Connect with us
El Clasico

Zidane Pilih Kalem Sebut El Clasico Tak Menentukan Apa-apa

El Clasico, selalu sarat gengsiIstimewa

Madrid – Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane sesumbar mengatakan bahwa pertandingan El Clasico melawan Barcelona malam nanti merupakan pertandingan yang tidak terlalu penting. Meski sarat gengsi, pertandingan penutup sebelum perayaan Natal ini tak ubahnya pertandingan liga biasa.

‘Bukan laga yang menentukan,’ demikian klaim Zidane, saat konferensi pers El Clasico Real Madrid dan Barcelona di Santiago Bernabeu, Sabtu (23/12) malam WIB.

Beragam spekulasi pun bermunculan. Mulai dari siapnya Zidane menerima hasil buruk, sampai sekadar psywar dari legenda Perancis tersebut kepada Barcelona mewarnai jumpa pers. “Pertandingan nanti akan menjadi laga tersulit musim ini. Andai kami kalah di Clasico, kami tidak akan mengucapkan salam perpisahan pada gelar La Liga,” ujarnya.

Meski terkesan tak menggebu, Zidane dengan kalem mengatakan tetap akan membuktikan pada penggemar Real Madrid bahwa timnya akan tampil sebagaimana tim besar bertanding. Klaim Zidane, Clasico adalah Clasico, pertandingan paling akbar di level klub yang melibatkan dua klub raksasa Spanyol yang mendominasi La Liga.

Di papan klasemen sendiri, Madrid memang tengah tercecer di peringkat empat dengan 31 poin dari 15 pertandingan. Sementara Barcelona kokoh di puncak klasemen dengan poin 42 dari 16 kali bertanding. Hal ini rupanya cukup mendasari ucapan Zidane lantaran apabila Madrid menang pun, selisih poinnya masih cukup aman untuk Barcelona. Positifnya, persaingan juara masih panas.

Dari sisi skuat pun Zidane mengaku tak pusing. Bek Raphael Varane telah dinyatakan bugar untuk mengisi posnya di sektor tengah benteng pertahanan. Kabar gembira lainnya adalah pulihnya Cristiano Ronaldo dan sudah dipastikan akan bermain setelah sang superstar sepakbola asal Portugal ini absen di sesi latihan klub.

Lebih lanjut, Casemiro dan Sergio Ramos pun sudah terbebas dari sanksi dan bisa dimainkan Zidane. Sementara Isco dan Gareth Bale akan memperebutkan satu slot tersisa di sektor serangan tim.

Di sisi lain, Barcelona datang dengan amunisi penuh. Pelatih Ernesto Valverde tidak memiliki masalah berarti terkait kebugaran pemain. Ada indikasi Thomas Vermaelen akan dimainkan sejak menit pertama, sama halnya dengan Andres Iniesta yang tampil gemilang melawan Deportivo La Coruna.

Di sektor kanan pertahanan, Sergi Roberto juga siap dipilih ketimbang Nelson Semedo. Lalu Paulinho yang tengah on fire disiapkan untuk mendukung dua striker di depan.

Seperti biasa, sektor tengah diprediksi bakal menjadi panggung pertarungan ketat. Dari Luca Modric, Casemiro, Toni Kroos hingga Isco bakal akan bertarung dengan Iniesta, Sergio Busquets, Ivan Rakitic dan Paulinho. Jangan juga lupakan Dani Carvajal dan Marcelo.

Sementara Barca dipastikan bakal mengandalkan Vermaelen yang memang belakangan aksinya menanjak bersama Gerard Pique. Serta tentu saja, dua megabintangnya di lini depan yakni Lionel Messi dan Luis Suarez.

Fakta Jelang El Clasico

  • El Clasico ke-237 di semua kompetisi. Madrid menang 95 dan Barca menang 92, sedangkan seri 49.
  • Madrid punya kans menjadi tim pertama yang mengumpulkan 400 gol Clasico di semua kompetisi (Real Madrid 399 dan Barcelona 384).
  • Madrid memenangkan dua Clasico sebelumnya pada 2017. Menang 3-1 di Camp Nou dan 2-0 di Bernabeu pada laga Piala Super Spanyol.
  • Kali terakhir El Real menang tiga kali beruntun atas Barcelona di semua kompetisi terjadi pada 1978.
  • Untuk kali pertama sepanjang sejarah Barcelona punya kans menang tiga Clasico La Liga beruntun lawan Real Madrid di Santiago Bernabeu.
  • Dengan Gareth Bale, Real Madrid kalah tiga kali di Clasico di Santiago Bernabeu.
  • Lionel Messi merupakan pencetak gol terbanyak dalam sejarah El Clasico dengan 24 gol, 14 di antaranya dicetak di Bernabeu.
  • Luis Suarez telah mencetak empat gol di enam partai El Clasico di La Liga yang dia jalani, dan merupakan pemain yang telah mencetak gol terbanyak versus Madrid dalam kompetisi tersebut sejak dia melakukan debutnya buat Barca pada 2014.
  • Di kubu Madrid, Marco Asensio sudah mencetak dua gol beruntun di El Clasico. Jika kembali mencetak gol pada 23 Desember, dia akan bergabung dengan Cristiano Ronaldo sebagai satu-satunya pemain Madrid di abad ini yang mencetak gol dalam tiga pertandingan beruntun melawan Barcelona.
  • Ronaldo telah mencetak 17 gol melawan Barcelona di semua kompetisi sejak bergabung pada 2009. Butuh satu gol baginya untuk menyamai Alfredo Di Stefano sebagai pencetak gol terbanyak Madrid di El Clasico.
  • Zinedine Zidane bisa menjadi pelatih Madrid pertama yang memenangkan tiga pertandingan El Clasico secara beruntun di semua kompetisi sejak Di Stefano – yang memenangi empat laga beruntun antara 1983 dan 1990, namun dalam dua tugas terpisah sebagai manajer.
  • Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde terus kalah dalam dua pertandingannya melawan Madrid. ia bisa menjadi manajer kedua Barcelona yang kalah tiga pertandingan beruntun, setelah Patrick O’Connell yang pernah kalah empat kali beruntun di laga El Clasico pada 1940.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Target APK Pendidikan Tinggi Tidak Mungkin Tercapai Jika Biaya Kuliah Mahal

Oleh

Fakta News
Target APK Pendidikan Tinggi Tidak Mungkin Tercapai Jika Biaya Kuliah Mahal
Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah saat kunjungan kerja reses di Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (06/05/2024). Foto : DPR RI

Medan – Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap mahalnya biaya pendidikan tinggi di perguruan tinggi negeri. Menurutnya, dengan mahalnya biaya pendidikan tinggi itu dapat menghambat pencapaian target pemerintah dalam meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi. Menurut data tahun 2023, APK untuk laki-laki hanya 29,12 persen dan untuk perempuan 33,87 persen, angka yang jauh dari target yang diharapkan.

Konsekuensinya, tambah Ledia, dengan biaya pendidikan yang sangat mahal  itu banyak calon mahasiswa yang terhambat untuk melanjutkan pendidikan. “Dengan mahalnya perguruan tinggi negeri ini, bagaimana mungkin kita bisa mencapai target APK yang lebih baik jika banyak anak-anak kita yang tidak mampu melanjutkan pendidikan karena biaya?” ujar Ledia kepada Parlementaria, di Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (06/05/2024).

Diketahui, Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT) adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang masih bersekolah di jenjang pendidikan Perguruan Tinggi (PT) (tanpa memandang usia penduduk tersebut) dengan jumlah penduduk yang memenuhi syarat resmi penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan Perguruan Tinggi (PT) (umur 19- 23 tahun).

Ledia pun mengkritik sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang berlaku di banyak perguruan tinggi, yang menurutnya masih memberatkan bagi sebagian besar calon mahasiswa. “Ada perguruan tinggi dengan sistem UKT yang sangat tinggi, dan ada pula yang menengah namun tetap mahal, belum lagi adanya uang pangkal yang harus dibayar di awal,” ujar politisi Alumni Master Psikologi Terapan dari Universitas Indonesia ini.

Ledia juga menyoroti perlunya sebuah sistem pendidikan tinggi yang lebih pro kepada masyarakat, terutama bagi warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan akademis namun ada keterbatasan ekonomi. “Kita perlu membuat sistem yang lebih baik, yang lebih mendukung anak-anak kita untuk bisa kuliah tanpa dibebani biaya yang tidak mampu mereka tanggung,” ujar Politisi Fraksi PKS ini.

Lebih lanjut, Ledia menegaskan bahwa pendidikan tinggi harus diakses oleh semua lapisan masyarakat. “Kita membuat kampus itu mandiri, namun bukan berarti kita bisa mengabaikan warga negara Indonesia, terutama anak-anak muda kita yang sebenarnya punya kemampuan dalam akademisnya tapi tidak dalam ekonominya,” ujarnya.

Kebijakan saat ini, menurut Ledia, harus segera dibahas dan diperbaiki, dengan keterlibatan langsung dari kampus-kampus dan pemerintah untuk mencari solusi yang efektif. “Perlu ada diskusi serius antara pemerintah dengan perguruan tinggi untuk menata ulang sistem pendanaan pendidikan tinggi di negara kita,” tutur Ledia.

Dalam mencari solusi, Ledia juga menyarankan agar perguruan tinggi negeri bisa terhubung lebih baik dengan program beasiswa dan bantuan finansial lainnya yang bisa membantu meringankan beban mahasiswa. “Harus ada lebih banyak opsi beasiswa dan bantuan finansial yang dapat diakses oleh mahasiswa yang membutuhkan,” ucap Ledia.

Ledia berharap bahwa dengan perbaikan sistem yang lebih inklusif dan mendukung, Indonesia bisa mencapai tujuan menjadi negara dengan sumber daya manusia yang unggul pada 2045. “Ini semua tentang membangun fondasi yang kuat untuk pendidikan tinggi di Indonesia, memastikan semua anak berhak dan mampu mendapatkan pendidikan yang layak,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Geramnya Komisi II terhadap Biaya PBB yang Membengkak Akibat Sertifikat Tanah

Oleh

Fakta News
Geramnya Komisi II terhadap Biaya PBB yang Membengkak Akibat Sertifikat Tanah
Anggota Komisi II DPR RI Rosiyati MH Thamrin saat Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi II ke Maros, Sulawesi Selatan, Senin (06/05/2024). Foto : DPR RI

Maros – Anggota Komisi II DPR RI Rosiyati MH Thamrin mengecam kebijakan terkait sertifikat tanah yang merugikan masyarakat. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan keprihatinannya terhadap biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang melonjak drastis setelah penerbitan sertifikat tanah.

“Sangat disayangkan melihat betapa besarnya biaya PBB yang harus ditanggung masyarakat setelah memiliki sertifikat tanah. Hal ini menjadi hambatan besar bagi petani dan pengguna lahan lainnya untuk mendaftarkan tanah mereka,” ujar Rosiyati MH Thamrin saat Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi II ke Maros, Sulawesi Selatan, Senin (06/05/2024).

Menurutnya, masyarakat enggan membuat sertifikat tanah karena adanya komponen biaya PBB yang meningkat secara signifikan setelah kepemilikan tanah tersebut bersertifikat. Hal ini berdampak negatif terutama bagi para petani dan pengguna lahan lainnya yang mayoritas hidup dengan penghasilan terbatas.

