Connect with us

Walkot Bobby Launching Layanan 5G di Kota Medan

Medan – Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution melaunching Layangan 5G Telkomsel bagi Kota Medan, di Gedung Graha Merah Putih, Jalan Balai Kota, Kamis (3/6). Kota Medan merupakan salah satu kota pertama yang dapat mengakses layanan 5G setelah di luncurkan di Indonesia. Diharapkan dengan adanya layanan 5G ini akan semakin meningkatkan perekonomian Kota Medan di bidang Teknologi.

Launching jaringan layanan 5G ini ditandai dengan Handscanning yang dilakukan Wali Kota Medan bersama Director Of Finance & Risk Management Telkomsel Mohammad Ramzi di layar monitor. Hadir menyaksikan VP Consumer Sales Area Sumatera Telkomsel Erwin Tanjung, Kadis Kominfo Zain, Noval, S.STP., M.AP, Kepala BKD, Muslim Harahap dan Kadis Koperasi dan UMKM, Edliaty Siregar.

Dikatakan Bobby Nasution, Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Dengan dilaunching jaringan Layanan 5G ini diharapkan dapat semakin menjadikan Medan menjadi Kota Besar ketiga tidak hanya dilihat dari luas wilayah dan jumlah penduduknya, namun dilihat dari perkembangan infrastruktur Digital seperti yang dilakukan hari ini.

“Terima kasih Telkomsel telah memilih Kota Medan menjadi salah satu kota di Indonesia yang diluncurkan pertama kali layanan 5G. Diharapkan layanan 5G ini dapat diperluas dari tiga titik yang telah dapat diakses. Sehingga layanan ini secara luas dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Medan,” kata Wali Kota Medan.

Menurut Bobby Nasution, hadirnya Layanan 5G ini dapat diartikan bahwa Telkomsel telah memberikan bukti ditengah Pandemi terus berkreasi dan berinovasi dengan menghadirkan teknologi yang belum pernah kita rasakan. Tentunya langkah ini dapat menjadikan contoh dan memicu untuk kita semua bahwa di masa Pandemi kita harus terus berinovasi.

“Kami berharap kedepannya hadirnya Layanan 5G ini Telkomsel dapat terus memperluas dan memperkenalkan secara spesifik kepada masyarakat Kota Medan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan CSR untuk Pembangunan Kota. Disamping untuk pemulihan ekonomi, CSR ini juga dapat menjadi sarana promosi yang gratis,” kata Wali Kota Medan.

Bobby Nasution menambahkan, Pemko Medan juga berharap kedepan Telkomsel dapat ikut berperan dalam mengembangkan UMKM di Kota Medan. Artinya bergandengan tangan dan berkolaborasi dengan Pemko Medan untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat Kota Medan.

Sebelumnya, Director Of Finance & Risk Management Telkomsel, Mohammad Ramzi, mengungkapkan Kota Medan adalah salah satu kota dari sembilan kota lainnya di Indonesia yang dilaunching jaringan Layanan 5 G. Layanan 5 G ini merupakan terobosan teknologi digital terbaru yang dikembangkan Telkomsel yang diharapkan dapat mengejar ketertinggalan perkembangan teknologi di dunia.

Dijelaskan, Layanan 5 G ini telah diluncurkan oleh Menteri Kominfo RI pada tanggal 27 Mei 2021 dan bertepatan dengan hari ulang tahun Telkomsel. Selain itu sebagai perusahaan seluler, Telkomsel merupakan perusahaan yang pertama di Indonesia yang meluncurkan jaringan Layanan 5 G.

“Diluncurkannya Layanan 5G ini merupakan wujud dari langkah progresif dan strategi perusahaan untuk Memajukan bangsa melalui Penguatan Digital. Untuk itu kami terus berkomitmen akan memperluas jaringan Layanan 5 G sehingga dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat dan menjadikan kemandirian digital,” jelasnya.

Selanjutnya selain melaunching Layanan 5 G, Pemko Medan dan Telkomsel melakukan MoU yang ditandai dengan penandatanganan MoU layanan berbasis digital dan Telkomsel Mybussines yang dilakukan oleh Wali Kota Medan bersama Consumer Sales Area Sumatera Telkomsel. MoU ini merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan Medan Smart City.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya