Connect with us

Dies Natalis Ke-45, Wapres Ma’ruf Harap UNS Masuk Jajaran Perguruan Tinggi Terbaik Dunia

Jakarta – Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) saat ini telah menjadi kampus berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Sebagai PTNBH, UNS kini lebih leluasa mengelola potensi sumber daya yang dimiliki secara mandiri. Oleh sebab itu, UNS diharapkan dapat terus berprestasi bahkan masuk dalam jajaran perguruan tinggi terbaik dunia.

“Dengan status PTNBH, maka UNS mempunyai kewenangan untuk mengelola potensi sumber daya yang dimiliki secara mandiri, untuk mewujudkan UNS sebagai perguruan tinggi yang unggul dan berprestasi, serta memiliki peluang dan potensi untuk masuk dalam jajaran 500 perguruan tinggi terbaik di dunia,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan ucapan selamat dan testimoni melalui tayangan video pada acara Dies Natalis Ke-45 UNS yang diselenggarakan secara luring dan daring, Jum’at (12/03/2021).

Dengan terus melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Wapres berharap UNS semakin tumbuh dan berkembang, serta terus berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia unggul berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Dengan semangat dan kerja keras, saya yakin UNS dapat mewujudkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing baik pada tingkat nasional maupun dalam lingkup global, dengan tetap memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan unggul,” ujarnya optimis.

Di samping itu, dengan adanya UNS Fintech Center, Wapres juga berharap UNS turut andil dalam memajukan sektor jasa keuangan melalui transformasi digital.

“Dengan telah dibentuknya UNS Fintech Center, diharapkan UNS dapat mendorong kemajuan di sektor jasa keuangan dan berinovasi melalui transformasi digital, sebagai modal keunggulan perguruan tinggi untuk dapat berkiprah dalam tatanan global,” harapnya.

Pada acara yang sekaligus dikemas dalam rangka memperingati satu tahun UNS sebagai kampus PTNBH ini, Wapres mendorong UNS agar terus menjadi mitra Pemerintah dalam upaya menangani pandemi Covid-19 dan memulihkan ekonomi nasional.

“Saya mendorong agar sivitas akademika UNS untuk terus berkarya secara kreatif dan inovatif dalam memberikan peran nyata bagi bangsa dan negara, terutama untuk menjadi mitra Pemerintah dalam mengupayakan penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang memerlukan berbagai upaya terobosan yang berbasis keunggulan sumber daya manusia yang kompetitif,” pesannya.

“Dirgahayu UNS, teruslah berkarya nyata bagi Indonesia tercinta,” pungkas Wapres.

Sebelumnya, pada acara Dies Natalis yang mengusung tema “Dengan Semangat 45 Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Menuju Keunggulan UNS PTNBH” ini, Rektor UNS Jamal Wiwoho dalam sambutannya melaporkan bahwa sejak UNS ditetapkan sebagai PTNBH, UNS telah mengubah struktur organisasi dan tata kerjanya menjadi organisasi yang lebih fungsional melalui Peraturan Rektor Nomor 64 Tahun 2020.

“Dalam implementasinya kami telah menghapuskan 25 jabatan bagian atau eselon 3 dan 110 jabatan kepala subbagian atau eselon 4,” paparnya.

Langkah cepat ini, menurut Jamal, adalah bentuk komitmen UNS untuk mendukung program penyederhanaan birokrasi.

“Ini adalah bentuk komitmen kami pada arahan Presiden agar kami mengutamakan fungsi dibanding jabatan struktural dengan berprinsip miskin struktur kaya fungsi,” tegasnya.

Tampak hadir dalam acara ini Presiden Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem A. Makarim, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto selaku Ketua Majelis Wali Amanat UNS, Ketua Senat Akademik Adi Sulistiyono, Ketua Dewan Profesor UNS Suranto, dan Prof. Robert F. Engel dari New York University Stem School of Business, serta segenap Sivitas Akademika UNS.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya