Connect with us

BPS: Daya Beli Masyarakat Tidak Turun

Ilustrasi

Jakarta – Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto kembali menegaskan bahwa daya beli masyarakat saat ini tidak mengalami penurunan. Hal ini ia kemukakan dalam diskusi soal daya beli di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Sabtu (12/8).

“Konsumsi rumah tangga Indonesia masih bagus, tidak ada penurunan daya beli,” kata Suhariyanto. Ia menjabarkan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II adalah 4,95 persen year-on-year. Angka ini, lanjutnya, sedikit meningkat dibanding kuartal I yang sebesar 4,94 persen.

Hanya saja memang, jika dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun lalu, pertumbuha konsumsi rumah tangga pada kuartal II tahun ini mengalami penurunan. Menurut Suharyanto, hal ini lebih disebabkan karena beberapa pola konsumsi masyarakat yang berbeda.

Dalam paparannya, ia mencontohkan bahwa golongan menengah ke atas ternyata lebih memilih menahan uangnya. Hal ini terlihat dari meningkatnya persentase pendapatan yang ditabung. Sedangkan transaksi kartu debit memang masih tumbuh, namun melambat di tahun ini.

“Jadi memang ada indikasi mereka ini menahan. Mereka masih melihat prospek perekonomian ke depan, global maupun dalam negeri,” lanjut Suharyanto.

Berangkat dari situ, Suharyanto lantas mengingatkan untuk memerhatikan golongan masyarakat menengah ke bawah. Menurutnya, ada indikasi daya beli golongan ini tertekan. Penyebabnya adalah penurunan upah riil buruh tani, bangunan, dan nilai tukar petani.

Adapun penurunan nilai upah riil tersebut terjadi karena harga komoditas juga menurun di kuartal II ini. Tak hanya itu, adanya perubahan perilaku konsumsi masyarakat juga memegang peranan besar. Ia kemudian menunjukkan tanda-tanda peningkatan komoditas yang termasuk dalam leissure activities.

“Pola konsumsi food-nya cederung turun, tapi justru leissure-nya naik,” sambung Suharyanto. Dugaan dia, masyarakat saat ini sudah memikirkan leissure karena memikirkan gaya hidup. Peningkatannya pun terbukti dengan kenaikan jumlah penumpang transportasi baik udara, kereta api, dan lainnya. Ia pun menarik kesimpulan bahwa sudah seharusnya pemerintah memerhatikan sektor pariwisata, utamanya dalam negeri.

Sudah begitu, masih menurut data BPS, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2017 mencapai 5,01 persen. Kontribusi besar terhadap pertumbuhan itu didapat dari konsumsi rumah tangga yang mencapai 2,65 persen, dengan rincian kategori restoran dan hotel tumbuh 5,87 persen, serta makanan dan minuman sebesar 5,24 persen.

Sementara dalam pernyataan sebelumnya, BPS telah mengeluarkan data bahwa pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sudah tercatat menguat 5,35 persen (year-on-year) sejak triwulan kedua 2017. Pertumbuhan itu didorong oleh investasi bangunan, kendaraan, dan peralatan lain.

Selain itu realisasi belanja pemerintah untuk belanja modal juga tercatat meningkat dibandingkan dengan pertengahan tahun lalu. “Belanja modal pemerintah cukup bagus. Ini akan memberikan sinyal positif kepada swasta,” ujarnya.

W. Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan nilai impor Migas (Minyak dan Gas) nasional dari Singapura yang semakin hari bukan semakin berkurang, melainkan semakin meningkat. Menurutnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Hal tersebut diungkapkannya menyusul rencana Menteri ESDM yang akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. “Pemerintah jangan manut saja didikte oleh mafia migas. Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini, perlu adanya terobosan berarti terkait upaya pembangunan dan pengelolaan kilang minyak nasional di tanah air. Pasalnya, Sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru, sementara rencana pembangunan Kilang Minyak Tuban, sampai hari ini tidak ada kemajuan yang berarti.

“Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka,” tambahnya.

Mulyanto berharap Pemerintah mendatang perlu lebih serius menyelesaikan masalah ini. Hal itu jika memang ingin mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta melepas ketergantungan pada Singapura. Diketahui, Singapura dan Malaysia memiliki banyak fasilitas blending dan storage yang memungkinkan untuk mencampur berbagai kualitas BBM yang diproduksi dari berbagai kilang dunia, untuk menghasilkan BBM yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Karena kita tidak memiliki fasilitas ini maka kita terpaksa mengimpor BBM sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kita dari negara jiran tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.

Baca Selengkapnya

BERITA

Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

Oleh

Fakta News
Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, diharapkan mampu memulihkan ekonomi nasional, selain mempromosikan pariwisata Bali lebih luas lagi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memberi sambutan pembuka pada pertemuan Komisi VI dengan sejumlah direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH. Komisi VI berkepentingan mengetahui secara detail progres pembangunan proyek strategi nasional tersebut.

“Ini proyek strategis nasional  (PSN) yang diharapkan mampu  memulihkan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Bali. Proyek BMTH diharapkan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali pasca pandemi Covid 19,” katanya saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024).

Dijelaskan Martin, PSN ini dikelola PT. Pelindo  III  yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR RI. Proyek ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, seperti PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pertamina Gas Negara, dan pihak terkait lainnya, agar bisa bekerja optimal dalam memulihkan ekonomi nasional. Pariwisata Bali yang sudah dikenal dunia juga kian meluas promosinya dengan eksistensi BMTH kelak.

Proyek ini, sambung Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut, memang harus dikelola secara terintegrasi. Namun, ia menilai, progres pembangunan BMTH ini cenderung lamban. Untuk itu, ia mengimbau semua BUMN yang terlibat agar solid berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya