Garuda Indonesia Raih Pengakuan Global di Ajang “Skytrax World Airline Awards 2021”
Jakarta – Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia memperoleh sejumlah pengakuan internasional melalui capaian konsistensi keberadaan Garuda Indonesia sebagai jajaran maskapai global terbaik di tujuh kategori unggulan pada ajang “Skytrax World Airline Awards 2021”.
Kategori unggulan tersebut yaitu Top 15 World’s Best Airline, Top 4 World’s Best Airline Cabin Crew, Top 5 World’s Best Airport Service, Top 20 World’s Best First Class Airlines, Top 20 World’s Best Business Class Airlines, Top 10 World’s Best Economy Class Airlines, hingga Top 6 Best Airline Staff in Asia.
Lebih lanjut, Garuda Indonesia berserta anak usaha Citilink turut mendapatkan penghargaan khusus dengan meraih “2021 Covid-19 Airline Excellence Awards”. Predikat yang hanya diberikan kepada 41 maskapai penerbangan dunia tersebut didasarkan pada penilaian terhadap penerapan protokol kesehatan terbaik yang dilaksanakan pada seluruh lini layanan operasional maskapai penerbangan global.
Adapun berbagai capaian tersebut sebelumnya telah diumumkan secara resmi melalui laman “Skytrax World Airline Awards” https://www.worldairlineawards.com pada Selasa (28/9) lalu.
Pada kesempatan yang sama, Garuda Indonesia juga berhasil mengukuhkan eksistensinya sebagai maskapai penerbangan terbaik di Indonesia dengan meraih predikat “Best Airline in Indonesia”, “Best Cabin Crew in Indonesia”, dan “Best Airline Staff in Indonesia”.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa capaian ini memiliki arti tersendiri atas manifestasi Garuda Indonesia untuk selalu menghadirkan layanan penerbangan terbaik di masa yang penuh dengan tantangan dengan menjadikan keamanan dan kenyamanan penumpang sebagai prioritas utama kami.
“Penghargaan ini turut merepresentasikan komitmen berkelanjutan kami dalam menjalankan fundamen penting sebagai national flag carrier untuk secara konsisten menghadirkan aksesibilitas layanan penerbangan dengan kualitas terbaik bagi seluruh pengguna jasa ditengah situasi yang tidak mudah dalam menghadapi tantangan kinerja usaha saat ini,” kata Irfan.
“Momentum ini juga menambah optimisme kami untuk terus bergerak adaptif dan berinovasi dalam memastikan komitmen bisnis berkelanjutan berjalan selaras dengan visi kami dalam menjawab kebutuhan masyarakat atas layanan penerbangan yang aman dan nyaman, sejalan dengan filosofi layanan kami untuk selalu berupaya mengerti kebutuhan pengguna jasa, #BecauseYouMatter dengan menghadirkan pengalaman penerbangan terbaik bagi mereka,” lanjutnya.
Irfan menyampaikan merupakan kebanggaan tersendiri di tengah situasi pandemi yang berdampak signifikan terhadap industri penerbangan, Garuda Indonesia dapat membawa identitas bangsa ke kancah dunia melalui raihan pengakuan global ini.
“Tentunya rangkaian capaian tersebut bukan hanya semata capaian Garuda Indonesia sebagai entitas bisnis, melainkan juga wujud kerja keras seluruh karyawan Garuda Indonesia, ekosistem penerbangan yang turut didukung penuh oleh seluruh pengguna jasa, khususnya masyarakat Indonesia,” kata Irfan.
“Kami percaya esensi dari kualitas layanan adalah kepercayaan pengguna jasa atas aspek kenyamanan dan keamanan layanan penerbangan. Hal tersebut yang mendasari langkah kami untuk selalu menyelaraskan penerapan protokol kesehatan secara konsisten guna menciptakan kualitas penerbangan yang adaptif, berwawasan service excellence, dengan basis layanan yang senantiasa mengedepankan kualitas layanan menyeluruh bagi pengguna jasa mulai dari perencanaan perjalanan hingga tiba di tujuan,” tutup Irfan.
Adapun Skytrax sebagai lembaga pemeringkatan transportasi udara internasional asal London, Inggris tersebut melakukan penilaian Skytrax World Airline Awards 2021 berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada penumpang maskapai penerbangan global selama periode September 2019 hingga Juli 2021.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.