Tingkatkan SDM di Bidang Pertanian, KPN Beri Pelatihan Teknik Pertanian Terintegrasi
Sukabumi – Organ relawan pendukung Jokowi yang tergabung dalam Komite Penggerak Nawacita (KPN) tak hanya bicara dan kerja-kerja politik namun juga terus berupaya berperan nyata untuk membantu pemerintah meningkatkan sumber daya manusia, khususnya dibidang pertanian.
KPN saat tengah melakukan penyeleksian petani di Kampung Kemang, Desa Buniwangi, Geger Bitung, Sukabumi, Jawa Barat. Para petani ini nantinya akan diberikan pelatihan terintegrasi atau integrated farming.
Salah satu pengurus KPN, Misno, menyampaikan, bahwa kehadirannya di desa tersebut merupakan salah satu langkah membantu peran pemerintah dalam meningkatkan SDM sesuai dengan program Nawacita Presiden Jokowi.
“Kita berangkat ke sini sebagai wujud mengawal Nawacita, membantu pemerintah khususnya meningkatkan sumber daya manusia dibidang pertanian,” ujar Misno, di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (24/2/2020).
Selain itu pula kata Misno, KPN bersama Alumni Menteng 64 (AM64) dan jaringannya Koperasi Buana Subur Makmur (BSM) telah mendata dan menyeleksi 17 petani untuk dilatih di Kalasan, Yogyakarta cara teknik bertani yang terintegrasi secara alamiah. Artinya sambung Misno, ada 17 lokasi pertanian yang akan ditinjau.
“KPN akan perkenalkan kepada para petani, garis besar teknik bertani yang terintegrasi atau integrated farming. Misalnya berkebun dan beternak alamiah yang telah dipraktekkan para petani BSM,” papar Misno.
Menutup penuturannya, Misno juga mengatakan, bahwa KPN juga akan memperbaiki irigasi yang rusak sepanjang 8 meter. Begitu pun demikian pihaknya akan memperbaiki bendungan untuk irigasi tersebut.
Sementara itu praktisi pertanian dari Sleman, Gandi, menuturkan bahwa kunci pertanian itu adalah tanah yang baik atau subur, air yang cukup dan sinar matahari. Menurutnya untuk membenahi tanah tetap subur, perlu dipelihara bakteri baik yang menjaga siklus nitrogen dengan memberikan bokasi yang mudah dibuat, misalnya menggunakan kotoran hewan dan sisa sisa tanaman.
Gandi mengatakan perlu juga diperhatikan menanam padi benihnya cukup satu dengan jarak pakai sistem Jajar Legowo.
“Lebih dari satu bukan saja pemborosan tetapi juga benih saling rebutan dan menjadi kurang sehat. Percayalah jika dilakukan dengan benar dan rutin memotong akar dalam waktu 50 hari tanam akan muncul 30-60 anakan,” ujarnya.
Sedangkan Nico dari AM64 menyampaikan bahwa mengatasi hama yang baik bukan dengan racun tapi mengembangkan musuh alamiahnya, misalnya keong tidak akan berkembang jika kita memelihara bebek.
“Kalau bakteri baik dan jamur baik berkembang biak, maka segala hama tidak akan berkembang. Yang penting ekosistem perlu dijaga dan jangan sekali sekali melawan kehendak alam. Kita harus beradaptasi,” tuturnya.
Pitono Adhi menambahkan, selain pemberdayaan petani, KPN juga ikut berkontribusi memperbaiki saluran air yang tertimpa longsor. Menurutnya selain menambah debit air dengan menambah pipa pvc ukuran 4 inchi, juga akan dikerjakan bendungan penaik air di saluran air utama.
“Diharapkan dengan adanya perbaikan ini akan mampu mengairi lahan , sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat terutama petani di kampung Kemang ini,” ujar Pitono.
Pitono juga meminta petani untuk belajar membuat bokasi dengan mengumpulkan kotoran hewan dan sampah basah untuk awalnya. Pihak KPN, lanjut Pitono, juga akan mengajarkan bagaimana membuat bakteri pengurai sampah dan kotoran hewan itu untuk membuat bokasi.
“Tak hanya itu, akan ada petani kampung kemang yang akan dikirim belajar ke Sleman untuk belajar bertani secara alamiah di sana,” ucapnya.
Ping
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.