Connect with us

Kompartemen Kebencanaan IKA ITS: Penerapan Teknologi Tepat Guna Sangat Dibutuhkan pada Fase Rehabilitasi dan Rekonstruksi Semeru

Damoak Erupsi Semeru

Jakarta – Kompartemen Kebencanaan IKA ITS (KK IKA ITS) kembali merilis gerakan kepedulian terhadap bencana kemanusiaan Semeru, Lumajang. Melalui aktifitas “Giat Mitigasi Semeru 2022” menerjunkan tim untuk melaksanakan Assesment teknologi tepat guna dalam fase rehabilitasi dan rekonstruksi daerah terdampak Semeru pasca bencana.

Sejak Kamis hingga Sabtu, 20-22 Januari 2022 KK IKA ITS menerjunkan 17 relawan mahasiswa berbagai jurusan di ITS, dengan didampingi Ginanjar Yoni Wardoyo, ST. MT. CEIA dan Ahmad Yazid Basthomi dari Dewan Pakar serta Radian Jadid (Humas KK IKA ITS). Mereka dibagi menjadi dua tim, untuk melakukan giat di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Kegiatan ini sekaligus sebagai Kegiatan Pasca-Pelatihan (KPP) dari Pelatihan Dasar Relawan Penanggulangan Bencana Dalam Penguatan Nilai Kebangsaan yang telah dilaksanakan sebelumnya pada 6-9 Januari 2021.

Ginanjar menjelaskan bahwa mereka menjalankan aktifitas pendataan dan verifikasi terkait kondisi peternak dan hewan ternak yang dimilikinya. Juga terkait dengan pakan ternak, dilakukan asesmen mengenai ketersediaan dan kelayakannya serta dilakukan mitigasi ternak berupa penyiapan teknologi pembuatan pakan ternak ekstrak sebagai pakan alternatif dengan berbagai keunggulannya.

Selanjutnya juga dilaksanakan pemetaan terkait Early Warning Sistem (EWS) dikawasan sepanjang aliran lahar Semeru. Tim juga melakukan ferifikasi terkait normalisasi sungai kawasan tersebut.

Yazid, yang mendamping para relawan mahasiswa di Candipuro membeberkan apa saja yang sudah dilakukan. Temuan check point,  belum tercapainya proyek normalisasi sungai aliran lahar membuat material masih bertumpuk diatas dan masih berpotensi menimbulkan luapan liar ke daerah pemukiman, perkebunan dan jalan disekitar bentang aliran dibawah gladak perak hingga Kampung Renteng dan Bondeli.

Bahkan pasca banjir material 2 Januari sudah membuka jalur luapan material kearah hilir  yang sekian lamanya dianggap aman, yaitu daerah dam dan tanggul Sumber Rejo hingga Ringin Putih.

Material yang sudah terkirim dikawasan hilir dikhawatirkan akan terus bertambah seiring curah hujan tinggi yang diprediksikan masih terjadi hingga Pebruari.

Untuk itu perlu upaya yang lebih cepat serta efektif dari Pemda Lumajang terkait rekomendasi tim pakar ITS yakni normalisasi sungai, EWS serta berbagai upaya mitigasi penanggulangan bencana berupa penyiapan, edukasi dan menggandeng berbagai stake holder/ elemen masyarakat  didaerah rawan agar selalu siap dan tanggap terhadap potensi bencana susulan nyata ini.

Bersinergi dengan kelompok relawan serta potensi masyarakat lokal, didapatkan beberapa hasil dari Giat Mitigasi Semeru 2022 KK IKA-ITS, diataranya : Sebelas lokasi check point yang sangat membutuhkan EWS diantaranya adalah Sumbersari, Gumukmas, Curah Kobokan, Kampung Renteng, Kebondeli, Jugosari, Ringin Pogok, Sumberejo, Ringin Putih, Liwek dan Supiturang. Assesment sistem EWS terus dimutakhirkan bersinergi dengan tim SARSu (SAR Surabaya) yang dipandu dan dimotori oleh Cak Bagonk  serta Om Dicky.

Sedang didevelopment rancangan dari sistem sirene atau lampu emergency berikut design tiang/penyangga/tower, sekaligus power pendukungnya apabila penempatannya jauh dari sumber listrik, misalkan aki atau panel surya.

“Arek-arek ITS yang istimewa telah memverifikasi 11 lokasi check point, dari Gladak Perak sampai dengan Ringin Putih Sumber Rejo di hilir. Anak-anak sdh bikin 3 paper sebagai oleh-oleh dari Candipuro  serta assesment potensi 3 desa untuk implementasi teknologi tepat guna (TTG) yang siap dipresentasikan,” tutur Yazid.

Terkait munculnya gerusan baru di Curah Kobokan, dibentuk tim khusus mitigasi karena gerusan tersebut dikhawatirkan akan membuka jalur aliran ke daerah Sumber Wuluh sebagai daerah yang dirasakan paling aman, terpadat dan jalur penghubung strategis saat ini.  Tim ini akan pandu oleh relawan lokal kaki gunung semeru sekaligus survivor erupsi awal APG (awan panas guguran) dan lahar dingin semeru, Pak Nur dan Mas Agung.

Sedangkan assesment dan mitigasi area atau bentang aliran lahar  terbaru dari Gladak Perak, Kamar Kajang, Kampung Renteng, Bondeli, Gondoruso, hingga Ringin Putih di hilir. Akan dilanjutkan dan  dipandu oleh Pak Kholis.

Untuk assesment dari Tim Pronojiwo terkait potensi desa dan penerapan teknologi tepat guna (TTG), diantaranya pembuatan pakan ternak ekstrak sebagai pakan alternatif serta potensi desa lainnya akan terus dimatangkan  dan dibimbing langsung oleh Siti Zullaekah, Ph.D. (Pakar Bioeteknologi) selaku Dewan Pakar KK IKA-ITS.

Radian Jadid, Humas KK IKA-ITS menyatakan bahwa dengan dialihkannya masa tanggap darurat Bencana Erupsi Semeru menjadi masa transisi dan menuju fase rehabilitasi dan rekonstruksi, maka peran relawan khusunya yang bergerak di bidang teknologi dan community development  masih sangat dibutuhkan. Untuk itulah Kompatermen Kebencanaan IKA ITS bergandengan dengan Direktorat Kemahasiswaan ITS menerjunkan timnya guna mensupport upaya tersebut, sebagai bentuk tanggung jawab sosial kampus menjalankan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian masyarakat.

“Alhamdulillah para intelektual civitas akademika ITS dan para alumninya masih dapat memberikan kontribusi nyata dan turut berperan dalam menanggulangi bencana dalam kerja-kerja kemanusiaan. Hasil Giat Mitigasi Semeru 2022 kali inisudah cukup menggembirakan. Selanjutnya akan terus dibahas,dibimbing dan dipertajam sehingga siap untuk dikembalikan dan disumbangkan kembali ke daerah terdampak dalam bentuk kajian maupun program yang bermanfaat, partisipatif dan berkelanjutan.” pungkas Jadid.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya