Connect with us

Webinar Ketiga TMP: Penguatan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19

Jakarta – Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Marurara Sirait (Ara) memuji pemerintahan Jokowi-KH Maruf Amin yang menunjukkan keberpihakannya terhadap pemberdayaan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat pandemi COVID-19.

Misalnya dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang mengatur tentang percepatan proses mengatasi dampak Corona (COVID-19) yang sudah disahkan DPR sehingga menjadi undang-undang (UU).

Hal ini disampaikan Ara dalam webinar nasional ketiga TMP yang bertema “Penguatan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19” Minggu (26/7).

Hadir Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai Keynote Speaker, untuk pembicara adalah Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua Umum BPP HIPMI Mardani Maming, Pengusaha Muda Pertanian dan Peternakan Rayndra Syahdan dan Founder E-Tani Davyn Sudirdjo.

“Tentu saja, dalam anggaran tahun 2021 keberpihakan pada UMKM harus semakin besar lagi. Hal ini karena sektor UMKM mejadi pihak yang paling menderita terkena dampak pandemi COVID-19,” kata Ara.

“Momentum dan timing menjadi penting. Jumlah juga penting,” imbuhnya.

Hal ini berbanding terbalik dengan krisis tahun 1998 yang terpukul adalah konglomerat, yang kemudian ada Bantuan Likuditas Bank Indonesia (BI) berupa pendanaan yang diberikan kepada kelompok ekonomi paling atas.

Ara juga yakin Menteri Koperasi dan UMKM yang hadir dalam Webinar Nasional sebagai narasumber ini melakukan terobosan.

Kepada Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang bertindak sebagai pembicara kunci, Ara menambahkan bahwa TMP selalu menggalang gotong-royong dalam semua kegiatan, termasuk kegiatan Webinar Nasional.

Melalui Webinar ini kader-kader TMP di seluruh Indonesia dididik membangun sistem meritokrasi dengan bekal ideologi, manajamen dan tanggung-jawab yang kuat.

Hasto pun menyambut dengan bangga Webinar Nasional ketiga TMP ini. Hasto selalu hadir dalam setiap Webinar Nasional TMP sejak pertama kali digelar.

“Kita bangga pada Bung Ara Sirait dan seluruh kader TMP sebagai sayap pemuda PDI Perjuangan yang sangat aktif dan mampu melakukan rekrutmen yang luar biasa,” ungkap Hasto, sambil mengatakan bahwa ia sangat bangga juga dengan TMP yang juga terus melakukan pendidikan politik dengan menggelorakan semangat anak muda untuk tampil dalam kegiatan webinar.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki

Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi nasional. Di tengah pandemi, menyelamatkan UMKM sama dengan menyelamatkan ekonomi nasional.

Teten menjelaskan tiga permasalahan utama yang dihadapi UMKM di tengah pandemi. Yaitu permintaan yang turun (22,90 persen), distribusi terhambat (20,01 persen), dan permodalan (19,93 persen). Sementara itu, sektor usaha paling terdampak adalah pedagang besar dan eceran (40,92 persen), penyedia akomodasi dan makan minum (26,86 persen), serta industri pengolahan (14,25 persen).

Akibat pandemi, sebanyak 50 persen UMKM menutup usahanya. Sedangkan 50 persen sisanya harus beroperasi dengan kondisi omzet yang menurun drastis pada Maret dan April.

Teten menjelaskan, kondisi finansial UMKM di Indonesia mengalami penurunan serius pada modal kerjanya. Sebanyak 88 persen usaha mikro dilaporkan tidak memiliki tabungan dan kehabisan uang di masa pandemi. Akses kepada pembiayaan formal terbatas, dan 39 persen UMKM menggantungkan keuangannya dari pinjaman saudara dekat.

“Sementera itu, lebih dari 60 persen UMKM di Indonesia melakukan pengurangan pekerja, terutama pada sektor bisnis manufaktur. Sedangkan lebih dari 50 persen usaha menengah tetap dapat menjaga jumlah karyawannya,” ungkap Teten.

