Connect with us
Resensi Film

Pengabdi Setan, Horor yang Layak Ditonton

Salah satu adegan di film Pengabdi Setan (2017)

Jakarta – Baru dua hari dirilis, film horor teranyar, Pengabdi Setan langsung mencatat jumlah penonton fantastis. Film besutan Joko Anwar itu telah tembus 190.007 penonton dan berpeluang besar mengalahkan film horor tersukses di 2017 lainnya, Danur.

Melalui akun instagram Joko sendiri, @jokoanwar, ia membeberkan bahwa film garapannya sukses menyedot atensi penikmat horor. “Makasih! Makasih, teman-teman! #PengabdiSetan,” tulis pria yang sempat meraih Piala Citra sebagai sutradara terbaik itu, Jumat (29/9).

Angka ini pun diprediksi akan terus bertambah pesat seiring review yang baik dari kalangan kritikus. Selain itu, sejumlah bioskop-bioskop Tanah Air pun memutarnya di lebih dari satu studio.

Potensi Pengabdi Setan bisa menyalip Danur memang sudah terlihat di hari pertama penayangannya. Saat pertama kali dirilis pada Kamis, 28 September lalu, Pengabdi Setan sukses menyedot 91 ribu penonton. Sementara Danur hanya memperoleh 80 ribu penonton di pemutaran perdananya.

Namun setidaknya hingga saat ini Danur yang dibintangi Prilly Latuconsina masih bisa sedikit tenang karena untuk bisa menjadi film horor terlaris sepanjang sejarah industri film Indonesia, Pengabdi Setan perlu melewati raihan 2.736.157 penonton yang dimiliki Danur. Bisakah?

Sinopsis
Perlu diketahui, film ini adalah remake dari film berjudul sama yang dinobatkan sebagai film terseram di Indonesia pada 1980. Kali ini, film ini kembali mengangkat cerita yang sama, yakni tentang sebuah keluarga kecil yang mengalami keterpurukan di tahun 1981. Sang ibu, yang sebelumnya seniman dan penyanyi terkenal, mendadak sakit selama tiga tahun. Karena tak ada lagi pemasukan dan perlunya biaya pengobatan, mereka pun hidup serba kekurangan.

Mereka tinggal di rumah neneknya yang berada di tengah hutan dekat areal pemakaman, sehingga menambah suasana mencekam di keluarga ini. Akhirnya, sang ibu meninggal secara misterius setelah sakit bertahun-tahun.

Rupanya, sang ibu justru “kembali” untuk menjemput anaknya. Rini, kakak tertua, terdorong harus memecahkan masalah atas kembalinya sang ibu. Sebuah pertanyaan besar mengapa dia menjemput salah satu anaknya menjadi premis cerita ini.

Pengabdi Setan

Sejak awal film, penonton memang sudah diberikan cerita tentang misteri penyakit sang ibu yang tak dijelaskan. Di sini penonton akan diajak merasakan sudut pandang dari Rini dan keluarganya.

Di pertengahan cerita, sejak sang ibu meninggal, perlahan misteri mulai dimunculkan. Kejadian mistis mulai terjadi. Adanya karakter lain yang ikut meninggal, hingga rahasia di balik lagu sang ibu, dijamin akan membuat Anda mulai tak nyaman.

Sarat Kejutan
Pengabdi Setan karya Joko Anwar kali ini disebut-sebut sukses menampilkan plot twist alias kejutan yang tak dipikirkan oleh penonton lain. Para penonton sudah dibangun tentang jalan cerita A sejak awal, lalu tiba-tiba berubah menjadi B di pertengahan cerita. Namun tentu saja Fakta.News tidak akan membeberkan kejutannya di sini.

Setidaknya, bila Anda sudah pernah menonton versi lamanya, maka sebenarnya Anda akan menyadari persamaannya. Kalaupun ada perbedaan, paling terlihat datang dari latar keluarga. Di film lamanya, mereka adalah keluarga yang sangat kaya dan jauh dari agama. Sedangkan di sini, keluarga itu pernah kaya, namun sekarang menjadi miskin, dan tetap, jauh dari agama.

