Connect with us

Gelar Bimtek, KPN dan Pupuk Kujang Ajak Petani Cisarua Tingkatkan Produktivitas dengan Manfaatkan Potensi Alamiah

Bogor – Komite Penggerak Nawacita (KPN) bersama PT Pupuk Kujang menggelar bimbingan teknis (bimtek) atau penyuluhan di Kebun Percobaan KPN seluas lebih kurang 1 Ha yang dikelola bersama oleh KAPT Bogor Raya dan Kelompok Tani Puncak Hijau Desa Cibereum, Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis (2/7).

Kegiatan Bimtek ini dilaksanakan dalam dua sesi yang berbeda dan diikuti oleh perwakilan kelompok tani serta anggota KAPT Bogor Raya sebanyak 50 orang.

Salah satu perwakilan KPN Pitono Adhi yang hadir dalam acara ini mengatakan bimtek yang didukung PT Pupuk Kujang ini merupakan salah satu terobosan untuk mengupayakan produktivitas petani melalui penanaman komoditi baru dengan memanfaatkan sumber daya atau potensi alamiah yang ada di lokasi sekitar Kebun Percobaan KPN.

“Melalui Kebun Percobaan yang bekerjasama dengan PT Pupuk Kujang dan Kelompok Tani Puncak Hijau ini, KPN ingin potensi yang ada di lokasi ini dapat bermanfaat kembali untuk produktivitas dan peningkatan para petani. Dengan bimtek dari PT Pupuk Kujang, para petani tadi diajari bagaimana membuat pupuk organik dengan bahan-bahan yang ada di lokasi perkebunan, misalnya dedaunan, semak, maupun sisa tanaman habis panen, jadi tidak ada yang terbuang,” ujar Pitono.

“Selain itu, kami sangat berterima kasih terhadap pupuk kujang melalui Kebun Percobaan KPN ini dengan dukungan ilmunya mau berbagi bagaimana mengolah tanah yang baik, membuat pupuk organik serta merawat tanaman hingga hasilnya bisa optimal,” imbuhnya.

Dalam acara bimtek ini PT Pupuk Kujang memberikan pelatihan budidaya bawang putih dan penanaman jahe merah serta pembuatan pupuk kompos secara sederhana. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi petani sekitar cisarua maupun Kabupaten Bogor untuk dapat memanfaatkan lahan-lahannya agar dapat produktif dan bermanfaat sehingga meningkatkan perekonomian.

“Kami dari Pupuk Kujang dalam bimtek ini memberikan support bimbingan bagaimana budidaya tanaman yang dapat diolah seperti bawang putih dan Jahe Merah, hingga pemberian pupuk yang digunakan seperti Nitroku 16 dan Excow,” ujar perwakilan PT Pupuk Kujang Wahyu Sunu Aji.

Sementara itu PIC Kebun Percontohan KPN Rusdani Hasibuan mengatakan lahan yang berlokasi di Desa Cibereum ini secara bertahap sudah mulai diolah dan dibudidayakan tanaman sayuran berupa Caysin, Tomat serta Jahe Merah maupun Bawang Putih.

Ia mengungkapkan pada pertemuan sebelumnya tim teknis dari PT Pupuk Kujang telah mengambil sampel tanah dilokasi lahan untuk diteliti tanaman apa yang akan cocok dikembangkan di lokasi tersebut. Dari hasil penelitian lahan ini ternyata cocok untuk tanaman Jahe Merah dan Bawang Putih.

“Maka tahap selanjutnya adalah uji coba praktek budidaya tanaman bawang putih dan Jahe Merah yang kami perkenalkan kepada para petani di lokasi ini. Lahan dengan ketinggian 1100 m diatas permukaan laut ini juga dinilai cocok untuk diujicobakan melalui teknik bercocok tanam dengan mengkomparasikan pupuk organik dan pupuk cair racikan Pupuk Kujang guna mengoptimalkan produktivitas hasil panen,” tutur Rusdani.

Rusdani menuturkan dalam bimtek kali ini para petani dan anggota KAPT Bogor Raya juga diberi pengetahuan tentang Composting, yakni pemanfaatan kotoran ternak serta rumput kering untuk digunakan sebagai pupuk. Konsep pertanian terpadu, mulai dari fase tanam hingga pemasaran serta integrasi dengan budidaya ternak juga akan menjadi materi dalam sesi Bimtek tersebut.

Sedangkan Poktan Puncak Hijau menyampaikan apresiasinya atas bimbingan yang diberikan oleh KPN dan Pupuk Kujang tersebut. Mereka merasakan terbantu secara teknis bagaimana pemanfaatan lahan dan penggunaan pupuk yang cocok.

“Dengan adanya penyuluhan ini para petani merasa terbantu secara teknis mengenai penggunaan pupuk yang cocok dan tanaman apa yang dapat dimanfaatkan untuk lahan yang ada ini. Kedepannya kami berharap dapat bertanam secara efektif dengan penyuluhan yang telah diberikan oleh KPN dan Pupuk Kujang,” ucap Dayat dan Jubir dari Poktan Puncak Hijau.

 

(hed)

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya