Connect with us

Komunitas Ngobrol Pintar Gelar History Class “Soekarno dan Supersemar”

Surabaya – Komunitas Ngobrol Pintar gelar History Class dengan tema “Soekarno dan Supersemar” di Cafe Historisma, di Kota Surabaya, Minggu (13/3/2022). Koordinator Panitia Aven Januar mengatakan History Class ini diselenggarakan terkait dengan momentum peristiwa 11 Maret 56 tahun lalu, yang dikenal dengan penyerahan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar-red), diikuti 50 peserta yang teregistrasi sejak dua minggu sebelumnya.

Hadir sebagai pembicara yakni Eko Sulistyo, Sejarahwan dan juga Komisaris PT PLN, Henky Kurniadi, budayawan Jawa Timur, dan Dr. Moch Mubarrok, Dosen Fak Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya. Didampingi host Edward Dewaruci, advokat senior Surabaya yang juga Ketua Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Jatim dan Aven Januar, kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama Komunitas Ngobrol Pintar bersama PT PLN.

“Memahami sejarah masa lalu, merupakan cara yang paling efektif untuk mendapatkan perspektif baru tentang kehidupan masa kini dan masa depan,” papar Eko Sulistyo dalam kesempatan pertama berbicara.

Eko yang juga mantan Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) ini menambahkan bahwa ada beberapa sudut pandang dalam peristiwa sejarah Supersemar. Sudut pandang pertama yang selalu dibahas banyak pengamat adalah polemik yang melingkari peristiwa bersejarah tersebut.

“Tapi bagi saya, sudut pandang yang lebih rasional adalah posisi Soekarno yang saat itu “wajib” dijatuhkan oleh dunia barat, mengapa begitu karena potensi sumberdaya alam Indonesia yang sedemikian besar, sehingga Supersemar adalah bagian dari konspirasi besar negara-negara barat untuk mencoba merebut kembali potensi Indonesia tersebut,” jelas Eko.

Pada kesempatan kedua, Henky Kurniadi memaparkan secara jelas bahwa Soekarno saat jelang 1966 itu, sebenarnya dengan ideologi nasionalisnya anti kolonialisme, hal tersebut yang bagi negara barat dianggap mendukung komunisme atau kutub timur. Yang mana justru Soekarno berusaha tetap setia menolak ideologi timur maupun ideologi barat, dengan mengusung gerakan non blok.

“Diawal 1960an, blok barat memunculkan ide dasar pertama tentang Globalisasi dan free market (pasar bebas), tapi disaat bersamaan Soekarno berkampanye menolak ide dasar Globalisasi itu, yang mana Soekarno melihat itu adalah bentuk baru dari penjajahan gaya baru atau neokolonialisme,” papar Henky yang juga mantan anggota DPR RI Periode 2014-2019 ini.

Dengan latar belakang itulah, Henky meyakini bahwa blok barat mulai menyusun skenario besar untuk konspirasi bersama beberapa pendukung utamanya di dalam pemerintahan Soekarno untuk menjatuhkan kekuasaan Soekarno di Indonesia.

“Terkait Supersemar, selalu dikaitkan dengan adagium, bahwa sejarah adalah ditulis dan dikonstruksi hingga dinarasikan oleh para pemenang, padahal itu belum tentu kebenaran,” papar Dr. Mubarok pada kesempatan ketiga.

Mengapa begitu? Mubarok yang juga mantan Aktifis mahasiswa PMII ini menjelaskan, bahwa hal tersebut muncul dikarenakan banyaknya kepentingan yang melingkari narasi supersemar yang bagi orde baru dibawah kepemimpinan soeharto untuk memperkuat legitimasi kekuatannya sendiri.

“Munculnya konspirasi Supersemar itu dikarenakan adanya dua faktor utama yakni intervensi kekuatan asing khususnya blok barat, dan yang kedua adalah peristiwa politik itu unpredictable (tidak terprediksi) waktu itu, termasuk soekarno yang begitu kuat bisa dengan cepat mengalami fase kejatuhannya,” papar Mubarok.

Radian Jadid, Sekretaris KAPT Jatim, yang juga hadir dan menyimak Ngobrol Pintar, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya membaca dan mencermati sejarah adalah penting karena masa kini terbangun dari peristiwa masa lalu.

“Sejarah penting sebagai referensi menapak masa depan. Sejarah itu penting tapi juga harus dikonteksasi dengan apa yang ada, tidak sekedar teks belaka. Sejarah itu adalah masa lalu, dan yang lebih penting adalah masa kini dan masa depan. Jangan terlalu terpaku pada sejarah dan masa lalu, karena (kalau mau) kita bisa bikin sejarah,” kata Jadidi.

“Kita lakukan apa yang bisa kita lakukan dan perbuat, untuk berkontribusi pada kebaikan dan peningkatan kualitas sosial kemasyarakatan. Itu nantinya akan menjadi catatan sejarah, setidaknya oleh kita, keluarga atau teman dekat kita, lebih dari itu kalau kita bisa membuat catatan, memoar, artikel dan sebagainya akan bisa dibaca oleh orang lain, saat ini dan juga di masa depan. Apalagi di era digital dewasa ini,” pungkas Jadid.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Raih 50,07 Persen, KPUD Jakarta Tetapkan Pramono Anung-Rano Karno Pemenang Pilkada Jakarta 2024 Satu Putaran

Oleh

Fakta News

Jakarta – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Jakarta resmi menetapkan hasil rekapitulasi tingkat provinsi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 pada Minggu (8/12/2024) di Hotel Sari Pan Pacific, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam rapat penetapan ini, KPUD Jakarta menetapkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur  nomor urut 3 Pramono Anung – Rano Karno sebagai pemenang Pilkada Jakarta 2024.

Hasil penetapan Pilkada Jakarta 2024 ini disampaikan langsung oleh Ketua KPUD Wahyu Dinata. KPUD Jakarta menetapkan pasangan Pramono – Rano secara  sah unggul dengan perolehan suara sebesar  2.183.239 suara atau 50,07 persen dan memenangkan Pilkada Jakarta 2024 dalam satu putaran.

Sementara itu pesaingnya, yakni pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil – Suswono memperoleh 1.718.160 suara atau 39,40 persen dan pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun – Kun Wardana memperoleh 459.230 suara atau 10,53 persen.

Kemenangan pasangan Pramono Anung – Rano Karno tersebut mendominasi di 6 wilayah Provinsi Jakarta, yakni Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

Berikut rincian perolehan suara per wilayah:

Kepulauan Seribu

  1. Ridwan Kamil-Suswono: 6.578 suara 2. Dharma-Kun: 653 suara 3. Pramono-Rano: 7.456 suara

Jakarta Barat

  1. Ridwan Kamil-Suswono: 386.880 suara 2. Dharma-Kun: 109.457 suara 3. Pramono-Rano: 500.738 suara

Jakarta Pusat

  1. Ridwan Kamil-Suswono: 152.235 suara 2. Dharma-Kun: 44.865 suara 3. Pramono-Rano: 220.372 suara

Jakarta Selatan

  1. Ridwan Kamil-Suswono: 375.391 suara 2. Dharma-Kun: 90.294 suara 3. Pramono-Rano: 491.017 suara

Jakarta Timur

  1. Ridwan Kamil-Suswono: 535.613 suara 2. Dharma-Kun: 136.935 suara 3. Pramono-Rano: 635.170 suara

Jakarta Utara

  1. Ridwan Kamil-Suswono: 261.463 suara 2. Dharma-Kun: 77.026 suara 3. Pramono-Rano: 328.486 suara
Baca Selengkapnya

BERITA

KAPT Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Dedie Rachim – Jenal Mutaqin di Pilkada Kota Bogor 2024