Satu lagi yang membedakannya adalah unsur mistis. Jika di film lama, sang dukun dan ilmu hitam banyak diangkat, sekarang justru lebih ke organisasi hitam yang misterius. Namun soal urusan hantu, Anda dijamin akan “puas”. Dari mulai Kuntilanak hingga Pocong akan menghantui Anda di bioskop.

Nilai lebih lainnya tentu saja keberhasilan Joko Anwar membawa penonton seperti benar-benar kembali ke masa lalu. Penonton bahkan terasa seperti sedang menonton film zaman dulu. Pertama, dari latar lokasi pun bernuansa tahun 1981, baik itu dekorasinya sampai kendaraannya pun mengikuti masanya.

Adany candaan ala-ala tahun 80-an juga akan penonton temukan di sini. Maka tepatlah jika kritikus menyebut film ini bukan sekadar menebar ketakutan, tapi juga detailnya.

Salah satu adegan Pengabdi Setan 1980

Salah satu adegan Pengabdi Setan 1980

Namun tak ada film yang tanpa kekurangan. Salah satunya adalah adanya lubang alur yang tak dijelaskan sampai akhir cerita. Ada kesan datar dan terburu-buru di pertengahan. Padahal dari awal sampai tengah, penonton tak diberi kesempatan duduk tenang.

Bagi Anda yang menantikan kebangkitan film horor Indonesia dengan cerita dan nuansa yang benar-benar mencekam, maka Anda bisa memulainya dengan menonton film ini. Sah-sah saja jika setelah itu Anda membandingkannya dengan Danur.

“Untuk bisa menjadi film horor terlaris sepanjang sejarah industri film Indonesia, Pengabdi Setan perlu melewati raihan 2.736.157 penonton yang dimiliki Danur

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan nilai impor Migas (Minyak dan Gas) nasional dari Singapura yang semakin hari bukan semakin berkurang, melainkan semakin meningkat. Menurutnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Hal tersebut diungkapkannya menyusul rencana Menteri ESDM yang akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. “Pemerintah jangan manut saja didikte oleh mafia migas. Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini, perlu adanya terobosan berarti terkait upaya pembangunan dan pengelolaan kilang minyak nasional di tanah air. Pasalnya, Sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru, sementara rencana pembangunan Kilang Minyak Tuban, sampai hari ini tidak ada kemajuan yang berarti.

“Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka,” tambahnya.

Mulyanto berharap Pemerintah mendatang perlu lebih serius menyelesaikan masalah ini. Hal itu jika memang ingin mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta melepas ketergantungan pada Singapura. Diketahui, Singapura dan Malaysia memiliki banyak fasilitas blending dan storage yang memungkinkan untuk mencampur berbagai kualitas BBM yang diproduksi dari berbagai kilang dunia, untuk menghasilkan BBM yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Karena kita tidak memiliki fasilitas ini maka kita terpaksa mengimpor BBM sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kita dari negara jiran tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.

Baca Selengkapnya

BERITA

Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

Oleh

Fakta News
Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, diharapkan mampu memulihkan ekonomi nasional, selain mempromosikan pariwisata Bali lebih luas lagi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memberi sambutan pembuka pada pertemuan Komisi VI dengan sejumlah direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH. Komisi VI berkepentingan mengetahui secara detail progres pembangunan proyek strategi nasional tersebut.

“Ini proyek strategis nasional  (PSN) yang diharapkan mampu  memulihkan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Bali. Proyek BMTH diharapkan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali pasca pandemi Covid 19,” katanya saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024).

Dijelaskan Martin, PSN ini dikelola PT. Pelindo  III  yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR RI. Proyek ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, seperti PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pertamina Gas Negara, dan pihak terkait lainnya, agar bisa bekerja optimal dalam memulihkan ekonomi nasional. Pariwisata Bali yang sudah dikenal dunia juga kian meluas promosinya dengan eksistensi BMTH kelak.

Proyek ini, sambung Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut, memang harus dikelola secara terintegrasi. Namun, ia menilai, progres pembangunan BMTH ini cenderung lamban. Untuk itu, ia mengimbau semua BUMN yang terlibat agar solid berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya