Connect with us
Parlemen

PIA DPR Harap Masyarakat Tetap Jalani ‘Physical Distancing’

PIA DPR Harap Masyarakat Tetap Jalani ‘Physical Distancing’
Persaudaraan Istri Anggota (PIA) DPR-RI menggelar bakti sosial dengan membagikan paket sembako kepada para karyawan yang berada di lingkungan DPR-RI. Foto : DPR RI

Jakarta – Ketua Umum Persaudaraan Isteri Anggota (PIA) DPR RI Tri Hatmanti Utut Adianto meminta masyarakat untuk tetap menjalankan imbauan pemerintah dengan menjaga jarak atau physical distancing. Hal tersebut diungkapkannya di sela-sela bakti sosial PIA DPR RI di aula serba guna Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR RI.

“Dunia, khususnya Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19. Virus ini tidak bisa disepelekan. Karena tidak sedikit masyarakat yang meninggal dunia akibat virus tersebut. Oleh karena itu saya meminta masyarakat untuk tetap menjalani imbauan pemerintah menjaga jarak atau physical distancing untuk sementara waktu. Hal ini sangat penting untuk memutuskan mata rantai penyebarluasan virus Corona tersebut,” papar Tri Hatmanti Utut Adianto di Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (5/5/2020).

Wakil Ketua PIA DPR RI Nurulita Azis Syamsuddin menambahkan, adanya pandemi Covid-19 ini mengingatkan untuk kembali menjalani hidup sehat, dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama.

“Ada hikmah lain dari pandemi ini, diantaranya kita diajak untuk kembali kepada prilaku dan gaya hidup yang sehat, dimana kita diharuskan untuk selalu cuci tangan dengan bersih, atau paling tidak menggunakan hand sanitizer. Hikmah lainnya adalah meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Karena tidak dapat dipungkiri, banyak masyarakat terdekat yang juga terdampak akibat adanya pandemic virus tersebut. Inilah saat kita untuk bersama-sama, bergotong royong membantu saudara-saudara kita yang terdampak virus Corona,” tambah Lita Azis Syamsuddin.

Tidak berlebihan jika kemudian Tri Hatmanti dan Lita Aziz Syamsudin sependapat dengan apa yang telah disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani bahwa kita bisa menghadapi dan menyelesaikan pandemi Covid-19 ini jika bersama-sama, bergotong royong menjalani semua ini dan saling membantu terhadap sesama.

Mengingat hal itu jugalah, PIA DPR RI untuk kedua kalinya kembali menggelar bakti sosial yang bertajuk “Bersama Menjalin silaturahim dan Menebar Kasih”. Bhakti sosial berupa pemberian paket sembako kali ini digelar di aula serba guna RJA DPR RI, Kalibata. Tujuannya untuk meringankan beban karyawan yang berada di lingkungan RJA DPR RI Kalibata dan Ulujami ini, seperti petugas kebersihan, pramu bhakti serta petugas pengamanan dalam (Pamdal).

Bakti sosial seperti ini sudah menjadi rutinitas PIA DPR RI setiap tahunnya, terutama di bulan suci Ramadhan. Namun di tahun ini acara ini terasa lebih bermanfaat mengingat tidak sedikit masyarakat yang merasakan dampak dari pandemi Covid-19 ini.

“Termasuk orang-orang yang berada di sekeliling kita yang hampir setiap hari membantu kita seperti petugas kebersihan, pramu bhakti serta petugas pengamanan dalam (Pamdal) di RJA ini. Semoga saja, pandemi ini cepat berlalu, cepat berakhir dan kita semua kembali menjalani kehidupan seperti biasanya,” papar isteri dari Anggota DPR RI Utut Adianto ini, yang juga diamini oleh seluruh pengurus PIA DPR RI yang hadir di kesempatan tersebut. (ayu/es)

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan nilai impor Migas (Minyak dan Gas) nasional dari Singapura yang semakin hari bukan semakin berkurang, melainkan semakin meningkat. Menurutnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Hal tersebut diungkapkannya menyusul rencana Menteri ESDM yang akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. “Pemerintah jangan manut saja didikte oleh mafia migas. Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini, perlu adanya terobosan berarti terkait upaya pembangunan dan pengelolaan kilang minyak nasional di tanah air. Pasalnya, Sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru, sementara rencana pembangunan Kilang Minyak Tuban, sampai hari ini tidak ada kemajuan yang berarti.

“Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka,” tambahnya.

Mulyanto berharap Pemerintah mendatang perlu lebih serius menyelesaikan masalah ini. Hal itu jika memang ingin mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta melepas ketergantungan pada Singapura. Diketahui, Singapura dan Malaysia memiliki banyak fasilitas blending dan storage yang memungkinkan untuk mencampur berbagai kualitas BBM yang diproduksi dari berbagai kilang dunia, untuk menghasilkan BBM yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Karena kita tidak memiliki fasilitas ini maka kita terpaksa mengimpor BBM sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kita dari negara jiran tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.

Baca Selengkapnya

BERITA

Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

Oleh

Fakta News
Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, diharapkan mampu memulihkan ekonomi nasional, selain mempromosikan pariwisata Bali lebih luas lagi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memberi sambutan pembuka pada pertemuan Komisi VI dengan sejumlah direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH. Komisi VI berkepentingan mengetahui secara detail progres pembangunan proyek strategi nasional tersebut.

“Ini proyek strategis nasional  (PSN) yang diharapkan mampu  memulihkan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Bali. Proyek BMTH diharapkan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali pasca pandemi Covid 19,” katanya saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024).

Dijelaskan Martin, PSN ini dikelola PT. Pelindo  III  yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR RI. Proyek ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, seperti PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pertamina Gas Negara, dan pihak terkait lainnya, agar bisa bekerja optimal dalam memulihkan ekonomi nasional. Pariwisata Bali yang sudah dikenal dunia juga kian meluas promosinya dengan eksistensi BMTH kelak.

Proyek ini, sambung Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut, memang harus dikelola secara terintegrasi. Namun, ia menilai, progres pembangunan BMTH ini cenderung lamban. Untuk itu, ia mengimbau semua BUMN yang terlibat agar solid berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya