Wujudkan Kota Medan Bebas Pungli, Bobby Nasution Gelar Rakor Bersama Tim Saber Pungli
Medan – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution berkomitmen mewujudkan Kota Medan yang bebas dari pungutan liar (pungli). Karenanya Bobby mengharapkan dukungan dan kerjasamanya dari tim saber pungli Kota Medan yang telah terbentuk.
Hal tersebut terungkap ketika Bobby menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama tim saber pungli Kota Medan di Kantor Wali Kota Medan, Selasa (18/5). Rakor ini juga diikuti oleh Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, unsur Forkopimda Kota Medan, Sekda Kota Medan, Ir. Wiriya Alrahman, dan Plt Inspektur Kota Medan, Laksamana Putra.
Bobby menyampaikan rakor yang digelar ini memfokuskan kegiatan saber pungli di sektor pelayanan publik, perizinan, pendidikan, pengadaan barang dan jasa dan pelayanan lainnya dengan tujuan agar tidak ada lagi masyarakat yang mengalami tindakan pungli di Kota Medan.
“Saya ingin kehadiran tim saber pungli ini dapat langsung dirasakan oleh masyarakat, ” kata Bobby.
Dalam rapat tersebut, Bobby juga menyampaikan gagasan dan idenya untuk membentuk layanan pengaduan masyarakat yang dapat dengan cepat direspon oleh petugas.
“Saya mengusulkan adanya layanan pengaduan masyarakat yang dapat cepat di respon oleh tim saber pungli, bila perlu nomor aduan layanan pengaduan pungli ada disetiap tempat pelayanan masyarakat sehingga masyarakat dengan mudah menyampaikan laporan apabila terjadi pungli, ” usulnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman, yang juga ingin agar kota Medan terbebas dari pungli. Sebab Aulia menilai apabila Kota Medan terbebas dari Pungli maka dapat mendukung peningkatan PAD Kota Medan, memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kerjasama diantara kita untuk memberantas pungli di Kota Medan akan memberikan warna baru di bawah kepemimpinan Bapak Wali Kota Medan yang mana ini juga masuk ke dalam visi dan misi Wali Kota Medan semasa kampanye sekaligus menjawab keluhan masyarakat yang sering mengalami pungli,” ujarnya.
Secara tegas Aulia juga mengingatkan kepada seluruh jajaran ASN di lingkungan Pemko Medan agar jangan ada lagi yang berani melakukan pungli di Kota Medan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
“Jangan lagi ada dimasa kepemimpinan kami yang berani melakukan pungli di Pemko Medan,” tegas Aulia.
Sementara itu Ketua Unit Pemberantasan Pungli (UPP) Kota Medan, AKBP Irsan Sinuhaji menyampaikan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi pungli di Kota Medan. Selain itu juga akan dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat dan juga aparatur ASN terkait dengan tindakan pungli tersebut.
“Secara intens kita juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana masyarakat dapat menyampaikan aduan pungli yang terjadi disekitarnya,” jelas Irsan.
Dalam rakor ini juga didengarkan masukan dari masing-masing unsur Forkopimda Kota Medan yang hadir sekaligus menyampaikan kesiapan dalam membantu tim saber pungli membrantas pungli di Kota Medan.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.