Connect with us
KPN Peduli Bencana

KPN Peduli Bencana Salurkan Bantuan ke Desa Harkatjaya dan Desa Pasir Madang Gunakan Kendaraan Off Road

Relawan KPN Peduli Bencana menyerahkan bantuan di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Rabu (8/1/2020)

Jakarta – Usai menyambangi wilayah terdampak bencana longsor di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor pada Sabtu (4/1/2020) malam lalu, relawan Komite Penggerak Nawacita (KPN) Peduli Bencana kembali mengunjungi daerah tersebut pada Rabu (8/1/2020). Selain Desa Harkatjaya, relawan KPN juga menyambangi Desa Pasir Madang yang juga masih masuk wilayah Kecamatan Sukajaya.

Jika sebelumnya relawan KPN menyalurkan bantuan dengan berjalan kaki karena akses yang masih terisolir, kali ini meskipun sudah bisa diakses mereka menggunakan kendaraan off road untuk menembus medan yang masih sulit dilalui ini. Relawan KPN sendiri bekerjasama dengan Masyarakat Cinta Bogor (MCB) Youth yang membantu kendaraan off road untuk digunakan menyalurkan bantuan tersebut.

Bantuan yang disalurkan ke Desa Harkatjaya dan Pasir Madang meskipun menggunakan kendaraan off road tak menjamin mudah untuk dilalui. Beberapa kali kendaraan off road yang ditumpangi agak tersendat karena jalan yang dilewati masih tersisa timbunan tanah merah basah. Jika tak hati-hati memilih jalan maka kendaraan akan terbenam tanah merah tersebut.

Namun usaha menempuh medan sulit itu terbayarkan sesampainya di lokasi pertama yakni posko bantuan Desa Harkatjaya. Bantuan dari donatur yang mempercayakan KPN Peduli Bencana untuk disalurkan bagi warga korban bencana itu pun diterima dengan baik oleh salah satu warga yang bertugas menjaga posko bantuan di Desa Harkatjaya ini.

Menurut keterangan posko bantuan bencana di Desa Harkatjaya ini menampung 7 kampung dengan kurang lebih 700 pengungsi terdampak bencana. Bantuan dari sejumlah pihak pun sudah sampai ke Desa Harkatjaya, namun saat ini yang sangat dibutuhkan oleh warga adalah makanan bayi.

Relawan KPN untuk Desa Harkat Jaya menyalurkan bantuan makanan dan pampers bayi, susu uht, biskuit, beras, mie instan, minuman, obat-obatan, perlengkapan sholat, perlengkapan mandi dan sejumlah kebutuhan wanita.

Perwakilan KPN dari Masyarakat Pemerhati Pangan (MAPPAN) Wignyo Prasetyo menyampaikan pihaknya turut berduka atas musibah banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Jabodetabek dan Lebak Banten. Bantuan dari donatur yang disalurkan oleh KPN diharapkan dapat meringankan beban warga yang terdampak bencana, terutama di Desa Harkatjaya ini.

“Kami dari KPN menyampaikan rasa prihatin yang sedalam-dalamnya kepada warga korban banjir. Mudah-mudahan bantuan ini dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah,” ucap Wignyo kepada Fakta.News Kamis (9/1/2020).

Wignyo juga menyarankan agar setiap kepala daerah untuk terus bersiaga menghadapi cuaca yang masih belum menentu ke depannya. Ia berharap kerjasama antar kepala daerah dalam antisipasi dan penanganan bencana dapat sinergi sehingga tidak mucul musibah yang serupa.

“Karena diprediksi hujan masih akan terus berlangsung hingga beberapa minggu ke depan, baiknya para pemimpin daerah perlu siap siaga. Periksa pompa, buang penyumbatan, siapkan shelter penampungan dan sebagainya. Untuk jangka panjang, agar kejadian ini tak terulang, atau paling tidak bisa meminimalisirnya, arahan Presiden Jokowi yang telah memanggil sejumlah kepala yang membahas bagaiamana penanggulangan bencana dapat segera direalisasikan,” pungkas Wignyo.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
  • 3
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya