Connect with us

PDIP-ICMI Lakukan Dialog dan Kerja Sama Implementasikan Pancasila dalam Kehidupan Bernegara

Ketua Umum ICMI Prof. Jimly Ashiddiqie bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto(kumparan.com)

Jakarta – Pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dipimpin Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, didamping Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah, Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDI Perjuangan Idham Samawi, Ketua DPP PDIP Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Andreas Hugo Pareira, serta sejumlah pengurus lainnya melakukan silaturahmi dengan berkunjung ke kantor Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jakarta, Rabu (13/12/2017).

Dalam kunjungan tersebut, PDIP-ICMI membangun dialog dan kerjasama yang erat untuk menegakkan implementasi Pancasila dalam praktik kehidupan bernegara. Mereka disambut Ketua Umum ICMI Prof. Jimly Ashiddiqie serta jajaran pengurus ICMI, seperti M Qodari, Priyo Budi Santoso, dan jajaran pengurus lainnya.

Dalam keterangan persnya Hasto mengucapkan terimakasih atas sambutan hangat pengurus ICMI dan berharap kedepannya dapat berjalan dengan baik. “Terimakasih kami diterima dengan hangat, apalagi PDIP menjadi parpol pertama yang berkunjung ke ICMI secara resmi. Hubungan ini akan berjalan dengan baik dengan silaturahmi meletakkan dasar persahabatan sejati ICMI dan PDIP,” ujar Hasto.

Hasto juga mengatakan melalui silaturrahmi dan kerjasama dengan ICMI, PDIP ingin menggerakkan demokrasi dalam watak yang sebenarnya, yakni dengan prinsip kepaduan antara prinsip ketuhanan dan prinsip kebangsaan. Dan termasuk juga dalam membangun ekonomi untuk kesejahteraan rakyat. “Kerja sama PDIP dan ICMI akan saling memperkuat dalan menentukan arah pembangunan Indonesia sebagai bangsa yang sesuai dengan ideologi Pancasila,” jelas Hasto.

Lebih lanjut Hasto mengungkapkan bahwa dalam tradisi kepartaian, tentu PDIP merespons kritik dengan memperkuat fungsi parpol yang dilakukan secara sungguh-sungguh. Baik dalam fungsi rekrutmen politik, artikulasi, dan agregasi kepentingan rakyat, termasuk dalam memunculkan kepemimpinan. “Maka kami melakukan kaderisasi dan sekolah partai dan sekolah Pancasila. Kami harap ICMI juga bisa mengirim pembicaranya. Sebab ruang kerjasama antara PDIP dan ICMI kita bangun sangat luas. Bahkan, kami membangun ruang dialog dan ruang kerja sama yang harus kita perkuat demi kepentingan bangsa dan negara,” lanjutnya.

PDIP adalah partai yang digembleng dengan proses penuh perlawanan, tutur Hasto melanjutkan, sebab selama 32 tahun hanya sekali bisa melakukan kaderisasi dibawah intervensi kekuasaan, sehingga rekruitmen keanggotaan dahulu berdasarkan mana yang berani melawan dan mana yang tidak. “Kemudiaan kami saat ini melanjutkan tradisi membangun organisasi. Dalam upaya itu kami mencoba memperluas bahwa watak politik bukan hanya wajah kekuasaan yang bicara pemilu, pilpres, pilkada. Buat kami berpolitik adalah membangun peradaban dan juga penuh wajah kebudayaan,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Umum ICMI Jimly Ashiddiqie mengatakan bahwa sebagai ketua umum ICMI sejak awal sudah berkhidmat untuk inklusif dengan spirit keIslaman untuk keindonesiaan. Dalam ICMI ini menurut Jimly, ada campur-campur tokoh dan anggota dari berbagai kalangan karena ICMI sangat inklusif dengan semua kekuatan intelektual. Bahkan dalam silaturrahmi nasional yang baru-baru ini digelar, banyak tokoh lintas organisasi hadir. “Dan selama 27 tahun ICMI belum pernah menggelar silatnas dibuka di Istana, baru kali ini di Istana. Bahkan dibuka oleh Presiden Jokowi dan ditutup Wapres Jusuf Kalla. Ini standing poin untuk perkembangan,” ujar Jimly.

Selain itu Jimly dengan tegas Jimly mengatakan bahwa kunjungan dan uluran silaturrahim yang dilakukan PDIP ini adalah bentuk nyata tentang politik kebangsaan dan berkepribadian Pancasila. “Inilah cara politik dan cara berpolitik yang benar seperti dilakukan PDIP. Komunikasi politik dijalankan dengan sungguh-sungguh,” jelas Jimly.

