Hibur Anak-Anak Di Pengungsian Erupsi Semeru, Mensos Risma Ajak Bernyanyi dan Bagikan Mainan
Lumajang – Suasana Pengungsian di Lapangan Tirtosari Desa Penanggal Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, terlihat sangat ramai. Puluhan tenda didirikan untuk memenuhi kebutuhan dasar korban bencana alam. Diantara puluhan tenda, terdapat satu tenda yang tampil beda.
Berhiaskan balon warna warni, dan semarak tawa anak-anak menjadi warna tersendiri di tenda yang didirikan oleh Kementerian Sosial tersebut. Suasana tenda makin ramai dan ceria seiring hadirnya Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Panas terik siang ini tidak menyurutkan niat Mensos untuk berbaur dan mengajak anak-anak bermain dan bernyanyi. Bersama para relawan, Mensos Risma menghibur anak – anak.
” Ayo anak anak kita bernyanyi ya. Ibu juga punya hadiah untuk kalian,” ujar Risma melalu keterangan tertulis Sabtu (11/12/2021).
Tak hanya berbaur dan menghibur, Risma pun membagikan mainan yang sudah disiapkan sebelumnya kepada seluruh anak-anak yang hadir di tenda tersebut. Selain mainan Risma juga membagikan perlengkapan belajar seperti tas, alat tulis dan buku.
“Siapa yang mau mainan ini. Sini maju. Ini untuk anak laki-laki ya. Dan yang ini untuk anak perempuan. Kalian suka kan,” ujar Risma sembari membagi mainan.
Anak anak pun antusias menyambut mainan yang dibagikan oleh Mensos. Suara bersautan seakan menghapus duka yang mendalam akan bencana erupsi di tempat mereka.
“Saya bu, saya yang itu ya bu menteri. Asikkk,” ujar Alan salah satu anak yang ada dipengungsian.
Tak hanya membagikan mainan, Mensos pun mengajak anak anak main kereta keretaan. Mereka berbaris dan berjalan sambil bernyanyi mengelilingi beberapa tenda di lapangan Tirtosari.
“Ayo siapa yang ikut main kereta keretaan. Nanti saya kasih hadiah,” ujar Mensos Risma yang disambut anak anak dengan gegap gempita.
Dalam kesempatan tersebut Mensos Risma juga menitipkan pesan untuk anak-anak agar tidak larut dalam kesedihan, dan kembali bangkit. Risma juga minta agar anak-anak giat belajar agar tercapai cita cita nya.
“Anak- anak kalian harus semangat ya, tidak boleh bersedih terus. Harus bangkit dan semangat untuk belajar agar tercapai cita- cita kalian,” ujar Mensos Risma.
Selain bermain dengan anak anak, Mensos Risma juga memberikan santunan tahap satu kepada 17 ahli waris dari 22 korban jiwa erupsi Gunung Semeru dengan total santunan sebesar Rp330.000.000. Risma ingin agar mereka bisa ikhlas dan kembali bangkit serta tidak terus meratapi keadaan.
Kehadiran Mensos ke pengungsian juga diapresiasi Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Cak Thoriq sapaan akrab Bupati Lumajang mengucapkan terima kasih kepada Mensos Risma yang telah membantu proses trauma healing bagi anak anak terdampak erupsi Gunung Semeru. Selain itu Thoriq juga berterimakasih atas santunan yang juga diberikan Kementerian Sosial bagi korban meninggal dunia.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Bu Risma karena sudah hadir kembali dipengungsian membantu proses trauma healing untuk anak – anak. Juga atas santunan bagi korban meninggal dunia. Sekali lagi kami sampaikan terima kasih kepada Menteri Sosial,” pungkas Thoriqul Haq Bupati Lumajang.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.