Connect with us

Lembaga Riset Nilai Program Kemenkop dan UKM di Tahun 2017 Positif

Pengrajin menganyam tas rotan dalam pameran UMKM yang digelar di kantor gubernur Kalimantan Utara.Foto Tribun Kaltim/Muhammad Arfan

Jakarta – Berdasarkan analisis sistem Intelligence Media Management (IMM) mengungkapkan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM selama 2017 dinilai mendapat ekspose pemberitaan positif dari media massa secara nasional. Pasalnya, isu-isu terkait Kemenkop dan UKM dalam berita lebih menyoroti pada program kerja dan perkembangan sektor UKM, kewirausahaan, dan koperasi yang semakin menggeliat di tahun 2017 ini.

“Dalam analisis sistem Intelligence Media Management (IMM), terlihat bahwa aktivitas pemberitaan Kemenkop dan UKM sangat baik di tahun ini, dengan sentimen positif dan netral sebesar 88%,” ungkap Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang dalam siaran pers Kementerian Koperasi dan UKM, di Jakarta, Rabu (27/12).

Rustika mengatakan, dengan menggunakan sistem Artificial Intelligence, seluruh data pemberitaan kementerian Kabinet Kerja dapat diamati. Pasalnya, tren sentimen positif dan netral terus menguat signifikan sejak tahun 2016 lalu.

Rustika mencatat, semakin baiknya citra koperasi dengan adanya Satgas Pengawas Koperasi, identifikasi koperasi nonaktif, dan penindakan bagi koperasi bodong. Kemenkop dan UKM juga terpantau semakin mendekatkan diri kepada kalangan muda, yang menjadi penggiat industri kreatif serta wirausaha. Bahkan di media pun terpantau upaya Kemenkop dan UKM untuk mendekatkan koperasi dengan anak muda, melalui Koperasi Mahasiswa.

Tidak hanya media massa, GDILab juga melaporkan aktivitas Kemenkop dan UKM di media sosial mendapat respon positif dari netizen. Melalui akun @kemenkopukm, Kemenkop dan UKM berhasil mendekatkan diri kepada para pelaku UMKM dan para netizen lewat keaktifannya di media sosial: twitter, facebook, dan instagram.

Founder & CEO GDILab.com Billy Boen mengatakan, dari pantauan Digital Marketing Report bulanan yang dilakukan oleh GDILab, @KemenkopUKM berhasil mendapatkan impression dan enggagement yang baik berkat postingan-postingannya yang bermanfaat untuk para pelaku UMKM dan netizen.

“Saya berharap  kegiatan Kemenkop dan UKM melalui media sosial bisa semakin bermanfaat bagi para pelaku UMKM dan netizen di seluruh pelosok nusantara dengan memberikan pelatihan yang tepat sasaran, termasuk pelatihan tentang media sosial sehingga mereka semua bisa “naik kelas,” kata Billy Boen.

Menanggapi hasil riset tersebut, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengapresiasi upaya sosialisasi dan publikasi terkait KUKM dan wirausaha baru yang dilakukan oleh jajaran pemerintahan termasuk Kementerian Koperasi dan UKM, BUMN, dan berbagai pihak swasta yang lain. Keterlibatan semua pihak dalam upaya pemberdayaan KUKM dan menumbuhkan wirausaha baru di Indonesia sangat diperlukan.

“Presiden saat ini mengajak semua pihak, khususnya generasi muda untuk berinovasi mencari peluang-peluang usaha dengan cara-cara yang baru dan berbeda untuk menumbuhkan kewirausahaan di Indonesia,” ujar Bey.

Untuk informasi, Jumlah wirausaha di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara lain.  Menurut data World Bank, saat ini jumlah wirausaha di Indonesia hanya sekira 3,3 %, sedangkan Singapura sebanyak 7 %, Malaysia 5 %, dan Thailand 4,5 %.  Untuk itu, kedepannya  diharapkan sosialisasi, publikasi, dan upaya pemberdayaan KUKM dan penumbuhan wirausaha baru terus dilakukan sehingga kontribusi KUKM kepada PDB semakin tinggi dan rasio jumlah wirausaha di Indonesia semakin ideal.

 

Nyong Syarief

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024

Oleh

Fakta News
Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024
Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti. Foto : DPR RI

Jakarta – Pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan Lebaran terus menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia. Terlebih, setiap tahun pelaksanaannya terus mengalami tantangan yang cukup signifikan.

Terkait hal itu, Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengapresiasi seluruh pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang telah berlangsung dengan baik. Meski, terdapat sejumlah catatan atau evaluasi dalam pelaksanaannya.

“Pemerintah telah mengambil langkah dalam meningkatkan infrastruktur dan mengatur sistem transportasi. Namun, peningkatan jumlah pemudik dan kepadatan lalu lintas masih menjadi permasalahan utama,” ujar Novita dalam wawancara tertulis kepada Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Lebih lanjut dikatakan oleh Legislator dari Dapil Banyumas-Cilacap (Jawa Tengah VIII) ini, peran koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan operator transportasi serta pihak terkait lainnya masih perlu ditingkatkan.

“Komunikasi yang lebih efektif dan perencanaan yang matang diperlukan untuk menghindari kemacetan yang berlebihan dan memastikan keselamatan pemudik,” tandas Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Tak hanya itu, Novita juga mencatat perlunya peningkatan pengawasan yang lebih ketat terhadap protokol kesehatan di tempat-tempat peristirahatan dan terminal, guna mencegah penyebaran penyakit. Terlebih, lanjutnya, di tengah cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh para pemudik.

Kendati demikian, Novita mengapresiasi secara keseluruhan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang baru saja selesai terselenggara. Dirinya berharap, perbaikan dan peningkatan pelayanan dapat terus dilakukan di setiap tahunnya.

“Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa perbaikan yang telah dilakukan, tentunya masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kenyamanan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran di masa mendatang,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata

Oleh

Fakta News
Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari saat memimpin pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024). Foto: DPR RI

Denpasar – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali. Dalam kunjungan ini Komisi I DPR RI memberikan perhatian serius pada konten kearifan lokal di Bali. Dengan kuatnya konten kearifan lokal yang ada di Bali maka diharapkan kedepan akan semakin meningkatkan industri pariwisata yang ada di Bali.

“Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI mendorong LPP RRI Denpasar Bali untuk selalu mengupdate program siaran bermuatan kearifan lokal secara multiplatform guna mendorong peningkatan pariwisata di Bali,” papar Politisi Fraksi PKS itu di kantor LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024).

Kearifan lokal merupakan suatu identitas budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Konten kearifan lokal merupakan suatu muatan yang ditampilkan kepada masyarakat melalui media yang menampilkan kebudayaan suatu bangsa.

Komisi I mendorong LPP RRI turut andil dalam mempertahankan kearifan lokal di tiap satuan kerja (Satker) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tiap Satker dari Sabang sampai Merauke, berperan penting untuk mengikat kearifan lokal yang menjadi ciri khas LPP RRI selama ini. Sebagai gambaran,  siaran RRI sendiri terdiri dari PRO 1 hingga PRO 4. Khusus PRO 4, merupakan program yang menyajikan konten kearifan lokal yang tersebar di kota-kota yang memiliki potensi budaya besar, termasuk Denpasar Bali.

Promosi kearifan lokal budaya di Bali dapat dilakukan dengan memanfatkan media massa seperti media elektronik, media cetak, dan media online maupun media sosial lainnya. LPP RRI turut menyajikan  konten yang sesuai dengan sasaran wisatawan.  LPP RRI Denpasar telah menyediakan saluran khusus untuk Budaya Bali melalui PRO 4, dengan menggunakan bahasa Bali untuk berkomunikasi dengan pendengar dan narasumber.

Baca Selengkapnya

BERITA

Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy

Oleh

Fakta News
Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Foto: DPR RI

Jakarta – Peristiwa terjadinya puluhan pemudik yang sempat memblokade jalan menuju kapal Eksekutif Bakauheni, Lampung, Minggu (14/04/2024) belum lama ini menuai respon dari Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Para pemudik mobil ini, imbuh pria yang akrab disapa SJP, memprotes karena petugas mendahulukan kendaraan yang terakhir tiba.

“PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP meminta maaf dan menyebut bahwa ada kesalahan jalur antrean karena kekeliruan pengarahan pengguna jasa atau pemudik yang giliran masuk kapal,” ujar SJP sebagaimana keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Masalah tersebut, tandas Politisi Fraksi PKS ini, semakin menambah panjang daftar kesalahan ASDP dalam memberikan pelayanan bagi pemudik di lintasan penyeberangan kapal feri Merak-Bakauheni.

“Sebelumnya, jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten sempat mengalami kemacetan hingga belasan kilometer selama 5-12 jam karena banyaknya kendaraan atau masyarakat yang belum memiliki tiket kapal feri, tapi tetap datang ke pelabuhan,” terangnya.

Sebagaimana data ASDP, ungkap Suryadi, total masyarakat yang belum memiliki tiket mudik pada 6-7 April lalu sebanyak 19.700 orang atau 32 persen. Sementara calon penumpang yang sudah mempunyai tiket hanya 68 persen.

“Padahal ASDP sudah mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara daring via aplikasi Ferizy dengan radius maksimal 4,7 km dari Pelabuhan Merak dan sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan demi menghindari terjadinya antrean kendaraan dan penjualan tiket oleh calo,” tuturnya.

Namun di lapangan, masih banyak ditemukan para calon penumpang masih membeli tiket di Pelabuhan Merak dari agen-agen penjualan. Tanpa berbekal tiket, lanjut SJP, para pemudik ini tetap nekat berangkat menuju Pelabuhan Merak. Akibatnya, mereka berdesakan dengan para pemudik yang sudah membeli tiket. Karena mereka masih yakin bisa memperoleh tiket di Pelabuhan dan faktanya masih bisa mendapatkannya melalui agen-agen penjualan tidak resmi.

“Kita meminta agar alasan para pemudik datang langsung ke pelabuhan untuk membeli tiket tanpa menggunakan aplikasi Ferizy ini dievaluasi oleh pihak ASDP dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena banyaknya keluhan pembeli tiket terkait aplikasi ini,” pungkas SJP.

Rating 2,5 dan ulasan-ulasan buruk terhadap Ferizy di Google Play Store, kata Suryadi, dapat menjadi bahan evaluasi tersebut. Misalkan kuota pemesanan tiket begitu cepat habis yang kemungkinan besar sudah diborong oleh calo yang kemudian menawarkannya di sekitar pelabuhan, bahkan ada yang hilang uangnya setelah melakukan pembayaran dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya