Wapres Ma’ruf: Mutu Pendidikan dan Kesehatan Modal Pokok dari Kemajuan bangsa
Surabaya – Pandemi Covid-19 membuat masyarakat menyadari pentingnya membangun ketahanan pada sektor kesehatan. Tidak mudah bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 untuk bangkit kembali dan menjalankan kehidupan seperti biasa. Untuk itu, dalam mewujudkan kemajuan bangsa dapat dilakukan salah satunya melalui peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan.
“Kesehatan dan pendidikan sejatinya adalah modal pokok untuk mewujudkan kemajuan bangsa,” ucap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya saat menghadiri acara Ground Breaking Grha 2 Rumah Sakit (RS) Islam Surabaya, Jl. Achmad Yani No. 2-4 Wonokromo, Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur, Kamis (31/03/2022).
Menurut Wapres, hal ini berkaitan dengan kualitas dan produktivitas SDM yang dapat lebih berkualitas dan produktif apabila memiliki kesehatan yang baik, sehingga berpengaruh pada perbaikan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan.
“SDM yang sehat akan mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas yang berujung pada ekonomi dan pemutusan rantai kemiskinan,” terang Wapres.
Wapres juga turut memberikan apresiasi kepada Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) atas kontribusinya dalam membangun bidang pendidikan dan kesehatan, melalui dukungan kepada program pemerintah khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada YARSIS yang telah terlibat aktif membantu pemerintah di dalam penanganan pandemi Covid-19, seperti mendukung program vaksinasi Covid-19 serta membangun dunia pendidikan dan kesehatan di Indonesia,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Wapres berpesan agar pembangunan Gedung Grha 2 RS Islam Surabaya dapat dipersiapkan dengan baik dan berharap proses pembangunannya dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat, khususnya dalam peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Saya berpesan agar pembangunan Grha 2 RS Islam Surabaya dipersiapkan dengan baik, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan, termasuk fasilitas pengelolaan limbah medis yang terintegrasi,” pesan Wapres.
“Semoga proses pembangunan berjalan lancar dan tepat waktu, serta kehadirannya akan memberikan manfaat sebesar-besarnya, utamanya dengan semakin meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua YARSIS Mohammad Nuh mengungkapkan bahwa pembangunan RS Islam Surabaya merupakan bagian dari khidmat Nahdlatul Ulama untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak dan modern.
“Ini bagian dari rencana besar, kita ingin menyiapkan 100 Tahun NU, kita ingin membangun yang namanya living monument, monumen hidup, monumen yang langsung manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat,” tutur M. Nuh
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memberikan apresiasi atas kiprah Nahdlatul Ulama yang senantiasa mengupayakan kesejahteraan masyarakat dan bersama jajaran pemerintah Provinsi Jawa Timur akan selalu mendukung langkah pembangunan, khususnya di bidang kesehatan.
“Kami senantiasa siap memberikan segala dukungan yang terbaik untuk kelancaran cita-cita besar ini. Semoga menjadi sebuah karya nyata yang benar-benar bisa mendorong dharma bakti di bidang kesehatan,” ungkap Emil.
Sebagai informasi, pembangunan Gedung Grha 2 RS Islam Surabaya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Jawa Timur dengan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal, modern dan komprehensif dari seluruh tenaga kesehatan yang dimiliki.
Gedung Grha 2 RS Islam Surabaya direncanakan akan dibangun selama 14 bulan. Di dalamnya akan terdapat 13 lantai yang menyediakan beberapa ruangan dan fasilitas kesehatan, seperti ruang Intenssive Care (ICU), ruang rawat inap dengan total 137 tempat tidur, layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), penunjang radiologi, laboratorium patologi klinik, mikrobiologi klinik, patologi anatomi, serta bank darah. Selain itu, lantai paling atas akan digunakan sebagai lokasi Post Graduate Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA).
Selain Wakil Gubernur Jatim dan Ketua YARSIS, pada acara tersebut hadir pula Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Direktur Utama RSIS Ahmad Yani Dodo Anondo, CEO CT Corp Chairul Tanjung, serta Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Miftachul Akhyar.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Robikin Emhas, Tim Ahli Wapres Johan Tedja Surya, serta Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Sekretariat Wapres M. Zulkarnain.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.