Connect with us

Kawal Jokowi-Amin, Ribuan Relawan KPN Berbagai Daerah Hadiri Syukuran Inagurasi di Kawasan Monas

Jakarta – Ribuan relawan Jokowi dari Komite Penggerak Nawacita (KPN) dari berbagai daerah di Indonesia ikut menghadiri acara syukuran pelantikan Jokowi-Ma’ruf di sekitar Taman Monas Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Relawan KPN merupakan organisasi gabungan Relawan Jokowi antara lain, Seknas Jokowi, Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), Bara JP, Relawan Penggerak Jakarta Baru (RPJB), MAPPAN Indonesia, Kornas-Jokowi, Almisbat, Paguyuban Relawan Nusantara (PRN), Pengawal Pancasila Damai (PPD) dan Blusukan Jokowi.

Dalam acara ini relawan KPN kompak memakai kaus yang bergambar Jokowi-Ma’ruf dengan tulisan ‘Terus Kawan Jokowi-Amin!” dan memenuhi sepanjang jalan depan kawasan IRTI Monas bersama organ relawan lainnya.

Kehadiran relawan KPN ini tak lain untuk memberikan dukungan moril kepada Jokowi-Ma’ruf bahwa mereka kepercayaan penuh untuk memimpin Indonesia 5 tahun mendatang. Relawan juga ingin membuktikan bahwa Jokowi tak sendiri, masih ada relawan yang akan mengawal usai pelantikan hingga menuju Istana.

Diketahui bahwa tak hanya dari Jabodetabek saja, namun relawan KPN dari Jawa Barat dan Banten maupun Lampung juga turut ikut hadir. Bahkan semenjak subuh para relawan dari luar Jabodetabek itu telah berangkat menuju Jakarta.

Dari pantauan lokasi, di kawasan Patung Arjuna Wijaya atau dikenal juga sebagai Patung Kuda, sebuah panggung berdiri. Sejumlah band, seperti RAN dan Radja, ikut memeriahkan acara syukuran.

Selain konser musik, ada banyak parade untuk memeriahkan syukaran pelantikan presiden-wakil presiden. Terlihat, sebuah bendera Merah Putih terbentang panjang dibawa relawan Jokowi dari Jalan Merdeka Selatan. Bendera Merah Putih raksasa ini dibawa sampai mengelilingi Air Mancur Patung Kuda, tak jauh dari Monas.

Ketika bendera Merah Putih sepanjang 200 meter ini dibawa sampai mendekati panggung, semua relawan yang ada di panggung langsung bersorak.

Apalagi ketika sang vokalis menyanyikan reff dari lagu ‘Merah Putih’. Semua relawan yang ada di panggung dan yang memegang bendera langsung melompat dan bernyanyi bersama.

Bendera Merah Putih ini pun dibawa ke Air Mancur Patung Kuda. Bendera Merah Putih ini mengelilingi Air Mancur.

Relawan KPN juga ikut memeriahkan acara dengan menggelar pertunjukan angklung dengan membawakan lagu-lagu daerah dan nasional secara serentak bersama-sama.

Acara syukuran pelantikan ini juga dimeriahkan oleh pedagang kaki lima yang menyajikan dagangannya untuk dinikmati masyarakat secara gratis. Gerobak-gerobak berjejer sejak pagi.

Terlihat, ada puluhan pedagang yang berjualan di atas trotoar depan kantor RRI hingga kantor Kemenkominfo. Di tiap gerobak pedagang, ada tulisan ‘Layak Konsumsi’. Pedagang yang berjualan di Jalan Merdeka Barat ini mayoritas penjual makanan. Terlihat pula, ada satu meja di tiap depan gerobak.

Saat pukul 14.18 WIB, Jokowi yang berangkat dari Istana Kepresidenan menuju gedung MPR/DPR untuk dilantik sebagai presiden 2019-2024, dDi tengah perjalanan menyempatkan diri turun dari mobil dan menyalami relawan yang berada di Taman Pandang, seberang Istana.

Jokowi lalu berinteraksi dengan pendukungnya. Sembari tersenyum, Jokowi bersalaman dengan para relawan. Suasana kemudian menjadi riuh. Relawan Jokowi berteriak memberikan selamat kepada jagoan mereka.

“Jokowi, Jokowi. Selamat, Pak Jokowi!” ujar relawan Jokowi.

 

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya