Connect with us

Mempertahankan Swasembada Pangan

Penulis:
Ir. Bambang Sutrisno
Sekretaris Dewan Pengarah KAPT

Hasil Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia memaparkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi mencapai 64,9 persen. Survei dilakukan pada 9-12 Juli 2022. Alasan puas lebih banyak karena pembangunan infrastruktur, kinerja yang bagus, dan memberi bantuan rakyat kecil. Salah satu infrasturktur penting yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat adalah pembangunan waduk, bendungan dan irigasi.

Langkah memperbaiki infrastruktur pertanian, menghasilkan stok cadangan beras nasional kita meningkat selama empat tahun berturut-turut (swasembada). Tercatat berdasar data BPS periode 2019 hingga Juni 2022 dengan menggunakan Kerangka Sampel Area (KSA) BPS, cadangan beras nasional mencukupi dan akan terus bertambah seiring dengan adanya panen tiap bulan hingga akhir Desember 2022. Stok beras nasional periode 31 Maret 2022 mencapai 9,11 juta ton beras. Selanjutnya pada 30 April atau menjelang lebaran meningkat 10,15 juta ton dan stok pada akhir Juni atau pasca-Lebaran menjadi 9,71 juta ton.

Prestasi ini turut mendapatkan atensi International Rice Researsh Institute (IRRI) atas keberhasilannya mencapai swasembada beras dan meningkatkan inovasi teknologi pertanian dalam produksi beras. Penghargaan ini diserahkan oleh Direktur Jenderal IRRI, Jean Ballie, di Istana Negara Jakarta 14 Agustus 2022. Penghargaan ini merupakan prestasi yang sangat penting bagi Indonesia di saat dunia menghadapi ancaman krisis pangan akibat perubahan iklim dan perang Ukraina – Rusia. Di saat banyak negara lain mengalami masalah kritis penyediaan pangan, Indonesia dianugrahi penghargaan yang membanggakan ini.

Prestasi ini tidak lepas dari upaya Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang telah bekerja keras memperbaiki infrastuktur pertanian, utamanya sarana penyediaan air untuk kebutuhan pertanian. Pemerintah telah membangun 29 bendungan dan jumlahnya akan terus bertambah menjadi 38 bendungan pada akhir tahun 2022. Hingga Tahun 2024, Presiden Jokowi mentargetkan sebanyak 61 bendungan akan berdiri dan menjadi tulang punggung perluasan areal panen tanaman pangan di Indonesia.

Selain itu, upaya perbaikan jaringan irigasi dan penambahan jaringan irigasi baru juga dilakukan untuk mendorong indeks pertanaman menjadi semakin baik. Indeks pertanaman ini menunjukkan rasio lahan pertanian ditanami dalam setahun. Saat ini angkanya adalah 147% yang berarti bahwa rata-rata lahan pertanian di Indonesia ditanami satu setengah kali dalam setahun. Upaya perluasan pembangunan bendungan, waduk, dan jaringan irigasi akan memperluas cakupan luas lahan produktif di Indonesia.

Kenaikan Harga Pupuk

Meskipun demikian, upaya mempertahankan prestasi ini tidaklah mudah karena Indonesia dihadapkan pada beberapa masalah. Pertama, kenaikan harga pupuk yang telah terjadi selama 2 tahun terakhir ini membuat keberlangsungan ketahanan pangan Indonesia terancam. World Bank mencatat di awal tahun 2022, kenaikan harga pupuk urea telah mencapai 235,85% dan pupuk Diamonium Fosfat (DAP) naik sebesar 76,95%.

Kenaikan ini dipicu oleh pembatasan ekspor oleh produsen utama bahan baku pupuk dunia yakni Rusia dan China. Pembatasan ini terjadi dengan alasan untuk mengamankan stok pupuk di dalam negeri. Indonesia yang tidak memiliki sumber Fosfat (P) dan Kalium (K) alami kesulitan memenuhi kebutuhan pupuk DAP untuk kebutuhan dalam negeri. Hal ini terbukti dengan naiknya harga pupuk Fosfat dan Kalium.

Naiknya harga pupuk Fosfat dan Kalium memaksa petani untuk menyesuaikan dosis pupuk bagi tanamannya. Pengurangan asupan pupuk akan sangat berpengaruh kepada produktifitas tanaman. Penurunan hasil panen diperkirakan akan terjadi apabila harga terus bertahan pada tingkat seperti sekarang ini.

Sementara untuk pupuk urea yang bahan bakunya adalah gas alam, meski Indonesia memiliki cadangan gas alam yang besar, namun kenaikan harga internasional gas alam telah mendongkrak harga pupuk urea. Kenaikan harga pupuk urea sebagian menjadi berkah bagi pabrik pupuk urea di Indonesia yang kebagian rejeki kagetan akibat kenaikan harga gas alam. Namun di sisi lain, tetap saja kenaikan ini akan memukul kerja-kerja petani yang akan berpengaruh terhadap panenan tahun ini.

Kenaikan harga pupuk ini telah menyebabkan berkurangnya alokasi jumlah pupuk subsidi bagi petani. Kalaupun anggaran subsidi yang disediakan pemerintah relative tidak berubah, namun jumlah alokasi pupuk yang dapat disubsidi akan jauh berkurang. Pembatasan ini terpaksa dilakukan namun jelas akan mempengaruhi produktifitas tanaman pangan di tingkat petani.

Penggunaan Pupuk Organik

Di sisi lain, kenaikan harga pupuk ini juga dapat menjadi momentum penggunaan pupuk yang lebih rasional di tingkat petani. Beberapa studi memperlihatkan penggunaan pupuk berlebih yang dilakukan petani Indonesia telah menyebabkan menurunnya kualitas lahan pertanian. Adanya kenaikan harga pupuk ini akan mendorong petani lebih rasional dalam menggunakan pupuk kimia.

Upaya penyeimbangan penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organik dapat dilakukan untuk mempertahankan tingkat produktifitas pertanian. Selama ini penggunaan pupuk organik masih terkendala dengan ketersediaan dan kemudahan aplikasi. Ketersediaan pupuk organik terkendala oleh ketersediaan sumber utama pupuk organik yakni kotoran ternak. Oleh karenanya, diperlukan kebijakan yang lebih intensif untuk mendorong penggunaan pupuk organik.

Berangkat dari situasi tersebut, upaya mempertahankan swasembada pangan nasional bukanlah sesuatu yang biasa-biasa saja. Situasi internasional yang terus bergolak dan penuh ketidakpastian harus disikapi secara serius. Kerja keras diperlukan untuk memastikan Indonesia bukan hanya mampu mempertahankan swasembada pangan, namun dapat memiliki andil yang signifikan mencukupi kebutuhan pangan dunia. ***

——-
*) Bambang Sutrisno, Sekretaris Dewan Pengarah Komunitas Alumni Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat

Oleh

Fakta News
Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024). Foto: DPR RI

Badung – Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.

“Komisi VI sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN. Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara,” jelas Mahfudz di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

Politisi PKS ini mengimbuhkan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit (mengejar keuntungan) agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara. Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.

“Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana. Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik.

“Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga,” katanya.

Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, dimana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana. Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara.

“Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia. Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Pertanyakan Bantuan Bank Dunia Bagi Negara Berkembang terkait Perubahan Iklim

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Pertanyakan Bantuan Bank Dunia Bagi Negara Berkembang terkait Perubahan Iklim
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti saat mengikuti pertemuan Global Young MP Initiative dengan WB & International Monetary Fund (IMF). Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mempertanyakan proyek dari Bank Dunia (World Bank/WB) terkait sustainable development alias pembangunan berkelanjutan. Dimana program itu bertujuan membantu negara-negara berkembang agar bergerak menciptakan masa depan yang berkelanjutan (sustainable future).

“Apa proyek dari World Bank terkait sustainable development untuk membantu negara-negara yang berkembang mencapai sustainable future. Misalnya, bantuan apa yang diberikan untuk negara berkembang agar bisa bersama-sama negara maju menyelesaikan isu besar perubahan iklim,” ujar Roro dalam pertemuan Global Young MP Initiative dengan WB & International Monetary Fund (IMF) seperti keterangan tertulisnya yang diperoleh Parlementaria, Rabu (24/4/2024).

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menilai forum bersama WB dan IMF ini menjadi salah satu kesematan untuk mempelajari inovasi, temuan dan solusi terkait lingkungan hijau yang bisa diterapkan di Indonesia. Bahkan, terkait bantuan pembiayaan terhadap Indonesia. Hal ini akan menjadi afirmasi positif untuk membantu mempersiapkan generasi mendatang menuju pekerjaan yang lebih ramah lingkungan dalam perspektif ekonomi hijau.

Acara tersebut mengusung tema “Planting Seeds of Growth: Creating green jobs for young people and the planet”. Dengan menghadirkan anggota parlemen muda dunia untuk terlibat dengan pimpinan World Bank serta para pemimpin dunia mengenai masa depan lapangan pekerjaan dari perspektif ekonomi hijau untuk mengakhiri kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan serta kemakmuran masyarakat dunia.

Berbekal pengalamannya menjadi aktivis lingkungan dan anggota Komisi VII DPR RI, ia juga menjabat sebagai panitia pengarah mewakili Regional Pasifik dan Asia Timur dalam Global Young MP Initiative. Dyah Roro Esti banyak membicarakan hal-hal yang telah ia lakukan di DPR RI terkait isu iklim dan lingkungan. Ia juga menekankan posisi DPR RI sebagai pendorong dari pemerintah dan organisasi dunia seperti Bank Dunia.

Ia juga sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena selain mempersiapkan transisi energi untuk kebaikan dunia secara umum, di sisi lain juga dipersiapkan sumber daya manusianya terkait lapangan pekerjaan. Karena ia menyadari bahwa kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor hijau muncul atas adanya kesadaran dunia akan permasalahan iklim.

Baca Selengkapnya

BERITA

Halal Bihalal Relawan ITS, Hadirkan Rektor ITS ke-7 Prof. Ir. Soegiono Pompa Semangat Para Relawan

Oleh

Fakta News

Jakarta – Rektor ITS ke-7, Prof. Ir. Soegiono memberikan pesan, kesan sekaligus wejangan kepada peserta yang hadir dalam Halal Bihalal Relawan dan Aktivis Kemanusiaan ITS 1445 H. Ia mendorong mahasiswa menjadi relawan dan aktivis yang bergerak tanpa pamrih, berjuang demi kemanusiaan.

Rektor yang memimpin ITS periode 1995-2003 ini menceritakan bagaimana dinamika dan kiprah mahasisiwa ITS saat reformasi. Bagaimana para pimpinan dan aktivis mahasiswa benar-benar menjalankan peran dan fungsinya dalam mengkiritisi kondisi yang ada.

Acara tersebut diinisiasi oleh Pengurus Pusat IKA ITS melalui Kompartemen Kebencanaan berkolaboraksi dengan Task Force Kemanusiaan Kantin ITS (TFKK ITS) dan berbagai elemen kerelawan, berlangsung di Posko Kebencanaan  IKA ITS, Jl. Teknik Mesin No.1 Kampus ITS Sukolilo Surabaya. (20/4/2024).

Panitia memilih quote Albert Einstein sebagai tema acara, yakni “Kita tidak boleh putus asa terhadap kemanusiaan, karena kita sendiri adalah manusia”. Berbagai elemen alumni, aktivis dan relawan mahasiswa, diantaranya dari KK IKA ITS, TFKK ITS, Komunitas Kantin ITS, ITS 93, BEM ITS, BEM FTI SPK, Himadata, Hima Planologi, HMKTI FV, Sekolah Rakyat Kejawan, E-Bio   dan Keluarga Besar ITS lainnya menghadiri acara tersebut.

“Masing-masing jaman punya masanya dan tiap masa mempunyai tantangan yang berbeda. Selain dibekali kemampuan akademik dari ITS, setidaknya ada tiga poin penting yang harus dimiliki mahasiswa untuk bisa memiliki nilai lebih dibandingkan yang lainnya. Tiga point  itu yakni percaya diri, ⁠komunikasi dan ⁠kompetensi,” pesan Prof. Soegiono.

Sebagai anak yang dididik oleh Ibu yang luhur ITS dalam kawah candradimuka kampus perjuangan, mahasiswa harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk siap menghadapi segala tantangan. Kemampuan komunikasi sebagai kunci menjaga dan menguatkan hubungan baik (relationship) juga harus diasah disertai kompetensi masing-masing sehingga profesionalisme bisa dkedepankan oleh para mahasiswa dalam kiprahnya disetiap wahana yang ada.

“ITS seharusnya mendukung mahasiswanya untuk melakukan kegiatan atau gerakan-gerakan non-akademis, sebagai pengamalan dari tri dharma perguruan tinggi. Ini sangat penting untuk eksistensi ITS sebagai kampus perjuangan, terhadap masyarakat dan Indonesia. Apapun kondisinya, mahasiswa tetap harus berani menyuarakan kebenaran dan keadilan, tidak perlu takut untuk itu walaupun pada kondisi yang benar-benar kritis,” pungkas Prof. Soegiono.

Dr. Eng. Yeyes Mulyadi, S.T., M.Sc. selaku Ketua Posko Kebencanaan IKA ITS menyatakan bahwa hubungan alumni dan ITS sudah sangat cair dan harus terus dijaga serta dikembangkan. Melalui beragam kegiatan kerelawanan yang melibatkan mahasiswa dari berbagai unsur lembaga kemahasiswaan, telah banyak memberikan kontribusi positif bagi masyarakat serta berperan dalam pendidikan dan pembinaan karakter mahasiswa. Kegiatan kerelawanan berhubungan dengan banyak pihak dan stakeholder, termasuk juga penyandang dana. Masyarakat juga sangat butuh peran ITS dalam penanggulangan kebencanaan.

 

“Saat Erupsi Semeru (Desember 2021) Tim Kebencanaan IKA ITS turun. Relawan mahasiswa dan dosen turun. Para pakar juga berperan melakukan mitigasi dan assesmen. Relawan juga memasang Early Warning System (EWS) di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Semeru. ITS yang paling keren. Analisisnya keren, hingga sampai ke Wantimpres. Sebagai pintu masuk, kerelawanan sangat penting dalam membantu memberikan Solusi masyarakat dalam menghadapi bencana. Untuk itu kegiatan kerelawanan tolong disupport besar-besaran,” pungkas Yeyes, yang saat ini juga menjabat sebagai Kepa Subdirektorat Pengembangan Kemahasiswaan Ditmawa ITS.

Ketua TFKK ITS, Radian Jadid mengapresiasi kerelawanan mahasiswa saat ini. Para relawan dan aktivis kemanusiaan yang hadir pada acara ini adalah mereka yang memiliki modal dan kecakapan lebih dibandingkan mahasiwa pada umumnya. Jiwa sosial, krerelawanan dan nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki para relawan merupakan modal yang signifikan yang menjadi keunggulan dan pembeda dengan mahasiswa lainnya. Ditambah dengan nilai dan semangat dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember sebagai kampus perjuangan maka tepatlah ajang Halal Bihalal Relawan dan Aktivis Kemanusiaan ini dijadikan sebagai momentum konsolidasi dan transfer nilai guna menyiapkan generasi tangguh yang bisa memberikan kemanfaatan bagi lingkungan dan sesama.

“Melalui kegiatan berbasis kerelawanaan dan kemanusiaan, diharapkan mahasiswa dapat  menghadapi situasi dan tantangan jaman, menguatkan nilai-nilai kampus  sebagai role model civil society. Kesadaran akan peran dan fungsi mahasiswa serta kepercayaan diri sebagai bagian dari kampus perjuangan yang secara historis selalu mewarnai sejarah perubahan dan riak-riak perkembangan kebangsaan, dapat terus dibangun dan dikuatkan. Pola interaksi alumni dan mahasiswa yang selama ini  telah dilakukan melalui bidang kemanusiaan dan kebencanaan sangat tepat dan strategis. Untuk itu dibutuhkan dukungan dan komitmen bersama agar aktifitas dan ikhtiar kita selama ini dalam  mewarnai zaman, menghubungkan dan menumbuh-kembangkan generasi penerus ITS dengan nilai-nilai kebaikan, kepedulian serta tanggung jawab akademisi terhadap perkembangan bangsa dapat terus terjaga,” tutup Jadid yang saat ini juga menjadi Ketua Harian ITS 93.

Baca Selengkapnya