Connect with us
Wawancara Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR

Proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Infrastruktur Rampung Akhir 2019

Rehabilitasi Infrastruktur

PU 1

Misalnya sekolah sementara agar anak-anak sudah bisa sekolah lagi. Kemudian pasar, pasar sudah mulai disediakan tempat penampungannya. Dan pasarnya akan segera dibangun. Kemudian, misalnya kita ada puskesmas, puskesman sementaranya sudah jadi, mereka pindah, dan puskesmas yang permanennya kita bikin.

Apakah proses pengerjaannya dilakukan secara keseluruhan atau kah bertahap?

Itu akan dilakukan bertahap. Dari sekitar 1.200 yang diproses, namun setelah di evaluasi, akhirnya 500 tidak ditindak lanjuti. Misalnya yang rusak-rusak ringan. Kemudian ada sebagian pasar yang dikerjakan oleh pemerintah daerah. Ada juga Masjid yang dikerjakan oleh yayasan swasta dan sebagainya. Nah, sebagian untuk lokasi yang urgent diperkirakan selesai akhir November ini.

700 lokasi itu paling banyak direhabilitasi di daerah mana?

Kabubaten Lombok Utara. Karena yang paling terdampak paling rusak itu adalah Kabupaten Lombok Utara. Kemudian yang lain kami selesaikan ada yang berlanjut ke 2019. Karena ini ditargetkan akhir Desember 2019. Tapi mungkin banyak sudah selesai sekitar Juni-Juli 2019, mungkin sebagian kecil yang agak panjang sampai Desember 2019. Kami upayakan percepatan.

Kenapa penting?

Agar dukungan service pelayanan terhadap masyarakat itu tidak terganggu. Terutama yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, pasar agar perekonomian itu berjalan. Nah, tugas kedua ini sebetulnya tugas pemerintah daerah, yaitu membangun kembali rumah masyarakat.

Membangun kembali rumah masyarakat itu dilakukan oleh masyarakat secara gotong royong. Kementrian PUPR, dengan mengerahkan 400 Engineer CPNS atau  insinyur-insinyur muda, itu untuk membantu teknis, mendampingi. Hal ini agar uang yang diberikan pemerintah kepada masyarakat yang Rp50 juta untuk yang rusak berat, Rp25 juta rusak sedang dan Rp10 juta rusak ringan, itu dipakai untuk membangun rumah tahan gempa.

Kenapa harus demikian?

Karena kita takut kalau uangnya tidak dipakai untuk itu, nanti misalnya terjadi gempa lagi, nanti rusak lagi. Makanya itu penting kita mendampingi teknis. Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) membentuk kelompok masyarakat, membentuk tim pendampingan masyarakat, membentuk tim teknis. Kami membantu lebih kepda teknis.

Apakah sudah berjalan? Kenapa proses pembangunannya terlihat lambat?

Belum. Belum berjalan secepat yang seperti kita harapkan, karena terkait dengan proses pencairan yang masih memerlukan koordinasi lebih lanjut. Tapi mudah-mudahan, karena kami punya target sekitar 2.000 rumah tahan gempa pada akhir Oktober atau awal November ini sudah bisa dibangun. Dan sekarang sedang dalam proses. Karena banyak masyarakat yang memilih RISHA ( rumah instan sederhana sehat dan tahan gempa).

Mudah-mudahan itu berjalan, sehingga masyarakat segera memiliki rumah dan pindah dari tempat pengungsian. Karenta yang dipengungsian juga sudah terlalu lama. Itulah yang kita dorong agar tidak terlalu lama dipengungsian.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

WAWANCARA

Sharon Margriet: Generasi Milenial Butuh Kemasan Menarik untuk Belajar Sejarah

Oleh

Fakta News
Sharon Margriet Sumolang dalam Diskusi Sejarah Kebangsaan yang digelar Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Rabu, 28 Agustus 2019

Jakarta – Tidak terasa kemerdekaan Indonesia sudah menginjak usia 74 tahun. Tentunya sudah banyak pencapaian yang telah dilakukan sejauh ini. Topik tentang kemerdekaan pun masih hangat dibicarakan, termasuk bagi generasi milenial.

Menurut mereka, berbicara soal kemerdekaan Indonesia, maka secara tidak langsung bicara soal sejarah. Namun tak sedikit dari mereka yang berharap agar sejarah disajikan semenarik mungkin. Tak melulu sekedar pengetahuan tentang kejadian, tempat, maupun tokoh dalam sejarah tersebut.

Hal ini diungkapkan Runner Up Kedua Miss Indonesia 2019 asal Sulawesi Utara, Sharon Margriet Sumolang, dalam Diskusi Sejarah Kebangsaan yang diadakan Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), di Rumah Bersama Pelayan Rakyat, Rabu (28/8/2019). Sharon tampil sebagai pembicara mewakili generasi milenial, menurutnya generasi sekarang itu mempunyai cara yang unik untuk menghargai sejarah.

“Kami mungkin generasi yang dianggap cuek akan sejarah. Yang kami dapatkan, sejarah sekedar pengetahuan tentang tempat, tahun, dan tokoh, tidak tentang value. Tapi kami adalah generasi yang kalau sudah addict, kami akan menjadi penyebar yang efektif, kami bisa menjangkau jutaan orang dalam waktu singkat,” papar Sharon.

Dalam diskusi bertema “Menelusuri Jejak Pemikiran Bapak Bangsa” itu, Sharon menyampaikan banyak hal yang menurutnya perlu mendapat perhatian generasi terdahulu.

“Kami butuh wadah-wadah seperti ini, dimana kami boleh mencurahkan isi pikiran kami tentang apa yang dipikirkan oleh generasi terdahulu. Kami punya cara yang unik untuk menghargai sejarah,” imbuh dara cantik berdarah Manado, Padang, dan Jawa ini.

Menurut Sharon, generasi milenial dianggap kurang menyukai hal-hal yang ruwet seperti politik, ekonomi, bahkan sejarah. Padahal stigma yang seperti itu keliru.

“Ketika disandingkan dengan data dan fakta, mohon maaf itu malah kami kurang tertarik. Kami butuh brand new fresh approach untuk memperkenalkan sejarah kepada kami. Kami suka hal-hal yang kreatif yang tidak terlalu kaku,” tambahnya.

Baca Juga:

 

Munir

Baca Selengkapnya

BERITA

Pembangunan Tidak Merata di Banten, Maruf: Dahnil Gak Tau Apa-apa

Oleh

Fakta News
Dahnil Banten Maruf
Kiai Ma'ruf saat menghadiri Silaturahmi Akbar Banten Bersatu untuk Indonesia

Serang – Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Maruf Amin, seusai memberikan pidato kebangsaannya di acara Silaturahmi Akbar Banten Bersatu untuk Indonesia, pada Minggu (3/3/2019), di Kota Serang, menepis tudingan juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjutak terkait pembangunan yang tidak merata di Pandeglang, Banten.

Berikut kutipan wawancara Maruf Amin dengan Fauzan dari Fakta.News bersama para wartawan yang menghadiri acara tersebut.

Terkait cuitan Dahnil yang menyebut bahwa pembangunan di Banten tidak merata, khususnya di Pandeglang, benarkah tudingan itu?

Dahnil tidak memahami wilayah Banten. Padahal Pemerintah saat ini tengah melakukan pembangunan di wilayah Pandeglang.

Dia gak tau apa-apa. Dia bukan orang Banten

Apa saja yang tengah pemerintah bangun di Kabupaten Pandeglang?

Ada tol Serang-Panimbang, program KIP, Program Keluarga Harapan dan masih banyak lagi,” imbuhnya.

Jadi belum selesai semuanya kyai?

Sebagai putra daerah Banten tentu saya mengetahui jika pembangunan di Banten secara keseluruhan telah berjalan secara bertahap. Tentunya butuh waktu, step by step. Insya Allah semuanya akan tepat waktu.

Baca juga:

Pesan pak kyai terhadap warga Banten seperti apa Pak Kyai?

Warga Banten agar menjaga NKRI, karen wilayah Banten ini adalah baagian dari sejarah perjuangan panjang dalam merebut kemerdekaan.

Saya tadi meminta agar warga Banten membela Indonesia lahir dan batin. Perbanyak solawat agar negeri ini tenteram. Karena Banten juga bagian dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. Banten akan mengawal NKRI sampai akhir zaman.

Baca Selengkapnya

BERITA

Semua Koperasi Yang Miliki Dana Bergulir Harus Berbasis Digital

Oleh

Fakta News
Dana Bergulir, KUMKM
Direktur Utama LPDB, Braman Setyo(Istimewa)

Jakarta – Program penyaluran dana bergulir di Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) hingga akhir 2018 masih belum memenuhi target. Meski begitu, sisa dana sebagai modal bagi pelaku koperasi dan UMKM di Indonesia ini akan tetap disalurkan pada tahun 2019.

Direktur Utama LPDB KUMKM, Braman Setyo mengatakan, dari total Rp1,2 triliun penyaluran dan bergulir hingga akhir 2018 baru tersalurkan sebesar 80%. Sementara sisanya, yakni sekitar Rp200 miliar akan disalurkan pada 2019 ini. “Kami bukan seperti di kementerian atau lembaga. Desember berhenti, kita tidak berhenti. Berjalan terus sampai tahun selanjutnya,” ujarnya kepada akhir Desember lalu.

Baca juga:

Setyo pun mengaku optimis, bahwa dana bergulir KUMKM ini akan tersalurkan semuanya. Sebab, saat ini ada sebanyak 41 dokumen pengajuan dalam proses yang berpotensi lolos. Ke-41 proposal tersebut telah memasuki pengkajian tahap dua. “Bahkan, beberapa telah masuk analisis yuridis maupun manajemen risiko untuk kemudian ke tahap komite,” ujarnya.

Ia menjelaskan, angka 41 proposal tersebut terbagi untuk penyaluran melalui skema konvensional. Sebanyak 26 proposal dengan jumlah plafond pengajuan Rp846 miliar dan melalui skema syariah sebanyak 15 proposal dengan jumlah plafond pengajuan Rp342 miliar. Artinya, ada tambahan potensi penyaluran hingga Rp1,18 triliun.

Baca Selengkapnya