Oleh

Fakta News
Pasangan Pilkada Kota Bogor Dedie A Rachim - Jenal Mutaqin

Jakarta – Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) mengucapkan selamat kepada pasangan Dedie A Rachim – Jenal Mutaqin  yang telah berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bogor  2024 hasil hitung cepat terkini.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) KAPT, Achmad Fachruddin, mengatakan kemenangan Dedie – Jenal merupakan kemenangan bagi warga Kota Bogor untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih baik lagi. Khususnya menata dan membangun Kota Bogor  dengan memimpin pemerintahan yang tulus ikhlas, serta memimpin para birokrat dengan bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

“Semoga amanah yang diberikan warga Kota Bogor kepada Kang Dedie dan Kang Jenal bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN, taat pada konstitusi dan mampu mengelola keberagaman budaya sebagaimana cermin realitas penduduknya sebagai kekuatan jati diri bangsa yang tidak lagi dilemahkan apalagi dihilangkan,” tutur Achmad Fachruddin atau yang akrab disapa Kasino ini.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah KAPT, Ammarsjah, juga mengucapkan selamat kepada pasangan Dedie – Jenal. Ia menyampaikan dengan pengalaman dan rekam jejak yang dimiliki oleh Dedie A Rachim sebagai pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diharapkan dapat  menghadirkan pemerintahan yang bersih dalam melayani warga Kota Bogor.

“Dengan rekam jejak dan pengalamannya sebagai pejabat KPK, saya harap Kang Dedie dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga dalam wilayah bebas korupsi atau WBK,” ucap Ammarsjah.

Selain itu Ammarsjah menitipkan pesan kepada pasangan Dedie – Jenal untuk terus amanah menjaga dan menjalankan konsensus bangsa, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.

“Sekali lagi selamat atas kememangan di Pilkada Kota Bogor. Selamat berjuang dan bekerja, semoga Kang Dedie dan Kang Jenal tetap teguh menjalankan mandat konsensus bangsa, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI & UUD 1945,” tutur Ammarsjah menambahkan.

Baca Selengkapnya

BERITA

Menang Satu Putaran Pilgub DKI Jakarta 2024, KAPT Ucapkan Selamat kepada Pramono Anung – Rano Karno

Oleh

Fakta News
Koordinator Nasional Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Bambang J Pramono

Jakarta – Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) mengucapkan selamat kepada pasangan Pramono Anung (Mas Pram) – Rano Karno (Bang  Doel) yang telah berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur DKI Jakarta 2024 dalam satu putaran.

Koordinator Nasional KAPT, Bambang J Pramono mengatakan kemenangan Pramono Anung – Rano Karno merupakan amanah warga Jakarta untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih baik lagi.

“Semoga amanah yang diberikan warga DKI Jakarta kepada Mas Pram dan Bang Doel bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, taat pada konstitusi dan mampu mengelola keberagaman budaya sebagaimana cermin realitas penduduknya sebagai kekuatan jati diri bangsa yang tidak lagi dilemahkan apalagi dihilangkan,” tutur Bambang J Pramono yang akrab disapa Gembos ini.

Selain itu Banbang menilai kemenangan satu putaran ini cermin kelompok Mas Pram – Bang Doel yang tetap kritis ditengah situasi Pilkada Serentak 2024 yang masih diwarnai upaya pembegalan demokrasi dengan adanya intervensi untuk merubah UU Pilkada sebagaimana terjadi dalam Pilpres 2024 dengan perubahan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang inkonstitusional.

“Kita patut bersyukur Pilkada Serentak 2024 telah berlangsung. Walaupun kualitas pelaksanaannya saat ini masih terdapat banyak kekurangan terutama praktek tidak netral dari aparat yang terjadi di banyak daerah,” ucapnya.

“Selamat berjuang dan bekerja, semoga mas Pram  – Bang Doel tetap teguh menjalankan mandat konsensus bangsa, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI & UUD 1945,” pungkas Bambang menambahkan.

Baca Selengkapnya