Pertama dalam Sejarah ITS, Reuni Satu Angkatan dari Seluruh Jurusan
Sementara itu Fitradjaya Purmana, (mantan SC Bakti Kampus ITS 1993) yang didapuk memberikan sambutan, mengucapkan syukur Alhamdulillah karena bisa berkesempatan hadir, menempuh kesempatan bersama 30 tahun yang lalu, saat ia melihat sorot matanya, kepalan tangannya mahasiswa baru dalam Bakti Kampus ITS 1993. Hari ini terbukti, kepeloporan angkatan 93.
“Ini yang pertama kalinya reuni sak angkatan sak institut. Saya ingat jumlahnya1886 maba dan sekarang seribu sekian hadir. Dulu boikot dalam angka kompak. Mudah mudahan, kekompakan tidak berhenti sampai di sini, ada paguyuban. Yang ngak kompak, nunut. Memastikan kekompakan, bukan bersaing. Solidaritas harus dijaga. ITS terlalu kecil kalau harus berebut didalamnya. ITS itu besar, modal bagi kita bersaing di luar. Di usia sekarang, Angkatan 93 kalau di militer, posisi sudah banyak yang jendral dan perannya sudah sangat besar dan signifikan. Saya yakin, dengan peran dan kontribusi angkatan 93 ITS, maka 10 tahun kedepan, dengan kepeloporannya ITS yang akan memimpin bangsa ini ” pungkas Fitra.
Prof. Harus Laksana Guntur, selaku ketua panitia menyatakan bahwa Reuni 30 tahun Angkatan 93 ITS ini merupakan event silaturrahmi terbesar. Semua tidak terlepas dari proses yang dialami bersama hingga terbentuknya panitia dan berlangsungnya acara ini.
Panitia telah menjalankan berbagai rangkaian kegiatan yang diawal dengan program Buka Puasa Ramadhan Berkah Angkatan 93 ITS yang telah membagikan lebih dari 7000 paket buka dan sahur untuk mahasiswa selama satu bulan penuh. Juaga kontribusi dalam kegiatan Buka Puasa Bersama 1000 anak yatim IKA ITS PW Jatim, Bukber Ibu Shinta Nuriyah Bersama Anak-anak Sekolah Rakyat Kejawan serta dhuafa, Buka Bersama Angkatan 93 ITS chapter Jakarata dan Surabaya, kegiatan donor darah, bakti sosial pendampingan warga serta santunan yatim, dhuafa dan modin di Tambak Osowilangun, Surabaya.
“Puncak acara 30 tahun Reuni Angkatan 93 ITS ini dengan tema ‘ITS 93 Rockunion’ merupakan salah satu upaya mempertemukan balung berserakan sesama Angkatan 93 ITS menjadi potensi besar dalam menjalankan misi sosial kemanusiaan membawa kebermafaatan sebesar-besarnya bagi ibu yang luhur ITS, Masyarakat, bangsa dan negara. Angkatan 93 ITS nanti juga akan berkontribusi dalam Dana Abadi sebagai bakti kami pada Almamater ITS. Kedepan dengan diwujudkannya Paguyuban Angkatan 93 ITS, menjadi wadah bersama untuk bisa lebih banyak lagi memberikan nilai tambah dan kebaikan pada sesama.” harap Harus.
Penampilan Bluekuthuq Band sebagai bintang tamu mengingatkan kembali masa-masa 93-95an dimana band tersebut sering tampil di kampus dengan lirik lagu khas mahasiswa, slengekan, jenaka dan mudah diingat. Hadirin dikembalikan memori pada masa lalu yang menjadi penghangat reuni kali ini. Sebelumnya, tiga professor yang hadir (satu panitia dan dua undangan) juga mengapresiasi reuni kali ini dan menyumbangkan lagu untuk menghibur semua. Mereka adalah Prof. Dr.Eng. Harus Laksana Guntur, S.T., M.Eng. (Ketua Panitia), Prof. Dr. Syafsir Akhlus, M.Sc.. (Ketua Senat Akademik ITS) dan Prof. Dr. Ir. Imam Robandi MT. (Ketua Dewan Profesor ITS).
Acara juga diselingi dengan pengudian doorprize yang berlangsung tak kalah heboh. Tiap nomor yang muncul segera diteriaki oleh yang lain untuk batal dan dianggap yang punya nomor pulang atau tidak ada ditempat, sehingga mereka berharap diulang lagi dan nomornya yang muncul. Beragam hadiah dibagikan dan momen ini menjadi hal yang tidak terlupakan bagi yang hadir, semakin menguatkan kebersamaan dan kesadaran untuk bersama-sama memberikan terbaik dalam wadah Paguyuban Angkatan 93 ITS.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.