Dukungan terhadap Eri-Armuji Terus Mengalir, PDIP Surabaya Targetkan 80 Persen Kemenangan
Surabaya – Dukungan untuk Eri Cahyadi-Armuji menjadi Wali kota dan Wakil Wali Kota Surabaya terus berdatangan dari berbagai elemen kemasyarakatan, termasuk dari elemen yang mengatasnamakan dirinya Bangun Marwah Perjuangan Indonesia (BMPI).
BMPI sebuah organisasi kemasyarakatan yang diketahui rajin menyuarakan NKRI adalah harga mati. Organisasi BMPI dipimpin oleh Punjul sungkari, sebagai Ketua Umum, dan Dewi Widowati sebagai nahkoda di Jawa Timur.
Sekaligus sebagai Koordinator Deklarasi BMPI, Dewi Widowati mengaku terkesan dengan kinerja Eri Cahyadi sebagai birokrat muda dengan banyak prestasi dalam menjalankan amanat jabatannya selama ini. Ditambah dengan Armuji seorang Politisi PDI Perjuangan yang sudah tidak diragukan lagi kiprahnya di kancah politik Surabaya.
“Keduanya adalah Putra terbaik Surabaya yang siap meneruskan kebaikan Bu Risma untuk membangun Surabaya,” ujarnya usai Deklarasi Dukungan BMPI kepada Eri Cahyadi-Armuji di Taman Bungkul. Minggu (13/9)
BMPI akan siap menjadi Garda terdepan untuk memenangkan Paslon Eri-Armuji dan akan ikut mendukung segala kebijakannya kelak ketika sudah memimpin Surabaya, lanjutnya.
Dewi menjelaskan, DPC BMPI Surabaya saat ini mempunyai lebih dari 100 pengurus yang tersebar di seluruh 31 Kecamatan se-Surabaya. Dan untuk memuluskan kemenangan, BMPI akan mengerahkan seluruh anggotanya untuk turun secara masif ke masyarakat.
“Dimasa Pandemi Covid ini memang agak susah untuk kampanye dan sebagainya. Maka untuk meraih simpati ke masyarakat, BMPI Surabaya akan turun door to door dalam mensosialisasikan program-program kebaikan yang akan dilakukan Eri-Armuji saat terpilih menjadi Wali kota dan Wakil Wali kota kedepan,” tegas Dewi.
Ditanya target, Dewi menyampaikan bahwa BMPI sebagai Ormas dapat bebas masuk kemanapun untuk mensosialisasikan program-program Eri-Armuji.
“Insya Allah, tidak muluk-muluk, Eri-Armuji akan menang 70% di Surabaya,” tegasnya.
Turut hadir, Wakil Kepala Badan Pemenangan Pemilu (BAPPILU) PDI Perjuangan Surabaya, Ahmad Hidayat.
Ahmad mengapresiasi dan berterima kasih sebesar-besarnya atas dukungan BMPI terhadap pasangan Eri Cahyadi dan Armuji yang diusung PDI Perjuangan sebagai Calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Surabaya.
“Ini adalah bukti bahwa dukungan Eri-Armuji datangnya dari masyarakat dengan kesadaran penuh untuk melanjutkan kepemimpinan Tri Rismaharini. Dukungan ini adalah semangat bagi kami PDI-Perjuangan dalam berjuang bersama rakyat untuk mewujudkan Surabaya yang lebih baik lagi. Tentunya bersama Eri-Armuji,” kata Politisi Muda PDI-Perjuangan Surabaya ini.
Terkait target pemenangan, Ahmad yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menegaskan akan meraup suara sebanyak-banyaknya, paling tidak menyamai Pilkada sebelumnya yaitu 80%.
“Karena ini adalah pasangan yang Pas yaitu Pak Eri Cahyadi sebagai Birokrat yang berpengalaman, murid langsungnya Bu Risma dan Pak Armuji Politisi senior di PDI Perjuangan. Sama-sama memiliki kompetensi,” pungkas Ahmad Hidayat.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.