Lurah Sunter Agung Apresiasi Peran KPN dan Kampung Siaga COVID-19 RW 08 Sigap Hadapi Pandemi Corona
Jakarta – Aksi nyata Komite Penggerak Nawacita (KPN) dalam menghadapi pandemi Covid-19 ditunjukkan melalui serangkaian program di sejumlah wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur dengan tagline KPN Tanggap Covid-19.
Salah satu program KPN Tanggap Covid-19 yakni pembagian 300 paket bahan pangan untuk warga terdampak pandemi Corona. Giat kali ini dilakukan di Kampung Siaga COVID-19 yang berada di wilayah RW 08 Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara, Kamis (23/4).
Perwakilan KPN di wilayah Jakarta Utara, Theodora menjelaskan bahwa giat yang saat ini dilakukan merupakan rangkaian program dari Kampung Siaga COVID-19 yang diinisiasi KPN dengan memberdayakan partisipasi warga sebagai benteng pertahanan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Giat pembagian paket bahan pangan hari ini merupakan salah satu program dalam Kampung Siaga COVID-19 yang telah kita bentuk sejak merebaknya pandemi Corona. Jika sebelumnya kami hadir dengan edukasi dan sosialisasi terkait pencegahan penyebaran Covid-19 seperti pembagian wastafel portabel, masker, hand sanitizer dan alat penyemprot disinfektan, maka hari ini giatnya adalah pembagian paket bahan pangan,” papar Theodora.
“Sama halnya dengan giat yang kemarin, hari ini kami juga bergotong royong dan dibantu pengurus RW mendistribusikan paket sembako bagi warga yang terdampak atau kurang mampu yang benar-benar membutuhkan bantuan. Adapun bantuan paket bahan pangan yang kami berikan berupa beras, minyak goreng, gula pasir dan tepung terigu,” imbuhnya.
Theodora menambahkan, bantuan paket bahan pangan tersebut juga bentuk menjaga ketahanan pangan wilayah. Pasalnya di Kampung Siaga COVID-19, KPN juga menggiatkan lumbung pangan warga untuk mengantisipasi dampak lanjutan dari pandemi Covid-19.
“Kampung Siaga COVID-19 yang kami inisiasi ini juga telah membentuk lumbung pangan bagi warga dalam menghadapi kelanjutan dampak pandemi Corona yang timbul. Untuk itu KPN bersama partisipasi warga terus menggelorakan semangat gotong royong, saling peduli dan membantu satu sama lainnya agar lumbung pangan ini bisa efektif,” ujarnya.
Peran KPN dalam kepedulian dan pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi Corona melalui Kampung Siaga COVID-19 ini pun mendapat apresiasi langsung Lurah Sunter Agung Danang Wijanarka yang disampaikan melalui rekaman videonya.
Danang mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada KPN dan pengurus Kampung Siaga Covid-19 RW 08 atas kesigapan dan aksi kemanusiaan melalui distribusi bantuan 300 paket bahan pangan yang di bagikan kepada warga yang tergolong tidak mampu dan terdampak Covid-19 di wilayahnya.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua RW 08 Teddy Cahyadi, yang menyampaikan apresiasinya untuk KPN yang telah melibatkan jajaran pengurus maupun warga dalam pemberdayaan Kampung Siaga COVID-19. Menurutnya dengan adanya Kampung Siaga, warga terbangun kesadaran kolektifnya untuk saling gotong royong, peduli, dan bahu membahu menghadapi wabah Corona.
“Kami mewakili pengurus RW 08 sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Komite Penggerak Nawacita, karena di RW 08 sekarang sudah menjadi Kampung Siaga Covid-19. Alhasil banyak yang bisa kita petik terutama semangat gotong royong dalam menghadapi wabah Corona ini,” tutur Teddy.
(chrst)
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.