uang di masa depan,” klaimnya.
Ya, dia mengaku hidup biasa-biasa saja. Dalam wawancara dengan Forbes di 2018, Zhang menyatakan tak punya kendaraan, jam mewah atau kapal pesiar. Tapi ia kadang memborong laptop, kadang enam unit sekaligus karena ia sering merusaknya.