Dalam pemulihan ekonomi nasional, pemerintah mendukung UMKM dengan sejumlah langkah. Pertama, penundaan dan subsidi bunga bagi UMKM yang mendapat kredit dari lembaga keuangan. Kedua, penjaminan kredit modal kerja baru. Ketiga, penempatan dana di lembaga keuangan yang melakukan restrukturisasi kredit UMKM.

Soal data dan definisi, Teten mengakui bila definisi UMKM sendiri masih berbeda antar-kementerian dan perbankan. Ada yang melihat dari sisi aset, omzet atau jumlah pekerja. “Namun, yang paling penting adalah bagaimana ada perlakuan khusus kepada UMKM yang berbeda dengan korporasi, seperti masalah izin yang mudah,” tegas Teten.

Strategi ke depan, sambungnya, pemerintah akan meningkatkan kapasitas SDM dengan pelatihan, mengangkat produk UMKM melalui komunitas dan aplikasi lokal berupa kolaborasi, digitalisasi UMKM, serta dukungan promosi dan pemasaran.

Narasumber lainnya yakni Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini punya strategi khusus agar UMKM dan ekonomi masyakat kembali bergeliat. Menurutnya pembangunan ekonomi di Surabaya, Jawa Timur ditopang 98 persen sektor pedagang ekonomi mikro, kecil dan menengah (UMKM), sementara sisanya 2 persen dari perusahaan besar. Risma pun menggerakan UMKM.

Cara menggerakannya dengan melibatkan ibu-ibu rumah tangga, sebagai penopang ekonomi keluarga selain suami yang sudah punya pekerjaan tetapi tidak mencukupi. Di masa awal memimpin Surabaya pada 2010, hanya ada 89 kelompok UMKM di Surabaya dengan kondisi yang masih sederhana. Akan tetapi, sekarang sudah ada lebih dari 16.000 kelompok UMKM.

Risma menegaskan, hal penting dalam membina UMKM tidak hanya terkait dengan produk, tapi harus juga ada pendampingan terkait dengan pengelolaan keuangan. Hal kedua adalah pemberikan pemahaman atau literasi UMKM.

“Sehingga UMKM bisa go financial, go digital dan go global,” ujar Risma.

Risma menuturkan, Go Digital dipilih untuk memasarkan produk lewat teknologi. Sedangkan Go Global bekerjasama dengan desainer untuk membuat packaging dan branding.

“Kini, produk mereka sudah setara dengan produk yang ada di luar negeri. Kalau Anda beli sepatu di mall, mungkin salah satunya adalah sepatu buatan kawasan Doly yang sudah bisa berdaya,” ujar dia.

Selain itu, ia menuturkan, ada pembelajaran go financial yang mengajarkan pelaku UKM mencari bentuk-bentuk modal. Sehingga mereka mampu meningkatkan kapasitasnya untuk lebih luas mencari jaringan melalui teknologi.

“Sekarang batik surabaya, fashion, handycraft dan lain-lain sudah kita ekspor ke luar negeri seperti Afrika dan Eropa,” kata Risma.

Hal lain yang tak kalah penting, menurut Risma, adalah membangun terus menerus gotong royong dalam bentuk koperasi sehingga bisa bersaing dengan usaha besar. Sebab bila tak kolaborasi dan kerjasama, akan kalah terus.

“Kita bikin koperasi dengan basis kecamatan. Misalnya kita kumpulkan pejual kelontong,” ujar Risma. Di tengah pandemi COVID-19, Risma turun langsung ke pasar tradisional untuk menyampaikan protokol kesehatan.

Hal ini dilakukan untuk menata pasar-pasar di Kota Pahlawan sehingga UMKM tetap bergerak dengan tetap secara disiplin menjalankan protokol kesehatan Penataan yang dilakukan adalah mengedepankan physical distancing atau jaga jarak.

Sebagian pedagang di dalam pasar di bawa ka area luar dengan ditandai dengan garis-garis sebagai petak atau stand untuk berjualan.

“Jadi, para pedagang yang ada di dalam pasar, beberapa kami minta untuk berjualan di luar atau di jalan, karena di dalam sudah penuh kalau ditata,” kata dia.

Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Mardani H Maming

Sementara itu Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Mardani H Maming mengatakan di tengah pandemi COVID-19 sekarang ini, para pengusaha muda harus pandai berhemat. Selain berhemat, pengusaha juga harus tahu di mana investasi jangka pendek dan di mana investasi jangka panjang.

“Karena, di tengah pandemi COVID-19, bertahan saja sudah sangat bagus,” kata Mardani.

Menurut Mardani, kekurangan anak-anak muda dalam berbisnis adalah kadang kurang fokus. Begitu cukup lumayan dari satu bisnis, maunya merambah ke bisnis lain.

“Harusnya konsen di bisnis awal dan harus bisa kuasai dengan sempaurna bisnis dari hulu sampai ke hilirnya,” jelas Mardani.

Dalam bisnis juga, Mardani menekankan adanya kolaborasi. Misalnya antara pengusaha muda dengan pemerintah harus sejalan.

“Jangan sampai pemerintah merasa pengusaha tidak maksimal, sementara pengusaha merasa sudah maksimal. Atau sebaliknya,” jelas Mardani.

Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan (Kalsel) ini juga mengajak anak-anak muda agar melek politik. Anak-anak muda harus masuk ke partai politik sehingga bisa memperjuangkan regulasi yang berpihak pada anak-anak muda.

“Sehingga kita bisa melakukan perubahan,” jelas Mardani.

Rayndra Syahdan Mahmudin (kanan)

Sedangkan pengusaha muda di bidang pertanian dan peternakan Rayndra Syahdan Mahmudin mengajak generasi muda Indonesia percaya diri memilih pertanian sebagai jalan meretas mimpi. Dia mengatakan, anak-anak muda Indonesia layak berbangga bila bercita-cita menjadi petani. Namun untuk membuat kebanggan itu tumbuh di dalam hati dan pikiran generasi muda Indonesia, maka harus ada yang memulai dan menjadi teladan.

Itulah dasar Rayndra Syahdan menjadi petani muda. Ryandra pun merintis jalan menjadi petani muda sejak duduk di bangku SMK.

Kini, di usianya yang menginjak usia 24 tahun. Ia menjadi petani muda dengan segudang prestasi. Meski pernah mengalami kegagalan, Rayndra tidak menyerah dan terus berjuang dengan penuh kegigihan.

“Saya ingin mengubah image petani yang selama ini ada menjadi petani gaul yang melek internet teknologi dan inovasi dan bermanfaat bagi desa,” kata Rayndra.

Saat mulai menggagas, ia hadir dalam Musrenbangdes (Musyawarah Rencana Pembangunan Desa) padahal ia tak diundang. Ia pun berdiskusi dengan aparat desa dengan basis UU bahwa dana desa boleh digunakan untuk kegiatan ekonomi.

“Saat itu, atau mungkin sekarag juga, peran pemuda belum muncul. Mayoritas orang desa tak tahu ada dana desa. Ini menjadi masalah. ketika pemuda atau pemudi tidak tahu dengan dana desa, maka itu masalah besar. Padahal dana desa itu bisa menjadi modal bersama,” ungkap Rayndra.

Rayndra pun mengatakan, potensi anak muda itu seperti air soda. Jika dibuka anak meluap, sementara tapi bila dibiarkan di dalam dan tertutup akan terlihat normal dan biasa saja.

“Sebelum berhasil, anak muda jangan menyerah. Harus ada motivasi dan kemudian adalah komitmen untuk melakukan usaha,” ujar dia.

Rayndra pun mengajak anak-anak muda milenial terus melakukan inovasi di bidang pertanian dan peternakan untuk meningkatkan perekonomian melalui inkubator usaha milenial.

“Di masa depan, anak-anak Indonesia akan bangga bila bercita-cita dan cinta kepada pertanian. Dan bila menajemen tepat, menjadi petani itu sangat menguntungkan,” kat Rayndra.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pun menyambut dengan bangga Webinar Nasional ketiga TMP ini. Hasto selalu hadir dalam setiap Webinar Nasional TMP sejak pertama kali digelar.

“Kita bangga pada Bung Ara Sirait dan seluruh kader TMP sebagai sayap pemuda PDI Perjuangan yang sangat aktif dan mampu melakukan rekrutmen yang luar biasa,” ungkap Hasto, sambil mengatakan bahwa ia sangat bangga juga dengan TMP yang juga terus melakukan pendidikan politik dengan menggelorakan semangat anak muda untuk tampil dalam kegiatan webinar.

Founder e-Tani, Davyn Sudirdjo

Founder e-Tani, Davyn Sudirdjo mengatakan salah satu persoalan petani di Indonesia adalah para tengkulak. Tengkulak itu memperpanjang alur distribusi dan di saat yang sama menekan harga pertanian sehingga membuat petani tak mendapat keuntungan apa-apa. Petani pun tetap miskin.

Pemahaman ini disampaikan Davyn setelah bertemu dengan para petani. Pada mulanya, ketertarikan Davyn pada petani dimulai sejak usia 12 tahun ketika dikirim kedua orang tuanya ke sebuah desa di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan fasilitas yang sangat terbatas, Davyn bisa merasakan denyut kehidupan yang rata-rata petani itu dengan segala keterbatasan.

Saat berinteraksi dengan anak para petani, Davyn tahu bahwa cita-cita mereka sangat tinggi. Namun hal itu akan sulit tercapai bila orang tua mereka, yang rata-rata petani itu tak mampu membiayai pendidikan mereka.

“Dari saya, saya ingin membantu petani. Saya bergairah untuk membantu pertani, dan itu menjadi dasar saya membuat e-tani,” jelas Davyn.

Sekarang, e-Tani merupakan perusahaan pemula yang memberdayakan petani Indonesia tanpa perantara dan mempromosikan budaya Farm to Table. Dalam jangka panjang, Davyn mau mengembangkan ekosistem yang memberdayakan petani dengan menyediakan pasar, membantu mereka mendapatkan dana, membangun kolaborasi masyarakat dengan para pakar pertanian dan sesama petani, serta memaksimalkan kualitas dan kuantitas hasil ladang mereka.

“Untuk membantu petani agar menjadi mandiri harus ada akses permodalan yang mudah dan cepat sehingga di saat yang sama bisa meningkatkan produktifitas,” tutur Davyn.

Kemudian, lanjutnya, harus ada pupuk yang lebih ekonomis. Selain itu harus ada kebijakan pengaturan impor yang disesuaikan dengan masa panen petani dan di saat yang sama harus meningkatkan konsumsi buah lokal bagi masyarakat.

“Harus disesuaikan dengan masa panen itu penting. Jangan ketika masa panen tiba, malah impor. Dengan kondisi saat ini, buah impor bisa lebih murah dari buah yang ada di dalam negeri,” papar Davyn.

 

(chrst)

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata

Oleh

Fakta News
Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari saat memimpin pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024). Foto: DPR RI

Denpasar – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali. Dalam kunjungan ini Komisi I DPR RI memberikan perhatian serius pada konten kearifan lokal di Bali. Dengan kuatnya konten kearifan lokal yang ada di Bali maka diharapkan kedepan akan semakin meningkatkan industri pariwisata yang ada di Bali.

“Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI mendorong LPP RRI Denpasar Bali untuk selalu mengupdate program siaran bermuatan kearifan lokal secara multiplatform guna mendorong peningkatan pariwisata di Bali,” papar Politisi Fraksi PKS itu di kantor LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024).

Kearifan lokal merupakan suatu identitas budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Konten kearifan lokal merupakan suatu muatan yang ditampilkan kepada masyarakat melalui media yang menampilkan kebudayaan suatu bangsa.

Komisi I mendorong LPP RRI turut andil dalam mempertahankan kearifan lokal di tiap satuan kerja (Satker) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tiap Satker dari Sabang sampai Merauke, berperan penting untuk mengikat kearifan lokal yang menjadi ciri khas LPP RRI selama ini. Sebagai gambaran,  siaran RRI sendiri terdiri dari PRO 1 hingga PRO 4. Khusus PRO 4, merupakan program yang menyajikan konten kearifan lokal yang tersebar di kota-kota yang memiliki potensi budaya besar, termasuk Denpasar Bali.

Promosi kearifan lokal budaya di Bali dapat dilakukan dengan memanfatkan media massa seperti media elektronik, media cetak, dan media online maupun media sosial lainnya. LPP RRI turut menyajikan  konten yang sesuai dengan sasaran wisatawan.  LPP RRI Denpasar telah menyediakan saluran khusus untuk Budaya Bali melalui PRO 4, dengan menggunakan bahasa Bali untuk berkomunikasi dengan pendengar dan narasumber.

Baca Selengkapnya

BERITA

Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy

Oleh

Fakta News
Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Foto: DPR RI

Jakarta – Peristiwa terjadinya puluhan pemudik yang sempat memblokade jalan menuju kapal Eksekutif Bakauheni, Lampung, Minggu (14/04/2024) belum lama ini menuai respon dari Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Para pemudik mobil ini, imbuh pria yang akrab disapa SJP, memprotes karena petugas mendahulukan kendaraan yang terakhir tiba.

“PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP meminta maaf dan menyebut bahwa ada kesalahan jalur antrean karena kekeliruan pengarahan pengguna jasa atau pemudik yang giliran masuk kapal,” ujar SJP sebagaimana keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Masalah tersebut, tandas Politisi Fraksi PKS ini, semakin menambah panjang daftar kesalahan ASDP dalam memberikan pelayanan bagi pemudik di lintasan penyeberangan kapal feri Merak-Bakauheni.

“Sebelumnya, jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten sempat mengalami kemacetan hingga belasan kilometer selama 5-12 jam karena banyaknya kendaraan atau masyarakat yang belum memiliki tiket kapal feri, tapi tetap datang ke pelabuhan,” terangnya.

Sebagaimana data ASDP, ungkap Suryadi, total masyarakat yang belum memiliki tiket mudik pada 6-7 April lalu sebanyak 19.700 orang atau 32 persen. Sementara calon penumpang yang sudah mempunyai tiket hanya 68 persen.

“Padahal ASDP sudah mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara daring via aplikasi Ferizy dengan radius maksimal 4,7 km dari Pelabuhan Merak dan sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan demi menghindari terjadinya antrean kendaraan dan penjualan tiket oleh calo,” tuturnya.

Namun di lapangan, masih banyak ditemukan para calon penumpang masih membeli tiket di Pelabuhan Merak dari agen-agen penjualan. Tanpa berbekal tiket, lanjut SJP, para pemudik ini tetap nekat berangkat menuju Pelabuhan Merak. Akibatnya, mereka berdesakan dengan para pemudik yang sudah membeli tiket. Karena mereka masih yakin bisa memperoleh tiket di Pelabuhan dan faktanya masih bisa mendapatkannya melalui agen-agen penjualan tidak resmi.

“Kita meminta agar alasan para pemudik datang langsung ke pelabuhan untuk membeli tiket tanpa menggunakan aplikasi Ferizy ini dievaluasi oleh pihak ASDP dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena banyaknya keluhan pembeli tiket terkait aplikasi ini,” pungkas SJP.

