Connect with us
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti

“Soal Cantrang, Kita Move On”

Pabrik surimi menyoroti kebijakan ini karena akan berpengaru terhadap usaha mereka?

Pabrik Surimi harus menghargai komitmen ini, mereka harus sudah mulai mempersiapkan difersivikasi usahanya, karena pemerintah betul-betul form untuk menjadikan Laut Sebagai Masa Depan Bangsa dengan keberlanjutan sebagai salah satu dasar utamanya.

Pengusaha yang tidak mau move on, itu tidak dan bukan pengusaha jaman now. Pengusaha jaman now adalah pengusaha yang peduli dan bekerja dalam keberlanjutan. Untuk apa? untuk keberlanjutan bisnisnya, keberlanjutan profitnya, keberlanjutan produksinya. Kalau pengusaha tidak mau move on, itu bukan pengusaha jaman now.

Nelayannya saja sudah mengerti, bahwa boleh melaut, tapi mempersiapkan diri untuk pengalihan alat tangkap. Yang sudah bisa berali sebulan ya sudah, yang belum bisa setengah tahun, ya setengah tahun kami kasih. Satu persatu by name by address tidak ada lagi jeneral, kami akan datang akan data satu persatu, akan kami arahkan, akan kami dampingi ke perbankan, kami akan buat tim Satgas pengalihan alat tangkap.

Siapa saja yang akan terlibat dalam satgas nanti?

Nanti tentunya pelaksanaannya adalah Dirjen Tangkap. Ada pengawasan dari Dirjen PSDKP. Satgas ini akan diketuai oleh pak Sjarief Widjaja atas arahan pak Presiden untuk segera menuju pengalihan alat tangkap cantrang. Jadi, saya tidak mau lagi dengan skeptisisme dari para jurnalis. Saya tau ada jurnalis yang pingin dapat order dari para pelaku usaha yang kena kebijakan pemerintah. Saya tidak mau lagi mendengar ada skeptisisme, pesimisme.

Bangsa Indonesia ini tidak akan maju kedepan kalau kita terus publik diedukasi dengan keapatisan, kepesimisan, itu tidak boleh, kita bangun kedepan. Media harus mediatif, media harus edukatif, media harus berpihak kepada kebenaran untuk publik, untuk negara. kalau tidak, negara tidak akan kemana-mana.

Pasca diberlakukan pelarangan cantrang per awal 2018 kemarin, banyak kalangan yang mengeluarkan pendapatnya melalui media seakan untuk menentang kebijakan KKP. Bagaimana tanggapan anda?

Misi Presiden Joko Widodo menjadikan Laut Masa Depan Bangsa, wajib untuk kita semua, termasuk pengusaha tidak boleh memprofokasi lagi atas nama nelayan. Negara harus maju. Politisi silahkan bersaing, bermain, mencari simpatik dari pada publik, silahkan. Tapi jangan main-main dengan sumber daya alam yang dibutuhkan untuk masa depan bangsa ini. itu pesan saya.

Kita bis melihat bersama, apa yang ditulis dan apa yang dirilis dari istana, itulah yang benar adanya. Seperti yang disampaikan pak presiden di Istana kemarin, bahwa semua nelayan cantrang rakyat kita, nelayan tradisional rakyat kita, kita harus behati-hati, tidak boleh menimbulkan konflik dua ini, karena dari dulu sudah ada konflik.

Sejak kapan permasalahan ini timbul?

Persoalan ini sudah lama kayak troll dari tahun 1995. Baru kali ini di era pemerintahan sekarang baru jelas. Kali ini pak Jokowi jelas. Troll tidak ada, cantarang diberikan batas waktu sampai pengalihannya selesai. Itu salah satu kemajuan yang tidak boleh di setback oleh profokasi, oleh skeptisisme. Saya paling benci kalau ada skeptisisme. Kami ini kerja setengah mati, kerja, kerja, kerja, kerja. Tapi masih ada saja wartawan yang suka skeptic.

Apa yang ingin anda sampaikan kepada para nelayan agar mau beralih dari cantrang?

Saya minta kepada para nelayan untuk menghormati apa yang telah diputuskan di istana tersebut. Saya tidak mau ada kapal cantrang yang tidak punya ukuran, ukurannya mahdal tapi masih melaut. Kemudian tidak boleh ada kapal tambahan lagi. Yang perlu bantuan kredit perbankan datang ke KKP, yang kredit macet juga akan di bantu. Tapi semua harus berniat untuk beralih alat tangkap.

Jadi, kita mesti atur, dan kita perlu media sebagai mediato government, mediator public. Media mewakili suara rakyat, media mewakili juga suara pemerintah untuk menuju ke satu titik membangun stabilitas bangsa. Tanpa stabilitas kita tidak bisa membangu. Ini yang haru kita sadari semua.

Jadi saya pikir sudah jelas, bahwa program KKP ingin memberdayakan nelayan menuju keberlanjutan dan kesejahteraan. Kedaulatan, itu adalah tugas utama juga karena kelautan itu adalah kedaulatan.

Belum lama ini juga sempat terjadi polemik terkait kebijakan penenggelaman kapal? Bagaimana anda melihatnya?

Penenggelaman kapal yang saya lakukan itu adalah sebuah tugas negara, menjalankan amanah dari pada UU Perikanan kita Nomor 45 Tahun 2009. Penenggelaman kapal dari kapal-kapal asing pencuri ikan yang mencuri ikan di Indonesia itu diatur dalam UU tadi. Jadi itu semua bukan ide dari Susi Pudjiastuti sendiri, bukan ide Pak Jokowi, tetapi pak Jokowi memerintahkan dengan ketegasan beliau untuk kita bisa mengeksekusi UU Nomor 45 tahun 2009 agar pencurian ikan yang begitu masih di Indonesia bisa selesai.

Penenggelaman kapalnya itu pun hampir 90 % lebih adalah putusan pengadilan yang mengharuskan kapal-kapal ikan itu harus kita musnahkan karena kapal-kapal itu adalah bukti dan pelaku kejahatan.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
  • 3
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

WAWANCARA

Sharon Margriet: Generasi Milenial Butuh Kemasan Menarik untuk Belajar Sejarah

Oleh

Fakta News
Sharon Margriet Sumolang dalam Diskusi Sejarah Kebangsaan yang digelar Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Rabu, 28 Agustus 2019

Jakarta – Tidak terasa kemerdekaan Indonesia sudah menginjak usia 74 tahun. Tentunya sudah banyak pencapaian yang telah dilakukan sejauh ini. Topik tentang kemerdekaan pun masih hangat dibicarakan, termasuk bagi generasi milenial.

Menurut mereka, berbicara soal kemerdekaan Indonesia, maka secara tidak langsung bicara soal sejarah. Namun tak sedikit dari mereka yang berharap agar sejarah disajikan semenarik mungkin. Tak melulu sekedar pengetahuan tentang kejadian, tempat, maupun tokoh dalam sejarah tersebut.

Hal ini diungkapkan Runner Up Kedua Miss Indonesia 2019 asal Sulawesi Utara, Sharon Margriet Sumolang, dalam Diskusi Sejarah Kebangsaan yang diadakan Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), di Rumah Bersama Pelayan Rakyat, Rabu (28/8/2019). Sharon tampil sebagai pembicara mewakili generasi milenial, menurutnya generasi sekarang itu mempunyai cara yang unik untuk menghargai sejarah.

“Kami mungkin generasi yang dianggap cuek akan sejarah. Yang kami dapatkan, sejarah sekedar pengetahuan tentang tempat, tahun, dan tokoh, tidak tentang value. Tapi kami adalah generasi yang kalau sudah addict, kami akan menjadi penyebar yang efektif, kami bisa menjangkau jutaan orang dalam waktu singkat,” papar Sharon.

Dalam diskusi bertema “Menelusuri Jejak Pemikiran Bapak Bangsa” itu, Sharon menyampaikan banyak hal yang menurutnya perlu mendapat perhatian generasi terdahulu.

“Kami butuh wadah-wadah seperti ini, dimana kami boleh mencurahkan isi pikiran kami tentang apa yang dipikirkan oleh generasi terdahulu. Kami punya cara yang unik untuk menghargai sejarah,” imbuh dara cantik berdarah Manado, Padang, dan Jawa ini.

Menurut Sharon, generasi milenial dianggap kurang menyukai hal-hal yang ruwet seperti politik, ekonomi, bahkan sejarah. Padahal stigma yang seperti itu keliru.

“Ketika disandingkan dengan data dan fakta, mohon maaf itu malah kami kurang tertarik. Kami butuh brand new fresh approach untuk memperkenalkan sejarah kepada kami. Kami suka hal-hal yang kreatif yang tidak terlalu kaku,” tambahnya.

Baca Juga:

 

Munir

Baca Selengkapnya

BERITA

Pembangunan Tidak Merata di Banten, Maruf: Dahnil Gak Tau Apa-apa

Oleh

Fakta News
Dahnil Banten Maruf
Kiai Ma'ruf saat menghadiri Silaturahmi Akbar Banten Bersatu untuk Indonesia

Serang – Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Maruf Amin, seusai memberikan pidato kebangsaannya di acara Silaturahmi Akbar Banten Bersatu untuk Indonesia, pada Minggu (3/3/2019), di Kota Serang, menepis tudingan juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjutak terkait pembangunan yang tidak merata di Pandeglang, Banten.

Berikut kutipan wawancara Maruf Amin dengan Fauzan dari Fakta.News bersama para wartawan yang menghadiri acara tersebut.

Terkait cuitan Dahnil yang menyebut bahwa pembangunan di Banten tidak merata, khususnya di Pandeglang, benarkah tudingan itu?

Dahnil tidak memahami wilayah Banten. Padahal Pemerintah saat ini tengah melakukan pembangunan di wilayah Pandeglang.

Dia gak tau apa-apa. Dia bukan orang Banten

Apa saja yang tengah pemerintah bangun di Kabupaten Pandeglang?

Ada tol Serang-Panimbang, program KIP, Program Keluarga Harapan dan masih banyak lagi,” imbuhnya.

Jadi belum selesai semuanya kyai?

Sebagai putra daerah Banten tentu saya mengetahui jika pembangunan di Banten secara keseluruhan telah berjalan secara bertahap. Tentunya butuh waktu, step by step. Insya Allah semuanya akan tepat waktu.

Baca juga:

Pesan pak kyai terhadap warga Banten seperti apa Pak Kyai?

Warga Banten agar menjaga NKRI, karen wilayah Banten ini adalah baagian dari sejarah perjuangan panjang dalam merebut kemerdekaan.

Saya tadi meminta agar warga Banten membela Indonesia lahir dan batin. Perbanyak solawat agar negeri ini tenteram. Karena Banten juga bagian dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. Banten akan mengawal NKRI sampai akhir zaman.

Baca Selengkapnya

BERITA

Semua Koperasi Yang Miliki Dana Bergulir Harus Berbasis Digital

Oleh

Fakta News
Dana Bergulir, KUMKM
Direktur Utama LPDB, Braman Setyo(Istimewa)

Jakarta – Program penyaluran dana bergulir di Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) hingga akhir 2018 masih belum memenuhi target. Meski begitu, sisa dana sebagai modal bagi pelaku koperasi dan UMKM di Indonesia ini akan tetap disalurkan pada tahun 2019.

Direktur Utama LPDB KUMKM, Braman Setyo mengatakan, dari total Rp1,2 triliun penyaluran dan bergulir hingga akhir 2018 baru tersalurkan sebesar 80%. Sementara sisanya, yakni sekitar Rp200 miliar akan disalurkan pada 2019 ini. “Kami bukan seperti di kementerian atau lembaga. Desember berhenti, kita tidak berhenti. Berjalan terus sampai tahun selanjutnya,” ujarnya kepada akhir Desember lalu.

Baca juga:

Setyo pun mengaku optimis, bahwa dana bergulir KUMKM ini akan tersalurkan semuanya. Sebab, saat ini ada sebanyak 41 dokumen pengajuan dalam proses yang berpotensi lolos. Ke-41 proposal tersebut telah memasuki pengkajian tahap dua. “Bahkan, beberapa telah masuk analisis yuridis maupun manajemen risiko untuk kemudian ke tahap komite,” ujarnya.

Ia menjelaskan, angka 41 proposal tersebut terbagi untuk penyaluran melalui skema konvensional. Sebanyak 26 proposal dengan jumlah plafond pengajuan Rp846 miliar dan melalui skema syariah sebanyak 15 proposal dengan jumlah plafond pengajuan Rp342 miliar. Artinya, ada tambahan potensi penyaluran hingga Rp1,18 triliun.

Baca Selengkapnya