Penanggulangan Covid-19, Menko Luhut Apresiasi Inovasi Kota Bogor
Bogor – Wali Kota Bogor, Bima Arya mengikuti Rapat Koordinasi terkait Antisipasi Perkembangan Kasus Covid-19 di Jabodetabek yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melakukan dua langkah untuk menyelaraskan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Pertama, pembatasan aktivitas warga. Toko, cafe, restoran dan mal diperbolehkan buka hingga pukul 20.00 WIB, diatas pukul 21.00 WIB tidak ada aktivitas warga lagi atau pembatasan aktivitas.
“Untuk memaksimalkan penerapannya, Pemerintah Kota Bogor bersama Forkopimda tingkat kota maupun wilayah akan rutin menggelar patroli,” katanya di Ruang Kerjanya, Balai Kota Bogor, Kamis (24/9/2020).
Kedua, Pemkot Bogor telah membentuk Tim Elang yang melibatkan berbagai pihak. Tugas Tim Elang adalah melakukan pengawasan warga maupun tempat usaha, mencatat dan menyampaikan rekomendasinya kepada Satpol PP untuk selanjutnya ditindak dan diberikan sanksi.
“Tim Elang ini disupervisi Satpol PP, TNI dan Polri,” jelasnya.
Langkah ini menurut Bima Arya menjadi jalan tengah agar tamu atau wisatawan boleh datang ke Kota Bogor, tetapi tetap melaksanakan protokol kesehatan.
“Prinsip kami fulus (uang) boleh masuk, tetapi virusnya jangan,” katanya.
Bima Arya juga melaporkan Bed Occupancy Rate (BOR) Kota Bogor masih berada di titik aman, dengan rincian ruang isolasi berada di angka 59 persen dan ICU sebesar 53 persen.
Untuk data Orang Tanpa Gejala (OTG) sekitar 47 persen dari semua kasus positif, 21 diantaranya masih dalam perawatan di rumah sakit.
Untuk penampungan OTG, Pemkot Bogor bekerjasama dengan BNN untuk menggunakan 122 bed untuk menempatkan OTG.
“Insya Allah rencananya minggu ini akan mulai. Selain itu kami juga telah menyiapkan satu hotel sesuai arahan Menteri BUMN, Pak Erick Thohir,” kata Bima Arya didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno.
Catatan lain disampaikannya terkait Mortality Rate (MR) Kota Bogor. Angka MR Kota Bogor per minggu ini sebesar 1,8 dan jika di total dari awal 3,8.
Untuk Recovery Rate (RT) berada di angka 65 sebelumnya 63, sedangkan untuk Positivity Rate (PR) masih fluktuatif.
Inovasi yang dilakukan Kota Bogor dalam penanggulangan Covid-19 mendapat apresiasi Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Menurutnya, ekonomi di Kota Bogor bisa tetap berjalan demikian juga penanganan penyebaran Covid-19 dan bisa mengurangi kematian dengan pengobatan di rumah sakit.
Satu hal yang menjadi perhatian semua adalah potensi terpaparnya para personil yang berada di garda terdepan dalam menegakkan disiplin warga dalam menerapkan protokol kesehatan.
Untuk itu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) perlu menyediakan fasilitas tes untuk pengecekan rutin terhadap Satpol PP, TNI dan Polri.
“Untuk personil yang memiliki gejala ringan dan OTG disiapkan oleh Satgas. Sementara untuk yang memiliki gejala sedang dan berat, Kemenkes dan Dinkes Provinsi harus memastikan ketersediaan ruang perawatan,” katanya.
Selain Kota Bogor, Video Conference diikuti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta para Bupati/Wali Kota serta para Forkopimda penyangga Ibu Kota DKI Jakarta.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.