Connect with us

BEM – KM ITS Tanamkan Nilai Kepahlawanan dan Kebangsaan Melalui Aksi Sepuluh Nopember

Jakarta – Setelah sempat vakum selama dua tahun karenan pandemi Covid-19, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS dan Keluarga Mahasiswa (KM) ITS kembali menggelar “Ritual” Renungan Suci dalam Aksi Sepuluh Nopember. Jumat malam, 11 November 2022 mereka menggelar Acara Kilas balik 10 Nopember di Kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Sepuluh Nopember, Jl. Mayjend Sungkono, Surabaya.

Acara ini merupakan rangkaian kegiatan Aksi Sepuluh Nopember BEM ITS-KM ITS, yakni rangkaian kegiatan yang dimulai pada 29 Oktober 2022 berupa napak tilas perjuangan, mengunjungi makam pendiri ITS untuk melakukan doa dan tabur bunga, dilanjutkan dengan Diskusi Lintas Pergerakan pada 7 November, dan ditutup dengan acara di TMP tersebut.

Sekitar 1200 mahasiwa ITS dari 7 fakultas dan 39 jurusan, berangkat dari Stadion ITS dengan menggunakan mobil dan sepeda motor. Untuk mengurangi banyaknya peserta konvoi sepeda motor dan meminimlakan resiko di jalan, panitia juga telah menyiapkan 3 mobil patwal, 2 bus, 19 truk, 1 ambulance. Sampai di TMP 10 Nopember Surabaya, mereka berkumpul sesuai dengan jurusan dan fakultas masing masing dan memulai acara sekitar pukul 21.00 WIB.

Mengambil tema “Bangkitnya Sejarah ITS dalam 10 Nopember”, BEM ITS hendak menanamkan Kembali nilai-nilai perjuangan sepuluh nopember para pahlawan yang juga menjadi hari kelahiran kampus ITS 62 tahun yang lalu. Acara dibuka dengan menyanyikan Indonesia Raya dan Hymne ITS dilanjutkan sambutan dari Reyhan Noval selaku ketua pelaksana renungan, yang menekanan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan rekan-rekan mamahasiswa Lebih memahami sejarah ITS, mengambil hikman dan nilai-nilai luhur serta menerapkannya di bidang akademik dan non akademik.

Selanjutnya Dr.Eng. Yeyes Mulyadi mewakili Direktorat Kemahasiswaan ITS memberikan sabutan yang menjelaskan bahwa acara seperti ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh mahasiswa ITS sejak dulu, bahkan semenjak ia menjadi mahasiswa juga sudah ada. Kegiatan ini penting, seperti halnya Lagu Hymne ITS yang mengandung semangat dan nilai-nilai perjuangan bangsa. Juga nama ITS yang mengabadikan semangat perjuangan sepuluh nopember.

Mahasiwa ITS berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua. 10 Nopember merupakan perjuangan para pejuang di Surabaya dalam Dengan kegiatan ini diharapkan semua mengenal dan memahami dan tidak melupakan perjuangan para pahlawan.

“Jangan pernah lupakan perjuangan para pahlawan kita. ITS itu selalu mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, persatuan, toleransi selalu dijunjung. Terutama mahasiswa baru, harus terus bersatu, saling toleransi , saling membantu sesame mahasiwsa. jangan lupa kita doakan para pahlawan semoga mendapatkan kemuliaan di sisi Allah,” pungkas Yeyes.

Acara juga diisi teatrikal tentang perjuangan rakyat Surabaya hingga sejarah pendirian kampus ITS yang ditampilkan oleh Unit kegiatan Mahasiwa (UKM) Teater Ttiyang Alit ITS. Melalui teatrikal, nilai-nilai perjuangan diharapkan dapat tertanam dalam akal, terlukis dalam jiwa. Menjadi bekal mahasiswa dalam menata akhlaq dan budi pekerti, seperti yang diinginkan Dr. Angka Nitisastro, salah satu pendiri cikal bakal ITS.

Mereka juga mendengungkan kembali pesan Dr. Angka yang mengibaratkan semangat perjuangan itu seperti api, menyala terang ,menerangi. Jaga api semangat, api yang membara, jangan biarkan padam mesti ferseok-seok.

Selanjutnya Orasi Kebangsaan yang disampaikan oleh Magdalena Nadya (Sekertaris Menko Sospol BEM ITS) dan Agil Wahyu Ramadhan (Presiden BEM ITS). Magdalena menyampaikan tentang kesetaraan gender, bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai tugas dan tanggungjawab yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tidak pada tempatnya kalau masih terjadi diskriminasi pada perempuan. Sudah bukan masanya perempuan diperlakukan berbeda dan dipandang sebelah mata. Perempuan adalah insan yang berharga dan mulia. Para perempuan jangan merendahkan diri sendiri. Kita (perempuan) sendiri yang bisa membawa perubahan. Semua mempunyai peran dan kontribusi dalam membangun bangsa,” papar Magdalena.

Acara dilanjutkan Kontempelasi Puisi yang dibawakan oleh para Presidium KM ITS, yak Ketua BEM ITS, Ketua BEM Fakultas dan Ketua Himpunan Mahasiwa se ITS. Renungan Suci dan doa bagi para pahlawan menjadi puncak acara dan dipungkasi dengan tabur bunga oleh para peserta yang hadir ke pusara para pahlawan yang dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Sepuluh Nopember Surabaya.

Agil Wahyu Ramadhan, Presiden BEM ITS 2022-2023 selaku penyelenggara kegiatan menjelaskan bahwa melalui rangkaian kegiatan Aksi Sepuluh Nopember BEM ITS-KM ITS diharapkan dapat membangkitkan nilai kebangsaan dan nasionalisme serta kepahlawanan.

Agil dalam orasinya menyampaikan bahwa mahasiswa ITS dibawa ke makam pahlawan untuk mewarisi jiwa rela berkorban dari para pahlawan. Ia mengajak mahasiswa untuk berssatu dan berkontribusi nyata untuk bgsa dan negara.

“10 Nopember adalah ulang tahun ITS, tanggal lahirnya ITS, kita disini harus mewariskan semangat kepahlawanan itu kepada mahasiswa ITS. Acara seperti ini harus dilakukan setiap tahun, dan semua mahasiswa jiwanya tergugah oleh semangat rela berkorban dan kepahlawanan,” pungkas Agil.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

DPR RI Minta Jepang Ajarkan ‘Smart Farming’ kepada Petani Muda Indonesia

Oleh

Fakta News
DPR RI Minta Jepang Ajarkan ‘Smart Farming’ kepada Petani Muda Indonesia
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, saat menerima delegasi dari partai berkuasa di Jepang, Liberal Democratic Party (LDP), di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III, DPR RI, Jakarta, Jumat (3/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – DPR RI, melalui Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel, meminta Jepang untuk menerima petani muda Indonesia untuk belajar bertani dengan metode smart farming di negara tersebut. Hal itu ia sampaikan saat menerima delegasi dari partai berkuasa di Jepang, Liberal Democratic Party (LDP), di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III, DPR RI, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

“Bukan untuk bekerja dan juga bukan untuk sekolah, tapi belajar praktik bertani yang baik dan berkualitas serta smart farming kepada petani muda Indonesia. Cukup satu tahun saja,” kata Gobel.

Gobel mengatakan, dunia sedangkan dihadapkan pada krisis pangan akibat perubahan iklim dan konflik geopolitik dunia. Perubahan iklim berdampak pada hadirnya cuaca panas yang tinggi atau curah hujan yang berlebihan dan tidak pasti. Sedangkan, konflik geopolitik berdampak pada kenaikan harga pupuk yang tinggi.

“Semua itu berakibat Indonesia melakukan impor beras dengan jumlah yang sangat besar. Padahal Indonesia adalah negara agraris, memiliki lahan yang luas, tanah yang subur, dan jumlah petani yang besar. Namun faktanya Indonesia harus impor beras dari berbagai negara seperti Myanmar, Vietnam, Thailand, India, dan Cina,” jelas Politisi Fraksi Partai NasDem itu.

Di sisi lain, kata Gobel, Jepang adalah negara yang memiliki keunggulan teknologi sehingga bisa menghasilkan produktivitas pertanian yang besar dan kemampuan menghadapi perubahan iklim. Selain itu, katanya, produk pertanian Jepang dikenal dengan cita rasa yang lezat dan memiliki harga yang bagus. Ia juga meminta Jepang mengajarkan pembuatan pupuk organik dan smart farming. Teknologi penggilingan beras Jepang, katanya, juga menghasilkan beras yang berkualitas.

Walaupun sudah melakukan impor beras dengan jumlah sangat besar, kata Gobel, secara ironis harga beras di Indonesia tetap tinggi.

“Harga beras premium di Indonesia mendekati harga beras di Jepang. Padahal kualitasnya sangat berbeda. Tentu ini memprihatinkan,” kata pria yang pernah ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Utusan Khusus untuk Jepang tersebut.

Selain itu, katanya, karena jumlah petani di Indonesia sangat besar maka membangun pertanian akan secara otomatis akan meningkatkan kesejahteraan penduduk Indonesia.

“Jumlah penduduk Indonesia juga sangat besar. Jadi memecahkan masalah kebutuhan pokok ini akan sangat fundamental bagi kemajuan dan stabilitas Indonesia. Untuk itu, saya berharap Jepang dan Indonesia bisa meningkatkan kerja sama yang lebih erat di bidang pertanian ini,” jelasnya.

Selain itu, Gobel juga menyampaikan tentang pentingnya Jepang membagi teknologinya dalam pengolahan air bersih. Hingga saat ini, katanya, masalah penyediaan air bersih yang sehat masih merupakan tantangan besar bagi Indonesia.

“Air bersih higienis sangat penting dalam mengatasi stunting dan penyakit kulit. Dua hal ini masih merupakan problem mendasar bagi masyarakat lapis bawah Indonesia dan bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Jepang memiliki kemampuan dan teknologi pengolahan air bersih yang sehat,” katanya.

Jika masalah pertanian dan penyediaan air bersih bisa diatasi Indonesia, kata Gobel, maka ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik lagi. “Ini tentu saja juga akan baik bagi ekonomi kawasan di Asia Tenggara dan akan memiliki dampak yang baik pula bagi ekonomi Jepang. Jadi ini kerja sama yang sifatnya saling menguntungkan,” katanya.

Adapun Delegasi Jepang itu dipimpin oleh Ketua Badan Riset Kebijakan LDP, Tokai Kisaburo. Sedangkan anggota delegasinya antara lain Ketua Harian Badan Riset Kebijakan LDP Shibayama Masahito dan Kepala Sekretariat Badan Riset Kebijakan LDP Nakai Toyoron. Hadir pula Wakil Dirjen untuk urusan Asia Tenggara dan Asia Barat Daya Kementerian Luar Negeri Jepang Hayashi Makoto serta Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasushi Masahi.

Baca Selengkapnya

BERITA

Tindakan Penyimpangan Turis Nakal di Bali Harus Ditangani secara Bijaksana

Oleh

Fakta News
Tindakan Penyimpangan Turis Nakal di Bali Harus Ditangani secara Bijaksana
Anggota Komisi III DPR RI I Wayan Sudirta dalam foto bersama usai mengikuti pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI di Denpasar, Bali. Foto: DPR RI

Denpasar – Tim Komisi III DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses ke Denpasar, Bali. Salah satu yang disoroti Komisi III dalam Kunker Reses ini adalah banyaknya turis yang melakukan tindakan penyimpangan, seperti pelanggaran adat maupun tindakan semena-mena lainnya. Tak ayal,  tindakan tersebut kerap menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPR RI I Wayan Sudirta berharap kepada Kapolda Bali Ida Bagus Kade Putra Narendra agar penanganan yang bijak terhadap pelanggaran, sambil tetap memperhatikan dan menghormati adat serta budaya Bali.

Oleh karena, menurut I Wayan, bahwa Bali memiliki cara tersendiri untuk menangani turis yang berulah. Sehingga, tidak bisa serta merta langsung dilakukan deportasi.

“Karena bagaimana pun orang Bali hidup dari sektor pariwisata. Sehingga sudah tidak asing dengan keberadaan turis. Namun, jangan juga sampai terlalu lemah karena turis yang berulah akan mengotori pariwisata-pariwisata yang ada, sehingga malah Bali bisa jatuh perekonomiannya. Jadi harus dicari solusi yang bijak,” ungkap I Wayan dalam pertemuan di Denpasar, Bali, Jumat (3/5/2024).

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu pun menyampaikan apresiasinya terhadap Kapolda Bali beserta segenap jajarannya karena telah berhasil menangani banyak kasus dengan pendekatan restorative justice. Selain itu, Polda Bali juga dinilai telah bekerja sama baik dengan lembaga imigrasi yang berada di bawah lingkup Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Provinsi Bali dalam penanganan kasus penyimpangan turis.

“Saya juga tentunya mengapresiasi Kapolda Bali dan segenap jajaran atas kinerjanya. Bagaimana mereka mengawasi, serta menindak pelaporan-pelaporan yang ada rerlebih mengedepankan restorative justice sebagai jalan keluar penanganan kasus,” pungkasnya.

Menanggapi masukan tersebut, Kapolda Bali Ida Bagus Kade Putra Narendra juga sepakat dengan gagasan I Wayan Sudirta bahwa penanganan terhadap turis yang berulah harus dilakukan dengan hati-hati. Khususnya, mempertimbangkan dampaknya terhadap sektor pariwisata dan kelestarian budaya Bali.

“Kami akan bekerja sama, jika diperlukan lintas sektoral untuk menemukan solusi yang menghormati adat, budaya, dan kepentingan ekonomi masyarakat Bali,” ujar Ida Bagus.

Kunjungan kerja reses ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju penanganan yang lebih baik terhadap turis nakal di Bali. Dengan pendekatan yang bijaksana dan kolaborasi lintas sektoral antara Kapolda Bali, institusi terkait, serta pemerintah daerah, diharapkan akan tercipta lingkungan pariwisata yang lebih aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi wisatawan dan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

BERITA

Peredaran Narkoba Beralih ke Ranah Daring, Johan Budi Minta Perkuat BNNP

Oleh

Fakta News
Peredaran Narkoba Beralih ke Ranah Daring, Johan Budi Minta Perkuat BNNP
Anggota Komisi III DPR Johan Budi saat bertukar cenderamata usai Rapat Kerja Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) di Denpasar, Bali, Kamis (02/05/2024). Foto: DPR RI

Denpasar Komisi III DPR RI mengungkapkan kekhawatirannya terhadap meningkatnya modus operandi peredaran narkoba yang beralih ke ranah daring (online) melalui platform media sosial dengan menggunakan modus kamuflase. Pernyataan ini disampaikan Anggota Komisi III DPR Johan Budi dalam Rapat Kerja Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) di Denpasar, Bali, Kamis (02/05/2024).

“Menarik sekali yang disampaikan BNN Provinsi Bali. Mereka menjelaskan adanya jual beli narkoba melalui online. Nah ini cukup mengagetkan buat saya, kok bisa narkoba ini diperjual belikan melalui online, hal ini terungkap ketika BNNP Bali menangkap tersangka di lapangan,” ungkapnya.

Dalam konteks ini, Johan Budi menekankan perlunya penguatan pada Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menghadapi perubahan modus operandi tersebut. Menurutnya, modus operandi peredaran narkoba akan selalu berubah-ubah. Untuk itu, perlu penguatan-penguatan kepada BNN agar lebih maksimal dalam memberantas peredaran narkoba ini. Selain itu, lanjutnya, kekurangan sumber daya manusia menjadi salah satu faktor, terutama di daerah, ada sebagian yang juga pegawainya atau penyidiknya cuma sedikit.

“Ini problem laten yang perlu segera diperbaiki. Saya sendiri ketika rapat dengan BNN di Komisi III mengusulkan, agar BNN ini diberi penguatan, termasuk penyediaan sumber daya manusia, infrastruktur yang ada di daerah, termasuk soal rehabilitasi,” pungkas Legislator Dapil Jatim VII ini.

Johan menambahkan, pusat rehabilitasi narkoba ini juga menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan restorative justice bagi para pengguna narkoba. Pengguna narkoba, tambahnya, di beberapa negara itu dikategorikan sebagai korban, bukan pelaku, bukan tersangka, sehingga pusat rehabilitasi menjadi penting. Jadi yang sebetulnya tersangka itu seharusnya pengedar dan bandar.

“Menurut saya untuk pengguna narkoba dapat diselesaikan melalui restorative justice, dengan mendapatkan kesempatan untuk dilakukan rehabilitasi medis ataupun sosial, tanpa harus menunggu putusan dari pengadilan,” tutup Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Johan berharap pertemuan Kunker Reses ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga terkait. Selain itu juga untuk mengimplementasikan strategi yang lebih efektif dalam mengatasi peredaran narkoba yang semakin canggih dan menyebar melalui platform digital. Langkah-langkah preventif dan represif yang terintegrasi diharapkan dapat mengurangi dampak negatif peredaran narkoba di masyarakat.

Baca Selengkapnya