Kopi, Minuman Sehat bagi Orang Sehat
Spanyol – Minum secangkir kopi panas di pagi hari, sebagai teman sebelum berkegiatan di pagi hari tentunya terasa menyegarkan tubuh yang baru bangun dari lelapnya tidur sepanjang malam. Bahkan, sebuah penelitian baru, seperti dikutip dari laman sciencedaily.com, Ahad (27/8/2017), menyebutkan, bahwa minum empat cangkir kopi setiap hari, bisa menjadi bagian dari minuman sehat pada orang sehat.
Konsumsi kopi yang lebih tinggi, dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah. Menurut penelitian yang dipresentasikan Ahad ini (27/8/2017) di Kongres ESC, penelitian observasional dilakukan terhadap hamper 20 ribu responden. “Kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia,” kata Dr Adela Navarro, seorang ahli jantung di Rumah Sakit de Navarra, Pamplona, Spanyol. Penelitian sebelumnya, telah menyarankan bahwa minum kopi mungkin berbanding terbalik dengan semua penyebab kematian namun hal ini belum diselidiki di negara Mediterania.
Tujuan dari penelitian ini, adalah untuk menguji hubungan antara konsumsi kopi dan risiko mortalitas pada kohort Mediterania setengah baya. Studi ini dilakukan dalam kerangka Proyek Seguimiento Universidad de Navarra (SUN), sebuah studi kohort prospektif jangka panjang di lebih dari 22.500 lulusan universitas Spanyol yang dimulai pada tahun 1999.
Analisis ini, mencakup 19.896 peserta Proyek SUN, yang usia rata-rata saat pendaftaran adalah 37,7 tahun. Saat memasuki studi ini, para peserta menyelesaikan kuesioner frekuensi makanan semi kuantitatif yang telah divalidasi sebelumnya untuk mengumpulkan informasi mengenai konsumsi kopi, gaya hidup dan karakteristik sosiodemografi, pengukuran antropometri, dan kondisi kesehatan sebelumnya.
Pasien ditindaklanjuti rata-rata sepuluh tahun. Informasi tentang kematian diperoleh dari peserta studi dan keluarga mereka, otoritas pos, dan National Death Index. Model regresi Cox digunakan untuk memperkirakan rasio hazard (HR) dan 95% confidence interval (CI) untuk mortalitas kejadian sesuai dengan konsumsi kopi awal yang disesuaikan dengan potensi pembaur.
Nah, selama periode sepuluh tahun, 337 peserta meninggal. Para peneliti menemukan, bahwa partisipan yang mengkonsumsi setidaknya empat cangkir kopi per hari memiliki risiko kematian sebab-akibat 64% lebih rendah daripada mereka yang tidak pernah, atau hampir tidak pernah mengkonsumsi kopi (HR disesuaikan, 0,36; 95% CI, 0,19-0,70). Ada risiko 22% lebih rendah dari semua penyebab kematian, untuk setiap dua cangkir kopi tambahan per hari (HR disesuaikan, 0,78; 95% CI, 0,66-0,92).
Para peneliti memeriksa apakah jenis kelamin, usia atau kepatuhan terhadap diet Mediterania memiliki pengaruh pada hubungan antara konsumsi kopi awal dan kematian. Mereka mengamati interaksi yang signifikan antara konsumsi kopi dan umur (p untuk interaksi = 0,0016). Pada mereka yang berusia minimal 45 tahun, minum dua cangkir kopi tambahan per hari dikaitkan dengan risiko kematian 30% lebih rendah selama masa tindak lanjut (HR yang disesuaikan, 0,70; 95% CI, 0,58-0,85). Asosiasi tersebut tidak signifikan di kalangan peserta yang lebih muda.
Dr Navarro mengatakan, dalam proyek SUN, pihaknya menemukan hubungan terbalik antara minum kopi dan risiko kematian akibat semua, terutama pada orang berusia 45 tahun ke atas. Hal ini, mungkin disebabkan oleh asosiasi pelindung yang lebih kuat di antara para peserta yang lebih tua. “Kesimpulannya, temuan kami menunjukkan bahwa minum empat cangkir kopi setiap hari dapat menjadi bagian dari makanan sehat pada orang sehat,” tutupnya.
Lebih Lama Hidup
Penelitian lain menyangkut kopi, juga menyebutkan bahwa minum kopi bisa menyebabkan kehidupan lebih lama. Para ilmuwan di Universitas California (USC), Amerika Serikat menemukan, bahwa orang yang minum kopi tampaknya hidup lebih lama. Dalam penelitian itu, minum kopi dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah akibat penyakit jantung, kanker, stroke, diabetes, dan penyakit ginjal untuk orang Afrika-Amerika, orang Jepang-Amerika, Latin dan kulit putih.
Orang yang mengonsumsi secangkir kopi sehari, menurut hasil penelitian tersebut, maka 12 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mati dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Asosiasi ini, bahkan lebih kuat lagi bagi mereka yang minum dua sampai tiga cangkir sehari. “18 persen mengurangi kemungkinan kematian,” menurut penelitian yang pernah dilansir di situs sciencedaily.com, pada Juli 2017 lalu.
Kematian yang lebih rendah, hadir terlepas dari apakah orang minum kopi biasa atau kopi tanpa kafein, yang menyarankan agar asosiasi tersebut tidak terikat dengan kafein, kata Veronica W. Setiawan, penulis utama studi tersebut dan seorang profesor kedokteran pencegahan di Fakultas Kedokteran Keck USC.
“Kami tidak bisa mengatakan minum kopi akan memperpanjang hidup Anda, tapi kami melihat sebuah kandungan dalam kopi (asosiasi),” kata Setiawan. “Jika Anda suka minum kopi, minum! Jika Anda bukan peminum kopi, Anda perlu mempertimbangkan apakah Anda harus memulai,” imbuhnya.
Penelitian yang pernah dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine edisi 11 Juli ini, menggunakan data dari Multiethnic Cohort Study, sebuah upaya kolaborasi antara University of Hawaii Cancer Center dan Keck School of Medicine.
Studi Multiethnic Cohort, yang sedang berlangsung memiliki lebih dari 215.000 responden, dan menganggap dirinya sebagai studi yang paling beragam secara etnik untuk menguji faktor risiko gaya hidup yang dapat menyebabkan kanker.
“Sampai saat ini, hanya sedikit data yang tersedia mengenai hubungan antara konsumsi kopi dan kematian pada orang kulit putih di Amerika Serikat dan di tempat lain,” kata studi tersebut. Investigasi semacam itu, dianggap penting karena pola gaya hidup dan risiko penyakit dapat bervariasi secara substansial di seluruh latar belakang ras dan etnis, dan temuan dalam satu kelompok mungkin tidak berlaku untuk orang lain.
Studi ini, menurut Setiawan, adalah yang terbesar dari jenisnya dan termasuk minoritas yang memiliki gaya hidup sangat berbeda. “Melihat pola serupa di populasi yang berbeda memberi dukungan biologis yang lebih kuat terhadap argumen bahwa kopi itu baik untuk Anda apakah Anda berkulit putih, Afrika-Amerika, Latin atau Asia,”tuturnya.
Manfaat Minum Kopi
Penelitian sebelumnya oleh USC dan yang lainnya telah mengindikasikan bahwa minum kopi dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, diabetes, penyakit hati, penyakit Parkinson, diabetes tipe 2 dan penyakit kronis lainnya.
Setiawan yang minum satu sampai dua cangkir kopi setiap hari, mengatakan, ada efek positif dari minum kopi yang jauh jangkauannya karena jumlah orang yang menikmati atau mengandalkan minuman setiap hari. “Kopi mengandung banyak antioksidan dan senyawa fenolik yang berperan penting dalam pencegahan kanker,” kata Setiawan.
Kendati penelitian ini tidak menunjukkan sebab akibat atau menunjukkan bahan kimia apa di kopi, mungkin memiliki efek obat mujarab. “Ini jelas bahwa kopi dapat dimasukkan ke dalam pola makan dan gaya hidup yang sehat,” ujar Setiawan.
M Riz
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.