Connect with us

Strategi Khofifah untuk Pulihkan Perekonomian Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

Surabaya – Selama pandemi COVID-19, perekonomian menjadi salah satu sektor yang paling terdampak. Kini pemerintah pusat maupun daerah terus melakukan upaya pemulihan.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memaparkan, terdapat dua strategi yang digunakan untuk memulihkan perekonomian di Jatim. Yaitu potential losers dan winners.

Potensi losers terdapat tujuh bagian perekonomian di dalamnya. Seperti pariwisata, konstruksi, transportasi darat, laut & udara, pertambangan, keuangan, otomotif dan UMKM. Sedangkan potensi winners ada enam bagian. Yaitu jasa logistik, jasa telekomunikasi, elektronik, makanan dan minuman, kimia, farmasi dan alat kesehatan sampai produk tekstil. Kedua potensi ini juga terdapat sektor pertanian.

“Potensial losers di masing-masing daerah akan diidentifikasi bupati, wali kota dan bagaimana respons kecepatan dari seluruh publik, yang diputuskan kepada daerah dan OPD masing-masing,” kata Khofifah dalam zoom meeting, Senin (2/11/2020).

Pemprov Jatim telah membuat road map kebijakan pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19. Yakni ekonomi dan kerawanan sosial (konflik horizontal distrust society, munculnya kelompok pemanfaatan keadaan). Pemerintah juga menjaga basis komunikasi masyarakat untuk memperkokoh pondasi perekonomian Jatim.

“Mengamankan daya beli masyarakat melalui social safety net (kolaborasi program pusat-daerah), dan memastikan kelancaran distribusi dan ketersediaan bahan pokok melalui lumbung pangan Jatim. Ada 6 bagian basis komunikasi masyarakat. Yaitu PKH plus dengan sasaran lansia di 10 kabupaten kantong kemiskinan, program suplemen (BPNT), pembinaan, pengawasan dan fasilitas pelaksanaan BLT, Lumbung Pangan Jatim menjangkau 38 kabupaten/kota dan bantuan pemerintah subsidi gaji/upah pekerja,” paparnya.

Ada pun pemulihan ekonomi berbasis UMKM dengan total anggaran Rp 454,26 miliar. Khofifah mengatakan, terdapat penguatan kelembagaan dan pengawasan, fasilitas pemasaran, penguatan akses pembiayaan penguatan produksi dan restrukturisasi usaha serta penguatan SDM KUKM.

“Ada Jatim Puspa penanganan COVID-19, pemberdayaan BUMDes dan usaha ekonomi masyarakat. Bantuan permodalan BUMDes, bantuan presiden produktif usaha mikro, pembinaan UMKM paripurna dan fasilitas standarisasi produk UMKM,” ujar Khofifah.

Dewan Pakar Pemprov Jatim serta Founder dan Chairman Markplus, INC, Hermawan Kertajawa mengaku bangga kepada satu-satunya gubernur perempuan di Pulau Jawa ini. Sebab, sudah memulihkan ekonomi dengan menggunakan logika dan humanity.

“Perekonomian Jatim kedua dari semuanya dan kita bangga Ibu sebagai pemimpin perempuan tidak hanya menggunakan logika, masih humanity apa lagi punya background Kemensos,” kata Hermawan.

Sementara Bupati Lumajang, Thoriqul Haq fokus pada penggerakan perekonomian sektor bawah. Terutama sektor UMKM yang bisa kembali tumbuh dan bergerak.

UMKM menjadi sektor yang didorong kembali bangkit, karena salah satu yang paling terdampak pandemi COVID-19. Salah satu langkah yang dilakukan adalah ekspansi produk menuju market atau pasar.

“Contohnya beberapa produk hasil kekayaan alam Lumajang yang masih belum dioptimalkan pemasarannya seperti klengkeng kateki, kelapa muda dan coffee wine. Padahal banyak potensi Kabupaten Lumajang yang marketable. Ini harus ada intervensi untuk meningkatkan value atau nilai dari produk, serta mempertemukannya dengan pasar yang lebih luas. Ini klengkeng yang jika diperbandingkan dengan klengkeng impor jauh kualitasnya. Masih bagus klengkeng kateki. Tetapi masih belum menjangkau pasar yang luas. Kalau ini menjadi semacam produk yang bisa saling menguatkan saya yakin ini marketable,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya