KPN Peduli Bencana Dirikan Posko dan Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir di Rawajati
Jakarta – Musibah banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang (Jabodetabek) maupun di Lebak Banten pada awal tahun 2020 ini mengakibatkan sejumlah 60 orang meninggal dan dua orang hilang. Jumlah pengungsi mengalami kenaikan 100.677 jiwa dari 92.261 jiwa, terbanyak dari Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak. (Data terakhir per tanggal 5 Januari 2020, pukul 18.00 WIB dari BNPB. red).
Salah satu titik terdampak di wilayah Jakarta adalah Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Di lokasi ini, tepatnya di RW 06 dan RW 07 pada saat banjir melanda ketinggian air mencapai hingga 1,5 hingga 4 meter. Ratusan warga dari 7 RT dan 150 KK di wilayah ini ikut terdampak bencana banjir.
Tim Tanggap Bencana Komite Penggerak Nawacita (KPN) pun bergerak cepat dengan mendirikan posko bantuan bencana bagi warga yang terdampak banjir di Rawajati ini.
Sejumlah bantuan dari internal KPN dan sejumlah donatur dipusatkan di Posko Bencana KPN yang terletak di Jalan Bina Warga RW 07, Rawajati. Selain sembako, obat-obatan, susu dan perlengkapan mandi, posko bencana KPN juga mendistribusikan perlengkapan sholat, alat kebersihan serta disinfektan sejak tanggal 2 Januari lalu.
Sebagai bentuk keprihatinan atas musibah ini, selain mendirikan sejumlah posko bantuan di beberapa titik Jabodetabek, KPN juga telah membentuk Tim Tanggap Bencana maupun penggalangan dana atau bantuan logistik bagi warga terdampak bencana.
Perwakilan KPN dari organ AM64 yang ada di posko bantuan Pitono Adhi mengatakan, bantuan yang disalurkan pihaknya tersebut diharapkan dapat membantu warga yang terdampak bencana banjir ini. Terkait musibah banjir di Jakarta, ia mengharapkan agar pihak terkait terutama pejabat publik di Jakarta untuk serius menunjukkan kinerjanya dalam penanggulangan bencana.
“Melalui bantuan yang dihimpun secara gotong royong ini, KPN berharap dapat ikut meringankan beban yang dipikul oleh warga korban banjir. Selanjutnya KPN berharap para pejabat publik yang wilayahnya terkena banjir menunjukkan kerja nyata agar kejadian banjir tak terulang lagi di waktu mendatang,” ujar Pitono di posko bantuan bencana KPN Rawajati, Minggu (5/1/2020).
“Khususnya di wilayah Jakarta, seharusnya Gubernur bisa mempertahankan wilayah yang sebelumnya telah terbebas dari banjir agar tidak kembali banjir, serta melanjutkan program normalisasi sungai yang sebelumnya telah dicanangkan,” lanjut Pitono.
Sedangkan Indra Rajagukguk dari BaraJP menuturkan bahwa Rawajati adalah langganan wajib banjir, bila hujan turun lebat dan berlangsung lama karena air sungai Ciliwung akan meluap ke permukiman warga disekitarnya. Ia menyarankan Pemda DKI perlu memperlakukan pola yang berbeda terhadap kawasan seputar Rawajati.
“Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jaksel adalah permukiman padat warga disisi kali Ciliwung, seharusnya Pemda responsif memberi solusi agar dimusim penghujan warga segera di evakuasi sebelum terjadinya banjir, jangan seperti selalu terjadi warga mendadak berhamburan menyelamatkan diri apalagi membawa anak kecil, ini sangat beresiko,” harap Indra Rajagukguk.
Untuk diketahui KPN sendiri merupakan perhimpunan sejumlah organ relawan pendukung Jokowi yang terdiri dari Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), Seknas Jokowi, BaraJP, Almisbat, Pagar Nusantara, Masyarakat Pemerhati Pangan (MAPPAN), Relawan Penggerak Jakarta Baru (RPJB), Blusukan Jokowi, Alumni Menteng 64 (AM64), ornas Jokowi dan Pengawal Pancasila Damai (PPD).
Ping
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.