Rosiayati pun menyerukan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan Dinas Pajak untuk meninjau ulang kebijakan terkait tarif PBB. “Saya berharap agar Dinas Pajak dapat mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat yang terdampak dan menyesuaikan tarif PBB dengan lebih adil,” tambahnya.

Kemudian, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu juga menegaskan bahwa pembenahan terhadap kebijakan tersebut penting dilakukan agar masyarakat merasa lebih terbantu dan terjamin hak-haknya atas tanah yang mereka miliki.

“Pemerintah harus fokus pada upaya mempermudah akses masyarakat terhadap kepemilikan tanah dengan biaya yang terjangkau, sehingga tidak menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

PON XXI Sebentar Lagi, Pembangunan Venue Ternyata Belum Tuntas!

Oleh

Fakta News
PON XXI Sebentar Lagi, Pembangunan Venue Ternyata Belum Tuntas!
Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi X DPR RI, di Kota Medan Sumatera Utara, Senin (06/05/2024). Foto: DPR RI

Medan – Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mengungkapkan, kekhawatirannya terkait kesiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang dijadwalkan pada September 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Ledia menyatakan bahwa meskipun pemerintah daerah telah berkomitmen dengan mengalokasikan dana besar, masih terdapat kekurangan yang perlu ditangani oleh pemerintah pusat.

“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah mengeluarkan anggaran sekitar Rp2,1 triliun, dan belum lagi dari Pemerintah Kabupaten/Kota dari APBD untuk pembangunan venue dan lain-lain. Namun, ada beberapa hal penting yang masih harus di-cover oleh pemerintah pusat,” ujar Ledia, Medan, Sumatera Utara, Senin (6/5/2024).

Menurutnya, masih ada kebutuhan dana tambahan untuk menyelesaikan infrastruktur yang belum rampung. “Persoalnnya ada hal yang harus dicover oleh pemerintah pusat, apakah itu bisa selesai atau enggak. Kita belum tahu sampai sekarang pemerintah daerah juga enggak bisa apa-apa, itu sangat tergantung dari pusat,” ujarnya.

Ledia juga menyampaikan bahwa Komisi X DPR RI telah mengusulkan agar penundaan PON hingga awal tahun 2025 untuk memastikan semua persiapan bisa tuntas. “Beberapa dari kami sudah mengusulkan untuk ditunda sampai Januari atau Februari 2025 sehingga penyelenggaraannya bisa berjalan dengan baik dan tidak terburu-buru,” tegas Ledia.

Selain itu, Ledia menekankan bahwa ada kesamaan situasi dengan PON sebelumnya di Papua, yang juga harus diundur karena pandemi COVID-19. “Situasinya serupa dengan apa yang terjadi di Papua. Jika memang belum siap, jangan dipaksakan,” tegasnya.

Ledia juga berharap dengan waktu yang masih ada, bisa di optimalkan dengan baik. “Harapan nanti penyelenggarannya bisa berjalan dengan baik, karena ini baru pertama kali diselenggarakan di dua  provinsi, belum lagi setelah itu ada peparnas untuk disabilitas. Nah jadi memang harusnya lebih matang, kalau memang belum siap jangan dipaksakan,” ungkap Ledia.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah berkomitmen untuk juga menggunakan venue yang sudah ada dengan memperbaikinya. Namun, Ledia menyatakan, “Sekarang ini yang ditunggu adalah dukungan anggaran dari pemerintah pusat, bisa atau tidak,” ungkapnya.

Ditambah lagi, menurut Ledia, “Telah dianggarkan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga sebanyak Rp300 miliar untuk biaya operasional seperti pembayaran wasit dan juri, namun untuk infrastruktur, kecepatan penyelesaian dari pemerintah pusat masih menjadi tanda tanya”.

Kekhawatiran terus mengemuka seiring dengan mendekatnya waktu pelaksanaan PON XXI, dengan banyak pihak berharap agar pemerintah pusat dapat segera mengambil tindakan untuk menyelesaikan persiapan yang masih tertunda.

Baca Selengkapnya