Tinjau Vaksinasi Massal Se-Kabupaten Situbondo, Wapres Ma’ruf: Akselerasi Pemberian Vaksinasi Covid-19 Perlu Peran Aktif Seluruh Elemen
Situbondo – Mengawali agenda kunjungan kerjanya di Situbondo, Jawa Timur, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Kabupaten Situbondo, Kamis (21/10/2021).
Dalam peninjauan ini, Wapres didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pengasuh Pondok Pesantren K.H. Azaim Ibrahimy dan Wakil Pengasuh Pondok Pesantren K.H. Affifudin Muhajir melihat langsung pemberian vaksinasi kepada para santri, guru, dosen dan para pengurus pondok pesantren.
Selain itu, Wapres juga menyapa para alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah di Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Barat, serta melihat pelaksanaan kegiatan vaksinasi massal se-Kabupaten Situbondo melalui konferensi video.
Adapun tenaga kesehatan/vaksinator yang mendukung pelaksanaan vaksinasi hari ini berasal dari lintas kedinasan, diantaranya Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Polres Situbondo, dan Kodim Situbondo.
“Kita memang walaupun tingkat penularan sekarang ini sudah mulai turun, tetapi kita belum merasa aman karena kita menjaga kemungkinan terjadi lonjakan. Untuk itu harus tetap kita antisipasi, apalagi kita mengantisipasi kemungkinan gelombang ketiga. Oleh karena itu dua hal penting yaitu menjaga protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan vaksinasi,” ungkap Wapres.
“Karena itu saya menyampaikan apresiasi kiai haji dan seluruh jajaran pondok pesantren yang pada hari ini menggelar vaksinasi. Mudah-mudahan ini jadi upaya kita dalam rangka supaya kita bisa bekerja dan bisa mengembalikan situasi jadi normal kembali,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Wapres, keberhasilan penanganan Covid-19 dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya program vaksinasi. Oleh karena itu, diiperlukan peran serta aktif dari seluruh elemen masyarakat untuk menyukseskan progam percepatan vaksinasi Covid-19.
“Saya minta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan seluruh unsur organisasi perangkat daerah, hingga satuan pemerintahan terus bergerak bersama dengan seluruh lapisan masyarakat dan swasta untuk selalu meningkatkan penerapan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi sebagai upaya menekan laju penyebaran Covid-19,” tegas Wapres.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengakselerasi pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat adalah dengan metode jemput bola. Dengan demikian, masyarakat yang memiliki keterbatasan pergerakan atau bertempat tinggal di wilayah yang jauh memiliki kesempatan yang sama dengan masyarakat lain untuk menerima vaksinasi.
“Untuk akselerasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19, diperlukan dukungan semua pihak agar terus aktif menyelenggarakan vaksinasi massal, melakukan jemput bola dengan antar jemput ke faslitias kesehatan, atau door to door,” ungkap Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga menguraikan bahwa vaksinasi menjadi salah satu faktor penentu ditetapkannya level PPKM di suatu wilayah. Untuk itu, agar Jawa Timur dapat menurunkan level PPKM di wilayahnya dan Indonesia secara umum dapat menuju masa endemi, maka akselerasi pemberian vaksinasi Covid-19 harus terus dilakukan.
“Saya harap kita semua melakukan akselerasi vaksinasi sesuai target sehingga kekebalan kelompok segera terbentuk sebagai salah satu upaya pengendalian pandemi Covid-19 menuju endemi,” urai Wapres.
Untuk itu Wapres mengimbau, kepada jajaran pemerintah daerah dan pemerintah provinsi di Jawa Timur agar dapat dapat secara aktif memantau pergerakan masyarakat khususnya dalam penerapan protokol kesehatan. Sebab, penerapan protokol kesehatan merupakan salah satu upaya yang wajib dilakukan untuk menjaga diri dari wabah Covid-19, dan menjaga diri dari wabah merupakan kewajiban dalam Islam.
“Sesuai dengan tujuan dan ajaran syariat Islam yaitu maqashid asy-syariah terutama dalam menjaga keselamatan jiwa, dan prinsip al ikhtiraj anil waba wajib, menjaga diri dari wabah itu merupakan kewajiban,” imbau Wapres.
Menutup peninjauan, Wapres menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Situbondo, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan para pengurus Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah atas inisiasinya melakukan vaksinasi massal hari ini. Ia berharap acara ini dapat menjadi teladan bagi masyarakat di wilayah lain.
“Mari kita berjuang bersama bahu membahu dalam menghadapi pandemi ini. Semoga Allah SWT meridai ikhtiar kita,” pungkas Wapres.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.