Lawan Corona, KPN Bersama Warga Pamoyanan dan Kebon Pedes Bentuk Kampung Siaga COVID-19
Bogor – Upaya pencegahan penyebaran virus Corona yang sangat masif terus digalakkan pemerintah baik pusat dan daerah, begitu halnya dengan elemen-elemen masyarakat di Indonesia. Salah satunya adalah organ relawan Komite Penggerak Nawacita (KPN).
KPN yang sejak awal bergerak saat pandemi Corona menyebar, telah melakukan berbagai aksi nyata seperti pembagian hand sanitizer, masker, penyemprotan disinfektan dan program Kampung Siaga COVID-19 di Jakarta dan Bogor.
Untuk Kota Bogor, Kampung Siaga COVID-19 telah berdiri di 6 wilayah yang tersebar di sejumlah kelurahan. Misalnya saja Kampung Siaga Covid-19 yang ada di wilayah RW 08 Kelurahan Kebon Pedes Kecamatan Tanah Sereal dan RW 09 Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Bogor Selatan.
Di Kedua wilayah tersebut, Kampung Siaga COVID-19 ini menggiatkan edukasi dan sosialisasi mengenai pencegahan penyebaran virus Corona.Rrelawan KPN bersama kepala wilayah dan warga bahu membahu dan gotong royong melakukan penyemprotan disinfektan serta memberikan edukasi dan sosialisasi dengan membagikan wastafel portabel, hand sanitizer dan leaflet mengenai pencegahan penyebaran virus Corona kepada warga.
“Untuk wilayah Kota Bogor, program Kampung Siaga Covid-19 terletak di RW 08 Kelurahan Kebon Pedes dan RW 09 Kelurahan Pamoyanan. Dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona, kami bersama warga gotong royong melakukan penyemprotan disinfektan dan sosialisasi akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan agar pandemi Corona tak meluas,” papar Perwakilan KPN Shane M Hasibuan.
Shane menuturkan selain penyemprotan dan sosialisasi, KPN juga membagikan wastafel portabel di wilayah tersebut sebagai sarana mencuci tangan bagi warga terlebih bagi yang beraktifitas atau bekerja di luar lingkungan mereka.
“Kita ingin ingin dengan Program Kampung Siaga COVID-19 ini, warga bisa lebih disiplin menjaga kebersihan dalam menjaga kesehatan diri sendiri maupun keluarga. Diharapkan warga tetap menjaga kebersihan lewat cuci tangan dengan sabun. Kita ingin warga tetap sehat, prinsipnya kita tidak bisa sehat sendiri kalau orang lain tidak sehat. Kalau kita ingin sehat kita juga bikin orang lain sehat,” ujar Shane.
Sementara itu Tryanto Wicaksono dari Kampung Siaga COVID-19 RW 08 Kebon Pedes mengatakan warga menyambut antusias dengan adanya program ini. Pasalnya selama ini mereka merasa khawatir dengan penyebaran virus Corona yang begitu masif di Kota Bogor.
“Adanya program Kampung Siaga COVID-19 di wilayah RW 08 Kebon Pedes, pencegahan penyebaran virus Corona bisa kita minimalisir dengan cara edukasi dan sosialisasi langsung ke masyarakat. Apalagi bantuan fasilitas wastafel portabel dan hand sanitizer secara tidak langsung menyadarkan warga akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan terhadap bahaya virus Corona,” papar Tryanto.
Tryanto berharap program Kampung Siaga COVID-19 dapat memberikan efek positif bagi warga serta membantu Pemkot Bogor dalam penanggulangan pandemi Corona di kota hujan itu.
“Kita berharap program Kampung Siaga COVID-19 dapat tersebar di seluruh wilayah Kota Bogor, sehingga dapat menekan angka penyebaran virus Corona,” imbuh Tryanto.
Sedangkan Abdul Ghafur dari Kampung Siaga COVID-19 RW 09 Pamoyanan, menyampaikan pandemi Corona saat ini harus dilawan dengan semangat gotong royong dari semua elemen masyarakat terutama warga di tingkat RT/RW. Semangat ini harus terus dikobarkan dengan cara meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan akan bahaya virus Corona.
“Semangat gotong royong menjadi pemantik untuk melawan pandemi Corona yang begitu masif saat ini di Kota Bogor. Warga harus bahu membahu dan saling mengingatkan untuk mencegah penyebaran Corona, yakni dengan menjaga kebersihan dan kesehatan, social distancing, physical distancing serta mengenakan masker dalam aktifitas harian. Hal ini penting dilakukan agar wabah Corona dapat kita usai sesegera mungkin,” tutur Ghafur.
“Selain itu di Kampung Siaga COVID-19 ini juga menggiatkan penyemprotan disinfektan di setiap rumah. Pihak KPN pun menyediakan alat penyemprot disinfektan, selain wastafel portabel di setiap Kampung Siaga COVID-19,” pungkas Ghafur.
Untuk diketahui Komite Penggerak Nawacita (KPN) merupakan kumpulan dari organ yang terus-menerus bekerja demi kebaikan tetap memimpin negeri ini, terdiri atas: Almisbat, Alumni Menteng 64, Bara JP, Blusukan Jokowi, KAPT, Kornas Jokowi, MAPPAN, Paguyuban Relawan Nusantara, Pengawal Pancasila Damai, RPJB dan Seknas Jokowi.
KPN mengajak semua lapisan masyarakat, semua jajaran pemerintahan dan semua kekuatan sipil yang ada untuk bergerak bersama, letakkan dahulu segala perbedaan, #saatnyagotongroyong, mari berbuat yang kita mampu lakukan.
(chrst)
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.