Connect with us

Vaksin HPV Sebabkan Menopause Dini?

Beberapa waktu yang lalu beredar pesan Whatsapp yang berisi soal kabar yang menyatakan bahwa vaksin HPV (Human Pappiloma Virus) dapat menyebabkan menopause dini adalah hoax. Kabar ini sempat membuat para orang tua panik lantaran di beberapa sekolah dasar Jakarta sedang gencar untuk membagi vaksin HPV.

Pelurusan berita bohong ini langsung  dijabarkan oleh Fabiola Stella dalam akun facebooknya, sebagai berikut: Infeksi Humanpapilloma Virus (HPV) adalah faktor risiko paling penting pada terjadinya kanker serviks atau leher rahim. Virus HPV memiliki 150 jenis subtipe dan dapat menginfeksi sel-sel di saluran alat kelamin, anus, dan tenggorok, kulit, bibir, lidah. Penularan dapat terjadi melalui kontak seksual vaginal, anal dan oral.

Selain kanker serviks, HPV juga dapat menyebabkan penyakit kondiloma atau “jengger ayam” pada alat kelamin luar baik pria maupun wanita, kanker penis, kanker pada anus, kanker mulut, dan kanker vagina.

HPV dibagi menjadi low-risk HPV (HPV resiko rendah, misalnya tipe HPV-6 dan HPV-11) yang ‘hanya’ menyebabkan penyakit kondiloma dan high-risk HPV (HPV resiko tinggi, misalnya tipe HPV-16, HPV-18, HPV-31, HPV-33, HPV-45) yang dapat menyebabkan berbagai jenis kanker.

Penularan HPV tidak hanya melalui kontak seksual, tetapi juga melalui kontak berbagai bagian tubuh yang dapat terinfeksi HPV.

Tidak semua perempuan yang terinfeksi HPV pasti akan menderita kanker serviks. HPV merupakan faktor terpenting terjadinya kanker serviks, tetapi ada faktor2 resiko lain yang mendukung terjadinya kanker serviks.

Rekomendasi CDC: Vaksin HPV diberikan pada anak perempuan 11-12 tahun, sebanyak 3 dosis. Vaksin masih dapat diberikan hingga wanita usia 26 tahun.

Mengapa diberikan pada usia muda ? Hasil uji klinis menunjukkan bahwa pada wanita diatas 26 tahun, vaksin HPV tidak memberi keuntungan seefektif bila diberikan pada usia lebih muda.

Apa jika sudah divaksin HPV akan bebas seumur hidup ?
Tidak. Vaksin HPV melindungi dari jenis – jenis HPV yang paling beresiko tinggi, tetapi HPV tipe lain diluar itu pun juga masih mungkin menyebabkan kanker serviks.

Apa saja jenis vaksi HPV dan apa bedanya ?
– Cervarix : melindungi dari HPV tipe 16 dan 18
– Gardasil : melindungi dari HPV tipe 6, 11 16, 18
– Gardasil 9 : melindungi dari HPV tipe 6, 11 16, 18, dan ekstra HPV tipe 31, 33, 45, 52, 58

Apakah vaksin HPV mengganggu hormon dan menyebabkan menopause dini ?
SAMESEKALI TIDAK ! Cara kerja vaksin HPV sama dengan vaksin2 lain, yaitu dengan merangsang pembentukan antibodi.

Mengapa vak (sampai – sampai harus digratiskan) ?
Kanker serviks merupakan KANKER PEMBUNUH NOMOR DUA untuk perempuan Indonesia, namun RESIKO MENDAPAT KANKER SERVIKS DAPAT DIMINIMALISIR dengan vaksinasi !

Dalam hal kesehatan, ia menyarankan para orang tua untuk mencari sumber yang kompeten terlebih dahulu daripada langsung menyebarkan kabar yang belum pasti kebenarnnnya.

“Orang tua bisa lihat situs Web MD, CDC, atau WHO. Kalau yang bahasa Indonesia, cari saja dari website kemenkes,” ujar Fabiola menyarankan.

Pemberian vaksin ini lebih efektif diberikan pada anak-anak maupun seseorang yang belum aktif secara seksual (sexually active). Dengan rentang usia antara 9-28 tahun.

Kalaupun seorang sexually active melakukan vaksinasi HPV, maka hasilnya tak akan seoptimal jika diberikan saat ia masih kecil

Hal ini ditegaskan oleh dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc-VPCD. Ia mengungkapkan bahwa sejak tahun 2010 Amerika Serikat sudah merekomendasikan vaksin HPV pada usia 9 tahun. Indonesia merekomendasikan vaksin tersebut untuk anak usia 9 tahun sejak 2014.

Vaksinolog lulusan University of Siena, Italy ini mengungkap tentang mahalnya vaksin tersebut. Sehingga Kemenkes baru menyediakannya untuk DKI Jakarta secara gratis pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Ia berharap provinsi lain akan segera menyusul. “Baca penjelasan di Twitter/Facebook saya. Baca penjelasan resmi Kemenkes. Biasakan baca dari sumber yang resmi,” sarannya mengenai beredarnya banyak hoax seputar vaksin HPV ini.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menyesalkan banyaknya orang Indonesia yang masih lebih sering percaya pada hoax daripada sesuatu yang ilmiah. Padahal, sumber resmi seperti Kemenkes sudah sering memberikan penjelasan.

Vaksin yang mahal dan masih terbatas membuat program BIAS vaksin HPV belum merata ke seluruh Indonesia. Namun, bagaimanapun vaksin tersebut harus tetap diberikan. “Makanya kita harapkan ke depan provinsi lain jg ada program Kemenkes ini. Bertahap lah,” tutupnya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

FAKTAMETER

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Hadiri Upacara Pembukaan Chengdu 2021 FISU World University Games

Oleh

Fakta News

Jakarta – Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo menghadiri upacara pembukaan Chengdu 2021 FISU World University Games yang digelar di Dong’an Lake Sports Park Stadium, Chengdu, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), pada Jumat malam, 28 Juli 2023.

Gelaran upacara pembukaan dimulai pada pukul 20.00 waktu setempat, Presiden dan Ibu Iriana berada di tribun bersama dengan sejumlah pemimpin negara lainnya yang turut hadir dan menjadi negara peserta ajang pertandingan olahraga dunia tersebut.

Satu persatu defile dari 119 negara peserta kemudian memasuki lapangan berurutan secara alfabetis dimulai dari Albania dan berakhir di Republik Rakyat Tiongkok selaku tuan rumah.

Kemudian, ketika nama Indonesia disebut, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana pun tampak antusias melambaikan tangan dari atas tribun kepada defile Indonesia yang melintas di lapangan. Sebanyak 56 orang defile Indonesia pun dengan bangga melambaikan tangan membalas Presiden dan Ibu Iriana sambil membawakan bendera merah putih.

Dalam ajang yang digelar mulai dari 28 Juli hingga 8 Agustus 2023 tersebut, nantinya sejumlah 51 orang atlet Indonesia akan bertanding dan terbagi ke dalam delapan cabang olahraga yakni renang, atletik, judo, tenis, taekwondo, bulu tangkis, wushu, dan rowing.

Sebelumnya, saat bertemu dengan para atlet di Hotel Shangri-La, Chengdu, pada Jumat siang (28/07), Presiden Jokowi mengapreasiasi keikutsertaan Indonesia dalam ajang tersebut.

“Saya senang di FISU University Games ini kita bisa terus berpartisipasi,” ucapnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Permodalan Jadi Kendala Kembangkan Ekraf

Oleh

Fakta News
Permodalan
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra(Foto: DPR)

Palembang – Ekonomi kreatif (ekraf) mengalami perkembangan yang sangat signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) selama kurun waktu 2010-2015 menunjukkan bahwa besaran Produk Domestik Bruto (PDB) ekraf baik dari Rp 525,9 triliun pada 2010, menjadi Rp 852,2 triliun pada 2015, atau meningkat rata-rata 10,14 persen per tahun. Namun masih ada beberapa kendala dalam mengembangkan ekraf, salah satunya permodalan.

“Permodalan menjadi kendala yang utama bagi pelaku ekraf di Palembang. (Berbagai masukan) akan kami bawa pada rapat di Panja dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menuntaskan pembahasan RUU Ekonomi Kreatif, sehingga nanti RUU ini akan menjadi tulang punggung perekonomian negara kita,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI menyerap masukan RUU Ekonomi Kreatif di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (28/5/2019).

Hadir dalam pertemuan itu diantaranya Sekretaris Daerah Kota Palembang, Staf Ahli Wali Kota Palembang, Asisten Pemerintah Kota Palembang, Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Provinsi Sumsel dan Kota Palembang, Kadis Perdagangan Palembang, Kadis Koperasi dan UMKM Palembang, Kadis Kominfo Palembang, Kadis Perindustrian Palembang, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) civitas akademika se-Palembang, Rumah Kreatif BUMN Perbankan, Forum Ekonomi Kreatif Palembang, pelaku industri kreatif, dan instansi terkait lainnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

[Hoaks] Remaja yang Dipukuli Brimob di Masjid Al Huda hingga Meninggal

Oleh

Fakta News
remaja, brimob

Jakarta – Usai aksi rusuh 22 Mei, banyak video hoaks bertebaran. Video ini membuat misinformasi tentang kejadian yang sebenarnya. Salah satunya, video penganiayaan remaja oleh Brimob di Masjid Al Huda, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Video ini viral di media sosial dan dibagikan aplikasi pesan instan WhatsApp pada Jumat (24/5). Salah satu akun yang membagikan di Twitter adalah @kingpurwa. Dalam video berdurasi 39 detik, sekitar 10 orang serbahitam mengajar remaja di halaman masjid.

Video ini kemudian difabrikasi oleh akun Mustofa Nahrawardaya. Ia bilang remaja yang dipukuli oleh oknum Brimob tersebut adalah Harun, warga Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

“Innalillahi-wainnailaihi-raajiuun. Sy dikabari, anak bernama Harun (15) warga Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat yg disiksa oknum di Komplek Masjid Al Huda ini, Syahid hari ini. Semoga Almarhum ditempatkan di tempat yg terbaik disisi Allah SWT, Amiiiin YRA,” cuit Tofa di akun Twitternya, yang cuitan itu sudah dihapus.

Baca Juga:

Bukan Harun, Melainkan Andri Bibir

Dilansir dari Tempo.co, kejadian dalam video tersebut memang berada di Masjid Huda. Namun, sosok yang dipukuli bukanlah Harun, remaja 15 tahun, dari Duri Kepa, melainkan Andri Bibir, pria 30 tahun.

“Ternyata pada kenyataannya orang yang dalam video tersebut adalah pelaku perusuh yang sudah kita amankan atas nama A alias Andri Bibir,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/5/2019) dini hari, seperti dikutip dari Detikcom.

Andri, imbuh Dedi, merupakan penyuplai batu-batu besar yang dipakai perusuh pada 22 Mei. Andri juga menyediakan air untuk membilas gas air mata.

Andri berusaha kabur lantaran terpegok aparat sedang menyuplai amunisi untuk rusuh. “Andri Bibir ini waktu lihat anggota, langsung dia mau kabur karena merasa salah. Ketakutan dia. Dikepung oleh anggota pengamanan,” jelas Dedi.

Andri sendiri sekarang masih hidup dan mendekam di Rutan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Ia kini menanti proses hukum.

Lalu siapa Harun yang diklaim Tofa dalam video tersebut? dilansir dari suara.com, Harun merupakan warga Duri Kepa. Ia meninggal setelah terlibat kerusuhan 22 Mei di Jembatan Jaya, Slipi, Jakarta Barat. Nyawa Harun tak tertolong ketika dibawa ke RS Dharmais, Jakarta Barat. Almarhum juga sudah dikebumikan di TPU Duri Kepa.

Simpulan

Dari pemeriksaan, kejadian dalam video memang benar. Namun, Tofa mendistorsi informasi dengan menyebut sosok dalam video tersebut adalah remaja 15 tahun bernama Harun Rasyid. Informasi ini pun sesat dan berbahaya.

Dwi

Baca Selengkapnya