Lima Film Barat Wajib Ditonton Bulan November
Bagi kebanyakan orang, akhir pekan memang menjadi saat-saat yang dinanti. Tentunya ada banyak hal yang bisa Anda dan keluarga lakukan untuk menghabiskan waktu bersama. Salah satunya menonton film di bioskop.
Untuk itu, Fakta.News seperti biasa mempunyai rekomendasi film-film yang bisa Anda jadikan pilihan untuk ditonton. Berikut 5 film Barat pilihan Fakta.News yang dirilis November ini. Oh ya, tanggal perilisan bisa berubah sewaktu-waktu.
1. Jigsaw (Dirilis 8 November 2017)
Anda tentu masih ingat dengan film horor legendaris SAW? Nah, film yang disutradarai oleh James Wan tersebut bakal kembali dengan sekuel barunya berjudul Jigsaw. Judul Jigsaw sendiri diambil dari julukan yang disematkan kepada pembunuh legendaris yang hadir dalam setiap seri SAW, John Kramer. Seperti diketahui, John Kramer merupakan otak dari segala rencana keji yang berujung kematian mengerikan. Dan ia bakal kembali diperankan oleh aktor Tobin Bell.
Selain Tobin Bell, nama-nama lain yang bakal hadir dalam film Jigsaw adalah Laura Vandervoort, Hannah Emily Anderson, dan Brittany Allen. Sementara untuk posisi sutarada akan diisi oleh Peter dan Michael Spierig, dua saudara yang sempat juga berkolaborasi dalam film Predestination dan Daybreaker.
2. Justice League (Dirilis 17 November 2017)
Rekomendasi yang satu ini jelas tak boleh dilewati. Setelah perseteruan antara Superman dan Batman, kali ini para superhero DC akan bersatu dalam sebuah tim bernama Justice League. Meski Zack Snayder yang juga sebelumnya menggarap film Batman v Superman, mengundurkan diri dari kursi sutradara setelah putrinya meninggal, namun Justice League part 1 masih diprediksi bakal mendapat sambutan hangat dari penonton.
3. Murder on the Orient Express (Dirilis 10 November 2017)
Selanjutnya ada Murder on the Orient Express. Film yang disutradarai oleh Kenneth Branagh ini akan mengambil kisah tentang petualangan seorang detektif asal Belgia yang bernama Hercule Poirot saat memecahkan kasus pembunuhan misterius. Tentunya ini bukan pembunuhan biasa. Pasalnya, yang menjadi koban adalah orang penting Amerika yang ditemukan tewas di dalam kereta api mewah Orient Express.
4. The Snowman (Dirilis 17 November 2017)
Film ini diangkat dari novel best seller karya Jo Nesbo dengan judul yang sama, The Snowman. Mengisahkan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang yang dijuluki The Snowman atau Manusia Salju. Harry Hole ditugaskan untuk mencari tahu siapa dalang di balik pembunuhan misterius ini. Dalam mengungkap kasusnya, Harry Hole dibantu oleh rekannya yang bernama Katrine Bratt. Disutradarai oleh Michael Fassbender, The Snowman akan memberikan sensasi tersendiri dalam mengungkap sebuah kasus pembunuhan.
5. Daddy’s Home 2 (Dirilis 30 November 2017)
Terakhir adalah film komedi berjudul Daddy’s Home 2. Sekuel dari film pertamanya yang dirilis tahun 2015 lalu ini, bakal membawa penonton kembali diajak mengarungi kehidupan keluarga Brad dan Dusty Mayron. Mereka telah bersatu dan memutuskan untuk hidup bertetangga dan saling mendukung menjadi seorang ayah tiri yang baik. Namun keadaan menjadi kacau ketika ayah mereka yakni Kurt Mayron dan Whitaker memutuskan berkunjung selama liburan. Siap melihat kekocakan Will Ferrell dan Mark Wahlberg?
Novianto
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.