Jokowi-Maruf Sapu Bersih Suara di 35 Kabupaten/Kota Jawa Tengah
Berikut ini sebaran suara di 35 kabupaten/kota Jateng
BANJARNEGARA (69%)
Jokowi 274.910
Prabowo 124.127
BANYUMAS (49,1%)
Jokowi 395.729 suara
Prabowo 131.349 suara
BATANG (100%)
Jokowi 395.005 suara
Prabowo 91.797 suara
BLORA (79,2%)
Jokowi 355.346 suara
Prabowo 82.047 suara
BOYOLALI (35,2%)
Jokowi 207.325 suara
Prabowo 34.085 suara
BREBES (56,3%)
Jokowi 410.404 suara
Prabowo 181.795 suara
CILACAP (13,3%)
Jokowi 98.880 suara
Prabowo 37.749 suara
DEMAK (71,5%)
Jokowi 387.648 suara
Prabowo 116.119 suara
GROBOGAN (35,7%)
Jokowi 261.943 suara
Prabowo 44.996 suara
JEPARA (85,8%)
Jokowi 514.812 suara
Prabowo 97.552 suara
KARANGANYAR (90,2%)
Jokowi 416.569 suara
Prabowo 102.842 suara
KEBUMEN (90%)
Jokowi 491.225 suara
Prabowo 187.274 suara
KENDAL (85,9%)
Jokowi 421.675 suara
Prabowo 114.789 suara
KLATEN (34,9%)
Jokowi 225.883 suara
Prabowo 57.857 suara
KOTA MAGELANG (88,7%)
Jokowi 49.803 suara
Prabowo 21.762 suara
KOTA PEKALONGAN (67%)
Jokowi 93.664 suara
Prabowo 32.374 suara
KOTA SALATIGA (95,4%)
Jokowi 89.664 suara
Prabowo 25.284 suara
KOTA SEMARANG (59,2%)
Jokowi 456.135 suara
Prabowo 133.764 suara
KOTA SURAKARTA (80%)
Jokowi 247.066 suara
Prabowo 53.163 suara
KOTA TEGAL (99,2%)
Jokowi 96.242 suara
Prabowo 58.375 suara
KUDUS (100%)
Jokowi 406.153 suara
Prabowo 124.244 suara
MAGELANG (67,4%)
Jokowi 408.131 suara
Prabowo 152.585 suara
PATI (72%)
Jokowi 501.446 suara
Prabowo 78.340 suara
PEKALONGAN (26%)
Jokowi 119.773 suara
Prabowo 28.186 suara
PEMALANG (41,6%)
Jokowi 240.548 suara
Prabowo 80.369 suara
PURBALINGGA (87,8%)
Jokowi 369.258 suara
Prabowo 133.888 suara
PURWOREJO (80,7%)
Jokowi 276.376 suara
Prabowo 97.341 suara
REMBANG (42,1%)
Jokowi 139.153 suara
Prabowo 32.187 suara
SEMARANG (81,1%)
Jokowi 435.860 suara
Prabowo 97.090 suara
SRAGEN (54,1%)
Jokowi 263.511 suara
Prabowo 62.040 suara
SUKOHARJO (74,8%)
Jokowi 317.669 suara
Prabowo 95.675 suara
TEGAL (58%)
Jokowi 326.570 suara
Prabowo 183.009 suara
TEMANGGUNG (98,7%)
Jokowi 407.618 suara
Prabowo 100.411 suara
WONOGIRI (38,2%)
Jokowi 201.656 suara
Prabowo 40.095 suara
WONOSOBO (90,3%)
Jokowi 371.411 suara
Prabowo 97.594 suara
Dwi
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.