Connect with us

936 Panel Surya di Bendungan Jatibarang Akan Hasilkan Listrik 300 KWH

936 panel surya di Bendungan Jatibarang yang dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR di Gunungpati, Semarang, Jawa TengahFoto Doc.PUPR

Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Ditjen Sumber Daya Air tengah melakukan pembangunan 936 panel surya di Bendungan Jatibarang. Diperkirakan listrik yang dapat dihasilkan sekitar 300 KWH yang akan digunakan untuk operasional bendungan.

“Listrik yang dihasilkan akan masuk dalam sistem PLN, sehingga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengoperasian bendungan secara mandiri. Pembangunan panel surya ini merupakan proyek percontohan dalam rangka mengoptimalkan aset bendungan. Jadi tidak hanya di tubuh bendungan saja, tapi nanti di badan-badan air bendungan, sehingga tidak memerlukan pembebasan lahan,” kata Basuki di Bendungan Jatibarang, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah seperti dikutip Fakta.news melalu situs resmi Kementerian PUPR, Rabu, (3/1).

Menurut Basuki, pembangunan panel surya akan direplikasi penerapannya di bendungan lainnya sehingga memenuhi kebutuhan listriknya sendiri untuk operasi bendungan. Dalam kesempatan tersebut.

Dia juga mengakui pemandangan di Bendungan Jatibarang yang sangat bagus sehingga menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Semarang.

Daya tarik bagi wisatawan disamping bendungan dan pemandangan alam, juga terdapat obyek wisata Goa Kreo yang dihuni oleh satwa terutama kera. Untuk mendukung hal tersebut, Menteri Basuki juga melakukan pengecekan terhadap kebersihan dan penggunaan gedung pengelola bendungan.

“Gedung pengelola cukup bersih dan dikelola dengan baik karena memang ini menjadi daerah tujuan wisata di Kota Semarang. Banyak sekali satwa-satwa seperti kera. Hal ini menjadi tantangan dalam perawatan dan pengoperasian panel surya,” ujar Basuki.

Data Teknis Bendungan Jatibarang

Pembangunan Bendungan Jatibarang yang memiliki luas genangan 189 hektar itu dimulai sejak Oktober 2009 silam dan pada 4 Mei 2015 lalu dikeluarkan izin operasi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Fungsi utama bendungan untuk penyediaan air baku dan pengendalian banjir di Kota Semarang yang melalui Kali Kreo, Kali Garang, dan Banjir Kanal Barat.

Dengan volume tampung total 20,4 juta m3, pengurangan risiko banjir di Kota Semarang sebesar 2,7 juta m3. Selain itu menjadi sumber air baku untuk wilayah Kota Semarang Barat sebesar 1.050 liter/detik.

Saat ini Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya dan Pemerintah Daerah tengah mempersiapkan studi kelayakan (feasibility study) pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat. SPAM Semarang Barat merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Kapasitasnya sebesar 750 liter/detik dan direncanakan dapat melayani 300.000 jiwa di di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Semarang Barat, Tugu, Ngaliyan. Disamping itu, bendungan Jatibarang ini memiliki potensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) sebesar 1,5 Megawatt.

Pembangunan Bendungan Jatibarang membutuhkan biaya Rp655 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Brantas Abipraya, PT. Waskita Karya, PT. Wijaya Karya KSO (Kerjasama Operasi).

 

Nyong Syarief

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan nilai impor Migas (Minyak dan Gas) nasional dari Singapura yang semakin hari bukan semakin berkurang, melainkan semakin meningkat. Menurutnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Hal tersebut diungkapkannya menyusul rencana Menteri ESDM yang akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. “Pemerintah jangan manut saja didikte oleh mafia migas. Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini, perlu adanya terobosan berarti terkait upaya pembangunan dan pengelolaan kilang minyak nasional di tanah air. Pasalnya, Sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru, sementara rencana pembangunan Kilang Minyak Tuban, sampai hari ini tidak ada kemajuan yang berarti.

“Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka,” tambahnya.

Mulyanto berharap Pemerintah mendatang perlu lebih serius menyelesaikan masalah ini. Hal itu jika memang ingin mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta melepas ketergantungan pada Singapura. Diketahui, Singapura dan Malaysia memiliki banyak fasilitas blending dan storage yang memungkinkan untuk mencampur berbagai kualitas BBM yang diproduksi dari berbagai kilang dunia, untuk menghasilkan BBM yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Karena kita tidak memiliki fasilitas ini maka kita terpaksa mengimpor BBM sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kita dari negara jiran tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.

Baca Selengkapnya

BERITA

Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

Oleh

Fakta News
Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, diharapkan mampu memulihkan ekonomi nasional, selain mempromosikan pariwisata Bali lebih luas lagi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memberi sambutan pembuka pada pertemuan Komisi VI dengan sejumlah direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH. Komisi VI berkepentingan mengetahui secara detail progres pembangunan proyek strategi nasional tersebut.

“Ini proyek strategis nasional  (PSN) yang diharapkan mampu  memulihkan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Bali. Proyek BMTH diharapkan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali pasca pandemi Covid 19,” katanya saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024).

Dijelaskan Martin, PSN ini dikelola PT. Pelindo  III  yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR RI. Proyek ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, seperti PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pertamina Gas Negara, dan pihak terkait lainnya, agar bisa bekerja optimal dalam memulihkan ekonomi nasional. Pariwisata Bali yang sudah dikenal dunia juga kian meluas promosinya dengan eksistensi BMTH kelak.

Proyek ini, sambung Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut, memang harus dikelola secara terintegrasi. Namun, ia menilai, progres pembangunan BMTH ini cenderung lamban. Untuk itu, ia mengimbau semua BUMN yang terlibat agar solid berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya