Dukung Renovasi, Sarinah Harus Jadi “Etalase Indonesia”
Jakarta – Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) menilai langkah Menteri BUMN Erick Thohir untuk merenovasi Gedung Sarinah agar lebih Indonesia Friendly sangat tepat. KAPT menilai bahwa ke depan nantinya BUMN yang bergerak di bidang toserba ini bisa menjadi etalase utama produk dan merk dalam negeri.
“Kami menilai langkah Erick Thohir dalam upaya pembenahan BUMN Sarinah melalui renovasi gedung merupakan pilihan yang tepat. Apalagi konsep Sarinah ke depannya juga tak hanya sebagai pusat perbelanjaan, namun juga lebih Indonesia friendly. Artinya, Gedung Sarinah akan menjadi tempat yang berpihak pada merek dan hasil usaha kecil dan menengah (UKM), ini harus kita dukung,” papar Kordinator Kompartemen UMKM KAPT Lukman Hakim.
Lukman menilai konsep Sarinah ke depan dengan menjadikannya sebagai “Etalase Indonesia”, tempat untuk memajang dan menjual produk unggulan hasil Indonesia. Maka baik WNI maupun WNA, yang membutuhkan produk unggulan Indonesia bisa datang ke Sarinah.
Ia menambahkan bahwa kreatifitas dan semangat masyarakat (produsen apapun) akan tumbuh jika negara benar-benar serius mengurus dan menjaga agar produk-produk lokal di beri ruang oleh pemerintah.
“Sarinah harus mampu menjadi etelase utama mengenai produk unggulan dalam negeri baik UMKM atau kreatifitas lokal yang terlebih dahulu melalui proses kurasi. Erick Thohir harus mengawal produk-produk lokal ini. Bukan hanya dalam soal McDonald’s dan kopi, namun juga dalam hal industri lainnya,” ujar Lukman.
Tak hanya itu, lanjut Lukman, Pandemi Covid-19 ini memberi pelajaran dan memaksa bangsa ini mandiri, berdiri di kaki sendiri, seharusnya kita mendorong penggunaan produk lokal. Karena nantinya produsen dalam negeri (masyarakat) juga yang mendapat manfaat dari efek perputaran ekonomi lokal.
Lukman menambahkan, dengan hadirnya produk-produk khas Nusantara hasil kreasi anak bangsa melalui pemberdayaan UMKM, tentu saja hal ini sejalan dengan konsep Trisakti yang diamanahkan Bung Karno yaitu tentang kedaulatan politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan.
“Partisipasi UMKM dengan produk-produknya semisal kerajinan tangan, makanan maupun produk kreatif lainnya yang khas Nusantara, setidaknya dapat menumbuhkan perekonomian daerah yang merupakan basis-basis UMKM. Mereka pun juga dapat memperkenalkan budaya daerahnya dengan kreatifitas yang mereka ciptakan dalam produknya nanti. Ini sekaligus implementasi ajaran Bung Karno, berdikari di bidang ekonomi dan bangga dengan produk bangsa sendiri, sekaligus memupuk kepribadian yang utuh sebagai orang Indonesia.” urai Lukman.
“Saya yakin di korporasi BUMN ini juga masih cukup banyak hal yang bisa dioptimalkan untuk menggunakan dan memanfaatkan produk dalam negeri kedepan,” tuturnya.
Lukman menyampaikan hendaknya langkah Erick Thohir tersebut dapat didukung semua pihak terkait, Terutama oleh para pemangku kepentingan di sektor koperasi dan usaha kecil dan menengah.
“Tentu harus melibatkan banyak sektor. Sektor-sektor terkait itu harus bahu-membantu membantu Erick. Di antaranya Kementerian KUKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dekranasda, dan tentunya para pelaku usaha dalam negeri,” ujarnya.
Untuk diketahui Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) merupakan salah satu organ relawan yang juga tergabung dalam Komite Penggerak Nawacita (KPN) yang terus-menerus bekerja demi kebaikan tetap memimpin negeri ini.
KPN mengajak semua lapisan masyarakat, semua jajaran pemerintahan dan semua kekuatan sipil yang ada untuk bergerak bersama, letakkan dahulu segala perbedaan, #saatnyagotongroyong, mari berbuat yang kita mampu lakukan.
Selain KAPT, KPN terdiri atas: Almisbat, Alumni Menteng 64, Bara JP, Blusukan Jokowi, Kornas Jokowi, MAPPAN, Paguyuban Relawan Nusantara, Pengawal Pancasila Damai, RPJB dan Seknas Jokowi.
(mjf)
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.