Connect with us

Menteri PPPA: Disiplin dan Sosialisasikan 3M di Lingkungan Keluarga

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Puspayoga

Jakarta – Tren penularan Covid-19 belakangan ini menunjukkan adanya klaster penyebaran melalui keluarga. Pemerintah memberi perhatian besar mengenai hal tersebut dan segera mengupayakan langkah-langkah pencegahannya.

Presiden Joko Widodo yang pada Kamis, 24 September 2020, menerima Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Puspayoga, memberikan arahan untuk melakukan kampanye dan sosialisasi masif kepada para keluarga untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Beberapa arahan Bapak Presiden kepada saya dan jajaran kami di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini adalah bagaimana kita mengampanyekan dan sosialisasi masif kepada para keluarga utamanya perempuan dan anak yang ada di seluruh Tanah Air,” ujar I Gusti Ayu Bintang Puspayoga selepas pertemuan di Kantor Presiden, Jakarta, pada Kamis, 24 September 2020.

Menteri PPPA mengatakan, bentuk kampanye dan sosialisasi yang dilakukan ialah dengan menggaungkan imbauan mengenai pemakaian masker, mencuci tangan secara berkala, dan menjaga jarak aman antarsesama (3M). Sosialisasi tersebut nantinya akan turut melibatkan lembaga atau pemerhati perempuan, termasuk Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

“Demikian juga kami di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini punya wadah yang namanya forum anak yang tersebar di 34 provinsi dan 451 kabupaten/kota di mana mereka sebagai pelopor dan pelapor ini juga bisa menjadi hal-hal dan kita ajak untuk menyosialisasikan atau mengampanyekan secara masif berkaitan dengan 3M ini. Jangan kendor pakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” tuturnya.

Penerapan 3M atau disiplin terhadap protokol kesehatan saat ini menjadi kunci untuk mencegah penyebaran Covid-19, termasuk di lingkungan keluarga. Hal tersebut harus menjadi perhatian dan disadari para anggota keluarga meski berada di dalam rumah.

“Disiplin mematuhi protokol kesehatan itu tidak hanya pada saat kita keluar rumah. Pada kesempatan ini, terutamanya perempuan sebagai manajer rumah tangga, selalu harus mengingatkan keluarganya walaupun di dalam rumah kami sarankan untuk tetap memakai masker apalagi di dalam keluarga tersebut ada kelompok rentan seperti balita juga lansia,” ucapnya.

“Kenapa klaster keluarga ini meningkat? Tidak menutup kemungkinan itu terpaparnya ketika apakah ayahnya atau ibunya bekerja di luar rumah nah ini hal penting yang harus dilakukan ketika masuk rumah saya sarankan harus bersih-bersih badan, semuanya, baru berinteraksi dengan keluarga,” imbuhnya.

Sebagai langkah selanjutnya, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk menyiapkan sebuah protokol kesehatan keluarga sebagai panduan untuk mencegah infeksi Covid-19 di lingkungan keluarga baik di dalam maupun di luar rumah.

“Harapan kami nanti protokol kesehatan keluarga ini juga dapat dilakukan bagi anggota keluarga yang terinfeksi serta menginformasikan langkah-langkah apa yang harus dilakukan,” kata I Gusti Ayu Bintang Puspayoga.

Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan bahwa di tengah pandemi saat ini, kita tidak hanya harus melindungi diri sendiri, tapi juga berkewajiban untuk melindungi sesama. Salah satu cara yang dapat ditempuh ialah dengan mengurangi atau bahkan menghindari pertemuan dan kerumunan yang tidak diperlukan.

Saat ini, masyarakat juga telah diperkenalkan dengan aktivitas atau pertemuan secara daring sebagai bentuk sederhana dari sosialisasi yang meminimalkan risiko penyebaran Covid-19.

“Di situasi pandemi ini kita sudah diperkenalkan dengan pertemuan daring atau pertemuan secara virtual kalau seandainya ada hajatan. Salah satu contoh yang sederhana seperti ulang tahun yang harus dilaksanakan, kami imbau hindari secara offline, tapi bisa dilakukan secara daring dan sebagainya,” ujarnya.

Menteri PPPA, mengakhiri keterangannya, juga mengajak seluruh pihak untuk bersatu, bergandeng tangan, dan bekerja keras untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia dan segera keluar dari situasi sulit saat ini.

“Saya ingin mengajak semua mari kita bersatu, bergandeng tangan, bekerja bersama. Saya yakin dengan kita bergotong-royong, saya yakin akan bisa kita keluar dari situasi sulit ini dan kita akan bisa bangkit kembali,” tandasnya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024

Oleh

Fakta News
Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024
Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti. Foto : DPR RI

Jakarta – Pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan Lebaran terus menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia. Terlebih, setiap tahun pelaksanaannya terus mengalami tantangan yang cukup signifikan.

Terkait hal itu, Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengapresiasi seluruh pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang telah berlangsung dengan baik. Meski, terdapat sejumlah catatan atau evaluasi dalam pelaksanaannya.

“Pemerintah telah mengambil langkah dalam meningkatkan infrastruktur dan mengatur sistem transportasi. Namun, peningkatan jumlah pemudik dan kepadatan lalu lintas masih menjadi permasalahan utama,” ujar Novita dalam wawancara tertulis kepada Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Lebih lanjut dikatakan oleh Legislator dari Dapil Banyumas-Cilacap (Jawa Tengah VIII) ini, peran koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan operator transportasi serta pihak terkait lainnya masih perlu ditingkatkan.

“Komunikasi yang lebih efektif dan perencanaan yang matang diperlukan untuk menghindari kemacetan yang berlebihan dan memastikan keselamatan pemudik,” tandas Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Tak hanya itu, Novita juga mencatat perlunya peningkatan pengawasan yang lebih ketat terhadap protokol kesehatan di tempat-tempat peristirahatan dan terminal, guna mencegah penyebaran penyakit. Terlebih, lanjutnya, di tengah cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh para pemudik.

Kendati demikian, Novita mengapresiasi secara keseluruhan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang baru saja selesai terselenggara. Dirinya berharap, perbaikan dan peningkatan pelayanan dapat terus dilakukan di setiap tahunnya.

“Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa perbaikan yang telah dilakukan, tentunya masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kenyamanan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran di masa mendatang,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata

Oleh

Fakta News
Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari saat memimpin pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024). Foto: DPR RI

Denpasar – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali. Dalam kunjungan ini Komisi I DPR RI memberikan perhatian serius pada konten kearifan lokal di Bali. Dengan kuatnya konten kearifan lokal yang ada di Bali maka diharapkan kedepan akan semakin meningkatkan industri pariwisata yang ada di Bali.

“Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI mendorong LPP RRI Denpasar Bali untuk selalu mengupdate program siaran bermuatan kearifan lokal secara multiplatform guna mendorong peningkatan pariwisata di Bali,” papar Politisi Fraksi PKS itu di kantor LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024).

Kearifan lokal merupakan suatu identitas budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Konten kearifan lokal merupakan suatu muatan yang ditampilkan kepada masyarakat melalui media yang menampilkan kebudayaan suatu bangsa.

Komisi I mendorong LPP RRI turut andil dalam mempertahankan kearifan lokal di tiap satuan kerja (Satker) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tiap Satker dari Sabang sampai Merauke, berperan penting untuk mengikat kearifan lokal yang menjadi ciri khas LPP RRI selama ini. Sebagai gambaran,  siaran RRI sendiri terdiri dari PRO 1 hingga PRO 4. Khusus PRO 4, merupakan program yang menyajikan konten kearifan lokal yang tersebar di kota-kota yang memiliki potensi budaya besar, termasuk Denpasar Bali.

Promosi kearifan lokal budaya di Bali dapat dilakukan dengan memanfatkan media massa seperti media elektronik, media cetak, dan media online maupun media sosial lainnya. LPP RRI turut menyajikan  konten yang sesuai dengan sasaran wisatawan.  LPP RRI Denpasar telah menyediakan saluran khusus untuk Budaya Bali melalui PRO 4, dengan menggunakan bahasa Bali untuk berkomunikasi dengan pendengar dan narasumber.

Baca Selengkapnya

BERITA

Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy

Oleh

Fakta News
Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Foto: DPR RI

Jakarta – Peristiwa terjadinya puluhan pemudik yang sempat memblokade jalan menuju kapal Eksekutif Bakauheni, Lampung, Minggu (14/04/2024) belum lama ini menuai respon dari Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Para pemudik mobil ini, imbuh pria yang akrab disapa SJP, memprotes karena petugas mendahulukan kendaraan yang terakhir tiba.

“PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP meminta maaf dan menyebut bahwa ada kesalahan jalur antrean karena kekeliruan pengarahan pengguna jasa atau pemudik yang giliran masuk kapal,” ujar SJP sebagaimana keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Masalah tersebut, tandas Politisi Fraksi PKS ini, semakin menambah panjang daftar kesalahan ASDP dalam memberikan pelayanan bagi pemudik di lintasan penyeberangan kapal feri Merak-Bakauheni.

“Sebelumnya, jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten sempat mengalami kemacetan hingga belasan kilometer selama 5-12 jam karena banyaknya kendaraan atau masyarakat yang belum memiliki tiket kapal feri, tapi tetap datang ke pelabuhan,” terangnya.

Sebagaimana data ASDP, ungkap Suryadi, total masyarakat yang belum memiliki tiket mudik pada 6-7 April lalu sebanyak 19.700 orang atau 32 persen. Sementara calon penumpang yang sudah mempunyai tiket hanya 68 persen.

“Padahal ASDP sudah mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara daring via aplikasi Ferizy dengan radius maksimal 4,7 km dari Pelabuhan Merak dan sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan demi menghindari terjadinya antrean kendaraan dan penjualan tiket oleh calo,” tuturnya.

Namun di lapangan, masih banyak ditemukan para calon penumpang masih membeli tiket di Pelabuhan Merak dari agen-agen penjualan. Tanpa berbekal tiket, lanjut SJP, para pemudik ini tetap nekat berangkat menuju Pelabuhan Merak. Akibatnya, mereka berdesakan dengan para pemudik yang sudah membeli tiket. Karena mereka masih yakin bisa memperoleh tiket di Pelabuhan dan faktanya masih bisa mendapatkannya melalui agen-agen penjualan tidak resmi.

“Kita meminta agar alasan para pemudik datang langsung ke pelabuhan untuk membeli tiket tanpa menggunakan aplikasi Ferizy ini dievaluasi oleh pihak ASDP dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena banyaknya keluhan pembeli tiket terkait aplikasi ini,” pungkas SJP.

Rating 2,5 dan ulasan-ulasan buruk terhadap Ferizy di Google Play Store, kata Suryadi, dapat menjadi bahan evaluasi tersebut. Misalkan kuota pemesanan tiket begitu cepat habis yang kemungkinan besar sudah diborong oleh calo yang kemudian menawarkannya di sekitar pelabuhan, bahkan ada yang hilang uangnya setelah melakukan pembayaran dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya