Tinjau Kampung Siaga COVID-19, Wawalkot Bogor Dedie Rachim Apresiasi KPN dan Ingatkan Pentingnya Menjaga Kekompakan-Kedisiplinan dalam Menghadapi Corona
Bogor – Organ relawan Komite Penggerak Nawacita (KPN) bekerja sama dan bergotong royong bersama warga membentuk Kampung Siaga COVID-19 dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Kampung Siaga COVID-19 ini telah tersebar di sejumlah wilayah Jakarta dan Bogor.
Program Kampung Siaga COVID-19 merupakan salah satu kegiatan atau program yang telah KPN lakukan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Hingga kini KPN telah membagikan dan mendistribusikan hand sanitizer, masker, penyemprotan disinfektan, wastafel portabel ke warga-warga di sejumlah wilayah Jakarta dan Bogor.
Salah satu Kampung Siaga COVID-19 yang telah didirikan terletak di RW 09 Ciwaringin, Bogor Tengah, Kota Bogor. Pada kesempatan ini Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim berkesempatan hadir untuk meninjau kesiapan Kampung Siaga COVID-19 pada Minggu (5/4) sore.
Dalam kesempatan tersebut, Dedie menyapa para relawan KPN, Ketua RT dan RW, beserta warga yang hadir. Menurutnya, kunjungan ini sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan KPN Tanggap Covid-19 di Kota Bogor.
Kepada warga, Dedie yang hadir mengenakan masker mengungkapkan penyebaran virus Corona di wilayah Kota Bogor yang bertambah korban setiap harinya. Dampak pandemi Corona ini juga menyebabkan kondisi perekonomian lumpuh, sehingga berpengaruh pada pendapatan daerah. Karenanya, dia mengharapkan kesadaran masyarakat sekaligus mengapresiasi peran KPN terkait Kampung Siaga COVID-19 di beberapa titik Kota Bogor dalam upaya membantu Pemkot Bogor memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pencegahan penyebaran Covid-19 kepada lingkungan terkecil yakni di tingkat RT/RW.
“Maka kegiatan seperti ini yaitu peran serta dan kesadaran masyarakatlah yang harus mulai digalakkan dan ditingkatkan, untuk membantu pemerintah mengatasi permasalahan ini. Terima kasih untuk KPN yang telah ikut berperan aktif mendukung Pemkot Bogor dalam pencegahan Covid-19 dengan adanya Kampung Siaga COVID-19 dengan fasilitas wastafel portabel dan penyemprotan disinfektan bagi warga Kota Bogor,” ujar Dedie.
Dedie berharap dengan adanya Kampung Siaga COVID-19 ini masyarakat dapat menjaga diri untuk terus meningkatkan kesehatan dan kebersihan di lingkungannya dalam menghadapi pandemi Corona. Ia pun mengingatkan pentingnya kekompakan, disiplin dan ketulusan hati masyarakat Kota Bogor agar pandemi Corona cepat usai dan merayakan Idul Fitri bersama-sama tanpa dihantui pandemi Corona.
“Saat ini yang diperlukan adalah kekompakan, kedisiplinan dan ketulusan hati, agar tujuannya sama yakni kita sehat masyarakat juga sehat. Ekonomi sehat, sosial ekonominya juga sehat. Kita juga tak ingin lama-lama, kalau kita kompak, disiplin, tulus ikhlas, kita ingin 1 Syawal 1441 H bisa Salat Ied di masjid-masjid, lapangan-lapangan,” kata Dedie.
“Tapi untuk menuju kesana kita perlu pengorbanan tak bisa sepotong-sepotong kalau semuanya disiplin, semuanya ikhlas, Insya Allah kita semua akan memperoleh hari kemenangan, 1 Syawal 1441 H,”tegas Dedie lagi.
Dedie pun meminta bantuan tokoh agama dan masyarakat serta warga bersama Pemkot Bogor untuk saling bersatu, saling menolong dan mendoakan agar semuanya bisa usai. Tak lupa ia juga menegaskan akan pentingnya pemakaian masker, social distancing maupun physical distancing untuk diterapkan masyarakat untuk menekan penyebaran virus Corona.
Tak hanya itu, Dedie pun mengajarkan kepada warga bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar agar terhindar dari paparan virus Corona.
Sementara itu Koordinator Wilayah Bogor ‘Program KPN Tanggap COVID-19’, Shane M Hasibuan, mengatakan Program Kampung Siaga COVID-19 dirumuskan dengan dasar semangat gotong royong dengan melibatkan partisipasi masyarakat di tingkat RW untuk saling bahu membahu, mandiri dan cepat tanggap dalam kondisi darurat.
Shane mengatakan pihaknya telah sejak awal turun langsung dengan aksi nyata ke masyarakat dalam menghadapi Covid-19. Hal ini dilakukan guna membantu meringankan beban masyarakat juga sebagai bentuk kepedulian dalam membantu Pemerintah terutama Pemkot Bogor dalam menghadapi pandemi COVID-19.
“KPN sejak awal sudah ikut ambil bagian dalam perang melawan COVID-19 ini, mulai dari pembagian hand sanitizer, masker, wastafel portabel hingga Program Kampung Siaga Covid-19 di wilayah Jakarta dan Bogor. Untuk Program Kampung Siaga Covid-19 ini, kita melibatkan partisipasi dengan mengajak masyarakat di tingkat RW untuk gotong royong, saling bantu, mencoba untuk mandiri, namun juga segera dapat mengakses bantuan yang ada, cepat tanggap dalam kondisi kedaruratan. Virus ini kan gak kenal kelas masyarakat, gak kenal golongan, menghadapinya ya harus gotong royong,” jelas Shane, Minggu (5/4/2020).
“Hal ini juga adalah wujud kepedulian kami membantu Pemerintah terutama Pemkot Kota Bogor untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19 agar tak meluas. Apalagi sebelumnya KPN juga telah menyerahkan wastafel portabel ke Pemkot Bogor untuk masyarakat,” imbuhnya.
Shane menjelaskan hingga saat ini ada 6 Kampung Siaga COVID-19 di wilayah Kota Bogor. Kampung Siaga Covid-19 ada di wilayah RW 08 Kebon Pedes Kecamatan Tanah Sereal, RW 09 Pamoyanan Kecamatan Bogor Selatan, RW 09 Ciwaringin Kecamatan Bogor Tengah, RW 11 Banjarjati Kecamatan Bogor Utara, RW 05 Panaragan Kecamatan Bogor Tengah dan RW 04 Kedung Badak Kecamatan Tanah Sereal.
“Kampung Siaga COVID-19 ini adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pada tingkatan kluster kampung, antar tetangga, menggugah kesadaran warga untuk menjaga diri masing-masing, saling bantu untuk bersama-sama menghadapi pandemi ini. KPN Kota Bogor bersama kepala wilayah dan warga bahu membahu dan bergotong royong melakukan penyemprotan disinfektan serta memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pencegahan penyebaran virus Corona. Seperti menjaga jarak atau physical distancing antar individu, selain itu tidak membuat keramaian atau kerumunan (social distancing), dan sedapatnya beraktifitas dan bekerja dari rumah saja (work from home).
Shane menuturkan selain penyemprotan, edukasi, dan sosialisasi, KPN juga membagikan wastafel portabel di Kampung Siaga COVID-19 sebagai sarana mencuci tangan bagi warga terlebih bagi yang beraktifitas atau bekerja di luar lingkungan mereka.
“Kita ingin dengan adanya wastafel portabel di Program Kampung Siaga COVID-19 ini, warga bisa lebih disiplin menjaga kebersihan dalam menjaga kesehatan diri sendiri maupun keluarga. Diharapkan warga tetap menjaga kebersihan lewat cuci tangan dengan sabun. Kita ingin warga tetap sehat, prinsipnya kita tidak bisa sehat sendiri kalau orang lain tidak sehat. Kalau kita ingin sehat kita juga bikin orang lain sehat,” ujar Shane.
Shane pun mengajak semua pihak untuk melepaskan kepentingan pribadi dan golongan dan bersama-sama bekerja melawan Pandemi COVID-19.
“Kita tidak punya waktu, kita tidak punya kemewahan untuk saling bertengkar ataupun menyalahkan. Ini saatnya kita bersatu padu, meletakkan semua perbedaan, kita kembali ke jati diri bangsa. Bangsa ini, bangsa yang tangguh karena kegotongroyongan, mari sama-sama kita hadapi, kita berbuat sesuai kemampuan kita masing-masing. Saya yakin kita akan melalui semua ini dengan baik, dan pada saatnya nanti, kita menjadi bangsa yang tangguh yang telah melewati bencana kemanusiaan yang luar biasa ini,” tutur Shane.
Shane juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang turut andil langsung dalam penanganan pencegahan penyebaran COVID-19, maupun yang memberikan dukungan baik moril maupun materil.
“Kami mengapresiasi kerja-kerja luar biasa oleh banyak pihak, baik Pemerintah, Pemkot Bogor dan kekuatan masyarakat sipil lainnya, terlebih lagi penghargaan yang sangat tinggi bagi para dokter dan kalangan medis. Begitu banyak bantuan moril dan materil dari teman-teman menunjukan semangat gotong royong bangsa ini masih ada,” pungkas Shane.
Ketua RW 09 Ciwaringin, Darmadji Amran mengucapkan apresiasi atas kerja sama dan bantuan KPN dalam keterlibatan program Kampung Siaga COVID-19.
“Kami sangat berterimakasih atas bantuan KPN dalam pembentukan Kampung Siaga COVID-19 ini, apalagi adanya fasilitas-fasilitas yang diberikan diharapkan dapat mengurangi dan memberantas virus Corona. Karena di kampung kami ini warga sudah merasa was-was, semoga dengan adanya wastafel portabel dan penyemprotan disinfektan, warga kami dapat menjaga diri dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan untuk pencegahan penyebaran virus Corona,” ujar Darmadji.
Sedangkan Ketua DKM Al Athiiqiyyah Ustaz Ridwan berharap peran dan partisipasi KPN dalam pencegahan penyebaran virus Corona di wilayahnya bermanfaat bagi warga.
“Semoga kegiatan KPN dengan Kampung Siaga dan fasilitas yang diberikan untuk warga kami mendapatkan pahala dan ridho dari Allah SWT,” ucapnya.
Untuk diketahui Komite Penggerak Nawacita (KPN) merupakan kumpulan dari organ yang terus-menerus bekerja demi kebaikan tetap memimpin negeri ini, terdiri atas: Almisbat, Alumni Menteng 64, Bara JP, Blusukan Jokowi, KAPT, Kornas Jokowi, MAPPAN, Paguyuban Relawan Nusantara, Pengawal Pancasila Damai, RPJB dan Seknas Jokowi.
KPN mengajak semua lapisan masyarakat, semua jajaran pemerintahan dan semua kekuatan sipil yang ada untuk bergerak bersama, letakkan dahulu segala perbedaan, #saatnyagotongroyong, mari berbuat yang kita mampu lakukan.
(chrst)
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.