Suara Prabowo Melempem di Kandang Banteng
Jakarta – Sebelum Pemilihan Presiden 2019, Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sesumbar telah menggerus suara Joko Widodo di Jawa Tengah. Sayang suara Prabowo justru melempem Kandang Banteng.
Keseriusan dan kepercayaan diri BPN ini berkaca dari hasil Pemilikan Kepala Daerah di Jawa Tengah 2018. Saat itu, Sudirman Said—pesakitan karena dicopot dari jajaran menteri Kabinet Kerja Jokowi—bersama Ida Fauziyah berhasil mengejutkan sejumlah lembaga survei.
Hasil akhir Pilgub Jateng 2018 memang dimenangkan oleh Ganjar Pranowo—petahana—dan Taj Yasin Maimoen, tetapi Sudirman-Fauziyah mampu mendekati suara Ganjar dengan 41,22% suara. Bekal itu bikin kubu BPN optimistis.
Keoptimisan ini ditunjang dengan langkah-langkah strategis dari BPN. Misalnya dengan membangun posko pemenangan di dekat rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah serta seringnya Prabowo dan Sandiaga mengunjungi Jateng. BPN juga mengandalkan psywar, alih-alih mengedepankan pendekatan kultural.
Baca Juga:
- Politik Infrastruktur Presiden Jokowi Berlanjut di Sulawesi Utara
- Sandiaga Berpotensi Kembali jadi Wakil Gubernur, DPRD DKI: Enggak Etis
- Fahri Hamzah Paling Intens Membantah Penjelasan Tompi di Twitter
Pilpres 2019 Bukan Pilgub 2018
Sayangnya, kubu BPN lupa bahwa Pilgub Jateng 2018 dan Pilpres 2019 itu berbeda. Ditambah komposisi tokoh dan partai politik pengusung pun berbeda. Detail kecil di lapangan juga tak difokuskan oleh BPN.
Di Pilgub, sosok Ida Fauziyah yang merupakan kader PKB dan NU punya andil besar dalam mendongkrak suara Sudirman kala itu. Di Pilpres, Ida masuk di jajaran Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf. Ia didapuk TKN menjadi Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan. Artinya, komposisi suara Pilgub Jateng 2018 seharusnya tidak menjadi acuan BPN.
Lebih dari itu, Jawa Tengah merupakan Kandang Banteng. Sejak Pemilu 1999, Jateng merupakan sinonim PDI Perjuangan. Artinya, saat BPN mau penetrasi dengan pendekatan psywar, justru merapatkan militansi kader Banteng Jawa Tengah.
Serbuan psywar kubu BPN membuat Banteng terusik. “Salah satunya karena banteng yang biasanya hanya merumput diusik dengan serbuan pemberitaan yang luar biasa seolah Jateng sudah dikuasai oleh posko-posko 02 (Prabowo-Sandi),” jelas Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto.
Salah satu contoh psywar BPN adalah adanya wacana BPN bakal membuat posko pemenangan hingga tingkat RT. “Kan secara gencar diberitakan akan membangun posko sampai ke tingkat RT. Itu salah satunya,” terang Bambang.
Selain itu, tak bisa dimungkiri, Jokowi masih jadi sosok pemimpin yang dicintai masyarakat Jawa Tengah. Banyak hoaks yang menyerang Jokowi justru memperteguh pemilih di Jawa Tengah.
“Yang utama ya karena Jokowi terlalu dicintai oleh rakyat Jateng,” tutup dia.
Kiai Maruf Merapatkan Merah dan Ijo di Jateng
Selain itu, faktor yang tak kalah penting adalah sosok Kiai Maruf Amin, calon wakil presiden yang mendampingi Jokowi. Sebagai Rais Aam NU, Kiai Maruf mampu merapatkan kelompok santri ijo di Jawa Tengah.
Kiai kultural berpengaruh NU di Jawa Tengah, seperti Habib Luthfi bin Yahya dan Mbah Moen, secara terang-terangan mendukung Jokowi-Maruf. Belum lagi sejumlah pengurus ponpes di Jateng yang mendukung Jokowi-Kiai Maruf. Modal ini menjadi kekuatan kultural untuk Jokowi-Maruf di Pilpres 2019.
Peristiwa penghinaan terhadap Mbah Moen beberapa lalu karena salah ucap membaca doa juga menjadi pemantik santri dan kiai NU di Jateng untuk memilih Jokowi. Modal militansi kader Banteng plus santri dan kiai NU menjadi kekuatan besar untuk melumpuhkan taji Prabowo-Sandi di Jateng.
Hasilnya, hitung cepat sejumlah lembaga survei ternama menempatkan keunggulan Jokowi-Maruf di rentang 77-79 persen. Angka ini naik dari perolehan suara pada Pilpres 2014 yang sebesar 66,65 persen.
Dwi
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.