Rating 2,5 dan ulasan-ulasan buruk terhadap Ferizy di Google Play Store, kata Suryadi, dapat menjadi bahan evaluasi tersebut. Misalkan kuota pemesanan tiket begitu cepat habis yang kemungkinan besar sudah diborong oleh calo yang kemudian menawarkannya di sekitar pelabuhan, bahkan ada yang hilang uangnya setelah melakukan pembayaran dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

BERITA

Biro PP Tukar Pengetahuan Pengelolaan Informasi dengan Kantor Berita Tatoli Timor Leste

Oleh

Fakta News
Biro PP Tukar Pengetahuan Pengelolaan Informasi dengan Kantor Berita Tatoli Timor Leste
Kepala Biro Pemberitaan Parlemen, Indra Pahlevi dalam foto bersama usai menerima kunjungan dari Lembaga Pendidikan ANTARA dan Kantor Berita Tatoli di Senayan, Jakarta, Kamis (18/04/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI menerima kunjungan dari Lembaga Pendidikan ANTARA dan Kantor Berita Tatoli yang berasal dari Negara Timor Leste. Kunjungan tersebut guna bertukar pengetahuan mengenai bagaimana pengelolaan pemberitaan di DPR RI, terutama dalam menginformasikan mengenai kinerja-kinerja anggota DPR RI dalam melaksanakan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran.

“Beberapa hal yang kita sampaikan tentu terkait dengan bagaimana Biro Pemberitaan mengemas berita-berita tentang kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI kepada publik melalui semua platform yang dimiliki baik televisi, radio parlemen lalu media cetak, media online website dan media sosial serta E-media untuk disampaikan kepada masyarakat. Kita sampaikan beberapa rencana dan capaian selama beberapa tahun tentu juga kita evaluasi kekurangannya,” ujar Indra Pahlevi selaku Kepala Biro Pemberitaan Parlemen, Indra Pahlevi, seusai menerima kunjungan di Ruang Pansus B, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (18/04/2024).

Dalam kesempatan itu, Indra juga menjelaskan mengenai pengelolaan informasi untuk mengatasi kendala seperti adanya isu atau berita negatif. Pengelolaan informasi ini dilakukan dengan meluruskan informasi berita sesuai fakta dan data yang sesungguhnya. Selain itu, dalam keterbukaan informasi publik saat ini Biro Pemberitaan Parlemen juga memfasilitasi masyarakat untuk dapat melihat proses rapat-rapat yang dilakukan DPR RI yang bisa diakses masyarakat secara streaming. Kita sampaikan beberapa rencana dan capaian selama beberapa tahun tentu juga kita evaluasi kekurangannya.

“Jadi kontra narasinya itu bisa kita buat berita yang untuk menjelaskan. Tapi juga bisa melihatkan langsung melalui streaming (mengenai) proses rapat-rapat yang dilakukan anggota di AKD (Alat Kelengkapan Dewan) untuk suatu isu ya yang membahas waktu agenda yang ada di DPR, entah undang-undang, pengawasan, atau anggaran,” jelasnya.

Dengan adanya kunjungan dari Kantor Berita Tatoli dan Timor Leste ini, Indra berharap selain untuk berbagi informasi dan pengalaman terkait pengelolaan pemberitaan serta menghadapi kendala-kendala juga kedepannya diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan baik antara Parlemen Indonesia dengan Timor Leste.

“Tentu kan sebagai negara tetangga juga harus bisa menjalin hubungan, apalagi Timor Leste juga bagian dari walaupun belum anggota penuh AIPA ya. Tetapi sering Parlemen Timor Leste kan hadir di pertemuan-pertemuan Parlemen ASEAN ya, tentu suatu ketika mungkin Timor Leste menjadi tuan rumah satu event yang tingkatnya ASEAN, kita kan akan ke sana juga nanti dan pasti akan perlu untuk menjalin relasi itu,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya