KPN dan Distan Kota Bogor Inisiasi Pelatihan Budidaya Sayur Mayur di Pekarangan Rumah Gunakan Pupuk Organik
Bogor – Komite Penggerak Nawacita (KPN) terus berkomitmen untuk membangun kesadaran warga ditengah pandemi Covid-19 yang saat ini masih mendera, khususnya terkait dengan penguatan ketahanan pangan warga melalui konsep ‘Family Farming’ atau yang lazim juga dikenal sebagai Urban Farming,
Bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, pada Kamis (14/5), salah satu titik Kampung Siaga COVID-19 KPN di RW 04 Kedung Badak, menginisiasi pelatihan sederhana terkait budidaya sayur mayur di pekarangan dengan menggunakan pupuk organik. Dengan pemateri berasal dari PPL yang sudah ditugaskan oleh Dinas terkait untuk memberi penyuluhan dimasing-masing titik Kampung Siaga KPN yang sudah terbentuk.
“Kegiatan Penyuluhan Budidaya Pertanian Organik di Kampung Siaga Covid-19 KPN ini diharapkan dapat memberdayakan serta mendorong pelibatan aktif masyarakat melalui penyuluhan pertanian yang teratur dan terarah serta berkelanjutan” ujar Alis Siwiindriarti, S.Tp selaku PPL WKPP Kelurahan Kedung Badak Kecamatan Tanah Sareal.
Dalam acara ini petugas Distan mensosialisasikan cara penanaman, pemeliharaan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh warga selama cocok tanam. Selain itu warga juga diperkenalkan pupuk organik Excow sumbangan PT Pupuk Kujang untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Pupuk organik Excow merupakan pupuk bio organik yang terdiri dari kompos kotoran sapi ditambahkan dengan bahan-bahan pengaya, dan mikroba. Pupuk ini merupakan pemanfaatan kompos kotoran sapi yang berasal dari riset pupuk organik Pupuk Kujang.
Alis mengatakan pihaknya akan terus memberikan pengarahan dan mendampingi warga selama program ketahanan pangan berjalan.
Sementara itu, Ketua RW 04 yang juga sebagai perwakilan Kampung Siaga Covid-19 KPN di wilayah tersebut, Lukman Nul Hakim menyampaikan apresiasi serta harapannya agar sinergitas antara KPN dan Pemkot Bogor terus dapat terjalin.
“Kami bersama tokoh masyarakat, kader posyandu serta warga sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap agar pihak Pemerintah Kota melalui Dinas terkait dapat terus bersinergi dalam upaya membangun kesadaran warga guna membangun kecukupan pangan rumah tangga melalui budidaya tanaman pekarangan. Selain itu kami juga tengah mencoba menginisiasi konsep ternak lele dalam ember yang dimodifikasi dan dikombinasikan dengan kangkung” tambahnya.
Seperti diketahui, saat ini sudah terbentuk 11 titik Kampung Siaga Covid-19 KPN di Kota dan Kabupaten Bogor. Selain aktif memberikan edukasi dan pencegahan terkait Covid-19, KPN juga berusaha untuk terus mendorong kolaborasi aktif serta gotongroyong seluruh pihak, khususnya dalam menanggulangi dampak ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi tersebut.
Tercatat dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, KPN sudah memberikan bantuan berupa Portable Wastafel beserta sabun, Hand Sanitizer, Masker, Alat Semprot desinfektan beserta APD, brosur edukasi tentang Covid-19, serta sejumlah paket sembako di sejumlah titik di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
(Shane)
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.