Kemenko PMK Dorong Pembudayaan Pancasila Lewat Aksi Nyata Revolusi Mental di Media Sosial
Jakarta – Menyongsong Indonesia Emas 2045, pembudayaan Pancasila melalui aksi nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) menjadi penting. Hal ini disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Didik Suhardi saat membuka rapat pembudayaan Pancasila melalui aksi nyata revolusi mental di media sosial, Senin (3/4/2023)
“Terlebih di era digital ini. Kita harus bersinergi membumikan Pancasila dengan memanfaatkan momentum 1 Juni. Membumikan Pancasila diimplementasikan dalam revolusi mental, dan action-nya seperti apa,” urai Dodik
Media sosial memang memberi dampak pada perilaku masyarakat. Dalam rapat itu, Tim Ahli Gugus Tugas Nasional (GTN) GNRM, Arif Budimanta meyakini kampanye pembudayaan Pancasila di media sosial sangat penting.
“Media sosial memiliki sifat hyper personality, selain itu media sosial juga membangun konsumerisme. Keniscayaan update status itu seolah menjadi penting, kalau like-nya banyak sudah merasa jadi tokoh,” terang Afif
Budimanta seraya menandaskan bahwa di Indonesia hampir 70 persen masyarakat menggunakan media sosial selama 3 jam.
“Atas dasar itu, kampanye pembudayaan Pancasila di media sosial itu sangat penting. Harus ada altruisme untuk melawan dampak negatif media sosial. Kalau bisa tim sekretariat GTN GNRM dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengundang perwakilan Instagram, Tiktok, Facebook, Google dan lainnya di Indonesia untuk mendengar masukan dari mereka, “ urai Afif
Kolaborasi Konten
Lebih lanjut, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP, Prakoso membenarkan bahwa pembudayaan Pancasila di media sosial sudah harus dilakukan.
“Sosmed itu instrumen, kontennya harus kita dapatkan, kita harus eksplore kekayaan nilai-nilai luhur Indonesia. Tapi yang penting, kita harus kolaborasi, dengan kolaborasi kita bisa head to head dengan Black Pink, “ujar Prakoso menegaskan bahwa kita bisa membuat konten yang banyak disuka di media sosial tanpa harus tercerabut dari akar budaya Indonesia.
Tim Ahli GNRM sekaligus Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Wisnu Bawa Tenaya menegaskan bahwa BPIP tahun ini, membangun eksosistem Pancasila dalam tindakan. Untuk itu, Wisnu mengingatkan pentingnya penthahelix dalam pembumian Pancasila. Hal senada disampaikan oleh Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP Rima Agristina.
“Pancasila dalam tindakan adalah revolusi mental. BPIP punya duta Pancasila, pesan-pesan revolusi mental bisa disalurkan lewat duta Pancasila ini. Kita hanya perlu memberikan konten-kontennya, kita dorong dan bisa ditangkap di media sosial para duta Pancasila yang memiliki ribuan follower ini,” urai Rima.
Rapat itu dihadiri juga oleh Perwakilan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Laksma TNI Nevy Dwi Soesanto, Kabid 21 Kemenko Polhukam Suwandi Prihantoro, Staf ahli Menteri dari Kemendesa, dan perwakilan dari Kemenhan.
Dalam kesempatan itu, Nevy D Soesanto memberikan hasil temuan Wantannas dimana media sosial di lingkungan pemerintahan lebih banyak diisi konten protokoler yang tidak ada unsur literasi pada masyarakat.
“Lebih-lebih sekarang ada teknologi AI macam Chatgpt. Wantannas sedang mempelajari algoritma chatgpt, semoga nanti ketika masyarakat mencari-cari soal Pancasila bisa mendapatkan sumber yang benar. Benar-benar bersumber dari kita, dari pemerintah,” ujarnya.
Asisten Deputi Revolusi Mental Katiman lebih lanjut memberikan kesimpulan bahwa pembudayaan Pancasila di media sosial ini harus memiliki tiga hal mendasar yakni valid, altruisme, dan positivitas.
“Semua perlu kolaborasi, tiap konten harus mendapat tagar Pancasila, tagar Revolusi Mental. Kita harus suppy konten positif dan memiliki nilai-nilai yang membuat kita bersatu,“pungkasnya.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.