Connect with us

Ujung Perjalanan Antonov, Pembuat Pesawat Angkut Terbesar di Dunia

Antonov An-225 Mriya Mengangkut BuranChris Brown / Airlines.net

Moskow – Usai sudah. Pemerintah Ukraina akhirnya memutuskan menutup perusahaan Antonov yang lama dikenal sebagai pembuat pesawat angkut terbesar di dunia. Banyak hal yang diduga menjadi penyebabnya. Mulai dari tekanan ekonomi hingga karena terjebak di tengah ketegangan antara Moskow dan Kiev, turut mengiringi berakhirnya sepak terjang biro desain pesawat legendaris tersebut. Antonov pun diambang akhir usianya.

Nasib dari insinyur-insinyur hebatnya pun masih belum jelas. Kabar beredar mengatakan mereka dijanjikan akan dipindah ke perusahaan lain. Namun hingga kini, sayup-sayup yang terdengar hanyalah kekhawatiran. Padahal merekalah legenda-legenda sebenarnya yang telah memberikan Antonov segudang prestasi dan menjadi saksi sejarah perjalanan Uni Soviet.

Perjalanan Antonov pun bukan seumuran jagung. Didirikan di Siberia pada 1946, setelah berakhirnya Perang Dunia II, namanya masih Biro Desain dan Riset Soviet No.153. Perusahaan aviasi itu lantas dipindahkan ke Kiev enam tahun setelah didirikan. Setelah Kepala Perancang pertamanya, Oleg Antonov, wafat pada 1984, barulah perusahaan ini berganti nama menjadi Antonov.

Salah satu pesawatnya, Antonov An-24, merupakan pesawat penumpang bermesin turboprop ganda yang mulai beroperasi pada 1962. Beberapa maskapai penerbangan masih banyak yang menggunakan pesawat ini. Mengutip Sputniknews, ada lebih dari 1.300 An-24 yang dibuat. Pesawat itu sanggup terbang hingga mencapai 1.000 kilometer di Rusia dan negara-negara eks Soviet.

Tak cuma An-24, beberapa produk lain pun sarat prestasi. Sebut saja An-12 yang di usia 60 tahun saja masih prima. Bersama rekannya yang lebih tua, Lockheed C-130 Hercules, keduanya merupakan pesawat angkut yang paling banyak digunakan di dunia. An-12 pun merupakan yang pertama yang memfasilitasi pendaratan massal peralatan-peralatan militer dan pasukan penerjung payung kala itu.

Masih ada lagi An-22, si tukang ankut yang mampu lepas landas dan mendarat di landas pacu bandara perintis di lokasi-lokasi buruk dan terpencil. Kemudian ada juga An-225 Mriya, salah satu pesawat angkut terbesar di dunia. Cuma satu unit di dunia, Mriya yang dalam bahasa Ukraina berarti “Mimpi”, telah menyabet lebih dari 200 rekor dunia. Julukan paling fenomenal tentu saja si pengangkut kargo terberat. Bahkan, sebanyak 50 kendaraan bisa diangkut sekaligus. Gilanya lagi, An-225 juga pernah “menggendong” pesawat ruang angkasa “Buran” di punggungnya.

Belum cukup sampai di situ, ada An-124 Ruslan. Ini dia yang paling banyak diproduksi di dunia. Ruslan kerap digunakan untuk penerbangan sipil dan militer. Paling menghentak dunia adalah saat mengangkut tentara sebanyak 800 orang lengkap dengan amunisi penuh. Daya jelajahnya pun spektakuler. Sama seperti An-74 yang dirancang tahan iklim Arktik yang buruk, dan dapat beroperasi di landas pacu yang tertutup salju pada suhu minus 60 derajat Сelcius. Namun cuma An-74yang digunakan untuk mendirikan dan melayani stasiun apung atau memimpin patroli es dan pengintaian perairan.

Meski begitu, untuk yang diekspor, pesawat angkut militer Antonov An-32 berada di peringkat teratas. Pesawat ini bisa terbang dalam kondisi yang sangat panas (sampai 50 derajat Сelcius) dan telah digunakan di India, Irak, Angola, dan Kolombia.

Namun semua itu tinggal cerita. Sejak runtuhnya Uni Soviet, Biro Desain Antonov memang telah bekerja sama dengan Rusia. Hanya saja sejak 2011 hingga 2015, biro ini menjadi bagian dari perusahaan patungan dengan United Aircraft Corporation Rusia. Ketegangan hubungan antara Ukraina dan Rusia akhirnya berdampak pada perusahaan. Akibatnya, produksi pesawat angkut Antonov terpaksa dihentikan dan rencana untuk memasukkannya ke dalam Angkatan Udara Rusia pun dibatalkan.

Krisis pun terjadi. Banyak spesialis dan insinyur Ukraina pindah ke Rusia. Saat ini Antonov berusaha mencari peluang baru. Perusahaan ini pun berencana untuk mengganti komponen pesawat buatan Rusia dengan analog asing pada akhir 2017.

W. Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat

Oleh

Fakta News
Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024). Foto: DPR RI

Badung – Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.

“Komisi VI sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN. Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara,” jelas Mahfudz di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

Politisi PKS ini mengimbuhkan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit (mengejar keuntungan) agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara. Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.

“Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana. Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik.

“Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga,” katanya.

Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, dimana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana. Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara.

“Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia. Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Oleh

Fakta News
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali. Akses pekerjaan dan ekonomi harus dibuka secara luas.

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah menyampaikan hal ini usai mengikuti pertemuan dengan para direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH tersebut, Senin (22/4). “Pelibatan masyarakat harus optimal. Masyarakat jangan sebagai bagian dari korban atau tikus mati di lumbung padi. Jangan sampai Bali go international tapi masyarakatnya secara ekonomi semakin menurun,” ucapnya.

Seperti diketahui, PT. Pelindo sedang membangun BMTH di Benoa, di atas areal ratusan hektar. Selain tempat bersandar kapal-kapal besar, kelak BMTH juga menjadi destinasi wisata, pusat perbelanjaan, konser musik, gerai UMKM, dan lain-lain. Semua fasilitas untuk para wisatawan yang datang dibangun, seperti kesehatan, keamanan, dan kebutuhan ekonomi lainnya.

Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah berharap, pembangunan BMTH yang masif tidak meninggalkan masyarakat lokal. Akses pekerjaan jangan hanya diberikan kepada para pendatang atau orang asing. Masyarakat Bali harus dipastikan bisa ikut menikmati proyek strategis nasional itu.

“Jangan sampai orang Bali menjadi pengangguran ketika orang luar atau asing mendapatkan pekerjaan. Kita berharap, ketika membangun sebuah koneksi wisata dan pelabuhan harus betul-betul dipastikan masyarakat bisa menikmati,” seru Politisi PKB ini.

Baca Selengkapnya