Elia Massa Manik: Perayaan Natal Momentum Memberi Karya Terbaik untuk Pertamina
Jakarta – “Dalam perayaan Natal yang Saudara-saudara umat Kristiani yang saya kasihi, Pertama tama mari kita ucapkan Puji dan Syukur atas kebaikan Tuhan yang masih memberikan waktu bagi kita menjalani kehidupan sebagai warga beriman, terlebih lagi dapat bertemu pada kesempatan yang berbahagia ini, dimana seluruh pekerja Kristiani PT Pertamina (Persero) serta Anak Perusahaan secara bersama sama merayakan Natal tahun 2017 dengan penuh sukacita.”
Hal ini dikatakan Dirut PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik dalam perayaan Natal Pertamina tahun 2017 dengan tema “Great is Thy Faithfulness” yang diselenggarakan di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, Sabtu (9/12/2017).
Lebih lanjut Elia Massa juga menyampaikan, sukacita yang dirasakan oleh umat Kristiani dalam suasana perayaan Natal yang penuh kedamaian dan persaudaraan ini adalah bukti kasih Tuhan yang diberikan bagi Umat-Nya dan untuk itu kita mau membagikannya kepada sesama kita dengan hidup saling berdampingan, saling membantu dan saling berbuat kebaikan. Inilah wujud ibadah seorang hamba kepada Sang Pencipta
“Perayaan Natal di tahun ini terasa lebih khusus karena bertepatan dengan hari jadi ke 60 tahun Perusahaan yang kita banggakan, Pertamina. Perjalanan panjang Pertamina selama 60 tahun berkarya di Indonesia menjadi bukti bakti nyata seluruh insan Pertamina termasuk didalamnya warga Kristiani,” ucap Elia Massa dalam sambutannya.
Selain itu Elia Massa mengatakan dalam perjalanannya nya pula, Pertamina telah berhasil mencapai berbagai prestasi dan keberhasilan yang membanggakan baik ditingkat Nasional, Regional maupun Internasional. Keberhasilan tersebut tentu tidak lepas dari peran serta segenap insan Pertamina yang selalu bekerja keras, cerdas, ikhlas dan mengutamakan sinergi seluruh elemen yang ada di Pertamina serta tentunya atas izin Tuhan pada kita semua.
“Itu sebabnya saya terus mendorong kita untuk selalu menjadikan pekerjaan yang kita jalani sehari-hari sebagai bentuk ucapan syukur dan bentuk pelayanan agar kita tetap berperilaku Jujur, Tulus dan Amanah (JTA)” jelas Elia Massa.
“Kita semua tahu bahwa kondisi dunia industri Migas saat ini masih belum sesuai dengan yang kita harapkan. Di samping itu berbagai tugas yang diemban Pertamina untuk mendorong pada kemandirian energi Indonesia, senantiasa dijalankan dengan tetap semangat dan insiatif sehingga menghadirkan berbagai pencapaian di tahun 2017,” ungkap Elia Massa menambahkan.
Dalam sambutan perayaan Natal ini, Elia Massa sekali lagi mengingatkan, untuk menghadapi tantangan dalam mencapai aspirasi 2025, Pertamina telah menyusun 8 prioritas world class di setiap fungsi dan AP yang menjadi mapping dan guidance kita untuk memprioritasikan area-area perbaikan di semua lini. Dua hal utama yang menjadi prioritas dan berlaku diseluruh Pertamina adalah HSSE dan Human Capital. “Bekerjalah dengan selalu mengutamakan prinsip dan prosedur keselamatan kerja serta bangunlah talent dan skills baik secara individu maupun sebagai tim melalui sharing dan kerjasama yang baik di antara kita,” Jelas Elia Massa.
“Saudara-saudara umat Kristiani yang berbahagia, Sesuai dengan tema Natal tahun 2017, “Great is Thy Faithfulness”, saya percaya bahwa kita semua dapat semakin menjadi pribadi yang setia dalam seluruh tanggung jawab kita, serta senantiasa bersyukur atas berkat yang kita rasakan sepanjang hidup kita, Seperti yang saya sering sampaikan, biarlah loyalitas kita berikan kepada perusahaan, Pertamina, bukan kepada atasan kita atau sekelompok orang di perusahaan,” ucap Elia Massa menambahkan.
Elia Massa juga mengharapkan bahwa semangat perayaan Natal tahun 2017 ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua baik di Pertamina maupun Anak Perusahaan untuk terus memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan perusahaan ini sebagai Perusahan Energi Nasional Kelas Dunia.
“Akhir kata, saya atas nama pribadi dan Direksi Pertamina mengucapkan “Selamat Hari Natal 2017 dan selamat menyambut Tahun Baru 2018, Kiranya berkat Tuhan selalu menyertai kita semua,” tutup Elia Massa dalam sambutannya yang diikuti tepuk tangan para hadirin perayaan Natal 2017.
Ping
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.