Connect with us

BOR Pasien Covid-19 Meningkat, Masyarakat Diimbau Terus Disiplin Prokes

Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro

Jakarta – Pemerintah mencatat keterisian tempat tidur rumah sakit bagi pasien COVID-19 atau bed occupancy rate (BOR) sampai 13 Juli 2022 sebesar 3,22 persen, naik 0,31 persen sejak Juni 2022. Masyarakat diimbau terus disiplin protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penularan dan kenaikan kasus lebih tinggi.

“Meski masih terbilang cukup rendah, tetapi kenaikan sudah terjadi sejak bulan lalu. Di mana pada 23 Juni 2022 lalu BOR tercatat 2,03 persen. Maka dapat disimpulkan per 13 Juli 2022 angka keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan COVID-19 secara konsisten mengalami kenaikan 0,31 persen selama satu pekan terakhir,” kata Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro, dalam konferensi pers secara virtual di kanal Youtube Setpres, Jumat (15/7/2022).

Dengan kenaikan BOR tersebut, ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan berkaca dari fakta yang terjadi di Indonesia selama pandemi. Secara historis, jelas Reisa, kenaikan jumlah kasus positif dan kasus aktif biasanya terjadi dua hingga empat minggu paska diidentifikasinya varian baru yang muncul.

Pada gelombang sebelumnya kenaikan kasus terjadi setelah 20 hingga 35 hari paska hari raya, dan kasus puncak terjadi pada hari ke-43 hingga ke-65 setelah hari raya.

“Bahkan prediksi telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bulan lalu di mana puncak kenaikan kasus diperkirakan terjadi pada minggu ketiga atau Minggu keempat bulan Juli dengan jumlah kasus diprediksi mencapai 20.000 kasus baru per harinya,” jelas Reisa.

Oleh karena itu, semua pihak tidak boleh lengah dan tetap harus selalu waspada. Sebab, kita masih dalam rentang waktu tersebut.

Reisa menegaskan, apapun variannya pencegahannya tetap sama yakni disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya adalah penggunaan masker yang sangat penting.

Selain itu, mencuci tangan, menjaga jarak aman, mengkonsumsi makanan bergizi, rutin olahraga dan vaksinasi booster.

Sembuh Meningkat

Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia juga terus mengalami tren peningkatan. Sebanyak 2.872 orang dinyatakan telah sembuh pada 14 Juli 2022.

“Pada 14 Juli 2022, diketahui terdapat penambahan 3.584 kasus konfirmasi positif, kemudian 2.872 orang telah dinyatakan sembuh dan diketahui 9 orang meninggal karena COVID-19,” ujar Reisa.

Reisa menyampaikan bahwa dengan adanya mutasi subvarian baru virus Omicron BA4 dan BA5 menyebabkan peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, terang Reisa, dalam sepekan terakhir memang diketahui terdapat kenaikan jumlah kasus aktif dibandingkan dengan pekan- pekan sebelumnya. Kasus aktif atau orang yang sedang terinfeksi COVID- 19 di Indonesia sebanyak 24.490 kasus.

“Kenaikan kasus di Indonesia memang telah terjadi selama beberapa pekan bekakangan,” terang dr Reisa.

Menteri Kesehatan pun sudah memperingatkan beberapa bulan lalu, agar selalu berhati-hati dan mempersiapkan diri sebagai antisipasi terhadap kemungkinan makin naiknya jumlah kasus di Indonesia pada Juli 2022.

BA4 dan BA5

Pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) untuk mendeteksi subvarian baru virus Omicron BA4 dan BA5 di Indonesia telah dilakukan.

Sampai dengan 12 Juli 2022, jelas Reisa, diketahui jumlah linier Omicron BA4 sebanyak 146 di DKI Jakarta, 17 di Jawa Timur, 17 di Bali, 3 di Jawa Barat dan 1 di Banten.

Sedangkan untuk Omicron BA5 diketahui sebanyak 1.829 di DKI Jakarta, 166 di Jawa Timur, 77 di Bali, 57 di Jawa Barat, 15 di Banten, 10 di Jawa Tengah, 5 Kalimantan, 2 di Sulawesi Selatan dan 1 di Sumatera Selatan.

Menurut dr Reisa, sub varian baru yang menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara, sejauh ini menyebabkan gejala yang cukup ringan. Kebutuhan perawatan di Rumah Sakit pun jauh lebih rendah dibandingkan dengan varian sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat

Oleh

Fakta News
Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024). Foto: DPR RI

Badung – Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.

“Komisi VI sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN. Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara,” jelas Mahfudz di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

Politisi PKS ini mengimbuhkan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit (mengejar keuntungan) agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara. Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.

“Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana. Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik.

“Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga,” katanya.

Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, dimana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana. Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara.

“Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia. Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Oleh

Fakta News
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali. Akses pekerjaan dan ekonomi harus dibuka secara luas.

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah menyampaikan hal ini usai mengikuti pertemuan dengan para direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH tersebut, Senin (22/4). “Pelibatan masyarakat harus optimal. Masyarakat jangan sebagai bagian dari korban atau tikus mati di lumbung padi. Jangan sampai Bali go international tapi masyarakatnya secara ekonomi semakin menurun,” ucapnya.

Seperti diketahui, PT. Pelindo sedang membangun BMTH di Benoa, di atas areal ratusan hektar. Selain tempat bersandar kapal-kapal besar, kelak BMTH juga menjadi destinasi wisata, pusat perbelanjaan, konser musik, gerai UMKM, dan lain-lain. Semua fasilitas untuk para wisatawan yang datang dibangun, seperti kesehatan, keamanan, dan kebutuhan ekonomi lainnya.

Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah berharap, pembangunan BMTH yang masif tidak meninggalkan masyarakat lokal. Akses pekerjaan jangan hanya diberikan kepada para pendatang atau orang asing. Masyarakat Bali harus dipastikan bisa ikut menikmati proyek strategis nasional itu.

“Jangan sampai orang Bali menjadi pengangguran ketika orang luar atau asing mendapatkan pekerjaan. Kita berharap, ketika membangun sebuah koneksi wisata dan pelabuhan harus betul-betul dipastikan masyarakat bisa menikmati,” seru Politisi PKB ini.

Baca Selengkapnya