Connect with us

Kisah Menarik Tiga Mama Papua Bersama Jokowi di Hari Ibu

Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo saat menghadiri peringatan Hari Ibu di Raja Ampat, Papua. Kementerian PPPA

Raja Ampat – Ada yang menarik dari yang dilakukan Presiden Joko Widodo di Pantai Waisai Torang Cinta Raja Ampat, Papua. Presiden terlibat tawar-menawar dengan ibu-ibu penjual salak, pinang, dan sagu asal setempat. Kejadian itu berlangsung tepat saat Presiden menghadiri peringatan Hari Ibu Nasional, Jumat (22/12) ini.

Dalam peringatan tersebut, Presiden, layaknya di daerah lain, memanggil tiga ibu-ibu Papua. Ketiganya adalah Syana (penjual Salak), Selina (penjual sagu), dan Feli (penjual pinang). Sambil tersenyum, Presiden lantas meminta ibu-ibu, atau mama-mama dalam sebutan di Papua, untuk memperkenalkan diri.

Kepada Mama Syana, yang mengaku menjual salak hasil dari kebunnya sendiri, Presiden bertanya, “Tadi satu tumpuk berapa kilo?”

Dengan sedikit gugup, Syana menjelaskan bahwa ia tidak menimbang salak yang ia jual, tetapi menjualnya dalam satuan tumpukan. Presiden pun lantas menanyakan harga satu tumpuk salak. Syana lalu membalas Rp30 ribu.

“Kenapa tidak Rp10 ribu?” balas Presiden menawar. Syana pun tak kuasa melepas tawa mendengar tawaran dari Presiden. “Ibu ini pertanyaan. Kalau bisa jawab, saya beri sepeda,” sahut Jokowi kembali.

Syana akhirnya menjawab: “Karena salaknya tidak musim. Jadi karena tak musim jadi Rp30 ribu,” ungkapnya.

Kembali tersenyum, Presiden Jokowi pun memaklumi alasan Syana menaikkan harga salak karena sedang tidak musim. Jokowi kemudian menanyakan mau dipakai apa uang tersebut.

Syana lantas mengatakan akan menggunakan hasil jualan salaknya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak.

Sama halya saat Presiden menanyai Mama Feli yang berjualan Pinang. “Waduh kalau pinang saya beli untuk apa,” tanya Jokowi.

Feli dengan semangat menjelaskan manfaat pinang untuk membantu mengatasi bau mulut, memperkuat gigi, bahkan membantu mengatasi penyakit gula (diabetes).

“Jadi kalau saya makan itu terus gigi saya kuat? Berani jamin?” tanya Presiden menguji Mama Feli.

“Dijamin Pak,” tegas Mama Feli, yang membawa 20 tumpuk pinang dengan harga per tumpuk Rp10 ribu.

“Waduh habis berapa lama itu. Ini ngambil dari mana pinangnya?” tanya Jokowi kembali. Feli pun menjawab memperoleh pinang dari kebun sendiri dan kalau kurang membeli dari pulau lain. Dia mengaku sehari bisa mengumpulkan Rp300 ribu-Rp500 ribu dari jualan pinang.

“Kaya dong kalau tiap hari bisa dapat Rp300-500 ribu,” kata Presiden.

Seraya mengamini, Mama Feli lantas mengatakan menggunakan uang hasil jualannya untuk menguliahkan kedua anaknya yang merantau ke Jakarta dan Bandung. Ia pun bercerita bahwa kedua anaknya itu juga mendapat bantuan pendidikan dari pemerintah.

“Berarti dua-duanya bagus. Ibu bagus, pemerintahnya bagus,” balas Presiden.

Berikutnya Mama Selina. Ia menjual sagu untuk membuat Papeda. “Delapan potong sama satu tumang,” ujar Mama Selina menjawab pertanyaan Presiden tentang banyaknya sagu yang ia bawa. Lalu saat Jokowi menanyakan harga per potong sagu jualannya, Selina yang terlihat paling pemalu menjawab, “Rp20 ribu kalau di pasar, kalau di sini Rp30 ribu.”

“Di pasar Rp20 ribu, di sini Rp30 ribu. Kalau yang beli Presiden berapa?” goda Jokowi. Namun Presiden pun akhirnya membeli sagu Selina dengan harga Rp40 ribu per potong. “Saya bawa pulang untuk dimasak dijadikan Papeda ya,” katanya. Selina pun membalas bahwa uang hasil dagangnya akan digunakan untuk membangun rumah.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

[UPDATE] Banjir Lahar dan Longsor Sumatra Barat: Korban Jiwa Capai 50 Orang, Pemerintah Upayakan Penanganan Terbaik

Oleh

Fakta News
Foto : Pantauan drone BPBD Tanah Datar kejadian banjir bandang di Simpang Manunggal, Kecamatan Lima Kaum, Kab Tanah Datar, sungai ini berhulu di Gunung Marapi dengan nama sungai Malana atau Lona. (BPBD Tanah Datar)

PADANG – Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor, yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumatra Barat.

Kepala BNPB Letjen. TNI Suharyanto, pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin (13/5) menyampaikan, langkah penanganan darurat yang diambil pada bencana kali ini di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.

Berdasarkan laporan, Suharyanto menyampaikan, korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi. Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang,

“Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang alat berat itu masuk harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6×24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari,” ujar Letjen. TNI Suharyanto.

Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar para masyarakat terdampak juga dapat dipenuhi dengan baik.

“Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul -betul harus dipenuhi dengan baik ketika dia korban, luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi. kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari hari dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan,” ujar Suharyanto.

Hingga Senin sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan. Kendati masih adanya tempat dan jalur yang masih tertutup dan terisolir, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.

Seusai rapat koordinasi yang digelar, BNPB juga menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar dengan jumlah total 3,2 miliar Rupiah. Selain itu juga diserahkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut, kasur, pompa alpon, jendet light, lampu solar panel, toilet portable, gergaji pohon, dan perlengkapan kebersihan.

Pada kunjungan kerja hari kedua, Selasa (14/5) Kepala BNPB direncanakan akan bertolak ke daerah terdampak sekaligus melakukan tinjauan udara guna melihat dampak kerusakan akibat banjir lahar dan longsor yang terjadi. Adapun lokasi tinjauan di sejumlah titik di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar,

Kunjungan ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk memastikan penanganan darurat dan pemenuhan dasar warga terdampak terpenuhi dengan baik.

Baca Selengkapnya

BERITA

Kunjungi Pameran Seni Karya Butet Kartaredjasa, Megawati Lama Amati Patung Kurus Mirip Petruk

Oleh

Fakta News

JAKARTA – Seniman Butet Kartaredjasa menggelar pameran seni rupa  bertajuk “Melik Nggendong Lali” di museum Galeri Nasional Indonesia, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin (13/5/2024). Pameran ini mendapat perhatian khusus dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang berkesempatan hadir mengunjungi acara tersebut.

Didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Megawati diterima oleh Butet sekitar pukul 11.45 WIB. Dalam kunjungannya ini Megawati meninjau hampir semua karya lukisan hingga seni rupa tiga dimensi lain di Gedung A Galeri Nasional.

Presiden ke-5 ini mula-mula disambut oleh patung kurus mirip petruk dengan gestur yang tampak congkak. Ketua Umum PDI Perjuangan itu menghabiskan waktu sekitar setengah jam melihat-lihat karya Butet yang bernuansa ‘kemarahan’. Beberapa yang menarik perhatiannya juga seperti lukisan banteng.

“Seni itu kehidupan, interpretasi terserah, masing-masing,” kata Megawati memberikan keterangan usai mengecek karya Butet. “Budaya Indonesia – Nusantara, seperti ini luar biasa.”

Butet mengatakan karya yang dipamerkan sejak 26 April hingga 25 Mei 2024 ini sudah disiapkan selama empat tahun. Seniman asal Yogyakarta itu menyampaikan terimakasih kepada Megawati yang mau mengunjungi pameran itu.

“Ini kan representasi, ide, yang direnungkan. Tidak semua seniman itu bernasib baik seperti saya. Ini semua kemewahan dan kehormatan, mendapat apresiasi budaya,” kata Butet.

Sebelum Megawati, Politikus PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo sempat berkunjung juga melihat pameran Seni butet beberapa waktu lalu. Butet memiliki hubungan dekat dengan Partai Banteng Moncong Putih tersebut.

Dalam beberapa kesempatan, Butet kerap hadir di agenda partai. Dia juga salah satu seniman yang menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

BERITA

Amir Uskara Harap Hubungan Indonesia-Hungaria Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Amir Uskara Harap Hubungan Indonesia-Hungaria Semakin Meningkat
Ketua GKSB DPR - Parlemen Hungaria Amir Uskara didampingi oleh Mukhamad Misbakhun saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Hungaria (H.E) Lilla Karsay di Nusantara III, DPR RI. Foto: DPR RI

Jakarta – Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR – Parlemen Hungaria Amir Uskara didampingi oleh Mukhamad Misbakhun menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Hungaria (H.E) Lilla Karsay. Dalam pertemuan ini, Amir mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara Hungaria dan Indonesia selama 69 tahun terakhir di berbagai bidang. Kerja sama itu di antaranya meliputi politik, ekonomi, perdagangan, sosial budaya, pertahanan, dan yang paling penting adalah kerja sama antar-parlemen, yang diharapkan dapat membawa manfaat nyata bagi rakyat di kedua belah pihak.

“Oleh karena itu, saya berharap melalui pertemuan ini, kita dapat meningkatkan kemitraan bilateral kita, khususnya melalui Grup Kerja Sama Bilateral kita,” papar Amir kepada Parlementaria di Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/5/2024).

Politisi dari Fraksi PPP ini mencatat bahwa Indonesia dan Hongaria telah menjalin kerja sama melalui pembuatan MoU di berbagai bidang seperti pendidikan, produk halal, teknik, olahraga, infrastruktur, air bersih, dan pariwisata. Amir pun berharap mekanisme kerja sama yang ada dapat memberikan manfaat bagi kedua negara.

Dalam kesempatan ini, Amir berpandangan bahwa kerja sama bilateral Indonesia dan Hungaria perlu ditingkatkan lebih besar dari sebelumnya, karena dunia menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Termasuk perang, konflik, dan ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, krisis iklim terus berlanjut, sementara inflasi dan kenaikan harga energi terus meningkat.

Amir berpendapat bahwa diplomasi parlemen melalui hubungan multilateral dan bilateral memainkan peran yang sangat strategis dalam memajukan kerja sama di berbagai bidang seperti mendorong demokrasi, hak asasi manusia, kesetaraan gender, perdamaian, keamanan, dan memperdalam hubungan bilateral antarnegara.

“Sebagai wakil rakyat, parlemen mempunyai peran penting dalam mendorong kontak antara masyarakat Indonesia dan Hongaria,” ungkap Amir.

Selain itu, ia juga mendukung hubungan Pemerintah ke Pemerintah (G to G) dalam meningkatkan hubungan khususnya di bidang investasi, perdagangan, pendidikan, pembangunan berkelanjutan, dan pariwisata serta kontak antarmasyarakat.

Baca Selengkapnya