Jimly juga menambahkan, ia menilai banyak kesamaan pandangan dan gugus perjuangan antara ICMI dan PDIP. Misalnya soal kerukunan umat beragama di mana antara keyakinan beragama dan kebangsaan adalah satu hal yang berjalan beriringan bagi bangsa Indonesia. Kemudian, soal gagasan ekonomi kerakyatan bahwa ekonomi pasar yang kapitalistik harus dikawal dengan pancasila. “PDIP dan ICMI dalam gagasan ekonomi pasar harus dikawal dengan Pancasila. Ekonomi pasar yang kapitalistik sebagai realitas jangan sampai membuat kita menjadi sangat pragmatis. Maka harus dikontrol dengan nilai-nilai Pancasila,” tambahnyanya.

Jimly juga berpendapat PDIP dan ICMi juga punya pandangan sama dalam menegakkan demokrasi yang benar. Yang tidak hanya bicara politik kekuasaan namun juga etika moral. “Jelas sekali bahwa PDIP dan ICMI juga sama pandangan bahwa jangan sampai kita hanya larut dalam persaingan politik saja, tapi juga harus mendorong pergerakan pada keumatan dan penguatan ekonomi kerakyatan,” tandasnya.

 

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024

Oleh

Fakta News
Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun. Foto : DPR RI

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen pada Triwulan I-2024 (year on year/YoY). Banyak pihak yang mensinyalir bahwa capaian tersebut tak lepas dari momentum penyelenggaraan pesta demokrasi yang disusul dengan peningkatan konsumsi saat Ramadan tiba.

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pertumbuhan ekonomi tak hanya hadir saat dua momentum tersebut. Menurutnya, bahkan liburan seperti long weekend pun bisa ikut mengakselerasi perputaran ekonomi lantaran meningkatnya konsumsi masyarakat pada waktu tersebut.

“Bahkan masyarakat Indonesia sekarang itu liburan panjang pun itu menjadi salah satu sarana masyarakat untuk melakukan upaya konsumsi. Nah inilah yang menjadi daya tarik ekonomi Indonesia,” kata Misbakhun saat ditemui Parlementaria di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta beberapa saat lalu.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini optimis apabila ekonomi terus menggeliat dengan tren pertumbuhan yang positif maka maka ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Hal ini juga memberikan timbal balik bagi pergerakan UMKM di tanah air.

“Kalau ekonomi terus menggeliat, pertumbuhannya baik tentu saya yakin ke depan ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Karena apa? UMKM nya hidup! Konsumsi itu sebetulnya menghidupkan UMKM, menghidupkan produk-produk yang selama ini menjadi penopang kebutuhan sehari-hari masyarakat. Konsumsi rumah tangga itu kan ada di sana,” jelasnya.

Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI itu lantas juga menyinggung upaya pemerintah dalam memperkuat UMKM seperti program-program pembiayaan yang tengah digelontorkan. Ia mengungkapkan bahwa UMKM juga memberikan sumbangsih bagi peningkatan daya beli masyarakat.

“Upaya pemerintah untuk memberikan penguatan kepada UMKM dalam bentuk KUR, subsidi KUR, kemudian fasilitas-fasilitas pembiayaan kredit mikro dan ultra mikro dan sebagainya Itu salah satu penopang. Salah satu penopang yang memberikan penguatan terhadap konsumsi. Karena apa UMKM kita itu salah satu penyerap dan memberikan sumbangsih terhadap apa? orang mempunyai daya beli,” tuturnya.

Meski begitu, Misbakhun mengingatkan bahwa tetap diperlukan sektor produksi untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan jangan sampai terjadi PHK. Menutup pernyataannya Misbakhun juga mengingatkan bahwa dalam sebuah sistem ekonomi ada sektor yang mengalami kontraksi dan ada juga sektor yang mengalami pertumbuhan.

Baca Selengkapnya

BERITA

Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis

Oleh

Fakta News
Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Foto : DPR RI

Jakarta – Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah berniat mengecilkan peran pers. Menurut Meutya, hubungan Komisi I DPR dengan Dewan Pers selalu sinergis dan saling melengkapi. Bahkan, ia menyebut bahwa keberlangsungan media yang sehat adalah hal yang penting. Hal tersebut ia sampakan menyusul ramainya jagad media terkait sejumlah pasal dalam draf revisi UU Penyiaran.

“Tidak ada dan tidak pernah ada semangat ataupun niatan dari Komisi I untuk mengecilkan peran Pers. Hubungan selama ini dengan mitra Komisi I yaitu Dewan Pers sejak Prof Bagir, Prof Nuh, dan Alm Prof Azyumardi adalah hubungan yang sinergis dan saling melengkapi termasuk dalam lahirnya Publisher Rights,” ujar Meutya, melalui keterangan tertulis kepada media, di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan bahwa saat ini belum ada naskah revisi UU Penyiaran yang resmi. Sehingga, yang saat ini beredar di masyarakat kemungkinan adalah draf RUU dalam beberapa versi. Maka dari itu ia menyebut, RUU ini masih sangat dinamis. Dia mengakui bahwa penulisan draf tersebut belum sempurna dan cenderung multitafsir. Oleh karena itu, Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik.

“Tahapan draf revisi UU penyiaran saat ini masih di Badan Legislasi, yang artinya belum ada pembahasan dengan pemerintah. Komisi I membuka ruang seluas-luasnya untuk berbagai masukan dari masyarakat dan akan diumumkan ke publik secara resmi,” imbuh Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Meutya lalu menuturkan, Komisi I DPR telah menggelar rapat internal pada Rabu, 15 Mei 2024. Hasil dari rapat tersebut menyepakati bahwa Panja Penyiaran DPR akan mempelajari lagi masukan dari masyarakat terkait revisi UU Penyiaran. Komisi I berkomitmen untuk terus membuka ruang luas bagi berbagai masukan, mendukung diskusi dan diskursus untuk revisi UU penyiaran sebagai bahan masukan.

Diketahui, revisi terhadap Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 tentang Penyiaran saat ini memang menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Banyak pihak yang khawatir revisi ini akan mengancam kebebasan jurnalis dan ruang digital. Draf revisi UU Penyiaran tertanggal 27 Mei 2024 yang berisikan 14 BAB dan total 149 pasal, mendapat sorotan khusus pada beberapa pasal yang dianggap bermasalah.

Pasal 8A huruf q dan Pasal 50 B Ayat 2 huruf c, misalnya, dikritik karena dinilai berpotensi mengancam kebebasan pers. Pasal 8A huruf q memberikan kewenangan kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk menyelesaikan sengketa jurnalistik khusus di bidang penyiaran, yang selama ini merupakan tugas Dewan Pers sesuai dengan Undang-Undang Pers.

Baca Selengkapnya

BERITA

Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit

Oleh

Fakta News
Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang saat kunspek di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024). Foto : DPR RI

Medan – Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, menjadi salah satu bandara yang melayani penerbangan teknikal landing untuk pemberangkatan haji tahun 2024. Sebanyak 204 penerbangan diketahui akan menjalani technical landing pada pemberangkatan haji tahun ini untuk mengisi bahan bakar di bandara tersebut.

Menjadi bandara yang melayani technical landing, membuat Medan memiliki tanggung jawab lebih terhadap jemaah haji asal Indonesia. Melihat pengalaman pemberangkatan haji tahun lalu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menjelaskan ada beberapa kejadian ketika pemberhentian pesawat di Kualanamu yang perlu menjadi perhatian. Misalnya, adanya jemaah haji yang mengalami sakit saat transit di Kualanamu.

Hingga kini, lanjut Marwan, masih belum ada standar operasional yang jelas dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga perlu diatur lebih lanjut dengan pengalokasian anggaran yang jelas hingga pihak mana yang harus menangani permasalahan tersebut.

“Ketika technical landing berada di Kualanamu, ada jamaah yang sakit, ada jamaah yang harus turun, itu anggarannya tidak ada disini. Maka siapa yang menanggulangi ini? Itu ya tadi laporan ketika itu ditangani (maskapai) Garuda, dia lah yang menanggung biayanya mengantar ke rumah sakit, pengobatan. Ketika itu ditangani oleh Kemenag, Kemenag yang akan menanggung nanti akan ditagih. Menurut kami menagih ini tidak mudah,” jelasnya kepada Parlementaria, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024).

Untuk itu, Politisi Fraksi PKB ini mengatakan nantinya akan membahas lebih lanjut bagaimana penanganan permasalahan tersebut dalam rapat kerja di Komisi VIII. “Kedepan kami akan bicarakan di Komisi VIII supaya itu disiapkan anggaran di sini, supaya tidak terjadi tolak menolak nanti Pak Ramlan sebagai UPT di sini ya jauh jauh dari situasi itu supaya mengambil tanggung jawab. Nah ini jangan terjadi seperti itu. Ya nanti akan bicarakan di komisi VIII,” lanjutnya.

Baca Selengkapnya