Harapan Baru Pemulihan Ekonomi, BUMN Harus Jadi Motor Penggerak Ekonomi di Akar Rumput
Jakarta – Setelah hampir 2 minggu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional, terasa giat ini menimbulkan harapan baru pemulihan ekonomi bagi akar rumput dan harapan menuju kehidupan normal dengan uji coba vaksin tahap 3.
Diketahui, komite ini dikoordinir oleh Menko Perekonomian dengan wakil ketua yaitu Menko Marinves, Menko Polhukam, Menko PMK, Menteri Keuangan, Mendagri, dan juga dilengkapi Menteri Kesehatan.
Kemudian didalam Komite ini dibuat satu tim yang bertugas untuk mengendalikan terkait dengan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Adapun ketua pelaksananya diberi tugas kepada Menteri BUMN sebagai yang mengoordinasikan, Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi dan Transformasi Nasional dan Ketua Satgas Covid-19.
Sekjen Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Bambang Joedopramono menilai langkah Presiden Jokowi untuk membentuk Komite Penanganan Covid-19, ini sudah tepat, apalagi dengan ditunjuknya Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Tim Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.
Bambang meyakini Erick Thohir mampu melaksanakan tugas yang diberikan oleh Presiden untuk mempercepat pemulihan ekonomi tanpa melupakan penanganan Covid-19. Menurutnya dengan latar belakang sebagai menteri BUMN, Erick Thoir punya aset kekuatan riil, yang dapat mensinergikan kebijakan ekonomi dan kesehatan sehingga tidak saling tumpang tindih.
“Kita ketahui sebagai menteri BUMN, Erick Thohir punya kendali untuk mengerahkan resource yang dimiliki oleh BUMN untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19. Kekuatan BUMN jika diharmonisasikan dengan Goverment Spending, akan mampu menggerakkan sektor ekonomi riil. Kekuatan BUMN tak hanya dari sisi finansial, tapi juga daya jangkaunya yang luas, tak hanya sampai Indonesia saja, tapi juga global,” paparnya.
Menurut Bambang, penunjukkan Erick Thohir ini dinilai sebagai langkah strategis Presiden Jokowi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dengan cara-cara extraordinary, bukannya konvensional. Untuk itu tak salah jika BUMN menjadi pilihan utama dalam mengorkestrasi pemulihan ekonomi sekaligus penanganan Covid-19.
“Kekuatan dan sinergi BUMN, adalah cara baru dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi sekaligus penanganan Covid-19. Tak hanya bertumpu pada kekuatan fiskal semata, tapi juga mengandalkan mesin-mesin korporasi untuk menggerakkan perekonomian,” urai Bambang.
Bambang menambahkan, sebagai menteri BUMN, Erick Thohir punya pengaruh yang sangat besar. Dengan aset BUMN lebih dari Rp8.000 Triliun, tentunya bisa jadi senjata untuk menggerakkan perekonomian.
“Apalagi jika BUMN-BUMN yang ada bergerak secara sinergi, hal ini bisa mendorong stimulus ekonomi terutama dari sisi suplai. Kekuatan sinergi BUMN sangat potensial untuk digerakkan mendorong mesin korporasi dan dunia usaha berputar lebih kencang,” katanya.
Bambang juga mengimbau semua pihak untuk bekerjasama saling bahu membahu. Pemulihan ekonomi ini untuk keselamatan bangsa, bukan kemenangan individu-individu.
“Kerja-kerja Tim Pemulihan ini harus didukung. Ini untuk keselamatan bangsa. Kita hindari perdebatan yang tidak perlu, bukan berarti tidak boleh mengkritik, tapi kita butuh kritik yang konstruktif. Biarkan tim ini bisa bekerja dengan tenang, karena dibutuhkan dukungan semua pihak untuk dapat keluar dari ancaman resesi ekonomi,” lanjut Bambang.
Bambang juga berharap tim ini fokus penguatan ekonomi akar rumput, mengembalikan kekuatan daya beli masyarakat bawah yang mengalami tekanan akibat pandemi ini.
“Kami yakini BUMN mampu mengkoordinasikan Satgas Pemulihan Ekonomi dan Satgas Penanganan Covid-19 ini secara baik. Kita tahu Bansos itu ada batasnya, Ekonomi akar rumput harus digerakkan sehingga daya beli masyarakat meningkat dan ekonomi bisa berjalan normal. Harapan kami roda perekonomian akan segera kembali berputar, Vaksin segera ditemukan, sehingga masyarakat merasa tenang dan aman dari ancaman Covid-19,” pungkas Bambang Sekjen KAPT, Organ Relawan yang juga tergabung di Komite Penggerak Nawacita.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.